tiga hari setelah peristiwa dirumah sakit
pandangan Haikal fokus pada monitor di depannya,. sesekali dia membolak balik dokumen didepannya dan mencocokkan data dengan teliti.
tok tok
"masuk..!"sahut Haikal. pintu ruangan terbuka dan masuklah Ferdi bersama dengan seorang wanita muda dengan pakaian OG ya.
"Pak, nona Nidia sudah datang"Ferdi menyampaikan
"Silahkan duduk"Nidia berdiri dengan canggung, dia menatap wajah Haikal sekilas kemudian beralih ke wajah Ferdi dengan bingung. jantungnya berdebar tak karuan, tangannya mulai berkeringat dingin "Aaah, mengapa dia jadi takut dengan situasi ini?. apa kesalahan yang dilakukannya sampai sang presdir perusahaan memanggilnya?"
"Nona, silahkan duduk dulu" Ferdi menunjuk sofa tidak jauh dari Nidia berdiri dan mengisyaratkannya agar duduk. meski Nidia ketakutan, dia berusaha untuk menyembunyikannya dengan bersikap tenang dan tersenyum kearah pak ferdi.
"terima kasih.."ucapnya kemudian melangkah pelan kearah sofa dan duduk. sebisa mungkin dia berusaha agar tidak menimbulkan suara berisik.
sementara si bos besar masih tetap fokus pada pekerjaannya, seolah olah dua orang di ruangan yang baru masuk itu tak pernah ada disana "seperti itulah bos kalau bekerja, tapii... apa sekarang dia tidak terlihat seperti over acting"Ferdi bergumam dalam hati. Yaa.. hanya dalam hati saja, tentu saja pendapat seperti itu hanya boleh dia utarakan didalam hatinya.
bos besar biasanya hanya memeriksa sekilas dokumen yang ada, karena dia percaya bahwa semua sudah di kerjakan secara akurat oleh sekretarisnya dibawah pengawasan Ferdi yang profesional. tapi saat ini, penampilan sang Bos agak berbeda. dia begitu fokus. "apakah dia ingin terlihat keren?" tapii.. apa itu mungkin? pada gadis ini? seorang OG?. tatapan penuh selidik Ferdi berpindah pindah antara Nidia yang menunduk dan sesekali mencuri pandang padanya dan Haikal, serta pada Haikal yang terlihat masih fokus dengan layar monitornya.
Ruangan itu benar-benar sepi meski sedang didiami oleh tiga orang. bahkan tarikan nafas pun serasa bisa didengar
15 menit berlalu setelah Haikal kemudian menghentikan kegiatannya dan berdiri dari tempat duduknya menuju sofa. dia duduk berhadapan dengan Nidia sementara Ferdi duduk di kursi yang bersebelahan diantara mereka berdua.
untuk sesaat Nidia dan Haikal saling berpandangan, Nidia berfikir walau dia tidak mengetahui alasan pasti dipanggil keruangan presdir dan dia merasa was-was, tapi dia harus tetap terlihat tenang. karna itu setelah atasannya berada tepat di depannya dia memaksakan diri untuk menatap pria itu dan tersenyum.
"Alangkah sempurna Allah menciptakan makhluk yang satu ini" bisik Nidia dalam hati melihat ketampanan Haikal.
"Qt akan langsung ke inti tujuan aku memanggilmu.." Ucap Haikal sembari menoleh kearah asistennya
"emm . begini nona Nidia, Ibu Pak Haikal saat ini sedang dirawat dirumah sakit sudah selama tiga hari."Ferdi memulai obrolan tanpa dikomando lagi. "kami sedang mencari perawat yang bisa menjaga Nyonya selama dirumah sakit dan sampai beliau pulih setelah keluar dari sana…"
Nidia masih mendengarkan dengan seksama kalimat demi kalimat yang meluncur dari mulut Ferdi. perlahan-lahan rasa was-was dan panas dingin yang dirasakannya beberapa waktu yang lalu mulai berkurang dan akhirnya menghilang.
"Kemarin kami mengetahui kalau nona sempat membawa teman sekerja nona kerumah sakit karna pingsan. karna itu kami melihat sikap penuh rasa tanggungjawab nona, dan perhatian nona bisa menjadi alasan kami untuk menyerahkan tanggungjawab merawat Nyonya Saraswati sampai pulih.."sampai disini Ferdi berhenti. dia menunggu reaksi gadis didepannya tapi wanita itu masih diam dan hanya menatapnya dengan serius "apakah Nona setuju?"tanya Ferdi selama beberapa saat setelah mereka saling berpandangan
"ekhem.." Haikal berdehem melihat dua orang yang saling berpandangan itu. sontak membuat keduanya menatap kearahnya. dia meraih dokumen yang sendari tadi sudah ada dihadapannya" kita akan membuat kontrak selama tiga bulan.." Haikal membuka dokumen itu." bacalah.. ini adalah kontrak kerja kita, jika anda setuju saya akan menggaji anda tiga kali lipat dari gaji anda sebagai OG. selanjutnya, jika masa tiga bulan itu anda melakukan tugas dengan baik selama merawat ibu saya. maka saya akan menambahkan bonus serta memberikan jabatan baru kepada anda di perusahaan"
Nidia mengambil dokumen itu dan membacanya dengan seksama. kedua pria dihadapannya menunggu dengan diam. Ferdi mencuri pandang pada bos yang terlihat tak sabar dengan pelannya Nidia merespon tawarannya. tapi dia menahan emosinya "what...!!" sekali lagi Ferdi dibuat takjub. ini kali pertamanya bos besar mencoba menahan emosinya.
"bagaimana Nona?" Ferdi angkat suara saat melihat Haikal mulai gelisah, dia mengubah posisi duduknya beberapa kali. bagi Haikal waktu adalah uang, dan dia tidak mau membuang waktunya hanya untuk gadis yang slow respon. dengan penawaran yang demikian menggiurkan mengapa dia masih terlihat ragu? apakah itu kurang? batinnya " sebaiknya nona putuskan sekarang karena setengah jam lagi pak Presdir akan menghadiri rapat penting" Ferdi sedikit menekan kata-kata nya.
" Mmm, begini.."Nidia terlihat ragu" saya berterima kasih atas kesempatan baik ini. bagi saya ini sudah sangat luar biasa "
"kalau begitu segera tandatangan saja, saya banyak pekerjaan"sela Haikal cepat, membuat Nidia tertegun. tanpa basa-basi Haikal mengambil dokumen yang satu di atas meja dan menanda tangani bagiannya dengan cepat. dia juga mengambil dokumen yang sama yang baru saja diletakkan Nidia dan menandatangani bagian namanya juga "tanda tangani bagianmu, setelah ini anda akan diantar Ferdi kerumah sakit menemui ibu saya"
"maaf pak, tapi saya belum selesai bicara"Nidia masih berusaha menyela. dia tidak mengambil pulpen yang disodorkan Haikal
"apakah bayarannya kurang?"mata tajam Haikal seakan berusaha menembus jantung Nidia
"bukan, bukan itu..."Nidia menggeleng
"kalau begitu tidak ada masalah kan?"tegasnya mulai tak sabar
"masalahnya ini soal merawat seseorang"sela Nidia
"apa anda keberatan merawat ibu saya?, saya akan menaikkan gaji anda jika anda merasa tidak puas" Nidia menatap pria itu tak mengerti. mengapa yang keluar dari mulutnya hanya soal uang? apakah tidak ada pemikiran yang lain? batinnya
"maaf, tapi saya tidak bisa "tolak Nidia dengan tegas. membuat dua pria dihadapannya terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Santy Mustaki
Wkwkwk... Ditolak🤣🤣🤣
2021-06-23
1
zizi mars
ngakak so hard , udah kepedean aja si Haikal , eh taunya di tolak mentah mentah sama Nidia , asli sambil bayangin komuk cengo nya Haikal dan Ferdi , makin geli , good Nidia 😂😂😂🤣🤣🤣
2021-05-22
0
Moca Moko
ditolak mentah2😃
2021-04-09
0