Nidia berdiri didepan kantor perusahaan, dia menunggu asisten Presdir menjemputnya untuk membawanya kerumah sakit bertemu dengan Nyonya Bosnya. meski dia tak yakin apa yang membuat wanita itu memilihnya namun suara lembut wanita itu sudah mampu meluluhkan kekerasan hatinya yang awalnya sudah yakin tak akan menerima kontrak kerja itu.
sikap Pak Haikal yang meremehkannya membuatnya tak nyaman. Nidia merasa pria itu tidak menyukainya, entah apa alasannya nidiapun tidak mengerti.
menanti jemputan, ingatannya melayang pada peristiwa beberapa menit yang lalu diruang OG.
"mengapa kau mengganti pakaianmu?, apakah ada hal yang mendesak?"Bu Lela menatap heran kearah Nidia saat melihatnya sibuk berganti pakaian di ruang ganti OG. bukankah sekarang blm saatnya untuk pulang? bahkan makan siang pun belum waktunya.
"iyaa Bu Lela, Nidia dapat pekerjaan baru"Nidia tersenyum kearah Bu Lela" maaf Yaa.. kalau selama bekerja disini dalam dua Minggu ini, Nidia banyak menyusahkan kalian"
"siapa yang menyusahkan siapa?" bu Lela menyela" tapi mengapa kamu pindah secepat ini?, kami tau pekerjaan ini tidak cocok untukmu, tapi tetap saja berat rasanya kamu pergi."
"Siapa yang pergi?" Fitri tiba-tiba muncul dengan ekspresi kaget. dan tatapannya jatuh keNidia yang sudah berganti pakaian biasa "Nidia ada apa? kenapa kamu sudah mengganti pakaianmu?, apakah kamu dipecat?" pertanyaan Fitri yang bertubi-tubi membuat Nidia tertawa. "tapi apa kesalahanmu sampai dipecat?"
"tidak dipecat Fitri sayang.."Nidia mengelus pundak Fitri dengan sayang" aku dapat kerjaan baru dengan gaji yang Insya Allah lebih besar. tapi kontrak kerja ini hanya tiga bulan. setelah itu aku akan kembali bekerja disini"
"Aaaa.. syukurlah"ucap Fitri dan Bu Lela bersamaan
"Makanya jangan bersedih.. aku nggak lama perginya.."
"tapi... kamu dapat kerja apa Nidia?"tanya Fitri heran. pekerjaan apa yang didapatkan temannya itu dengan gaji yang lebih besar.
"Aku juga belum tau pasti pekerjaannya seperti apa, tapi Insya Allah itu pekerjaan baik dengan gaji yang halal" jawab Nidia dengan ceria. bagaimanapun dia tidak berani mengatakan kalau dia menjadi perawat dari ibu pak Presdir karena pasti akan menimbulkan pertanyaan yang lain lagi. dia juga belum bisa memastikan bagaimana situasinya bila dia bertemu dengan Nyonya Saraswati. karena itu, menyembunyikan dari rekan-rekannya sudah merupakan cara yang bagus.
meskipun Haikal menjanjikan pekerjaan yang lebih baik padanya dikantor setelah tiga bulan , dia juga belum bisa mengatakan itu pada Bu Lela dan Fitri karena segala sesuatu bisa berubah kapan saja.
Yaa. banyak hal tidak terduga yang bisa terjadi pada hidup manusia setelah beberapa jam kedepan. seperti masalalunya yang kehilangan tunangannya setelah melewati tujuh tahun pacaran dan hampir menikah, semua tak pernah bisa diprediksi, dia tidak menduga akan kehilangan pria yang paling dicintainya, yang paling perhatian padanya dan yang dianggapnya paling setia.
"mengapa aku jadi memikirkan dia?"Nidia menarik nafas berat"apakah karena pekerjaan yang tiba-tiba ini sampai dia mengingat kembali kejadian yang berusaha dilupakannya itu?" Yaa itu bisa saja mungkin.
Dulu dia tak pernah berfikir akan kehilangan pria yang paling dicintainya itu tapi ternyata takdir berkehendak lain. sekarangpun dia tak pernah berfikir akan mendapat pekerjaan yang baik dengan gaji yang besar, tapi dia mendapatkannya.
tiit..tiit
bunyi klakson mobil membuyarkan lamunan Nidia, dia tersenyum kearah Ferdi yang melambai dari balik kemudi. dengan cepat Ferdi turun dari mobil, berlari memutari mobil dan membuka pintu penumpang sebelum Nidia sempat membuka pintu depan. Nidia yang awalnya heran, tersadar ketika melihat seorang pria yang duduk sambil menyandarkan kepalanya di kursi belakang.
"Apaa.. tidak sebaiknya saya duduk didepan saja pak Ferdi?" tanya Nidia ragu
"Cepatlah masuk..."suara berat dari dalam mobil mengagetkan Ferdi dan Nidia. Ferdi memberi isyarat kepada Nidia agar segera masuk sebelum bosnya meledak marah.
dengan pelan Nidia masuk kedalam mobil dan duduk disamping pria dingin dan cuek itu. Ferdi segera menutup pintu dan kembali memutari mobil dan duduk dibalik kemudi. perlahan mobil keluar dari halaman perusahaan.
Keluar dari halaman perusahaan dan berbaur dengan kendaraan lainnya dijalan raya, suasana didalam mobil menjadi sangat dingin. Haikal masih tetap menutup matanya seolah sedang tidur, Ferdi fokus mengemudi dan Nidia terdiam seribu bahasa. sungguh dia merasa sangat canggung dengan situasi itu. dia ingin mengobrol tapi tak tahu masalah apa yang harus dibahas. andai dia sudah mengenal bu Saraswati, dan tau dia menginap dikamar yang mana. dia pasti memilih naik ojek atau bis ke rumah sakit agar tidak bersama dengan pria dingin disampingnya saat ini.
"Nona Nidia terlihat melamun tadi, apa ada masalah yang sedang dipikirkan?"Ferdi memulai percakapan berusaha mencairkan suasana.
"Nidia saja Pak, panggil saja saya Nidia. jangan ditambah sebutan Nona"sela Nidia sambilbtersenyum.
"eh... iya, itu maksud saya.."Ferdi tersenyum canggung" kalau begitu, panggil saya Ferdi saja"
hmm..
suara deheman yang berat merubah raut wajah Ferdi. dia tak lagi tersenyum kearah Nidia. "rekan sekerja saya berfikir saya dipecat" kata Nidia dengan senyumnya
"benarkah?" Nidia mengangguk"terus Nidia jawab apa?"
"saya hanya mengatakan ada pekerjaan baru selama tiga bulan.setelah itu saya akan kembali lagi kesana" mendengar itu, pria dingin yang sendari tadi memejamkan matanya seperti sedang tertidur mengerutkan keningnya. hanya sesaat ekspresi nya berubah, setelah itu dia seolah terlelap lagi.
"tapii.. bukankah Nidia tidak akan kembali lagi kesana? sudah ada pekerjaan yang menanti nona setelah tiga bulan" tanya Ferdi salah lagi dengan memanggilnya nona.
"banyak hal bisa terjadi dimasa depan yang tak bisa kita prediksi terlebih dahulu. saya hanya tidak ingin memastikan sesuatu yang belum pasti"jawab Nidia mengejutkan Ferdi.
"benar juga kata Nidia, tapi meskipun begitu. masa depan itu adalah apa yang kita rencanakan hari ini, jika kita tidak merencanakannya, maka tidak ada masa depan"
"masa depan itu sudah ada tanpa direncanakan ataupun direncanakan" Nidia masih bersikukuh dengan pendiriannya"sering kali kenyataan dimasa depan tidak sesuai dengan rencana dimasa lalu"
"waaah.. pemikiran Nidia benar - benar lain"Ferdi tertawa.
obrolan mereka berhenti ketika mobil sudah memasuki halaman rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Fania kurnia Dewi
mampir,
2023-06-28
0
sinagafm😘😘
semangat berkarya😊☺☺☺
2022-08-19
0
Tyram Perkasa
di baca berulang-ulang tetap aja nggak bosan👍
2021-10-11
1