.
.
.
Selesai mandi Azura memakai handuk kimononya, ia bingung nanti mau pakai baju apa, sementara bajunya sudah kotor dan sobek.
" bagaimana ini, nanti siang aku harus berangkat kerja, tapi dimana motorku...belum juga aku pake baju apa..? masak iya aku pakai handuk kimono ini ...huft...."
Azura kembali duduk di bangku yang berada di dalam kamar mandi, ia hannya bingung apakah ia harus keluar dengan handuk kimononya, sementara disana ada laki-laki yang belum ia kenal sama sekali.
" aku harus bagaimana ....hufttt...."
Ia memandang wajahnya di pantulan cermin, sudut bibir yang memerah karna tamparan tadi malam, belum juga memar biru di pipinya.
" ya Tuhan....bagaimana bisa sampai seperti ini, aku bahkan lupa rasa sakitnya seperti apa, yang aku ingat cuma kejadian kemarin dan ketakutanku saja, ibu...bapak...Azura merindukan kalian...hiksss...hiks...."
Air mata menetes di kedua pipinya, ia teringan kepada orang tuanya, kenapa ia harus mengalami kejadian seperti ini, ia juga berfikir bagaimana nasibnya kalau tidak ada om om yang bersamanya sekarang.
Saat Azura masih merenung dan sedih mengingat orang tuanya di dalam kamar mandi, tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu dari luar.
" Azura.... kau tidak apa-apa kan? ".
" ah...iya , Azura baik-baik saja...".
" kalau gitu keluarlah cepat, kau bisa kedinginan....! ".
" baiklah..."
Azura membuka pintu kamar mandi dengan muka sendu dan mata yang sembab, ia sebenarnya ingin menangis tapi bingung dengan keadaan yang ada.
Max yang melihat Azura dengan keadaan seperti itupun sedikit iba, ingin sekali ia menenangkannya, tapi ia bingung bagaimana ia memulainya.
Ia hannya tidak mau membuat gadis itu ketakutan dan menganggapnya lancang.
" om...."
Suara Azura yang di iringi tetesan air mata.
" kenapa...??? jangan panggil aku om...! ada apa??? "
" hikss...hikkss....om...."
" ada apa Azura.....kenapa????".
Diluar dugaan Azura langsung memeluk max yang tepat berada di depannya.
Ia menangis sesenggukan di pelukan max sambil menyebut ibu dan bapaknya.
" sepertinya dia terguncang dengan keadaan yang ada, ia merindukan orang tuanya, kasihan...."
Azura menangis tersedu-sedu dan memeluk erat max, sementara Max spontan membalas pelukan Azura, ia hannya berfikir agar bisa sedikit meredakan kekacauan hati gadis itu.
" tenanglah...menangislah jika kau ingin menangis, kau baik-baik saja ".
" aku kangen ibu sama bapak om.....hiksss...hikkss...aku kangen sama mereka, aku gak punya siapa-siapa didunia ini, aku sebatang kara, kenapa tadi malam aku menimpa musibah seperti itu...apa tuhan tidak menyayangiku ...."
" sssstttt....berhenti berkata seperti itu, itu hannya perasaanmu saja Azura, kau tahu...semua yang terjadi di dunia ini atas kehendak Tuhan, bukan berarti ia tidak sayang dengan kita, tapi kita hannya perlu melewati ujian untuk mencapai kebahagiaan nantinya...".
" om..... hikss...hikssss ".
" menangislah...."
Akhirnya Azura meluapkan kesedihannya di pelukan max, pria berusia 30 tahunan yang masih belum menikah, padahal ia kaya dan sukses dalam segalanya.
Ia mengencani semua wanita yang ada di club' malam, tapi belum pernah ia serius atau nafsu dengan seorang wanita.
Azura melepaskan pelukannya dari laki-laki di hadapannya, ia merasa malu sekaligus gugup.
" maafkan aku , terima kasih atas semalam, kau sudah menolongku ".
" sama-sama...lain kali kalau sudah malam kau jangan berkeliaran di jalan Azura ".
"Berkeliaran...? maksud mu..? ...aku tidak sedang keluyuran, aku bekerja, sift siang dan pulang aku jam 12 malam "
" kau bisa cari pekerjaan lain Azura, apa kau tahu, bagaimana kalau kemarin tidak ada aku, kau habis sama mereka...kau keluar dan cari saja pekerjaan lain....!! "
" cukup ya , cari pekerjaan itu gak gampang , susah, dan aku juga udah bekerja disana hampir 3 tahun...kalau kamu nyuruh aku keluar, nanti aku mau cari kerja dimana lagi...."
" kau bisa kerja di perusahaanku...".
" Apa....? aku tidak mau...aku tetap bekerja disana, terima kasih untuk tawarannya...".
" Yasudah..."
Bel pintu berbunyi, diluar sudah ada pelayan yang mengantarkan sarapan pagi untuk max dan Azura.
" Azura, kau masuk ke kamar kecil disamping almari putih itu, disana sudah ada baju yang aku beli...kau pakailah.."
" baiklah, makasih...".
" sama-sama...".
Max menyuruh pelayan masuk dan menatanya di meja yang sudah seperti biasanya setelah Azura pergi ke kamar ganti.
" selamat makan tuan...saya permisi..".
" terima kasih..".
" sama-sama tuan ".
.
.
.
" Seleranya boleh juga, tau aja kalau aku suka pakai gaun ".
Selesai memaki baju yang dibeli Max, azura duduk di depan meja rias dan memoles wajahnya tipis.
Azura keluar dan menyusul Max yang sudah duduk di meja makan, ia melihat makanan yang ada di hadapannya dengan tatapan lapar.
glek.....
Azura menelan kasar slavinanya membayangkan makanan yang ada di depannya.
"duduklah kalau kau lapar .."
" baiklah.."
Mereka akhirnya makan berdua, hannya bunyi suara sendok dan piring yang saling berbenturan.
" dimana motorku ? "
" ada di tempat aman..? "
" dimana? "
" nanti aku akan mengantarmu "
" dimana tasku ? "
" ada di meja "
Selesai makan Azura mengambil ponselnya yang ada di dalam tas miliknya.
Banyak sekali panggilan masuk dari putri.
" kenapa putri menghubungiku sebanyak ini ? "
Tanpa basa basi Azura langsung menelfon putri.
Ia berjalan duduk di atas ranjang.
" halllo..."
" hallo Azura...ya ampun aku hampir mati menghubungimu tapi kau tidak mengangkat telfonku....!!! "
" kau kenapa..? ada apa hah? ".
" apa kau tidak tahu,aku ingin tahu bagaimana keadaanmu..."
"mmmm...baik kenapa? ".
" apa kau tahu, jalan yang biasa kau lewati kalau pulang kerja ada orang meninggal, dia sepertinya pereman, katanya sih dia mabuk bersama teman-temanya. Cuma jelasnya aku juga belum tahu, diperkirakan sekitar jam setengah satu Azura....kau tidak apa-apa ka...??? "
Azura masih belum menjawab perkataan putri, pandangannya beralih ke laki-laki di sisi kirinya.
Ia menatap tajam Maxzhu, ia masih belum tahu kebenaran tentang semalam dari mulutnya.
" Azura....!!!!
kau baik-baik saja kannn..?? "
" ah...iya..aku baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir...tenanglah..."
" syukurlah...aku kepikiran kau saja, ".
" aku baik-baik saja beb...tenanglah..."
" yasudah kalau gitu..."
Tiba-tiba ponsel Azura di raih oleh max.
" kembalikan ...!!! "
" siapa....? siapa yang sedang bersama dengan Azura..? "
" kembalikan om Max...."
" diam...!!! "
" hallo...."
" hhaaa....aaaloooo...siapa ya ? ".
" aku Max, untuk hari ini Azura akan cuti karena ia sedang tidak enak badan, kau mengerti apa yang harus kau lakukan...! "
" oh.... bbaaa...aikkk om.."
" yasudah...terima kasih..."
" sama-sama...".
" om....kamu apa-apaan sih, om gak harusnya kayak gitu...!!! ihhhhhhhh "
" kau sedang sakit, apa kau bodoh mau bekerja hah...!!! dasar anak kecil di bilangin gak nurut !!! dan berhenti memanggilku Om...!!! "
" berhenti memanggilku anak kecil om...!!!! "
" diam....!!!! "
" kauuuu....!!!! "
Azura langsung memalingkan wajahnya dan meloncat ke atas ranjang membelakangi Max.
Max hannya bisa mendengus kesal melihat tingkah gadis yang ada di depannya.
Sebenarnya ia peduli dan ingin membuat Azura tidak bekerja terlalu keras, sepertinya niat max malah disalah artikan oleh Azura.
Max memilih untuk pergi ke kantor hari ini karena ia mendapatkan pesan singkat dari Joni kalau ada rapat mendadak.
Sekilas ia memandangi punggung kecil Azura yang memakai gaun selutut pilihannya.
Ia merasa aneh ketika menatap Azura, ntah apa ia masih belum mengerti.
" Aku akan ke kantor, kau diamlah dan jangan coba kemana mana, disini kalau kau lapar ada banyak camilan di kulkas, kalau kau berani kabur kau akan tahu akibatnya nanti....!!! "
Azura hannya diam tanpa menjawab satu katapun dari Max, ia hannya memanyunkan bibirnya sambil memeluk guling yang ada di ranjang.
Selepas mengatakan itu semua pada Azura, Max langsung pergi ke lantai bawah menemui Joni dan segera berangkat ke kantor.
Setiap harinya memang Joni selalu menemani kemanapun Max pergi, tak jarang kalau mereka sangat akrab dan bersahabat.
🌹🌹🌹Putri ...
" siapa Max...? tapi Azura memanggilnya om, sejak kapan dia punya om, setahu aku dia tidak punya siapa-siapa, bagaimana bisa Azura bisa bersama dengan yang namanya Max itu.
Ah...aku jadi bingung memikirkan ini semua, sebenarnya dia siap Azura, bagaimana keadaanmu, apa kau baik-baik saja."
Putri kembali menengok jam yang ada di dinding dan sudah menunjukkan pukul 1 siang, ia segera bersiap-siap untuk berangkat bekerja hari ini.
Putri berfikir kalau ia akan menelfon Azura nanti kalau istirahat atau pas waktu senggang.
.
.
.
.
Di dalam mobil .....
" Max...bagaimana dengan gadis semalam...? apa kau sudah mengurusnya..? ".
" dia ada di apartement "
" apartement siapa??."
" apartementku siapa lagi..."
" serius...? "
" ya........apa kau tahu gadis itu menolak penawaranku...! "
" apa yang kau tawarkan...? tubuhmu "
" kau bicara seperti itu lagi akan ku sobek mulutmu Jon....!!! "
" hahahahha...aku hannya bertanya, bukankah biasanya kau melakukan itu pada setiap gadis...? "
" kapan....? "
" apa kau menolak lupa...? hahahahha "
" aghhh....lupakan...!! dia gadis baik-baik..."
" darimana kau tahu...? "
" ntahlah....tapi aku rasa dia gadis baik, dia bekerja di salah satu pabrik ******** kebetulan kemarin ia pulang jam 12 malam, mana ada seseorang mau mengambil resiko pulang tengah malam seperti itu, kenapa ada peraturan seperti itu juga di pabrik ******** ...!!!! harusnya cuma ada 2 sift saja, pagi dan malam..".
" aku sudah sering mendengar tentang jam kerja pabrik Max, memang ada yang menerapkan sistem 3 sift....kau saja yang tidak tahu "
" benarkah...? "
" ya,mungkin gadis itu juga melakukan semua ini karena tidak ada pilihan lain, kau tahu sendiri kan... cari kerja itu susah. Jadi aku rasa gadis itu melakukan semuanya karena tuntutan kehidupannya. "
" Namanya Azura Nindia. "
" kau tahu namanya???? "
" tentu, aku lihat di kartu tanda pengenalnya, ia yatim piatu "
Max sedikit memelankan nada bicaranya ketika memberitahu Joni soal Azura kalau ia yatim piatu.
" yatuhan...kasihan sekali gadis itu, ntahlah aku tidak bisa membayangkan semalam kalau itu benar-benar terjadi Max, kau dewa penyelamat baginya."
" kau memang benar, mungkin ia bisa gila kalau semalam tidak ada diriku, satu gadis lawan 6 laki-laki apa nanti jadinya...!! "
" hahhahaha jangan kau bayangkan Max."
" kau ...!!! dasar bodoh...!!!!! apa yang kau katakan..."
" kau kan selalu membayangkan wanita, aku benarkan....hannya saja kau tidak mempunyai cinta untuk wanita. Ayolah Max, kau harus melupakan semuanya, kasihan mama kamu, ia ingin sekali kau menikah, wanita itu tidak baik max, kau harusnya mengerti itu."
" diamlah....!!!! "
" hm.....baiklah...".
.
.
.
.
Apartement .....
" hah....!!!!! aku bosan sekali disini, semuanya berantakan, apa om itu gak pernah merapikan semua ini "
Melihat keadaan di dalam apartement yang berantakan akhirnya Azura memilih untuk merapikan dan menata semuanya dengan rapi.
Ia mengembalikan semua buku yang berserakan dan juga baju yang berantakan di dalam almari pakaian.
" dasar....!! tampangnya aja yang cool, tampan, tapi lihatlah apartementnya... bagaimana ia bisa nyaman disini..".
Azura merapikan kembali baju dan buku yang berserakan pada tempatnya.
Ia juga menyapu lantai dan mengepelnya, mengelap setiap sudut di dalam hingga sangat bersih dan jauh lebih rapi dari sebelumnya.
Azura merasa lelah dan juga lapar setelah melakukan aktifitasnya.
" aku lapar sekali, ohhhh ya...aku lupa, katanya kan ada camilan di kulkas ".
Azura beranjak dari atas ranjang dan membuka kulkas.
Ia terkejut dan seperti anak kecil yang mendapat mainannya.
Azura tersenyum dan melompat girang.
" wahhhh...banyak sekali camilan disini, ada mie juga, aku mau buat mie dulu selepas itu aku makan cemilan ini, ya ampun sepertinya enak sekali...".
Azura asyik menonton tv sambil mulutnya terus mengunyah makanan yang ada di depannya, tanpa sadari iapun tertidur di sofa depan tv.
.
.
.
.
" Jon.... apakah ada jadwal lain setelah ini ? "
" tidak ada Max, kenapa? "
" aku ingin pulang, aku juga sudah menelfon supirku,kau urus saja pekerjaanmu dan selesaikan sampai jam pulang kantor "
" oke boss, kau mau apa pulang lebih awal? "
"Azura di apartement sendirian "
"kau khawatir....? "
" tentu saja, bagaimana kalau dia kabur...! "
" mana ada, pintunya kan pake finger print bodoh
...!! "
" eh, kenapa aku lupa hahaha....".
" yasudah kalau kau ingin pulang, silahkan saja ".
" baiklah...aku tinggal ya...kau tinggal kirim email aja kalau ada sesuatu, atau bisa langsung hubungi aku seperti biasa ".
" oke.."
Max akhirnya memilih untuk pulang karena ini sudah jam makan siang dan ia pikiran sama Azura yang di apartemen sendirian, apalagi ia tidak bisa kemana-mana.
" pak kita ke apartemen ya..."
" baik tuan...".
Supir itu menghidupkan mesinnya dan melajukan mobil ke arah apartemen milik majikannya.
Max hari ini memang melewatkan makan siangnya karena ia terburu-buru ingin pulang dan mengecek keadaan Azura, ntah apa yang ada dipikirannya yang jelas Max merasa khawatir dengan Azura yang sendirian.
10 menit berlalu akhirnya mobil Max sampai di depan pintu apartement, ia menyuruh sopirnya untuk pergi.
Dengan langkah tergesa-gesa ia menaiki lift dan menuju ke kamarnya yang ada di lantai 8.
Ditempelkannya jari jempolnya ke arah pintu.
Ia membuka pelan pintu paratemen.
Max langsung menuju ke kamar, ia sedikit terkejut, semuanya rapi.
Saat ada di kamar ia tidak menemukan keberadaan Azura, ia cek lagi di kamar mandi tetap saja kosong tidak ada orang.
Ia berlari ke dapur tapi tidak menemukan siapa-siapa.
" SIAL......!!!! dimana kau Azura..."
Max berjalan menuju ruang tengah depan tv dengan gaya mengusap rambutnya kebelakang dan menyapu bibir sexynya dengan lidahnya.
🤤🤤🤤🤤
Sungguh mempesona kan gaes 😂😂😂 bayangin aja sendiri cowok mengibaskan rambutnya kebelakang.
Saat ia mendekati sofa dengan aksen punggung yang tinggi, ia menemukan kaki yang menjulur di sofa.
Max terkejut dan memegang bagian dada bidangnya.
" kaki siapa itu..."
Pelan-pelan max menuju ke kursi depan tv dan ia menemukan sosok gadis yang tertidur di sofa dengan masih memegangi remote dan camilan.
" ya tuhannnnnnn...... aku kira kau kabur Azura, kau membuatku terkejut.."
Max berjalan dan kini sudah berada tepat di depan Azura, ia jongkok dan mengambil remote sama camilan yang ada di kedua tangan Azura.
Jemari itu mencoba merapikan rambut yang menutupi wajah cantik Azura.
Max menyelipkan rambut Azura ke belakang telinganya, namun saat itu Azura menggeliat dan malah memeluk dan menarik Max kedalam pelukannya.
.
.
.
.
.
❤️❤️
kelanjutannya gimana ya...😂😂😂😂🤭.
Jangan lupa setia mampir y, tekan like, love, sama kasih votenya ya Kaka semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Ita rahmawati
partny pajaaang...aku suka..lajut thor
2022-10-13
0
Cinta Sunarti
di biarkan atow di sambut pelukan azura 🤔
2021-05-22
1
Putrie Rahardjoe
bgus ceritanya lnjut...
2021-05-19
1