"Maaf, tapi saya tidak bisa menerimanya. "kata penolakan Nidia tegas, tapi tatapannya lembut kearah pria didepannya "saya tidak tahu sama sekali soal medis.."
"kami punya dokter keluarga"sela Haikal
"Maafkan saya pak, tapi saya tidak bisa.. "
"Jadi anda menolaknya?"tatapan Haikal setajam pisau seolah ingin menyayat-nyayat tubuh Nidia senti demi senti *ibuku sangat menginginkanmu, dan aku sudah berbaik hati membayarmu dalam jumlah yang banyak, bagaimana mungkin kamu begitu sombong? siapa kamu sampai berani menolak tawaranku*?"pekiknya dalam hati
"tapi Nona Nidia, apa yang menjadi alasan nona menolaknya?, saya merasa ini tawaran yang sangat bagus."Ferdi berusaha menengahi ketegangan diantara dua orang itu. dia tak habis pikir bagaimana gadis didepannya menolak tawaran sebagus itu.
Nidia terdiam selama beberapa saat,. dia tidak tau mengapa dia menolak tawaran itu. dia membutuhkan pekerjaan yang lebih baik dari sekedar menjadi OG. tapi sikap Haikal yang selalu menyentil soal uang, benar-benar membuat moodnya rusak. Pria itu memotong ucapannya seakan-akan apa yang akan dikatakannya tidak penting, alasannya tidak penting, karna yang penting hanyalah egonya.
"Ibu pak Presdir adalah orang yang sangat penting. saya hanya takut jika kehadiran saya membuatnya tidak nyaman "sebisa mungkin Nidia beralasan, mencoba kalimat yang tidak menyinggung " ada banyak orang di perusahaan ini yang lebih baik dari saya" wajah Haikal menegang karena menahan emosinya.
Ferdi mulai panik, bosnya biasanya akan melemparkan apapun yang berada disekitarnya jika tak mampu menahan emosinya."Maafkan saya,.."Nidia memecah kebisuan. "saya tidak bermaksud membuat Bapak kecewa"Nidia bangkit perlahan dan menunduk penuh rasa penyesalan. Ferdi semakin panik.
"Tidak bisakah anda mempertimbangkannya kembali?" suara Haikal terdengar serak, ada nada berat disana seolah dia sedang bergelut dengan emosinya sendiri. langkah Nidia terhenti saat hampir mencapai pintu, tapi dia tidak berbalik "Ibuku yang menginginkan anda menjadi perawatnya" Haikal mendesah putus asa. dia berniat menyembunyikan alasan itu agar gadis didepannya tidak besar kepala, karena itulah dia menggunakan uang sebagai pengikat kontrak. tapi ternyata uang tidak mempan.
Nidia membeku ditempatnya, keinginan ibu Presdir sendiri? bagaimana itu mungkin? bukankah mereka belum pernah bertemu?
"Nyonya melihat Nona Nidia saat membawa Bu Rahma kerumah sakit."Ferdi berusaha menjelaskan, memecah kebisuan.
Ponsel Haikal tiba-tiba berdering, ekspresinya berubah saat menatap siapa yang menelpon. "Iyaa Ma.." sapa Haikal pelan.
"Bagaimana Nak, apa kamu sudah bicara dengan Nidia?, dia setuju kan menemani mama?" suara Bu Saraswati terdengar jelas oleh ketiga orang yang berada di ruangan itu karena sepi. dan mendengar apa yang diucapkan oleh Bu Saraswati sontak Haikal dan Ferdi menatap Nidia yang sudah berbalik menghadap mereka."kamu berhasil kan meyakinkan dia untuk merawat wanita sakit-sakitan seperti mama?" Haikal masih terdiam. dia tidak tau bagaimana menyampaikan berita penolakan Nidia atas tawarannya "Haikal, kamu masih disana kan?" tanya suara lemah diseberang
Nidia menghembuskan nafas berat, dengan cepat dia melangkah mendekati meja. mengambil pulpen, membuka dokumen dan menandatangani bagian namanya. kejadian itu begitu cepat, membuat dua pria dihadapannya terperangah.
"saya pamit dulu untuk berganti pakaian dulu di belakang. setelah itu saya akan menunggu pak Ferdi di lobi untuk kerumah sakit" ujar Nidia sebelum berbalik meninggalkan ruangan tanpa melihat keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Nengsulastri
saya udah 2x baca. tetep bagus
2021-11-03
0
Santy Mustaki
Akhirx.....
2021-06-23
0
Maura
Bagus ceritanya. aku suka baca2 lagi saat suntuk. itung2 bwt ngecars hati🤗
2021-03-15
1