" Aku mencintaimu Azura...sangat....".
" Terima kasih untuk rasa cintamu ....".
" Kemarilah...".
Azura berdiri dan langsung duduk disamping Max.
" Kenapa....? ".
" Apa kau mencintaiku....? ".
Azura mengangguk malu.
" Maafkan aku telah manciummu tanpa meminta izin ".
" Tidak apa-apa ...itu manusiawi...kau istirahatlah...aku akan membuatkanmu teh hangat ".
" Makasih Azura....".
" Sama-sama....".
Kini Azura langsung pergi ke dapur dan membuatkan minuman untuk Max.
Sementara Max sendiri kini pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya karena lusuh dan ada bercak darah yang cukup banyak.
Ia sedikit kesulitan karena lengan terasa sangat sakit.
Saat Azura kembali, ia tidak menemukan keberadaan Max, terlihat pintu kamar mandi yang sedikit terbuka karena max tidak menguncinya.
Ia melihat Max yang kesulitan ketika mau membuka kemeja dan kaos dalamnya.
Azura tanpa ragu langsung menghampiri Max ke kamar mandi.
Max yang mengetahui Azura masuk langsung kaget dan hampir terpeleset.
" Kak.....!!! hati-hati ".
" Kau mengagetkanku....".
" Kenapa....? sini aku bantu...".
" Aku hannya sulit melepaskannya ".
" Aku bantu....diamlah...tanganmu sedang sakit ".
" Terima kasih ".
" oke....".
Azura membantu Max melepaskan bajunya seperti seorang ibu yang membantu anaknya mengganti pakaian.
Sebenarnya Azura sedikit gugup, tapi ia tidak tega melihat Max kesulitan dan menahan sakit untuk ganti pakaian.
" Ayo...ikut aku keluar...aku akan mengambilkan baju untukmu ".
" Makasih ".
" Iya kak....duduklah ".
Azura berjalan menuju almari klasik milik Max...disana ada baju yang banyak sekali, ia sampai bingung mau mengambil baju yang mana untuk Max.
" Kak...mau baju yang warna apa...? ".
" Terserah kau saja ".
" Ini banyak sekali..kau mau membuka toko baju di apartementku ".
" Itu sedikit saja, dirumah masih banyak...kalau kau mau akau akan membelikan kau juga sebanyak itu, atau mungkin lebih ".
" Kau ini....kenapa membuang uangmu ".
" Kenapa....aku berusaha membahagiakan orang yang aku cinta dan aku sayangi ".
Kini Azura tersenyum membelakangi Max, ia sangat malu mendengar ucapan itu dari mulut kekasihnya sekarang.
" Ayo...aku sudah kedinginan ".
" Hmmmmm....baiklah ".
Kini Azura mencoba membantu kembali Max untuk memakai baju, ia juga memberikan teh hangat yang sudah ia buat tadi.
" Minumlah...apa masih sakit....kau bisa berobat...aku akan menemanimu ".
" Tidak...ini sudah tidak sakit berkat kau ".
" Kenapa bisa secepat itu ".
" Aku serius Azura ".
Kini Azura terdiam dan memandang wajah laki-laki yang sudah menolongnya berkali-kali, laki-laki yang sudah menyatakan cintanya hari ini dan menjadi kekasihnya.
Ia melihat beberapa luka di wajah tampan itu, Azura mengingat pertemuannya sejak awal dengan Max sampai sekarang.
Tanpa sadar kedua matanya menggenang dan meneteskan air mata sambil tersenyum.
" Azura...kenapa kau menangis....apa aku sudah salah...? ".
Kekasihnya hannya menggelengkan kepalanya tanpa menjawab pertanyaan Max.
Azura masih mengalirkan kristal beningnya.
" Om....kau tahu...aku mengingat semuanya dari awal...dari pertama kau menolongku, kau bahkan menolongku ke dua kalinya.
Tuhan mempertemukan ku denganmu, dengan orang yang baik...mungkin aku satu-satunya wanita sangat beruntung bisa mengenalmu, terlebih kau mempunyai cinta untukku...tapi apakah aku pantas untukmu Om....?
Aku merasa kecil di depanmu, aku bukan apa-apa dibanding wanita di luar sana...
( terus meneteskan air mata )
Tapi hatiku tidak dapat berbohong soal perasaanku hiks...hiks...hiks.....om....apakah aku salah jika aku menyayangimu .....".
" Berhentilah menangis...
Tuhan tidak pernah menyalahkan umatnya tentang perasaan yang ada di hatinya.
Aku sangat mencintaimu dan aku mulai menyadarinya, lebih baik aku mengungkapkan semuanya sekarang dari pada terlambat.
Kau juga tidak salah Azura...kenapa kau bisa berfikir kalau kau dan aku berbeda...bukankah aku sudah bilang....aku dan kau sama, kau harta paling berharga yang aku miliki selain ibu.
Janganlah menangi....aku mohon...ijinkan aku memberikan cinta dan kasih sayang padamu...ijinkan aku menjadi bagian dari hidupmu ".
Kini mereka sudah saling berpelukan meluapkan kebahagiaan dan air mata penuh rasa cinta.
Azura hannya berfikir apakah ia pantas di cintai oleh seorang laki-laki yang seperti Max, apa kata dunia....mereka akan memandangnya rendah karena mencintai laki-laki yang kaya raya.
" Berhentilah menangis ".
" Apakah aku terlihat jelek...? ".
" Kau selalu cantik, mana ada jelek ".
" Om...".
" Bisakah kau tidak memanggilku om ".
" Owh...kak...maaf aku lupa ".
" Bukan...aku mau yang lain...bukankah kau sudah menjadi kekasihku ".
" Terus apa....? ".
" Kau saja yang memberikan ide ".
" Kakak saja ya ".
" Aku tidak mau...".
" Mas....".
" Apa aku terlihat setua itu ".
" Hahahaha....bukankah kau sudah tua...umurmu saja sudah 32 ".
" Belum 50 kan ".
" Sebentar lagi hahahhaha ".
" Ayolah sayang....".
" Apa kau bilang ...? ".
" Sayang.....Azura sayangku ".
" Itu sedikit menjijikkan...aku geli ".
" Tapi aku suka...".
" Aku tidak mau ".
" Kau berani membantahku ".
" Huft.....bisakah yang lain saja ".
" Aku tidak mau ".
" Baiklah...kau tidur dan berbaringlah s..aaaaaa...yang...".
" Tidurlah di sampingku ".
" Apa kau tidak ingin makan dahulu....? ".
" Apa kau lapar...? aku akan memesankan makanan ".
" Tidak...nanti saja..tidurlah..aku akan memijit lenganmu ".
" Tidak perlu...aku tidak ingin kau kecapek an hannya karenaku, tidurlah ".
" Baiklah....".
Kini Azura membaringkan tubuhnya di ranjang dan di samping Max.
Mata Max terus memandang ke arah Azura yang memang sudah mengantuk, makanya ia menyuruhnya untuk berbaring.
Max menghidupkan AC di apartementnya agar suhu di dalam tidak terlalu panas.
Tak butuh waktu lama Azura sudah tertidur dan langsung Max tutup tubuhnya dengan selimut.
" Akhirnya aku memilikimu...akhirnya aku mengungkapkan semuanya Azura, terima kasih juga atas balasan cinta darimu ".
Kini Max langsung ikut tidur dan menggenggam tangan Azura.
💕💕
Romantis ya....😂😀.
.
.
.
Mereka berdua tertidur sampai sore hari, karena sudah cukup lama Max kini bangun dan langsung memilih untuk mandi, ia menarik selimut dan menutupi tubuh Azura kembali.
Tangannya membelai lembut pucuk kepalanya.
Hampir 20 menit Max mandi begitu lama karena ia memang sedikit kesulitan melepaskan bajunya.
" Dimana om Max....? ".
Mengucek kedua matanya.
" Apa ia sedang mandi...kenapa tidak membangunkanku..harusnya dia membangunkanku...apa dia bisa melepaskan bajunya ....ya ampun...kenapa kau tidak meminta tolong padaku dulu ".
Azura langsung mengetuk pintu kamar mandi.
" Om....om...kau baik-baik saja kan ".
" Kau memanggilku apa...,? ".
" Sayang...kau baik-baik saja kan...,? ".
" Iya..ini aku akan keluar, tunggulah sebentar ".
pintu kamar mandi akhirnya terbuka dan terlihat Max sedang berdiri hannya memakai handuk.
" Sayang....kenapa kau melotot...".
" Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..... apa yang kau lakukan..cepat pergi dari hadapanku ".
" Bukankah aku terlihat tampan...? ".
" Berhenti bicara konyol..kau jelek sekali....!! pergi dari klhadapanku dan cepat ganti baju ".
" Hahahahhaha baiklah ".
Azura langsung mengambil satu gelas air dan meminumnya.
" Apa tadi....ya ampun...mataku melihat tubuhnya....ini pertama kali aku melihat tubuh seorang pria...jadi seperti itu...tapi memalukan sekali .... kenapa dia PD sekali memperlihatkan badannya seperti itu ".
Max keluar dari kamar ganti dan mengusap rambut basahnya dengan handuk, sementara Azura yang melihat kekasihnya keluar dengan rambut yang masih basah dan acak-acakan menelan slavinanya kasar.
" Itu apa...dia tampan sekali...kau benar-benar beruntung Azura bisa mendapatkan kekasih dan dicintai oleh laki-laki yang sekarang ada di hadapanmu ini.
Tante...anakmu benar-benar telah membuat jantungku berdebar setiap menatapnya saja ".
" Azura sayang...mandilah ".
" Owh...iya..aku akan mandi..ini aku mau mandi ".
" Ya...cepatlah..keburu malam, dingin ".
" Iya ".
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Ye
di semua part terlalu banyak titik titik
2022-01-08
1
ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂
aku hadir 🤗
2021-02-28
2
Mei Shin Manalu
Hadir
2021-02-18
1