FROM SUGAR DADDY TO REAL HUSBAND
.
.
.
teng...
teng...
teng.....
Bel pabrik berbunyi pertanda jam bekerja telah selesai.
Gadis itu sibuk mengemasi barang yang ia gunakan untuk kerja kedalam tas ransel miliknya, ia menghembuskan nafasnya pertanda kelelahannya hari ini.
Rambut panjang pirang pun terurai setelah tali rambut ia lepaskan.
Bergegas ia berlari menuju ke toilet untuk buang air kecil dan membasuh mukanya.
Ia berdiri di depan cermin dan menata rambut indahnya kembali dan membalutnya dengan tali warna hitam.
" huft...capek sekali,,badan aku pegal..."
Ia melihat jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 12 malam.
Ia bekerja di salah satu pabrik besar di kotanya.
Memang disana ada 3 sift, pagi, siang, dan malam.
Kebetulan hari ini ia mendapatkan jatah masuk siang dan pulang jam 12 malam.
Bagi dirinya ini hal yang tidak sulit dan biasa, semua ia lakukan dengan ikhlas untuk menyambung hidupnya.
Ia tinggal di kontrakan kecil setelah ke 2 orang tuanya meninggal sekitar 2 tahun yang lalu.
" Azura....."
Ya....nama gadis cantik nan gigih itu adalah AZURA NINDIA
" iya....kenapa ? "
" Ayok pulang....kau lama sekali...! "
" iya sebentar putri, kau duluan saja aku tidak apa-apa "
" yasudah, aku duluan ya..."
" okey beb..."
Putri adalah salah satu teman Azura sejak pertama kali ia bekerja di pabrik itu.
3 tahun lebih ia bekerja disana bersama putri,iapun tinggal di salah satu kontrakan seperti Azura.
Dengan langkah yang semangat Azurapun keluar dari toilet dan berjalan menuju parkiran untuk pulang serta mengambil motornya.
.
.
..
.
Ia menyusuri setiap jalan yang hampir sepi karena memang sudah jam 12 malam, angin yang menghembus membuat bulu kuduk Azura naik karena kedinginan walaupun sudah memakai jaket.
Dipersimpangan jalan ia melihat segerombolan pemuda yang sepertinya tengah mabuk dan berada di tengah jalan.
Hati Azura merasa tidak enak, ia takut akan terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan seperti di televisi yang kebanyakan ia lihat.
" ya Tuhan...bagaimana ini "
Tangannya bergetar hebat ketika mau melewati segerombolan pria itu.
Dengan mantap dan tangan yang gemetar ia melewati segerombolan pemuda yang meraco kesana kemari.
" hey...."
Motor yang dikendarai Azurapun berhenti seketika saat 3 pemuda itu menghadangnya.
Seluruh badan Azura bergetar hebat, ia ketakutan, ia bingung apa yang harus ia lakukan.
Disana ada 6 pemuda yang sedang mabuk dan asyik menatapnya.
" hey gadis....kau mau kemana...? "
" min...nggii.iirrrr lah..."
" hey...jawab dulu sayang....kau mau kemana..? "
" aku ingin pulang...tolong minggirlah.."
" kau cantik sekali...bagaimana kalau kau lepas ikat rambutmu "
" hahaha...benar, kau lepas saja ikatan rambutnya..."
Majulah para 3 pemuda itu ke arah Azura, dengan lancang salah satu dari mereka melepaskan helm dan menarik ikat rambut Azura.
" lepaskan aku....!!!!!! hikss...hikssss..."
" menangislah....kau harus bersenang-senang dulu dengan kami, baru nanti akan kami lepaskan..."
" aku mohon....lepaskan aku...."
Azura meronta sekuat tenaga ketika 2 pria itu memegangi kedua tangannya, ia menangis kencang tapi sepertinya sia-sia.
Jalanan itu sangat sepi dan lumayan jauh dari kota.
" aku mohon lepaskan aku....hikss...hiks...."
" kemarilah...ayo kita senang-senang sebentar kawan...hahahhaha "
Salah satu pemuda itupun menyeret Azura ke samping jalan dan mendorongnya hingga terjatuh di atas rerumputan hijau.
Tangannya terluka dan berdarah saat ia mencoba menopang tubuhnya agar tidak jatuh.
* awwww......
" hahahaha....kemarilah sayang...aku akan membuatmu menikmati malam.ini hahahha "
" cepetan....kau duluan habis itu aku dan mereka....!!! "
" pergiiiii.....!!!!!! aku mohon pergi dari sini....!!! lepaskan aku..."
Azura berusaha menendang salah satu pria yang ada di sana hingga akhirnya terjatuh.
* agh....
" sial.....kejar dia....!!!!!!! aku akan membuatmu menyesal....!!!"
" kejar....!!! "
Azura yang tidak bisa berlari cepat akhirnya pun terjatuh.
bug..
Salah satu dari pria yang mengejarnya tadi menyeretnya dan menampar pipi Azura sampai berdarah.
plakkkkk....
" ahhh...... aku mohon maafkan aku "
" kau sudah berani sekali malam ini, rasakan saja akibatnya...!!! "
" hikss.....hikss....ibu......lepaskan aku..."
Saat salah satu pria berusaha akan melecehkannya dan menarik paksa bajunya, tiba-tiba lampu center mobil menyala dengan terang menerangi mereka dan juga Azura.
Sementara Azura sudah gemetar hebat karena ketakutan dengan apa yang ia alami hari ini.
" hikkssss....lepaskan aku..."
" siapa dia...!!!!!!! berani sekali ia mengganggu kita malam ini...!!! "
" biar aku urus saja ....!! "
Timpal salah satu pria.
.
.
Azura seperti sudah mau pingsan karena keadaannya.
Sementara lampu mobil masih menyala, keluarlah seorang laki-laki berumur 35 tahun dari dalam mobil lengkap dengan Jaz hitamnya.
Dia adalah Maxzhu Albert, yang merupakan seorang milyarder dengan segudang aset dan kekayaannya.
" kau....berani sekali memperlakukan wanita seperti itu, apa kau tidak mengingat ibumu setiap kali kau menyentuh wanita itu...?!!!!! "
" siapa kau....!!!! berani sekali kau mengganggu malam kami...!! "
" apa kau ingin tahu siapa aku...?? baiklah..."
Dan pertengkaran itupun terjadi, satu persatu dari segerombolan pria itupun maju dan berusaha melumpuhkan laki-laki misterius yang mengganggu mereka hati ini.
Sebenarnya pria itu membawa anak buah yang slalu menemaninya untuk keadaan mendesak seperti ini.
Satu persatu segerombolan pria itu jatuh terkulai lemas dan penuh luka lebam di seluruh wajahnya.
Kini tinggal satu pria yang belum ia selesaikan.
" majulah...kalau kau mau mati...!!! "
" kau.....!!! berani sekali bicara seperti itu...!!! "
Pertengkaran pun dimulai lagi, kali ini wanita tampang itu mendapatkan satu pukulan di wajahnya, darah sudah mengalir di sudut bibirnya.
Ia hannya tersenyum sinis dan mengusap darah itu dengan senyuman yang tidak bisa di artikan.
"kau.....!!!!! "
Pertengkaran berlangsung cukup lama hingga pria mabuk itu terkulai tak berdaya dan penuh dengan lebam di sekujur tubuhnya
Ia menghajar pria itu tanpa ampun.
" cukup tuan, dia bisa mati nanti..."
" biarkan saja...."
Akhirnya pria itu mendaratkan satu tendangan tepat di dada pria itu dan seketika melayanglah sudah nyawa salah satu ke 6 pria itu.
" tuan...dia sudah meninggal..."
" kau bersihkan semuanya....!!!!!! "
"bbaaa.aaaikkkk lah tuan..."
Pria itupun menghampiri Azura yang sudah tidak sadarkan diri dengan baju yang sudah robek dan memperlihatkan bra dalamnya.
Max akhirnya melepaskan jasnya dan menutup tubuh Azura.
Dengan sigap ia menggendong tubuh Azura menuju ke dalam mobil.
Ia membaringkan gadis itu di kursi belakang dan membenarkan jas dan pakaian Azura.
" Jo......kau urus semuanya dan kau bawa motor gadis ini ke rumahku...!!! "
Joni adalah salah satu pengawal pribadinya yang sudah setia menemaninya selama 7 tahun.
" baiklah tuan...!!! "
" pak jalan...."
" maaf tuan...kita harus kemana? apartement atau ke rumah tuan...? "
" oh...iya...kita ke apartement saja pak..dirumah sedang ada Ibu, pasti akan heboh kalau tahu aku membawa wanita pulang...aku akan menelfon Joni dan menaruh motornya di rumahnya terlebih dahulu"
" baiklah tuan.."
Supir itupun menyalakan mesinnya dan bergegas menuju ke apartement milik majikannya.
Hannya membutuhkan waktu 20 menit mereka akhirnya sampai di apartement milik max.
Max kemudian menggendong tubuh Azura, ia sedikit kesal bagaimana ada seorang gadis yang berkeliaran di jam 12 tengah malam.
"kau pulanglah pak...bilang saja sama nyonya kalau aku pulang ke apartement, tapi kau jangan bilang tentang keadaan ini semua..."
" baik tuan....kalau begitu saya pamit..."
" pergilah...."
Akhirnya max membawa Azura menuju kamarnya.
.
.
.
kamar apartement ...
Max membaringkan tubuh Azura di atas ranjang miliknya dan melepaskan sepatu yang dikenakan Azura.
Dengan perlahan ia melepaskan sepatu dan kaos kaki di kaki Azura, ia mengambil satu baskom air dan handuk kecil.
Max mencelupkan handuk itu dan kemudian membersihkan kaki dan lengan Azura yang kotor karena terkena tanah.
Saat ia mulai mengusap tangan kanan Azura tiba-tiba keluar suara dari mulut gadis yang ada di depannya.
" ibu....hiksss...hikssss..."
" dia mengigau...? "
"ibu....aku takut ibu...hikssss...hikssss "
Air mata pun mengalir di sudut mata Azura, dengan sigap max menghapus dengan jari jemarinya.
" apakah dia setakut itu ? "
Tangan Azura tiba-tiba menggenggam tangan max dengan sangat erat.
" jangan tinggalkan aku...."
Max melihat mata indah itu terbuka, namun hannya sesaat.
Mata itupun tertutup kembali.
" tenanglah..."
Max berusaha menenangkan Azura dengan membelai kepalanya dengan lembut.
Max merogoh sakunya dan mengeluarkan kartu identitas milik Azura.
" AZURA NINDIA
Lumayan indah namanya, ia juga baru berumur 22 tahun, cukup muda...tapi apa yang ia lakukan tengah malam seperti ini..? ntahlah aku tidak habis pikir dengannya, harusnya ia putar balik mencari jalan yang lain, kenapa masih saja melewati segerombolan pria bodoh seperti tadi..dasar gadis kecil..."
Dengan perlahan max mencoba melepaskan ngenggaman Azura, namun sepertinya tidak berhasil, mungkin karena Azura sangat ketakutan bahkan sampai masih mengingatnya saat tertidur.
Max meraih kursi di sampingnya dan mendaratkan bokongnya di atas kursi.
Ia terduduk dan memandangi wajah Azura, diambillah handuk tadi dan dibersihkannya darah yang tertinggal di sudut bibir Azura telapak tangannya.
" pipinya lebam, dasar pria kurang ajar ....!!!! harusnya aku menghabisi mereka semua "
Max menyentuh pipi putih dan sedikit biru milik Azura.
Ia asyik membelai lembut pipi Azura dan memandangi setiap titik di wajah gadis malang itu.
" SIALL....!!! kenapa aku malah memandanginya, tapi ini pasti sakit...."
Karena memang ia tidak bisa kemana-mana akhirnya max tertidur dengan posisi duduk dan kepalanya yang berada di samping kepala Azura.
Tangan max pun menggenggam erat Azura tanpa sadar dan mereka terlelap di atas ranjang yang sama.
Max masih memakai sepatu dan baju yang ia kenakan hari ini, seharusnya ia akan mandi, tapi ia memilih untuk membersihkan dan mengurus gadis malang itu terlebih dahulu.
.
.
.
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 5 pagi, dengan perlahan Azura perlahan membuka kedua matanya yang terasa sangat berat, belum lagi sudut bibirnya yang terasa perih dan badannya yang terasa sangat sangat pegal.
" ahh...dimana aku ? "
Ia melihat sekelilingnya dan merasa asing dengan tempat ini.
Ia menoleh sekeliling dan melihat tangannya menggenggam erat tangan seseorang, dilihatnya kembali dan seksama.
"aaaaaa..............."
Max terkejut dengan teriakan Azura dan langsung panik seketika.
" apa...!!! ada apa....!!!!! "
" om siap.....aaaaa??? "
" ya Tuhan.....kau sudah bangun.....kau hampir saja membuatku jantungan Azura "
" bbaaaa....aagaiiimana... om tahu namaku ? "
" AZURA NINDIA..."
" cukup om...."
" karena kau sudah bangun, aku akan mandi, kau diamlah...!!! "
Azura hannya diam dan menutupi tubuhnya dengan selimut.
Max memang tidak berani mengganti baju Azura, ia tidak ingin menyentuhnya apalagi dengan keadaannya saat ini.
Max hannya tidak ingin kalau ia disebut kurang ajar dengan memanfaatkan keadaan gadis itu.
"yatuhan....apa yang terjadi padaku....bagaimana aku bisa ada disini..? bajuku....aaaaaaaaa...."
Ia kembali tidur dan menutupi tubuhnya dengan selimut.
" aku ingat...aku ingat kejadian tadi malam....tapi kenapa aku ada disini, siapa dia..? apa dia laki-laki yang menyalakan lampu senter mobil tadi malam ???
siapa dia? apa dia salah satu dari pria tadi malam yang ingin melecehkan Ku???
Tapi tidak mungkin.....
Kalaupun dia segerombolan dari pria tadi malam, kenapa ia membawaku ke tempat sebagus ini dan sepertinya aku tidak mengalami apapun..."
Azura masih terdiam diatas ranjang dengan penuh pertanyaan di fikirannya.
Sementara Max selesai mandi dan langsung masuk kembali kedalam kamar.
Saat mendengar bunyi pintu terbuka, Azura langsung menengok dan mendapati sosok laki-laki karismatik yang sangat tampan dan sixpack berdiri di depan pintu kamar mandi Dangan handuk yang masih terlilit di pinggangnya.
" aaaaaaaaaaaaaaaaa..... "
" hey....!!! berhenti berteriak dasar gadis ABG...!!! "
" ommm...kenapa ommm hannya memakai handuk saja...!!!! om yang tidak sopan...!! "
" aku tidak sopan??? ini kamarku dasarrrr !!!! "
Max pun tidak memperdulikan Azura dan langsung mencari baju yang akan ia pakai hari ini.
Max mengganti pakaian di depan Azura dengan tanpa malu memperlihatkan semua tubuhnya.
Azura yang dari tadi memandang terkejut setengah mati dan berteriak sekali lagi.
" aaaaaaaaaaaaaaaaa .... apa yang kau lakukan om....!!!! kau membuat mataku ternoda....!!! "
" hey....!!! berhenti berteriak Azura...!!!!! dan jangan memanggilku om...!!!"
Seketika suasana menjadi hening.
Azura menggigit bibir bawahnya, ia hannya tidak habis pikir bagaimana matanya bisa ternoda dengan pertunjukan hari ini, ia merasa sangat kesal sekaligus malu pada dirinya.
Harusnya ia tadi tidak menengok dan memandangi om om yang ada di depannya.
Selesai memakai baju, max menghampiri Azura yang masih diam di atas ranjang.
" kau tidak apa-apa...? "
" apa yang tidak apa-apa hah....!!!! "
" azura aku bertanya baik-baik...."
" berhenti memanggil namaku...!!!! aku tidak suka...!! "
" yasudah....kau mandilah...maaf aku hannya menutup tubuhmu dengan selimut, aku tidak berani mengganti bajumu, aku bukan type laki-laki yang memanfaatkan keadaan seorang wanita, apalagi mengingat bagaimana keadaanmu selepas kejadian tadi malam..."
Azura menunduk, ia sepertinya sudah tahu siap laki-laki yang ada di depannya, ia sudah menolong dirinya dari lingkar hitam tadi malam, bagaiman kalau tidak ada laki-laki itu..? ntahlah...yang pasti ia bersyukur masih diberikan kesempatan buat selamat.
" maafkan aku om..."
" iya ok.... kau mandilah...aku akan membelikanmu baju "
" baiklah...aku akan mandi.."
" silahkan...."
Azura melangkah menuju kamar mandi dan segera mandi, tubuhnya sangat lengket mengingat kejadian tadi malam.
Max ngambil ponsel dan menelfon salah satu pengawalnya untuk membelikannya baju wanita lengkap dengan pakaian dalam.
Ia juga tak lupa memesan makanan untuk sarapan pagi hari ini, yang pasti ia memesan 2 porsi makanan.
" dasar gadis labil....!!!
kenapa tadi aku bisa tidak tahu malau seperti itu, bagaimana aku lupa kalau ada dia di kamarku..ya tuhann......"
Azura masih asyik mandi sedangkan Max bermain dengan ponselnya.
Ia mendapatkan 2 pesan dari ibunya yang menanyakan tentang alasan kenapa putranya tidak pulang tadi malam.
Ini visual MAXZHU ALBERT.
Suka-suka author ya soal pemilihan tokoh dalan cerita.
😀😂😂.
Maklum, authornya ARMY 🤭🤭😀😂.
Nah...yang ini visual AZURA NINDIA ya, semoga suka, ini cantik pake banget ... Authornya juga ngefans sama aktris cantik ini 🤭❤️.
❤️❤️❤️❤️
Jangan lupa like, love, dan vote ya Kaka.
Happy Reading....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Ita rahmawati
baru awal .kyknya critanya bgùs
2022-10-13
0
Novri Jambi
kenapa gak babang Suga aja kak😃😃
2022-09-21
0
Aning Tiyas
ketika ARMY mulai ngehaluin baby bear. 🤣
untung dilrabanya cakep masih bisa di terimalah... 🤣
2022-09-09
0