Hari sudah petang, kini waktunya Azura untuk pulang dari rumah sakit.
Jam juga s.dah menunjukkan pukul 7 malam.
" permisi tuan, hari ini nona sudah boleh pulang, nanti biar perawat yang melepas selang infusnya ".
" baiklah dok, terima kasih ".
Saat dokter berlalu Azura hannya diam dan tegang.
Max yang menyadari hal itu akhirnya bertanya.
" apa kau baik-baik saja..? ".
" om aku takut...".
" kenapa takut, kita akan pulang ".
" om apa akan terasa sakit kalau lepas infus...? "
" tidak....hannya seperti di gigit semut saja ".
Tak lama kemudian 2 perawat datang dengan membawa perlengkapan.
" om aku takut "
Tangan Azura menggapai lengan Max yang ingin berjalan ke arah sofa.
" kau seperti anak kecil, ini tidak akan sakit...diamlah ...aku akan duduk di sana, kau tenang saja ".
" permisi nona Azura, sudah bisa pulang ya, kita mau copot dulu selang infusnya ".
" tunggu...aku taaaakut ".
Max melihat wajah Azura memang benar-benar pucat.
" santai nona, jangan tegang ini tidak sakit ".
" aku tidak mau ".
" Azura, ayolah, ini tidak sakit...".
" tapi q gemetar om, aku takut, aku takut ".
Saat perawat mencoba memegang tangan Azura, ia malah menolak dan menepisnya.
Bahkan 2 perawat itu tersenyum geli.
" maaf tuan, lebih baik nona Azura dipeluk saja, jangan sampai kepalanya melihat ke arah tangan ".
" oh..baiklah, lakukan dengan cepat sus ".
" baik...".
Max memeluk Azura dan menghadapkan kepalanya ke arah lengan kanannya.
Azura langsung memeluk Max dengan perasaan sangat takut dan gemetar.
Ia merasakan seperti rasa tertusuk tapi hannya sebentar.
" awwwwwww ".
" jangan menoleh Azura ".
" om sakit ".
" tenanglah, hannya sebentar....apa masih sakit...? ".
" sedikit om....".
Suster memasangkan plaster di tangan Azura bekas infus.
" sudah selesai nona, tidak begitu sakit kan..? ".
" sedikit sus....makasih ya, apa saya bisa langsung pulang ".
" tentu...".
Azura masih memeluk Max.
" yasudah, ayo pulang, aku akan mengantarmu ".
" baiklah om ".
Kini Azura sudah berada di belakang Max.
Max langsung meraih tangan Azura dan menggandengnya.
" kemarilah, kau bisa hilang lagi, ".
" aku udah besar om ".
" sudah besar.....lalu kemarin apa...? ".
" om...jangan ingatkan lagi, kemarin kan kau yang meninggalkanku ".
" yasudah...lupakan, jangan lepaskan tanganku ".
" kau yang menggenggamku om ".
" hahahaha yasudah..".
Baru kali ini Azura melihat Max tertawa lepas seperti ini.
Biasanya hannya tampang serius yang selalu ia perlihatkan.
Mereka sudah berada di dalam mobil, Max juga membawa supir.
" pak, antar saja ke alamat ************ ".
" hey, kau memerintah supirku...? tunggu pak, kita mampir ke resto seperti biasa ".
" baiklah tuan ".
" kita mau ngapain om, aku bisa makan dirumah...".
" menurutkan ".
" yasudah ...terserah kau saja om ".
" kita makan malam sebentar, kau pasti lapar Azura ".
" baiklah...".
Tidak ada banyak pembicaraan di dalam mobil.
Mungkin bagi Max dan Azura masih terlalu canggung untuk mengobrol.
Sesekali Max juga memandang ke arah Azura yang sangat menikmati pemandangan di luar jendela mobil.
..." apa dia tidak pernah pergi ke kota? kenapa sampai sebahagia itu melihat jendela luar "....
Hari ini cuaca sedikit mendung, rintik gerimis juga membasahi kota dan kaca mobil.
" Tuan, kita sudah sampai ".
" oh..baiklah, tunggu aku Samapi selesai makan ".
" baik tuan ".
" ayo turun ".
" owh...iya om ".
Azura memegang pegangan pintu mobil dan akan segera keluar, namun kata-kata Max menghentikan langkahnya.
" tunggu Azura, kau tunggu sebentar ".
" kenapa om...? "
Max hannya diam dan mengambil payung di kursi belakang.
Ia membuka lebar payung yang ia pegang dan berjalan menuju sisi lain pintu.
Max membukakan pintu untuk Reina, ia tahu kalau sekarang sedang rintik hujan, jadi itu bisa membuat bajunya dan Azura basah.
" ayo....".
Amx mengulurkan tangannya dan Azura langsung menggenggam tangan putih miliknya.
" Om hannya punya satu payung...? ".
" ya..."
" owh...".
Azura merasa canggung, walau bagaimanapun sepayung berdua pasti agak sedikit tidak nyaman, mereka pasti akan sedikit basah.
Disini Azura memilih kalau lebih baik ia menjauh dari Max dan rela Basah karena rintik hujan.
" kau mau hujan-hujanan hah....! ".
" bukan begitu om ".
" kalau kau mau hujan-hujanan sana lari ".
" maaf om, bukan begitu..... tapi aku canggung om ".
" yasudah kau pegang payungnya, aku yang akan berlari ".
Kini Azura tanpa ragu malah meraih tangan Max yang berusaha berlari.
" om....tetaplah disini atau om.mau sakit...? jarak tempat parkir sama resto lumayan ".
" bukannya kau ingin menjauh dariku ".
" om...sudah lah...diam saja, kita jalan bersama, kalau om kehujanan juga bisa sakit nanti, bisa flu ".
" hm ".
Kini Max kembali berjalan dibawah payung yang sama.
Saat mau sampai, ditengah perjalanan ternyata ada lubang yang tertutup genangan air.
Tanpa sengaja Azura menginjak lubang itu dan spontan ia sudah ingin terjatuh.
" agh.....".
" azura....."
Max langsung meraih pinggang Azura dan mendekapnya agar tidak terjatuh dan kehujanan.
" om...sakit ".
" apa sakit sekali..? ".
" tidak begitu hehehe ".
" kau...!! apa kau tidak melihat kalau ada lubang disitu ".
" om...lubang itu tertutup air ".
" kau saja yang tidak hati-hati ".
" kenapa aku terus yang salah, kau keterlaluan om ".
Kini Azura berjalan dengan cepat tanpa memperdulikan Max.
Max setengah berlari mencoba untuk membuat Azura tidak basah karena rintik hujan.
" azura..... kau ini ...! ".
" apa.....ayo makan..terus pulang ".
" hah....kau..."
Azura berjalan mengikuti Max menuju meja yang kosong.
Pelayan juga sudah memberikan daftar menu kepada mereka, tanpa ada kata yang terucap di bibir keduanya sampai makanan tersajikan di atas meja.
" makanlah ".
Azura tidak menjawab perkataan Max, ia langsung memakan makanan yang ada di depannya.
Ia memang sudah sangat lapar karena belum makan dan ditambah cuaca yang dingin jadi menambah nafsu makannya.
Selesai makan mereka langsung menuju mobil.
" pak, kita langsung ke rumah nona Azura ".
" baik tuan ".
Ponsel Max berdering.
Ia mendapatkan telfon dari ibunya.
" hallo ".
" hallo nak, kau dimana...? disini hujan sangat deras...apa kau belum sampai...? ".
" aku baru saja selesai makan malam bersama Azura, kita sudah di mobil dan menuju rumah Azura ".
" oh...yasudah...hati-hati di jalan, kau jangan keras sama Azura ".
" baiklah ibu , apa ada lagi ? ".
" tidak... hati-hati saja di jalan ".
" baiklah ".
Ia memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.
Tanpa sengaja Max melihat pergelangan kaki Azura ada bercak darah.
" azura..."
" apa..? ".
" kakimu berdarah...apa kau tidak bisa merasakannya...! ".
" hannya luka kecil ".
" pak, ambilkan kotak P3K di tas kecil bawah kursi ".
Supirpun menghentikan mobilnya dan menepikannya.
" baiklah tuan ".
" kemarikan kakimu ".
" gimana caranya om, tidak usah ini hannya luka kecil ".
" kau terluka, itu tergores, bagaimana kau sebut luka kecil ".
" om gak usah berlebihan ".
" kemarikan kakimu, kemarikan...!!! taruh di pangkuanku, kau bersenderlah ".
" ish...kau benar-benar ya om ".
Azura langsung mengangkat kakinya ke pangkuan Max, ia langsung membenarkan posisi tubuhnya.
" pelan-pelan om ".
" kau bilang ini hannya luka kecil ".
" om....".
" diamlah ".
Max mengambil betadin* dan plaster, ia meneteskan obat merah ke kaki Azura.
Terasa perih dan sakit, tapi Azura berusaha menahannya.
Max meniup berkali kali agar bisa mengurangi rasa sakit efek obat merah, setelah kering ia langsung menutupnya dengan plaster.
" makasih om ".
Max diam lagi tanpa bicara dan langsung menatap ke arah depan.
" Dasar, bagaimana ia bisa bersikap seperti itu, tadi aja ngomong sana sini, terus sekarang ....lihatlah, dia bahkan diam dan tidak menganggapku ada ".
30 menit akhirnya sampai juga di kontrakan Azura, disana juga sudah ada putri yang menyambut mereka.
" Azuraaaaaa...... kau sudah baik..? ".
" huumb, aku sudah lebih baik putri, kau menungguku...? ".
" tentu saja ".
" selamat malam om ".
" malam, yuk masuk om, Azura ".
" kenapa kau menyuruhnya masuk, dia akan pulang ".
" azura....".
" ya, aku langsung pulang, kau jaga Azura baik-baik, aku pamit pulang dulu ".
" oh...baiklah om, terima kasih sudah mengantar Azura pulang "
" sama-sama putri ".
Max langsung masuk kedalam mobil dan meninggalkan mereka.
" azura, kau harusnya jangan bersikap seperti itu ".
" hah...kau tidak tahu kan...dia menyebalkan sekali putri....".
" kakimu kenapa..? ".
" hannya luka kecil, tadi tergelincir waktu aku di resto ".
" kau sudah makan malam...? ".
" iya kenapa...? ".
" padahal tadi Tante Wulan membelikan makanan banyak sekali, aku pikir kau belum makan malam ".
" aku sudah kenyang, kau makan saja sendiri ".
" apa kau berbicara baik dengannya...? ".
" siapa...? ".
" tuan Maxzhu, siapa lagi....om kaya, tampan, nan baik hati ".
" baik hati....hah...apa yang kau pikirkan ".
" itu benar kan..? ".
" terserah ".
" apa kau mau tidur di tempatku ".
" iyalah, kau kan batu sakit ...kalau kau kenapa-napa gimana...? ".
" aku udah gede putri, sana pulang....".
" kau mengusirku....? ".
" hahahaha bukan begitu, aku ngantuk sekali put, kalau kau mau disini gak apa-apa, apa kau sudah mengunci pintumu ...? ".
" tentu saja sudah...".
" yasudah kita kekamar saja, aku juga capek ".
" baiklah, kau matikan semua lampunya ya ".
" okey ".
Malam ini putri menginap di kontrakan Azura.
Mereka memang sering melakukan ini kalau lagi kesepian.
" Azura...".
" ya...ada apa...? ".
" Bagaimana kalau tiba-tiba om Max itu jodohmu ? ".
" Kenapa kau bisa berfikir seperti itu...? ".
" Ntahlah, tapi hatiku bicara seperti itu Azura ".
" itu tidak mungkin put ".
" kalau itu mungkin...? kau mau apa...? apa kau mau menentang takdir ...? ".
" Bukan begitu, tapi ntahlah, aku rasa tidak mungkin, walaupun mungkin ntah gimana juga nasibku menjadi istrinya ....dia itu judes banget, kadang juga kasar....tapi baik si ".
" Nah...itu...dia baik Azura, bahkan aku rasa sangat baik ".
" Ya...aku mengakui kalau dia baik, tapi ntahlah, pusing aku mikirin perkataanmu ".
" hahahaha yasudah, yok kita tidur...apa kau besok akan bekerja...? ".
" mungkin bekerja, aku sudah libur beberapa hari ".
" nanti kita boncengan saja ya ".
" baiklah , cepatlah tidur...".
.
.
.
.
.
❤️❤️❤️❤️
Jangan lupa like, love, vote ya Kaka...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Ita rahmawati
like n komen slalu buat mu thor..🤗
2022-10-13
0
Fira Ummu Arfi
semangat terus nulisnyaaa kakkk, ak suka tulisannya bagusss😍😍😍
salam ASIYAH AKHIR ZAMAN
2021-04-08
2
ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂
seru 👍
2021-02-04
1