Kontrak Kerja 3

 

Nidia berdiri didepan kantor perusahaan, dia menunggu asisten Presdir menjemputnya untuk membawanya kerumah sakit bertemu dengan Nyonya Bosnya. meski dia tak yakin apa yang membuat wanita itu memilihnya namun suara lembut wanita itu sudah mampu meluluhkan kekerasan hatinya yang awalnya sudah yakin tak akan menerima kontrak kerja itu.

sikap Pak Haikal yang meremehkannya membuatnya tak nyaman. Nidia merasa pria itu tidak menyukainya, entah apa alasannya nidiapun tidak mengerti.

menanti jemputan, ingatannya melayang pada peristiwa beberapa menit yang lalu diruang OG.

"mengapa kau mengganti pakaianmu?, apakah ada hal yang mendesak?"Bu Lela menatap heran kearah Nidia saat melihatnya sibuk berganti pakaian di ruang ganti OG. bukankah sekarang blm saatnya untuk pulang? bahkan makan siang pun belum waktunya.

"iyaa Bu Lela, Nidia dapat pekerjaan baru"Nidia tersenyum kearah Bu Lela" maaf Yaa.. kalau selama bekerja disini dalam dua Minggu ini, Nidia banyak menyusahkan kalian"

"siapa yang menyusahkan siapa?" bu Lela menyela" tapi mengapa kamu pindah secepat ini?, kami tau pekerjaan ini tidak cocok untukmu, tapi tetap saja berat rasanya kamu pergi."

"Siapa yang pergi?" Fitri tiba-tiba muncul dengan ekspresi kaget. dan tatapannya jatuh keNidia yang sudah berganti pakaian biasa "Nidia ada apa? kenapa kamu sudah mengganti pakaianmu?, apakah kamu dipecat?" pertanyaan Fitri yang bertubi-tubi membuat Nidia tertawa. "tapi apa kesalahanmu sampai dipecat?"

"tidak dipecat Fitri sayang.."Nidia mengelus pundak Fitri dengan sayang" aku dapat kerjaan baru dengan gaji yang Insya Allah lebih besar. tapi kontrak kerja ini hanya tiga bulan. setelah itu aku akan kembali bekerja disini"

"Aaaa.. syukurlah"ucap Fitri dan Bu Lela bersamaan

"Makanya jangan bersedih.. aku nggak lama perginya.."

"tapi... kamu dapat kerja apa Nidia?"tanya Fitri heran. pekerjaan apa yang didapatkan temannya itu dengan gaji yang lebih besar.

"Aku juga belum tau pasti pekerjaannya seperti apa, tapi Insya Allah itu pekerjaan baik dengan gaji yang halal" jawab Nidia dengan ceria. bagaimanapun dia tidak berani mengatakan kalau dia menjadi perawat dari ibu pak Presdir karena pasti akan menimbulkan pertanyaan yang lain lagi. dia juga belum bisa memastikan bagaimana situasinya bila dia bertemu dengan Nyonya Saraswati. karena itu, menyembunyikan dari rekan-rekannya sudah merupakan cara yang bagus.

meskipun Haikal menjanjikan pekerjaan yang lebih baik padanya dikantor setelah tiga bulan , dia juga belum bisa mengatakan itu pada Bu Lela dan Fitri karena segala sesuatu bisa berubah kapan saja.

Yaa. banyak hal tidak terduga yang bisa terjadi pada hidup manusia setelah beberapa jam kedepan. seperti masalalunya yang kehilangan tunangannya setelah melewati tujuh tahun pacaran dan hampir menikah, semua tak pernah bisa diprediksi, dia tidak menduga akan kehilangan pria yang paling dicintainya, yang paling perhatian padanya dan yang dianggapnya paling setia.

"mengapa aku jadi memikirkan dia?"Nidia menarik nafas berat"apakah karena pekerjaan yang tiba-tiba ini sampai dia mengingat kembali kejadian yang berusaha dilupakannya itu?" Yaa itu bisa saja mungkin.

Dulu dia tak pernah berfikir akan kehilangan pria yang paling dicintainya itu tapi ternyata takdir berkehendak lain. sekarangpun dia tak pernah berfikir akan mendapat pekerjaan yang baik dengan gaji yang besar, tapi dia mendapatkannya.

tiit..tiit

bunyi klakson mobil membuyarkan lamunan Nidia, dia tersenyum kearah Ferdi yang melambai dari balik kemudi. dengan cepat Ferdi turun dari mobil, berlari memutari mobil dan membuka pintu penumpang sebelum Nidia sempat membuka pintu depan. Nidia yang awalnya heran, tersadar ketika melihat seorang pria yang duduk sambil menyandarkan kepalanya di kursi belakang.

"Apaa.. tidak sebaiknya saya duduk didepan saja pak Ferdi?" tanya Nidia ragu

"Cepatlah masuk..."suara berat dari dalam mobil mengagetkan Ferdi dan Nidia. Ferdi memberi isyarat kepada Nidia agar segera masuk sebelum bosnya meledak marah.

dengan pelan Nidia masuk kedalam mobil dan duduk disamping pria dingin dan cuek itu. Ferdi segera menutup pintu dan kembali memutari mobil dan duduk dibalik kemudi. perlahan mobil keluar dari halaman perusahaan.

Keluar dari halaman perusahaan dan berbaur dengan kendaraan lainnya dijalan raya, suasana didalam mobil menjadi sangat dingin. Haikal masih tetap menutup matanya seolah sedang tidur, Ferdi fokus mengemudi dan Nidia terdiam seribu bahasa. sungguh dia merasa sangat canggung dengan situasi itu. dia ingin mengobrol tapi tak tahu masalah apa yang harus dibahas. andai dia sudah mengenal bu Saraswati, dan tau dia menginap dikamar yang mana. dia pasti memilih naik ojek atau bis ke rumah sakit agar tidak bersama dengan pria dingin disampingnya saat ini.

"Nona Nidia terlihat melamun tadi, apa ada masalah yang sedang dipikirkan?"Ferdi memulai percakapan berusaha mencairkan suasana.

"Nidia saja Pak, panggil saja saya Nidia. jangan ditambah sebutan Nona"sela Nidia sambilbtersenyum.

"eh... iya, itu maksud saya.."Ferdi tersenyum canggung" kalau begitu, panggil saya Ferdi saja"

hmm..

suara deheman yang berat merubah raut wajah Ferdi. dia tak lagi tersenyum kearah Nidia. "rekan sekerja saya berfikir saya dipecat" kata Nidia dengan senyumnya

"benarkah?" Nidia mengangguk"terus Nidia jawab apa?"

"saya hanya mengatakan ada pekerjaan baru selama tiga bulan.setelah itu saya akan kembali lagi kesana" mendengar itu, pria dingin yang sendari tadi memejamkan matanya seperti sedang tertidur mengerutkan keningnya. hanya sesaat ekspresi nya berubah, setelah itu dia seolah terlelap lagi.

"tapii.. bukankah Nidia tidak akan kembali lagi kesana? sudah ada pekerjaan yang menanti nona setelah tiga bulan" tanya Ferdi salah lagi dengan memanggilnya nona.

"banyak hal bisa terjadi dimasa depan yang tak bisa kita prediksi terlebih dahulu. saya hanya tidak ingin memastikan sesuatu yang belum pasti"jawab Nidia mengejutkan Ferdi.

"benar juga kata Nidia, tapi meskipun begitu. masa depan itu adalah apa yang kita rencanakan hari ini, jika kita tidak merencanakannya, maka tidak ada masa depan"

"masa depan itu sudah ada tanpa direncanakan ataupun direncanakan" Nidia masih bersikukuh dengan pendiriannya"sering kali kenyataan dimasa depan tidak sesuai dengan rencana dimasa lalu"

"waaah.. pemikiran Nidia benar - benar lain"Ferdi tertawa.

obrolan mereka berhenti ketika mobil sudah memasuki halaman rumah sakit.

Terpopuler

Comments

Fania kurnia Dewi

Fania kurnia Dewi

mampir,

2023-06-28

0

sinagafm😘😘

sinagafm😘😘

semangat berkarya😊☺☺☺

2022-08-19

0

Tyram Perkasa

Tyram Perkasa

di baca berulang-ulang tetap aja nggak bosan👍

2021-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 Rumah Sakit
2 Rumah Sakit 2
3 Namanya Nidia Ariska Putri
4 Kontrak Kerja
5 Kontrak Kerja 2
6 Kontrak Kerja 3
7 Bu Saraswati
8 Apakah Dia Cemburu?
9 Bisakah Kita Berteman?
10 Berkemas 1
11 Berkemas 2
12 Pakai Sabukmu
13 Selamat Datang di Rumah Kita
14 Apakah Aku salah masuk Kamar?
15 Itu Semua Milikmu
16 Itu Semua Milikmu 2
17 Rumah ini Penuh dengan CCTV
18 Rumah ini Penuh dengan CCTV 2
19 Rumah ini Penuh dengan CCTV 3
20 Rumah ini Penuh dengan CCTV 4
21 Selusin Pakaian Renang
22 Selusin Pakaian renang 2
23 Secangkir Kopi dimalam Hari
24 Secangkir Kopi dimalam Hari 2
25 Membuat untuk diri sendiri
26 Kopinya Terlalu Manis
27 Apa indra perasanya bermasalah?
28 Carikan satu untukku
29 Panggilan Safira
30 Pesta
31 Pesta 2
32 Bagaimana Kabarmu?
33 Kehangatan Kata di tengah Malam
34 Kehangatan Kata di tengah Malam 2
35 Pertemuan Yang Tak Di Inginkan
36 Pertemuan Yang Tak di Inginkan 2
37 Pertemuan Yang Tak di Inginkan 3
38 Pertemuan Yang Tak di Inginkan 4
39 Kita Tidak di Takdirkan untuk berjodoh
40 Menangislah Jika itu Membuatmu Lega
41 Terima Kasih Untuk Hari ini
42 Sebuah Kebetulan?
43 Pria itu menemui wanitamu
44 Dia Gadis yang menjadi Kompas dan Oborku
45 Kalian berdua memang kejam
46 Tamu tak di Undang
47 Pelukan
48 Mengganti Sofa
49 Dia sangat rewel
50 Rumah Besar
51 Dia membayar Penuh
52 Tentang Reyfan
53 Tentang Reyfan 2
54 Tentang Reyfan 3
55 Apa Kau Merindukan ku?
56 Kembali Ke Rumah Besar
57 Harum Manis
58 Rencana
59 Masa lalunya seperti masa laluku
60 Berubah
61 Tak ingin memanjat naik
62 malam naas itu
63 Pergi
64 Masa Lalu
65 Masa lalu 2
66 Sabar dan Sholat
67 tekanan
68 Nidia maafkan aku
69 Hanya Nidia
70 Mari kita menikah
71 Memangnya kamu punya duplikat?
72 Lamaran
73 Lamaran 2
74 Pangeran berkuda putih
75 Dia Mutiara kami yang berharga
76 Suratan Takdir
77 Pilihan
78 Bukan untukku tapi untuk Haikal
79 Menghancurkan yang tersisa
80 50 keping Dinar
81 Hari yang panjang
82 Istri Kesayangan
83 Malam pertama
84 Prangko dan sampul suratnya
85 Kau adalah putriku
86 suamimu yang tampan
87 Pertemuan
88 istriku sangat cengeng
89 pernikahan dadakan
90 Rujak
91 Doa Malam
92 Kabar tak terduga
93 Cemburu
94 Bakso
95 Kejutan dan Sambutan
96 Apakah dia bergerak?
97 Harapan
98 Mari pulang kerumah besar
99 Makan Malam
100 Hari yang buruk
101 Jangan bertengkar didepan bayi kami
102 Maukah menjadi rumahku?
103 mengabaikan
104 Aku Mencintaimu
105 Celaan
106 Mari Berusaha
107 Kesayangan Nenek
108 Liontin
109 Dia yang terbaik
110 Keputusan Nyonya Besar
111 Nyonya Muda ada di gerbang lagi
112 Demam
113 Berita
114 Pasien Rumah sakit
115 Apa kamu yang melakukannya?
116 Malam tanpa pelukannya
117 Apa kau ingin membuatku mati muda?
118 Maafkan aku
119 Jangan terlalu baik padaku
120 Berlari pulang untukmu
121 Sudah terlambat untuk menyesal
122 memarahi atau memberi restu?
123 tetap sehat untuk menjaga mereka
124 Kunjungan pertama
125 Perusahaan Jasa Pengiriman
126 Pengajian 1
127 Pengajian 2
128 Kisah Sebuah mantel dan kesialan
129 Ini Menyangkut dirimu
130 Rumah Sakit
131 Mencintainya dengan sungguh-sungguh
132 Bos Nyonya Kecelakaan
133 Kondisinya kritis
134 Sebuah keajaiban
135 Dia Koma
136 Menitipkan putra kalian yang sehat
137 Ternyata memang salahku
138 Biar aku yang membersihkannya
139 Namanya Habibi
140 Pertolongan kecil
141 Mereka menangis untuknya
142 untuk menebus masa lalu
143 Wanita yang hebat dan ibu yang kuat
144 Sembilan puluh sembilan persen
145 Bertemu setelah sekian lama
146 Wanita Tua dengan seorang Bayi
147 Aku tidak menjual cucuku
148 Seperti memiliki dua cucu
149 bukan hanya baik tapi benar-benar berhati mulia
150 Ayah dan Bunda
151 salam Penulis
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Rumah Sakit
2
Rumah Sakit 2
3
Namanya Nidia Ariska Putri
4
Kontrak Kerja
5
Kontrak Kerja 2
6
Kontrak Kerja 3
7
Bu Saraswati
8
Apakah Dia Cemburu?
9
Bisakah Kita Berteman?
10
Berkemas 1
11
Berkemas 2
12
Pakai Sabukmu
13
Selamat Datang di Rumah Kita
14
Apakah Aku salah masuk Kamar?
15
Itu Semua Milikmu
16
Itu Semua Milikmu 2
17
Rumah ini Penuh dengan CCTV
18
Rumah ini Penuh dengan CCTV 2
19
Rumah ini Penuh dengan CCTV 3
20
Rumah ini Penuh dengan CCTV 4
21
Selusin Pakaian Renang
22
Selusin Pakaian renang 2
23
Secangkir Kopi dimalam Hari
24
Secangkir Kopi dimalam Hari 2
25
Membuat untuk diri sendiri
26
Kopinya Terlalu Manis
27
Apa indra perasanya bermasalah?
28
Carikan satu untukku
29
Panggilan Safira
30
Pesta
31
Pesta 2
32
Bagaimana Kabarmu?
33
Kehangatan Kata di tengah Malam
34
Kehangatan Kata di tengah Malam 2
35
Pertemuan Yang Tak Di Inginkan
36
Pertemuan Yang Tak di Inginkan 2
37
Pertemuan Yang Tak di Inginkan 3
38
Pertemuan Yang Tak di Inginkan 4
39
Kita Tidak di Takdirkan untuk berjodoh
40
Menangislah Jika itu Membuatmu Lega
41
Terima Kasih Untuk Hari ini
42
Sebuah Kebetulan?
43
Pria itu menemui wanitamu
44
Dia Gadis yang menjadi Kompas dan Oborku
45
Kalian berdua memang kejam
46
Tamu tak di Undang
47
Pelukan
48
Mengganti Sofa
49
Dia sangat rewel
50
Rumah Besar
51
Dia membayar Penuh
52
Tentang Reyfan
53
Tentang Reyfan 2
54
Tentang Reyfan 3
55
Apa Kau Merindukan ku?
56
Kembali Ke Rumah Besar
57
Harum Manis
58
Rencana
59
Masa lalunya seperti masa laluku
60
Berubah
61
Tak ingin memanjat naik
62
malam naas itu
63
Pergi
64
Masa Lalu
65
Masa lalu 2
66
Sabar dan Sholat
67
tekanan
68
Nidia maafkan aku
69
Hanya Nidia
70
Mari kita menikah
71
Memangnya kamu punya duplikat?
72
Lamaran
73
Lamaran 2
74
Pangeran berkuda putih
75
Dia Mutiara kami yang berharga
76
Suratan Takdir
77
Pilihan
78
Bukan untukku tapi untuk Haikal
79
Menghancurkan yang tersisa
80
50 keping Dinar
81
Hari yang panjang
82
Istri Kesayangan
83
Malam pertama
84
Prangko dan sampul suratnya
85
Kau adalah putriku
86
suamimu yang tampan
87
Pertemuan
88
istriku sangat cengeng
89
pernikahan dadakan
90
Rujak
91
Doa Malam
92
Kabar tak terduga
93
Cemburu
94
Bakso
95
Kejutan dan Sambutan
96
Apakah dia bergerak?
97
Harapan
98
Mari pulang kerumah besar
99
Makan Malam
100
Hari yang buruk
101
Jangan bertengkar didepan bayi kami
102
Maukah menjadi rumahku?
103
mengabaikan
104
Aku Mencintaimu
105
Celaan
106
Mari Berusaha
107
Kesayangan Nenek
108
Liontin
109
Dia yang terbaik
110
Keputusan Nyonya Besar
111
Nyonya Muda ada di gerbang lagi
112
Demam
113
Berita
114
Pasien Rumah sakit
115
Apa kamu yang melakukannya?
116
Malam tanpa pelukannya
117
Apa kau ingin membuatku mati muda?
118
Maafkan aku
119
Jangan terlalu baik padaku
120
Berlari pulang untukmu
121
Sudah terlambat untuk menyesal
122
memarahi atau memberi restu?
123
tetap sehat untuk menjaga mereka
124
Kunjungan pertama
125
Perusahaan Jasa Pengiriman
126
Pengajian 1
127
Pengajian 2
128
Kisah Sebuah mantel dan kesialan
129
Ini Menyangkut dirimu
130
Rumah Sakit
131
Mencintainya dengan sungguh-sungguh
132
Bos Nyonya Kecelakaan
133
Kondisinya kritis
134
Sebuah keajaiban
135
Dia Koma
136
Menitipkan putra kalian yang sehat
137
Ternyata memang salahku
138
Biar aku yang membersihkannya
139
Namanya Habibi
140
Pertolongan kecil
141
Mereka menangis untuknya
142
untuk menebus masa lalu
143
Wanita yang hebat dan ibu yang kuat
144
Sembilan puluh sembilan persen
145
Bertemu setelah sekian lama
146
Wanita Tua dengan seorang Bayi
147
Aku tidak menjual cucuku
148
Seperti memiliki dua cucu
149
bukan hanya baik tapi benar-benar berhati mulia
150
Ayah dan Bunda
151
salam Penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!