Selamat Datang di Rumah Kita

Tak perlu menunggu lama saat Nidia dan Haikal menjemput Bu Saraswati dirumah sakit, karena wanita itu sudah siap ketika mereka tiba. dr Bastian yang bertindak sebagai dokter keluarga memberikan beberapa larangan dan anjuran sebelum mereka meninggalkan rumah sakit. Dia dengan sabar mendampingi proses keluarnya Bu Saraswati dari rumah sakit.

sesampainya dihalaman parkir, Bu Saraswati dan Putranya berbeda pendapat "Nidia akan pulang bersama Mama kerumah"ucap sang ibu kepada putranya dengan lembut.

"Tidak.. "Haikal menggeleng"Kita sudah sepakat bahwa akan tinggal dirumah Haikal'

"Tidak.. Mama tidak ingin membebani kamu Nak, pekerjaanmu sangat penting dan mama tidak ingin keberadaan mama dan Nidia mengganggumu"Haikal meraih tangan ibunya dan menggenggamnya erat

"Bagaimana bisa terbebani, justru aku akan cemas kalau mama jauh dariku"ujarnya lembut. pemandangan ibu dan anak yang saling menyayangi itu, seakan akan membantah semua rumor yang diceritakan Siska, mengenai sikap arogan, dingin dan misterius keduanya" Haikal sudah memenuhi keinginan mama, sekarang mama yang harus mendengarkan Haikal"

"iyaa.. baik, mama menuruti kamu"desah sang bunda dan Haikal tersenyum senang"

tunggu...Nidia terpana di tempatnya ternyata pria dingin ini bisa juga tersenyum? batinnya dan lihatlah dia lebih tampan dengan senyum manisnya itu. Nidia membuang pandangannya kearah lain tak henti-hentinya beristighfar kendalikan dirimu Nidia, godaan besar ada di depanmu sekarang. bisiknya dalam hati

"kalau begitu, mama dan Nidia akan naik di mobil mama.."Bu Saraswati sudah menggandeng tangan Nidia dan hendak mengajak gadis itu kearah mobil berwarna putih disebelah mobil Haikal. Dua orang pria berbadan tegap dan kekar berdiri disamping mobil tersebut. tapi tangan Haikal yang sendari tadi menggenggam tangan ibunya tidak dia lepaskan.

"Mama dimobil bersama Haikal "ujarnya seraya menuntun wanita itu masuk kedalam mobil BMW miliknya tanpa menunggu lagi persetujuan.

"Nidia biar semobil sama Bik Sumi saja"ucap Nidia dengan canggung

"tidak boleh!"

"tidak boleh!"kalimat Haikal dan ibunya terucap bersamaan tanpa dikomando. "kamu semobil dengan kami"tambah Haikal setelah jeda sejenak"biar Bik Sumi yang naik dimobil mama. "Nidia mengangguk setelah dia melihat Bu Saraswati yang mengisyaratkannya agar menyetujui.

Akhirnya Mereka keluar dari rumah sakit menuju kediaman Haikal. Nidia tak mengerti bagaimana ibu dan anak itu harus tinggal terpisah sementara mereka hanya berdua. bukankah berada ditengah-tengah keluarga itu menyenangkan?. Nidia belum tau bagaimana dengan suami Bu Saraswati, karena dia tak pernah melihat pria yang memiliki ciri-ciri cocok sebagai suami wanita itu sejak kemarin dan hari ini.

Hampir sejam perjalanan ketika akhirnya mobil berbelok memasuki area perumahan elit. Rumah Haikal berdiri diatas tanah seluas delapanratus meter persegi. sebuah rumah mewah dengan hampir sebagian catnya berwarna coklat muda dan tua. dua orang security berjaga digerbang yang segera membuka gerbang saat sang empunya datang. Haikal duduk di kursi penumpang dan salah satu diantara asisten Bu Saraswati yang mengambil alih kemudi. dia segera turun ketika mobil berhenti di halaman rumahnya dan membuka pintu untuk ibunya. sementara Nidia turun di arah yang berlawanan.

Nyaman.. itulah yang Nidia rasakan. Rumah yang bersih dengan beberapa tanaman bonsai berbagai bentuk yang menghiasi sudut-sudut halaman. Bu Saraswati menggandeng tangan Nidia dan mengajaknya masuk kedalam rumah setelah Haikal membuka pintu.

"Nidia, selamat datang dirumah kita"ucap Bu Saraswati dengan gembira. "Mama harap kamu betah tinggal disini"

"Iyaa.. Nidia pasti betah Ma. "jawab Nidia sambil tersenyum. wanita itu menuntun Nidia agar duduk disofa ruang keluarga, mereka duduk berdampingan layaknya ibu dan anak. Bik Asni keluar dari dapur menuju ruang keluarga sambil membawa nampan berisi air mineral.

"Nidia, kamu mau minum apa?"tanya Bu Saraswati

"Apa aja, Ma.."jawab Nidia canggung "apa Nidia bisa bantu Bik Asni membuat minumannya?"tanya Nidia kearah Bu Saraswati

"tidak.. kamu baru datang, pasti lelah"tolak Bu Saraswati" Bik Asni akan menunjukkan kamarmu. istirahatlah sebentar setelah itu kita makan siang"

"mari non saya antar ke kamar nona"ajak Bik Asni dengan wajah gembira.

"Lalu dimana kamar mama?, Nidia ingin mengantar mama dulu. lagipula Nidia tidak capek"sela Nidia merasa berat. bukankah alasan dia dirumah ini adalah untuk merawat Bu Saraswati? mengapa dia merasa diperlakukan seperti tamu spesial?

Mendengar ucapan Nidia, Bu Saraswati tersenyum. ada perasaan hangat dihatinya, seperti perasaan yang timbul ketika dia melihat bagaimana perhatiannya Nidia terhadap Bu Rahma yang ternyata hanya rekan kerja.

"pergi dan lihatlah dulu kamarmu.."ujar Bu Saraswati." ibu akan beristirahat sebentar disini. kamu bisa kembali setelah membenahi pakaianmu."

"Baiklah.. Mama tidak apa-apa kan Nidia tinggal?"tanyanya khawatir.

"Tidaaak.. lagi pula masih ada Haikal disini"jawab Bu Saraswati seraya tersenyum kearah Haikal yang berjalan menuruni tangga. putranya itu segera keruang kerja setelah mereka masuk kedalam rumah tadi. sejenak Nidia dan Haikal saling berpandangan sebelum Nidia berbalik mengikuti Bik Asni dan pak sabar yang membawa kopernya masuk lebih kedalam lagi.

Terpopuler

Comments

Mamasiren Olli

Mamasiren Olli

PIP pip calon mantu😀😀

2023-03-06

0

Aretha

Aretha

eh...ada pak Sabar ..pak Sabar..sy punya uwa namanya Sabariah panggilan Sabar loh...😅

2022-05-18

0

Ummi Alfa

Ummi Alfa

pasti nich nadia akhirnya dijadikan mantu sm bu saraswati dan akhirnya haikal juga setuju secara dia sayang dan patuh banget sm mamanya.

2021-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah Sakit
2 Rumah Sakit 2
3 Namanya Nidia Ariska Putri
4 Kontrak Kerja
5 Kontrak Kerja 2
6 Kontrak Kerja 3
7 Bu Saraswati
8 Apakah Dia Cemburu?
9 Bisakah Kita Berteman?
10 Berkemas 1
11 Berkemas 2
12 Pakai Sabukmu
13 Selamat Datang di Rumah Kita
14 Apakah Aku salah masuk Kamar?
15 Itu Semua Milikmu
16 Itu Semua Milikmu 2
17 Rumah ini Penuh dengan CCTV
18 Rumah ini Penuh dengan CCTV 2
19 Rumah ini Penuh dengan CCTV 3
20 Rumah ini Penuh dengan CCTV 4
21 Selusin Pakaian Renang
22 Selusin Pakaian renang 2
23 Secangkir Kopi dimalam Hari
24 Secangkir Kopi dimalam Hari 2
25 Membuat untuk diri sendiri
26 Kopinya Terlalu Manis
27 Apa indra perasanya bermasalah?
28 Carikan satu untukku
29 Panggilan Safira
30 Pesta
31 Pesta 2
32 Bagaimana Kabarmu?
33 Kehangatan Kata di tengah Malam
34 Kehangatan Kata di tengah Malam 2
35 Pertemuan Yang Tak Di Inginkan
36 Pertemuan Yang Tak di Inginkan 2
37 Pertemuan Yang Tak di Inginkan 3
38 Pertemuan Yang Tak di Inginkan 4
39 Kita Tidak di Takdirkan untuk berjodoh
40 Menangislah Jika itu Membuatmu Lega
41 Terima Kasih Untuk Hari ini
42 Sebuah Kebetulan?
43 Pria itu menemui wanitamu
44 Dia Gadis yang menjadi Kompas dan Oborku
45 Kalian berdua memang kejam
46 Tamu tak di Undang
47 Pelukan
48 Mengganti Sofa
49 Dia sangat rewel
50 Rumah Besar
51 Dia membayar Penuh
52 Tentang Reyfan
53 Tentang Reyfan 2
54 Tentang Reyfan 3
55 Apa Kau Merindukan ku?
56 Kembali Ke Rumah Besar
57 Harum Manis
58 Rencana
59 Masa lalunya seperti masa laluku
60 Berubah
61 Tak ingin memanjat naik
62 malam naas itu
63 Pergi
64 Masa Lalu
65 Masa lalu 2
66 Sabar dan Sholat
67 tekanan
68 Nidia maafkan aku
69 Hanya Nidia
70 Mari kita menikah
71 Memangnya kamu punya duplikat?
72 Lamaran
73 Lamaran 2
74 Pangeran berkuda putih
75 Dia Mutiara kami yang berharga
76 Suratan Takdir
77 Pilihan
78 Bukan untukku tapi untuk Haikal
79 Menghancurkan yang tersisa
80 50 keping Dinar
81 Hari yang panjang
82 Istri Kesayangan
83 Malam pertama
84 Prangko dan sampul suratnya
85 Kau adalah putriku
86 suamimu yang tampan
87 Pertemuan
88 istriku sangat cengeng
89 pernikahan dadakan
90 Rujak
91 Doa Malam
92 Kabar tak terduga
93 Cemburu
94 Bakso
95 Kejutan dan Sambutan
96 Apakah dia bergerak?
97 Harapan
98 Mari pulang kerumah besar
99 Makan Malam
100 Hari yang buruk
101 Jangan bertengkar didepan bayi kami
102 Maukah menjadi rumahku?
103 mengabaikan
104 Aku Mencintaimu
105 Celaan
106 Mari Berusaha
107 Kesayangan Nenek
108 Liontin
109 Dia yang terbaik
110 Keputusan Nyonya Besar
111 Nyonya Muda ada di gerbang lagi
112 Demam
113 Berita
114 Pasien Rumah sakit
115 Apa kamu yang melakukannya?
116 Malam tanpa pelukannya
117 Apa kau ingin membuatku mati muda?
118 Maafkan aku
119 Jangan terlalu baik padaku
120 Berlari pulang untukmu
121 Sudah terlambat untuk menyesal
122 memarahi atau memberi restu?
123 tetap sehat untuk menjaga mereka
124 Kunjungan pertama
125 Perusahaan Jasa Pengiriman
126 Pengajian 1
127 Pengajian 2
128 Kisah Sebuah mantel dan kesialan
129 Ini Menyangkut dirimu
130 Rumah Sakit
131 Mencintainya dengan sungguh-sungguh
132 Bos Nyonya Kecelakaan
133 Kondisinya kritis
134 Sebuah keajaiban
135 Dia Koma
136 Menitipkan putra kalian yang sehat
137 Ternyata memang salahku
138 Biar aku yang membersihkannya
139 Namanya Habibi
140 Pertolongan kecil
141 Mereka menangis untuknya
142 untuk menebus masa lalu
143 Wanita yang hebat dan ibu yang kuat
144 Sembilan puluh sembilan persen
145 Bertemu setelah sekian lama
146 Wanita Tua dengan seorang Bayi
147 Aku tidak menjual cucuku
148 Seperti memiliki dua cucu
149 bukan hanya baik tapi benar-benar berhati mulia
150 Ayah dan Bunda
151 salam Penulis
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Rumah Sakit
2
Rumah Sakit 2
3
Namanya Nidia Ariska Putri
4
Kontrak Kerja
5
Kontrak Kerja 2
6
Kontrak Kerja 3
7
Bu Saraswati
8
Apakah Dia Cemburu?
9
Bisakah Kita Berteman?
10
Berkemas 1
11
Berkemas 2
12
Pakai Sabukmu
13
Selamat Datang di Rumah Kita
14
Apakah Aku salah masuk Kamar?
15
Itu Semua Milikmu
16
Itu Semua Milikmu 2
17
Rumah ini Penuh dengan CCTV
18
Rumah ini Penuh dengan CCTV 2
19
Rumah ini Penuh dengan CCTV 3
20
Rumah ini Penuh dengan CCTV 4
21
Selusin Pakaian Renang
22
Selusin Pakaian renang 2
23
Secangkir Kopi dimalam Hari
24
Secangkir Kopi dimalam Hari 2
25
Membuat untuk diri sendiri
26
Kopinya Terlalu Manis
27
Apa indra perasanya bermasalah?
28
Carikan satu untukku
29
Panggilan Safira
30
Pesta
31
Pesta 2
32
Bagaimana Kabarmu?
33
Kehangatan Kata di tengah Malam
34
Kehangatan Kata di tengah Malam 2
35
Pertemuan Yang Tak Di Inginkan
36
Pertemuan Yang Tak di Inginkan 2
37
Pertemuan Yang Tak di Inginkan 3
38
Pertemuan Yang Tak di Inginkan 4
39
Kita Tidak di Takdirkan untuk berjodoh
40
Menangislah Jika itu Membuatmu Lega
41
Terima Kasih Untuk Hari ini
42
Sebuah Kebetulan?
43
Pria itu menemui wanitamu
44
Dia Gadis yang menjadi Kompas dan Oborku
45
Kalian berdua memang kejam
46
Tamu tak di Undang
47
Pelukan
48
Mengganti Sofa
49
Dia sangat rewel
50
Rumah Besar
51
Dia membayar Penuh
52
Tentang Reyfan
53
Tentang Reyfan 2
54
Tentang Reyfan 3
55
Apa Kau Merindukan ku?
56
Kembali Ke Rumah Besar
57
Harum Manis
58
Rencana
59
Masa lalunya seperti masa laluku
60
Berubah
61
Tak ingin memanjat naik
62
malam naas itu
63
Pergi
64
Masa Lalu
65
Masa lalu 2
66
Sabar dan Sholat
67
tekanan
68
Nidia maafkan aku
69
Hanya Nidia
70
Mari kita menikah
71
Memangnya kamu punya duplikat?
72
Lamaran
73
Lamaran 2
74
Pangeran berkuda putih
75
Dia Mutiara kami yang berharga
76
Suratan Takdir
77
Pilihan
78
Bukan untukku tapi untuk Haikal
79
Menghancurkan yang tersisa
80
50 keping Dinar
81
Hari yang panjang
82
Istri Kesayangan
83
Malam pertama
84
Prangko dan sampul suratnya
85
Kau adalah putriku
86
suamimu yang tampan
87
Pertemuan
88
istriku sangat cengeng
89
pernikahan dadakan
90
Rujak
91
Doa Malam
92
Kabar tak terduga
93
Cemburu
94
Bakso
95
Kejutan dan Sambutan
96
Apakah dia bergerak?
97
Harapan
98
Mari pulang kerumah besar
99
Makan Malam
100
Hari yang buruk
101
Jangan bertengkar didepan bayi kami
102
Maukah menjadi rumahku?
103
mengabaikan
104
Aku Mencintaimu
105
Celaan
106
Mari Berusaha
107
Kesayangan Nenek
108
Liontin
109
Dia yang terbaik
110
Keputusan Nyonya Besar
111
Nyonya Muda ada di gerbang lagi
112
Demam
113
Berita
114
Pasien Rumah sakit
115
Apa kamu yang melakukannya?
116
Malam tanpa pelukannya
117
Apa kau ingin membuatku mati muda?
118
Maafkan aku
119
Jangan terlalu baik padaku
120
Berlari pulang untukmu
121
Sudah terlambat untuk menyesal
122
memarahi atau memberi restu?
123
tetap sehat untuk menjaga mereka
124
Kunjungan pertama
125
Perusahaan Jasa Pengiriman
126
Pengajian 1
127
Pengajian 2
128
Kisah Sebuah mantel dan kesialan
129
Ini Menyangkut dirimu
130
Rumah Sakit
131
Mencintainya dengan sungguh-sungguh
132
Bos Nyonya Kecelakaan
133
Kondisinya kritis
134
Sebuah keajaiban
135
Dia Koma
136
Menitipkan putra kalian yang sehat
137
Ternyata memang salahku
138
Biar aku yang membersihkannya
139
Namanya Habibi
140
Pertolongan kecil
141
Mereka menangis untuknya
142
untuk menebus masa lalu
143
Wanita yang hebat dan ibu yang kuat
144
Sembilan puluh sembilan persen
145
Bertemu setelah sekian lama
146
Wanita Tua dengan seorang Bayi
147
Aku tidak menjual cucuku
148
Seperti memiliki dua cucu
149
bukan hanya baik tapi benar-benar berhati mulia
150
Ayah dan Bunda
151
salam Penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!