🌹🌹 Hay Kaka, jangan lupa like, love, sama votenya ya.
.
.
.
Pagi ini Azura mengendarai motor baru yang Max berikan padanya. Putri merasa senang haru ini mereka bisa berkeliling kota memakai motor baru sahabatnya.
" Azura... apa kau membawa cukup uang?? ".
" Tentu.....kau tahu tabunganku lumayan hahahaha ".
" Syukurlah, nanti kita makan siang di luar ya, kau traktir aku ".
" aghhh siap...."
Mereka asyik mengobrol di atas motor sembari melihat kanan kiri, jarang sekali mereka bisa jalan-jalan berdua ke kota besar.
Azura mengemudikan sepeda motornya dengan kecepatan normal, ia ingin menikmati setiap perjalanan hari ini bersama sahabatnya.
" Putri, kita mau kemana hari ini? ".
" Kita berputar saja, bensinmu kan masih banyak hahahaha ".
" Agh...kau benar juga hahahaha siapa suruh dia mengisinya ".
" kau benar, hari ini pokoknya kita harus bersenang-senang ya ".
" hahahaha kau benar, apa kau tidak ingin ke taman kota, aku ingin kesana, bagaimana kalau kita ke taman kota saja ".
" itu ide yang bagus, baiklah...lets goooo ...".
Bagunan besar yang ingin selalu Azura lihat setiap hari, pemandangan kota yang selalu di impikan Azura.
Ia sangat ingin sekali bekerja di kota besar dan memiliki pekerjaan disana.
Akan tetapi keadaan sekarang sudah cukup membuatnya bahagia, terlebih ia memiliki sahabat seperti putri.
Azura membelokkan motornya di taman tengah kota, karena ini hari Minggu jadi banyak sekali pengunjung yang berada di taman kota.
" Turun, kita sudah sampai put ".
" Agh.. baiklah..."
" Kita nanti akan kemana? apa kau mau jogging? ".
" Kau ini, tentu saja tidak ...mana ada jogging memakai pakaian seperti ini hahahhaha ".
" terus....? ".
" kita jalan saja menyusuri taman, jangan lupa nanti membeli makanan, banyak sekali yang berjualan di sekitar taman."
" Kau benar, perutku seketika lapar lagi ".
" ayo..."
Putri menggandeng tangan Azura, mereka menyusuri taman besar itu. Mereka juga membeli beberapa jajan disana.
" sudah...? "
" Aku mau beli batagor put, kelihatannya enak ".
" yasudah ayo....".
Azura dan putri menghampiri penjual batagor, ia memesan 2 porsi untuknya dan sahabatnya.
Dilahapnya dengan semangat batagor yang sudah mereka terima.
Kali ini Azura yang mentraktir putri, selepas itu mereka memilih berteduh di bangku yang terletak di bawah pohon besar.
" hah....panas sekali Azura ".
" panas pagi itu sehat put..".
" iya si kau memang benar, aku mau makan jajan yang aku beli tadi, kau mau? ".
" tidak, perutku masih kenyang, apa kau tidak kenyang ? barusan kan habis makan batagor put, dasar kau ini ".
" hahahahah kau kan tahu sendiri, aku paling tidak tega kalau membiarkan mereka semua dingin ".
" huuu,.... kau saja yang cari alasan ".
" kok tauu hahahahah ".
" selepas ini kita mau kemana Put? ".
" lebih baik kita ke mall aja gimana...? aku mau beli perlengkapan mandi disana ".
" owh...boleh juga, sekalian ngadem hahahaha ".
" itu ide yang bagus Azura hahahaha ".
.
.
.
.
Kediaman Max .....
Terdengar suara ketukan dari balik pintu.
Tidak ada yang berani mengetuk pintunya sekalipun pembantu di rumah itu, hannya satu orang saja yang diperbolehkan.
Yang tidak lain adalah ibunya sendiri.
Dibukalah pintu itu, ia melihat anaknya masih terlelap di atas ranjang.
Tangan paruh baya itu membelai lembut pucuk kepala Max.
" kau masih tidur nak....? ".
" bagaimana mungkin aku tidak mengetahui kalau ibu datang....aku sudah bangun Bu "
Dengan mata yang masih tertutup, Max menjawab perkataan ibunya.
" Bagunlah....."
" Ini hari Minggu ibu, aku mau tidur seharian ".
" Ibu ingin pergi belanja sesuatu nak, apa kau tidak mau mengantarkan ibu ke pusat perbelanjaan seperti biasanya...? ".
" Ada supir Bu, kau tahu kan kalau aku keluar, bagaimana tatapan orang-orang melihatku ".
" kau harusnya beruntung, kau bukan ditertawakan karena jelek atau tidak sempurna sayang.... kau tampan sekalii ".
Max akhirnya terbangun dari tidurnya dan memeluk ibunya.
" Baiklah...aku akan mengantar ibu, apa ibu sudah sarapan? ".
" Tentu saja sudah, ini jam 10 nak, kau saja yang bangun terlalu siang ".
" aghh...ibu....aku mengantuk sekali, semalam aku mengerjakan pekerjaan kantor sampai jam 3 pagi...".
" yasudah, kau mandi dan bersiaplah...jangan lupa untuk makan ya anakku....kau temui ibu di taman kalau kau sudah siap ".
" baiklah ....".
Ibu Max akhirnya keluar dari kamar anaknya, ia turun ke lantai satu dan menuju ke taman untuk mengecek semua tanaman kesukaannya.
Sementara Max masih menormalkan pandangannya di atas ranjang.
Max adalah putra yang sangat baik bagi ibunya, walaupun ia di besarkan oleh seorang diri, tapi itu tidak membuat ia menjadi anak yang rapuh.
Justru Max tumbuh dengan kepribadian yang kuat, didikan dari ibunya sangatlah berpengaruh dalam kehidupannya.
Walaupun ia bukan tipe orang yang ramah, tapi ia memiliki kepedulian sesama terhadap orang lain.
Max beranjak dari tempat tidurnya menuju almari pakaian, ia memilih outfitnya yang akan ia kenakan hari ini untuk pergi menemani ibunya.
Ia langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Selesai mandi ia langsung memakai pakaian yang sudah ia siapkan sendiri hari ini dan bergegas untuk turun kelantai satu.
.
.
.
" selamat pagi tuan ".
" pagi, dimana ibu...? ".
" Nyonya ada di taman seperti biasa tuan ".
" Yasudah, aku akan sarapan...kau bilang sama nyonya besar untuk Menemuiku di meja makan ".
" Baik tuan ".
" pergilah ".
Pelayan itupun menghampiri ibunya Max dan menyampaikan apa yang Max katakan padanya.
" Maaf nyonya, tuan muda menunggu anda di meja makan ".
" Baiklah, aku akan kesana sebentar lagi ".
" baik nyonya, saya permisi ".
" iya...".
.
.
.
Max memang terlambat sarapan pagi hari ini, tapi ia tidak mau kelaparan kalau mengantarkan ibunya nanti, ia tahu betul kalau ibunya pasti belanja sangat lama.
" tuan, saya sudah menyampaikannya pada nyonya, sebentar lagi ia kan kemari ".
" yasudah, pergilah ".
" baik tuan ".
Max sarapan pagi hannya dengan roti dan selai, selanjutnya meminum teh hangat seperti biasanya.
" nak....kau sudah selesai? apa kau sudah sarapan....? ".
" ibu.....kau mengagetkanku saja, duduklah...apa kau sudah selesai dengan bunga-bunga kesayanganmu...?".
" nakkk....kau ini hahahaha... kenapa kau tidak makan nasi...? ".
" tidak ibu, aku hannya makan selai roti saja hari ini, sebentar lagi juga siang, aku akan makan nanti ".
" yasudah....ibu mau bersiap dulu ".
" ya ampun, aku kira ibu sudah siap....ternyata ibu masih belum siap ".
" hahahaha ayolah nak, ibu hannya sebentar, tidak selama dirimu kan ".
" hm....baiklah...".
Ibunya meninggalkan Max dan bersiap-siap di kamarnya.
Sementara Max asyik memakan roti dan bermain ponselnya.
Ia mengirim pesan kepada Azura tanpa ragu.
..." Azura..."...
..." Azura...? "...
..." Apa kau masih tidur jam segini? "....
..." Azura apa kau bekerja hari ini? "...
" Kenapa dia tidak membaca pesan dariku, apa dia kerja...? atau dia masih tidur...? bukankah dia anak rajin sepertinya.
Dan ini hari Minggu, apa dia sedang lembur hari ini ...?"
" Nak....siapa yang tidak membalas pesanmu? ".
" ibu....kenapa kau selalu mengejutkan anakmu ini ".
" ich....kau ini kenapa dikit-dikit terkejut...".
" ibu.....ayo...apakah sudah siap...? ".
" kau belum menjawab pertanyaan ibu tadi Max, siapa yang tidak membalas pesan anakku yang tampan ini? "
" ibu...ayolah..bukan apa-apa, tadi hannya Joni yang aku mangsut ".
" benarkah....? ".
" ibu...ayolah, atau aku akan berubah pikiran ".
" yasudah...ayo ".
Mereka akhirnya menuju teras depan, sementara Max langsung mengambil mobilnya di bagasi.
Hari ini bukan pertama kalinya bagi Max mengantarkan ibunya untuk berbelanja.
Hampir sebulan sekali ia menemani ibunya, ibunya juga sengaja agar anaknya bisa mengenal dunia luar dan tidak sibuk kerja, terlebih bisa kenalan sama wanita dan segera menikah.
Ibunya sama sekali tidak ingin memaksa anaknya menikah, tapi ia berfikir kalau ada baiknya mengajak Max keluar sesekali agar bisa melihat wanita-wanita cantik di luar sana, ia sedikit heran...kenapa anaknya betah sekali menjomblo.
" kita kemana bu? ".
" ke Mall yang dekat taman kota ".
" okey, emangnya apa yang ingin ibu beli, kan bisa menyuruh pelayan...".
" Ibu hannya ingin menghabiskan waktu tua ibu bersama kau Max, apa kau belum ingin menikah...? atau kau punya calon? kau sebaiknya mengenalkannya kepada ibu nak ".
" ibu....aku belum punya siapapun yang ibu pikirkan ".
" nak...umurmu sudah mau 32 tahun lho.....ibu sudah tua, ibu pengen cepat punya cucu dan mantu ".
" memangnya segampang itu nyari perempuan ? ".
" tentu saja....apa jangan-jangan....."
" jangan-jangan apa...? "
" apa jangan-jangan kau tidak tertarik pada wanita....? ".
" ibu benar-benar konyol, hentikan percakapan ini Bu, Max laki-laki normal tentunya ".
" Yasudah kalau normal cepat cari pendamping nak....aduh....kenapa kau susah sekali dibilangin si, apa kau mau jadi jomblo karatan??? ".
" mana ada jomblo karatan, aku jomblo tampan dan kaya ibu...aku jomblo berkelas ".
" berkelas??? mana ada orang berkelas masih jomblo, dasar kau ini ".
" ibu....ayolah...".
" ibu gak mau tahu, kau harus secepatnya cari pendamping, atau ibu akan pulang kampung ke desa kita dulu ".
" ibu ayolah, jangan seperti itu "
" kau tidak mau menuruti perkataan ibu Max.....".
Kali ini ibunya berpura-pura menangis dan mengancam anaknya.
Sebenarnya ia tidak tega dengan Max, tapi ia terpaksa, ia hannya ingin kalau anaknya cepat menikah.
" ibu...kenapa ibu menangis...."
" kau tidak mendengarkanku Max....".
" hhhhuuffffttttt....."
Hannya hembusan nafas berat yang keluar dari mulut MaX.
" ibu, berhentilah menangis "
" apa kau masih tidak mau menuruti perkataan ibu ".
.
.
.
.
Max terdiam cukup lama hingga sampai akhirnya mereka sampai di Mall tengah kota.
Ia memarkirkan mobilnya.
Sebelum turun Max memandang ibunya dan memeluk wanita paruh baya itu.
" Max janji akan membawakan calon menantu untuk ibu "
Senyum mengembang dari bibir ibunya.
" akhirnya........maafkan ibu telah membohongimu nak, tapi ini semua demi kebahagiaanmu "
" Benarkah nak??? ".
" tentu, Max janji...tapi aku harap ibu tidak melakukan apa yang seperti ibu katakan ".
" baiklah nak, ibu tidak akan pulang kampung, terima kasih anakku ".
" hm..."
" yasudah, ayo kita turun ".
Max dan ibunya akhirnya turun dan berjalan memasuki Mall, banyak sepasang mata yang di buat meleleh dan hampir pingsan memandangi wajah tampan Max.
Sementara ibunya selalu menggandeng tangan anaknya karena takut terpeleset ataupun terjatuh.
" Yatuhan, dia kan Maxzhu pengusaha kaya raya itu, ya ampun tampan sekali dia "
" benar, sepertinya itu ibunya, so suit ya anak ibu itu ".
" iya aku ingin sekali menggantikan posisi ibunya disana "
.
.
.
Sementara Max masih cuek dengan tatapan para wanita baik wanita muda ataupun para ibu-ibu.
" Nak, apa kau mendengar tadi hahahaha sepertinya anakku digilai kaum ibu-ibu juga ".
" ibu, ayolah, tetaplah menatap kedepan dan bicaranya nanti saja ".
Anak dan ibu itu akhirnya melanjutkan langkah kakinya menuju tempat yang tuju.
Sementara sepanjang jalan semua orang di buat terpana, seisi Mall di buat geger oleh kehadiran Max disana.
.
.
.
.
Up nya sampai sini dulu ya, Bunda lagi banyak kegiatan nih 🙏🏻😊😊😊😊.
Buat kalian jangan lupa tinggalkan like, love, dan votenya ya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Ita rahmawati
ayo dong ketemu azura..kn mallny dket taman 😁
2022-10-13
0
Dewii
uuhh max😍😍😍
2021-06-25
4
dyah sulistyorini
visualnya max terlalu muda utk usia 32 thn an
2021-05-13
1