Pakai Sabukmu

Pukul 9 pagi Nidia sudah siap menunggu jemputan. Dia berusaha agar Haikal tidak sampai menunggunya bersiap, siapakah dirinya sampai harus membuat pria istimewa itu menunggunya, bahkan baginya dijemput Haikalpun masih sesuatu yang sulit dipercaya. Siska sangat ingin melihat sahabatnya itu pergi tapi dia harus masuk kerja, jika dia terlambat pasti akan di marahi manajernya habis-habisan. lagi pula dia tidak tau jika yang menjemput sahabatnya adalah Haikal sang Presdir yang terkenal tak terjangkau itu. jika dia tau, dia pasti siap diomeli manajernya asalkan dapat bertemu langsung dengan sang pria idaman. Nidia sengaja tidak memberitahu agar sahabatnya itu tidak lebih salah paham dengan situasinya.

tiit tiit

bunyi klakson didepan rumah menghentikan kegiatan Nidia melipat pakaian Siska yang berantakan. Siska memang sedikit sulit mengurus diri sendiri.

Nidia bangkit dari tempat duduknya, membuka pintu dan mendapati sebuah BMW mulus berwarna hitam berhenti tepat didepan rumah. kaca samping pengemudi turun dan nampaklah wajah tampan Haikal yang menoleh sekilas kearah Nidia kemudian dia kembali mengalihkan pandangannya kedepan. seolah bukan gadis itu tujuan dia berada disana.

Nidia menghela nafas berat, senyumnya menggantung karena pria itu hanya menoleh sekilas kearahnya. perlahan dia menarik kopernya keluar dari dalam rumah, tak lupa dia mengunci pintu dan menyimpan kuncinya didalam tas mungil yang menggantung ditangannya. dia dan Siska masing-masing memiliki kunci jadi tak perlu repot untuk saling menunggu saat pergi dan pulang rumah.

sampai di samping mobil, Nidia bingung mau meletakkan kopernya dimana. Haikal yang melihat kebingungan Nidia segera membuka bagasi mobil diapun turun dari mobil, mengambil koper Nidia dan memasukkannya dibagasi. tak ada percakapan antara mereka bahkan ketika Haikal kembali masuk kemobil disusul Nidia yang juga masuk dari pintu sebelah.

beberapa detik saat keduanya sudah duduk didalam mobil, Haikal menyalakan mobilnya, tapi belum sempat dia menginjak gas, keningnya berkerut saat menoleh kearah Nidia. masih dalam diam dengan gerakan cepat Haikal bergerak mendekat kearah Nidia membuat gadis itu terkejut, apalagi ketika wajah pria itu begitu dekat diwajahnya. bunyi klek terdengar saat Haikal memasangkan sabuk pengaman Nidia.

"Pakai sabuk pengamanmu.."ujar Haikal dengan lembut

"hah.."Nidia terkesima. mengapa tidak bilang saja dia ingin berteriak kearah pria disampingnya yang seolah tanpa beban kini fokus mengemudikan mobilnya. Nidia menelan ludahnya karena tenggorokannya terasa kering. jantungnya masih berdegup tak menentu. dia merasa sangat kesal tapi tak satupun kata-kata keluar dari mulutnya. bukankah Haikal cukup mengatakan saja agar dia memakai sabuk.. mengapa harus dia yang memakaikannya?

"Kemana Ferdi? mengapa hanya bapak yang menjemput saya?"tanya Nidia mencoba mencairkan suasana. butuh setengah jam bagi mereka hingga sampai kerumah sakit, dan Nidia tidak ingin setengah jam itu mereka lalui dalam diam.

"Apa kau merindukannya?"kali ini kata-kata Haikal tidak seformal biasanya. ada kata kau tapi bukan anda

"Apa..?"Nidia bertanya tak mengerti

"dia sudah punya pacar, kamu jangan tertarik padanya agar tidak patah hati"ujar Haikal dingin

"Siapa juga yang tertarik"sela Nidia agak kesal, bagaimana bisa Haikal salah paham pada pertanyaannya?"saya bertanya karena biasanya dia bersama Bapak, bukankah dia asisten Bapak?"Nidia berusaha bersikap tenang

"aku belum menikah, jangan memanggilku Bapak.."haah... Nidia membuka mulutnya tak percaya. mengapa sejak tadi pria ini terlihat tak senang?. Nidia menatap Haikal dan pria itu menoleh sekilas kearahnya dengan malas. membuat gadis itu semakin bingung, "Apakah dimatamu aku setua bapak-bapak?"

"Bu.. bukan... eh tidak, maksud saya bukankah bapak pimpinan saya.."dada Nidia sesak, bagaimana dia bisa bertemu dengan pria seperti ini? dia teringat ucapan Siska yang mengatakan bahwa Haikal orang yang dingin dan sulit dijangkau.

"kamu memanggil Ferdi dengan namanya, apa memanggil dengan namaku sulit buatmu?, atau Ferdi begitu menarik dibanding aku?"

uhuk uhuk...

Nidia terbatuk beberapa kali, tenggorokannya menjadi lebih kering terasa."Saya tidak bisa memanggil nama bapak.."Nidia menggeleng lemah"Bapak adalah pimpinan saya, tidak hormat jika saya menyebut nama bapak"dia masih bersikeras

Haikal segera menghentikan mobilnya di pinggir jalan"kamu segera memanggil ibuku mama saat dia memintamu"dia menghadap kearah Nidia dan memandang gadis itu dengan kesal"apa susahnya menyebut namaku juga?"

masalahnya nama bapak terlalu mulia untuk kusebut... bapak seorang Presdir dari perusahaan besar tempat aku bekerja, aku hanya OG apa hakku menyebut nama bapak

tapi kalimat itu hanya didalam hatinya. dia justru bengong dengan sikap Haikal yang sangat tidak diduganya.

"saya..."Nidia bergumam

"Panggil aku Haikal saja "ujar pria itu dengan nada menuntut. wajahnya terlihat lebih memukau dimata Nidia saat ini "itu jika kita hanya berdua saja seperti ini"kemudian Haikal kembali menyalakan mesin mobil dan melanjutkan perjalanan.

sesampainya dihalaman rumah sakit, sebelum Nidia sempat turun dari mobil, Haikal kembali bicara. "aku ralat ucapanku tadi"Nidia mengerutkan keningnya dan menatap pria itu tak mengerti "selain hanya kita berdua, panggil juga namaku didepan ibuku" Nidia terdiam. bingung menanggapi ucapan Haikal" kamu benar-benar gadis kecil yang lambat merespon"ujarnya kemudian keluar dari mobil dengan acuh tak acuh. meninggalkan Nidia dibelakangnya tanpa ada niat untuk menunggu gadis itu.

Terpopuler

Comments

mine🖤

mine🖤

Thor sekedar saran aja ya.bisa ga sih pemain utama wanitanya jangan terlalu lemot.
sekedar saran ja ya Thor🙂🙂

2023-08-24

0

imhe devangana

imhe devangana

koreksi thor ya, harusnya diawal ada prolognya. misal nidia umur brp haikal umur brp.

2022-11-01

0

Nurwana

Nurwana

kenapa nda disuruh panggil sayang aj Haikal.....????

2022-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah Sakit
2 Rumah Sakit 2
3 Namanya Nidia Ariska Putri
4 Kontrak Kerja
5 Kontrak Kerja 2
6 Kontrak Kerja 3
7 Bu Saraswati
8 Apakah Dia Cemburu?
9 Bisakah Kita Berteman?
10 Berkemas 1
11 Berkemas 2
12 Pakai Sabukmu
13 Selamat Datang di Rumah Kita
14 Apakah Aku salah masuk Kamar?
15 Itu Semua Milikmu
16 Itu Semua Milikmu 2
17 Rumah ini Penuh dengan CCTV
18 Rumah ini Penuh dengan CCTV 2
19 Rumah ini Penuh dengan CCTV 3
20 Rumah ini Penuh dengan CCTV 4
21 Selusin Pakaian Renang
22 Selusin Pakaian renang 2
23 Secangkir Kopi dimalam Hari
24 Secangkir Kopi dimalam Hari 2
25 Membuat untuk diri sendiri
26 Kopinya Terlalu Manis
27 Apa indra perasanya bermasalah?
28 Carikan satu untukku
29 Panggilan Safira
30 Pesta
31 Pesta 2
32 Bagaimana Kabarmu?
33 Kehangatan Kata di tengah Malam
34 Kehangatan Kata di tengah Malam 2
35 Pertemuan Yang Tak Di Inginkan
36 Pertemuan Yang Tak di Inginkan 2
37 Pertemuan Yang Tak di Inginkan 3
38 Pertemuan Yang Tak di Inginkan 4
39 Kita Tidak di Takdirkan untuk berjodoh
40 Menangislah Jika itu Membuatmu Lega
41 Terima Kasih Untuk Hari ini
42 Sebuah Kebetulan?
43 Pria itu menemui wanitamu
44 Dia Gadis yang menjadi Kompas dan Oborku
45 Kalian berdua memang kejam
46 Tamu tak di Undang
47 Pelukan
48 Mengganti Sofa
49 Dia sangat rewel
50 Rumah Besar
51 Dia membayar Penuh
52 Tentang Reyfan
53 Tentang Reyfan 2
54 Tentang Reyfan 3
55 Apa Kau Merindukan ku?
56 Kembali Ke Rumah Besar
57 Harum Manis
58 Rencana
59 Masa lalunya seperti masa laluku
60 Berubah
61 Tak ingin memanjat naik
62 malam naas itu
63 Pergi
64 Masa Lalu
65 Masa lalu 2
66 Sabar dan Sholat
67 tekanan
68 Nidia maafkan aku
69 Hanya Nidia
70 Mari kita menikah
71 Memangnya kamu punya duplikat?
72 Lamaran
73 Lamaran 2
74 Pangeran berkuda putih
75 Dia Mutiara kami yang berharga
76 Suratan Takdir
77 Pilihan
78 Bukan untukku tapi untuk Haikal
79 Menghancurkan yang tersisa
80 50 keping Dinar
81 Hari yang panjang
82 Istri Kesayangan
83 Malam pertama
84 Prangko dan sampul suratnya
85 Kau adalah putriku
86 suamimu yang tampan
87 Pertemuan
88 istriku sangat cengeng
89 pernikahan dadakan
90 Rujak
91 Doa Malam
92 Kabar tak terduga
93 Cemburu
94 Bakso
95 Kejutan dan Sambutan
96 Apakah dia bergerak?
97 Harapan
98 Mari pulang kerumah besar
99 Makan Malam
100 Hari yang buruk
101 Jangan bertengkar didepan bayi kami
102 Maukah menjadi rumahku?
103 mengabaikan
104 Aku Mencintaimu
105 Celaan
106 Mari Berusaha
107 Kesayangan Nenek
108 Liontin
109 Dia yang terbaik
110 Keputusan Nyonya Besar
111 Nyonya Muda ada di gerbang lagi
112 Demam
113 Berita
114 Pasien Rumah sakit
115 Apa kamu yang melakukannya?
116 Malam tanpa pelukannya
117 Apa kau ingin membuatku mati muda?
118 Maafkan aku
119 Jangan terlalu baik padaku
120 Berlari pulang untukmu
121 Sudah terlambat untuk menyesal
122 memarahi atau memberi restu?
123 tetap sehat untuk menjaga mereka
124 Kunjungan pertama
125 Perusahaan Jasa Pengiriman
126 Pengajian 1
127 Pengajian 2
128 Kisah Sebuah mantel dan kesialan
129 Ini Menyangkut dirimu
130 Rumah Sakit
131 Mencintainya dengan sungguh-sungguh
132 Bos Nyonya Kecelakaan
133 Kondisinya kritis
134 Sebuah keajaiban
135 Dia Koma
136 Menitipkan putra kalian yang sehat
137 Ternyata memang salahku
138 Biar aku yang membersihkannya
139 Namanya Habibi
140 Pertolongan kecil
141 Mereka menangis untuknya
142 untuk menebus masa lalu
143 Wanita yang hebat dan ibu yang kuat
144 Sembilan puluh sembilan persen
145 Bertemu setelah sekian lama
146 Wanita Tua dengan seorang Bayi
147 Aku tidak menjual cucuku
148 Seperti memiliki dua cucu
149 bukan hanya baik tapi benar-benar berhati mulia
150 Ayah dan Bunda
151 salam Penulis
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Rumah Sakit
2
Rumah Sakit 2
3
Namanya Nidia Ariska Putri
4
Kontrak Kerja
5
Kontrak Kerja 2
6
Kontrak Kerja 3
7
Bu Saraswati
8
Apakah Dia Cemburu?
9
Bisakah Kita Berteman?
10
Berkemas 1
11
Berkemas 2
12
Pakai Sabukmu
13
Selamat Datang di Rumah Kita
14
Apakah Aku salah masuk Kamar?
15
Itu Semua Milikmu
16
Itu Semua Milikmu 2
17
Rumah ini Penuh dengan CCTV
18
Rumah ini Penuh dengan CCTV 2
19
Rumah ini Penuh dengan CCTV 3
20
Rumah ini Penuh dengan CCTV 4
21
Selusin Pakaian Renang
22
Selusin Pakaian renang 2
23
Secangkir Kopi dimalam Hari
24
Secangkir Kopi dimalam Hari 2
25
Membuat untuk diri sendiri
26
Kopinya Terlalu Manis
27
Apa indra perasanya bermasalah?
28
Carikan satu untukku
29
Panggilan Safira
30
Pesta
31
Pesta 2
32
Bagaimana Kabarmu?
33
Kehangatan Kata di tengah Malam
34
Kehangatan Kata di tengah Malam 2
35
Pertemuan Yang Tak Di Inginkan
36
Pertemuan Yang Tak di Inginkan 2
37
Pertemuan Yang Tak di Inginkan 3
38
Pertemuan Yang Tak di Inginkan 4
39
Kita Tidak di Takdirkan untuk berjodoh
40
Menangislah Jika itu Membuatmu Lega
41
Terima Kasih Untuk Hari ini
42
Sebuah Kebetulan?
43
Pria itu menemui wanitamu
44
Dia Gadis yang menjadi Kompas dan Oborku
45
Kalian berdua memang kejam
46
Tamu tak di Undang
47
Pelukan
48
Mengganti Sofa
49
Dia sangat rewel
50
Rumah Besar
51
Dia membayar Penuh
52
Tentang Reyfan
53
Tentang Reyfan 2
54
Tentang Reyfan 3
55
Apa Kau Merindukan ku?
56
Kembali Ke Rumah Besar
57
Harum Manis
58
Rencana
59
Masa lalunya seperti masa laluku
60
Berubah
61
Tak ingin memanjat naik
62
malam naas itu
63
Pergi
64
Masa Lalu
65
Masa lalu 2
66
Sabar dan Sholat
67
tekanan
68
Nidia maafkan aku
69
Hanya Nidia
70
Mari kita menikah
71
Memangnya kamu punya duplikat?
72
Lamaran
73
Lamaran 2
74
Pangeran berkuda putih
75
Dia Mutiara kami yang berharga
76
Suratan Takdir
77
Pilihan
78
Bukan untukku tapi untuk Haikal
79
Menghancurkan yang tersisa
80
50 keping Dinar
81
Hari yang panjang
82
Istri Kesayangan
83
Malam pertama
84
Prangko dan sampul suratnya
85
Kau adalah putriku
86
suamimu yang tampan
87
Pertemuan
88
istriku sangat cengeng
89
pernikahan dadakan
90
Rujak
91
Doa Malam
92
Kabar tak terduga
93
Cemburu
94
Bakso
95
Kejutan dan Sambutan
96
Apakah dia bergerak?
97
Harapan
98
Mari pulang kerumah besar
99
Makan Malam
100
Hari yang buruk
101
Jangan bertengkar didepan bayi kami
102
Maukah menjadi rumahku?
103
mengabaikan
104
Aku Mencintaimu
105
Celaan
106
Mari Berusaha
107
Kesayangan Nenek
108
Liontin
109
Dia yang terbaik
110
Keputusan Nyonya Besar
111
Nyonya Muda ada di gerbang lagi
112
Demam
113
Berita
114
Pasien Rumah sakit
115
Apa kamu yang melakukannya?
116
Malam tanpa pelukannya
117
Apa kau ingin membuatku mati muda?
118
Maafkan aku
119
Jangan terlalu baik padaku
120
Berlari pulang untukmu
121
Sudah terlambat untuk menyesal
122
memarahi atau memberi restu?
123
tetap sehat untuk menjaga mereka
124
Kunjungan pertama
125
Perusahaan Jasa Pengiriman
126
Pengajian 1
127
Pengajian 2
128
Kisah Sebuah mantel dan kesialan
129
Ini Menyangkut dirimu
130
Rumah Sakit
131
Mencintainya dengan sungguh-sungguh
132
Bos Nyonya Kecelakaan
133
Kondisinya kritis
134
Sebuah keajaiban
135
Dia Koma
136
Menitipkan putra kalian yang sehat
137
Ternyata memang salahku
138
Biar aku yang membersihkannya
139
Namanya Habibi
140
Pertolongan kecil
141
Mereka menangis untuknya
142
untuk menebus masa lalu
143
Wanita yang hebat dan ibu yang kuat
144
Sembilan puluh sembilan persen
145
Bertemu setelah sekian lama
146
Wanita Tua dengan seorang Bayi
147
Aku tidak menjual cucuku
148
Seperti memiliki dua cucu
149
bukan hanya baik tapi benar-benar berhati mulia
150
Ayah dan Bunda
151
salam Penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!