❤️❤️
Hay ka...maaf upnya telat ya, lagi banyak kegiatan nih bunda.
Makasih yang sudah mampir ya, jangan lupa like, love dan votenya juga.
makasih semuanya.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹 happy reading ....
👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻
.
.
.
Anak buah Max datang membawakan 2 bungkus makanan untuknya dan Azura makan malam hari ini.
Diambilkan nya piring untuk menaruh makanan mereka.
Max menyuruh anak buahnya untuk membelikannya nasi goreng kesukaan Azura.
" makasih Om..."
" makanlah..."
" baik..."
Mereka masih saling diam satu sama lain.
hampir setengah jam mereka akhirnya selesai makan malam.
Max merogoh sesuatu dari balik saku celananya.
" ini..."
Ia juga menyerahkan beberapa berkas pada Azura.
" tapi om..."
" terima atau kau masih ingat perkataanku tadi siang "
" terima kasih banyak om, pemberianmu ini terlalu besar bagiku "
Max masih tidak menggubris perkataan Azura.
Baru kali ini ada wanita yang menolak pemberiannya, padahal banyak sekali wanita di luar sana yang kadang mengemis dan meminta padanya.
" om "
" apa lagi....kau ambil kunci sama suratnya semua "
" baiklah...."
Azura mengambil kunci sepeda motor yang ada di depannya dan memasukkannya kedalam almari pakaian di kamarnya.
" makasih ya om ".
" hm....."
Max masih merasa canggung dengan gadis malang itu, ia akhirnya memutuskan untuk pulang.
" aku akan pulang, kau jangan keluyuran tengah malam. Kau juga bisa menghubungiku kalau kau memerlukan bantuan apapun "
" baiklah om, terima kasih atas semuanya."
" Selepas ini langsung tidur, jangan kemalaman "
" iya iya om, sudah sana pulang "
" Kau mengusirku dari sini, kau mengusir orang yang sudah membelikanmu motor..? "
" agh....bukan om, aku hannya tidak enak dengan tetangga lainnya, ini sudah jam 8 takutnya mereka memikirkan aku yang tidak-tidak ".
" Baiklah....aku pulang "
" Hati-hati om "
" hm...."
Azura menghampiri sepeda motor barunya dan bermangsut untuk memasukkannya kedalam rumah.
Karena posisi sepeda motor yang di jangang 2, Azura sedikit kesulitan.
" ihhhh, kenapa harus seperti ini si, aku kan selalu sesulitan kalau harus menurunkannya..."
Azura masih mencoba sekuat tenaga mendorong motornya tapi malah ia terpeleset ke depan, seseorang menangkapnya dengan segap yang hampir saja kepala Azura terpentok stang motor.
" aghhhhhhhhh, ya tuhan om, kau belum pulang "
" kalau kau tidak bisa harusnya bilang bodoh..."
Max menyentil jidat Acura dengan jati lentiknya.
" hehehehe harusnya tadi langsung memasukkannya kedalam saja om "
" bilang saja tidak bisa, Kau.....! masukkan motornya kedalam rumah "
" baik tuan ".
Akhirnya anak buah Max yang memasukkan motornya kedalam kontrakan Azura.
Azura masih bersender di dada Max, dengan tangan max yang masih mengalungi pinggang ramping gadis mungil tersebut.
Azura sadar dengan posisinya, ia langsung melepaskan pelukan max dan menjauh darinya.
" makasih om "
" hm..."
Max langsung masuk kedalam mobil.
Sementara Azura masih mematung di depan pintu memandangi mobil max yang semakin menjauh dari kontrakannya.
" huft..... ntahlah...aku bingung dengan semua ini "
Ia langsung masuk ke dalam dan mengunci pintunya.
Kontrakan Azura terletak di paling ujung dan sisi kanannya sudah menampilkan persawahan.
Letaknya juga di ujung perkotaan, jadi menurut Max itu sangat rawan.
Azura naik ke atas ranjangnya.
Membaringkan tubuhnya ke atas kasur empuknya, ia memeluk guling yang sudah satu hati ia tinggal.
Diraihnya foto yang ada di meja sampingnya.
Ya....foto bersama kedua orang tuanya.
Suasana hening, Azura hannya menatap foto itu, matanya sudah mulai menggenang dan siap meluncurkan permata beningnya.
" ibu....bapak....aku kangen kalian, apa kalian tahu, tuhan sangat baik padaku mengirimkan seseorang seperti om Max, dia sangat baik ibu, ayah.....dia juga melindungi Azura seperti ayah melindungiku setiap saat.
Dia juga membelikan Azura sepeda motor, dia baik sekali ibu....hikss...hikkssss.
Aku bahkan mengira tak ada seorangpun yang peduli padaku, hannya putri orang yang aku punya saat ini.
Tapi ternyata masih ada orang baik di luar sana hikssss.... hikkssss."
Azura menangis sambil memeluk foto orang tuanya sampai terasa ia tertidur pulas.
.
.
.
.
Sementara Max memilih untuk pulang kerumahnya karena mamahnya sendirian dan sudah ia tinggal ke apartement selama 2 hari.
Ia berjlan menyusuri ruang tengah dan menuju lift untuk naik ke lantai 3.
Namun langkahnya terhenti seketika seseorang memanggil namanya.
" Dari mana kamu Max...? "
Max menoleh ke arah sumber suara yang ia dengar, di samping kursi besar ibunya sudah berdiri sambil melipatkan kedua tangannya kedepan.
" ah... ibu mengagetkanku saja ".
Ia berjalan menghampiri ibunya dengan tangan yang sudah direntangkan dan siap memeluk sosok wanita itu yang tidak lain adalah ibunya sendiri.
" nak...kau darimana saja? kenapa 2 hari tidak pulang kerumah...? ".
" Max ada urusan bu..."
" urusan apa ? biasanya kau bilang sama ibu ? "
" pokoknya ada urusan...ibu tidurlah, ini sudah jam 10 malam ".
" kau tidak mau menceritakan semua sama ibu? "
" emangnya apa yang harus aku ceritakan ibuku tersayang, tidurlah ".
" emppp...yasudah, kau tidurlah secepatnya, biar nanti gak kesiangan kalau bangun ".
" besok libur Bu, aku pasti akan seharian di kamar ".
" hahahaha oh iya ya..besok hari libur kamu libur, yasudah kalau gitu ibu ke kamar dulu ya, tidurlah cepat "
Ibunya membelai pipi Max dan mengelus bahu anaknya.
" siap ibu "
Max langsung menuju lift ke lantai 3.
.
.
.
Ia menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang besar dan empuk.
Matanya terpejam tapi dan memikirkan sesuatu.
" apa dia sudah tidur? aku akan menghubunginya, tapi apa yang aku tanyakan nanti padanya...? "
Ia kembali duduk di atas ranjangnya, ia mengambil ponselnya dan melihat nama di Azura di kontaknya.
Max ragu ingin menelfon Azura karena ini sudah larut malam, apa yang akan ia katakan nantinya.
" Huhh...aku akan menghubunginya "
Ia memencet nomor Azura dan melakukan panggilan pada nomor Azura.
" Berdering, nyambung tapi kenapa dia tidak mengangkatnya..? ".
Dengan cepat ia langsung mematikan sambungannya.
" apakah ia sudah tidur...? tapi bisa jadi sih kalau Azura sudah tidur, lagipula jam 10 waktunya tidur juga "
Max menaruh ponsel di samping ranjangnya, dilepasnya jaket yang ia kenakan hari ini.
Seperti biasa, mana mungkin max tidur jam 10 kalau besok adalah hari libur.
Ia mengambil laptop dan membukanya, Max mengecek email hari ini.
Tanpa ia sadari jam sudah menunjukkan pukul 12 lebih, ia juga sudah menguap pertanda ia harus segera tidur.
Max membersihkan dirinya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
" hari yang sangat melelahkan "
.
.
.
.
🌹🌹🌹🌹
Minggu ....
Hari ini Azura bangun pagi seperti biasanya, ia langsung membersihkan kamar dan menyapu halamannya.
Ia juga membuat mie instan karena sejak kemarin ia tidak belanja apapun.
Saat Azura duduk di ruang tamu sambil menyantap hangatnya mie rebus yang ia buat, tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing memanggilnya.
" Azuraaaaaa"
" Putri, kau jangan berteriak seperti itu, dasar kebiasaan ".
Putri terdiam dan melongo melihat disana ada motor baru berwarna merah.
" ini motor siapa Azura..? "
" motorku ".
" kamu serius...? ".
" tentu saja hahahah ".
" tapi aku kok kurang yakin ya, apa kau mau menceritakannya padaku ? ".
" hahahah baiklah..."
" wah sepertinya enak sekali, aku belum sarapan Azura".
" kau buat saja sendiri di dapur masih ada stock mie instan disana "
" baiklah, kau tunggu aku ya, jangan habiskan dulu makananmu "
" yaaaa cepatlah "
Putri pun berlari ke dapur dan cepat kilat ia memasak mie instan sama dengan Azura.
5 menit Azura menunggu dan semangkuk mienya sudah hampir habis.
" aku datang Azuraaaaaa"
" jangan banyak tingkah ".
Mereka berdua menikmati sarapan pagi ini dengan semangkuk mie instan, bagi Azura dan Putri satu mangkuk mie instan sangatlah lezat sekali, semua terasa nikmat.
Mereka bersyukur masih bisa memakan sesuatu untuk mereka makan setiap harinya.
" kau sudah habis ...tadi kan aku bilang kau tunggu aku dulu Azura, kau pasti nanti minta punyaku...ichh..."
" hahahahha nggak kok "
Azura meminum satu gelas air putih yang sudah ia siapkan di depannya.
" ceritakan...."
" apa??? "
" ya semuanya lah, jangan lupa soal kemarin dan soal Max itu, om max...cepat "
" kelihatannya mie mu lebih enak ".
Putri hannya mendengus melihat tingkah Azura.
" nih...kalau mau "
" aaaaaaaaaaaaaaaaa makasih sahabatku ".
Azura mengambil mangkuk putri dan memakan satu suap mie, ia memang terbiasa melakukan semua ini dengan sahabatnya, entah kenapa kalau meminta sama teman terlebih sahabatnya sendiri akan terasa lebih enak.
" Sudah??? "
" sudah ...makasih ya hahahhaha "
" hm....baiklah, ceritakan semuanya "
Azura menceritakan dengan sangat panjang, dari mulai kejadian Jumat malam Samapi tadi malam ia sampai dirumah.
Ia juga cerita soal ia menginap di apartement Max.
" yatuhan Azura..."
Sahabatnya memeluk erat Azura.
" iya put, kau tahu aku benar-benar mungkin akan bunuh diri kalau itu benar terjadi padaku ".
" jangan berkata seperti itu Azura, kau satu-satunya sahabat yang aku punya, "
Azura memang satu-satunya yang putri punya saat ini.
Ia memilih merantau setelah ibunya meninggal, sedangkan ayahnya menikah lagi dengan wanita lain.
Putri hannya ingin mandiri saja dari orang tuanya.
Hidupnya memang tidak semalang Azura yang sudah kehilangan kedua orang tuanya.
" aku serius out, coba kau bayangin apa yang akan terjadi padaku hiksss...hiksss..."
" sudah..tenanglah, kau sudah aman sekarang... semua juga berkat om itu, aku benar-benar bersyukur kau dipertemukan dengannya Azura "
Mereka kembali berpelukan meluapkan kebahagiaan dan kesedihan satu sama lain.
" Apa om itu melecehkanmu? "
" apa yang kau katakan....dia memperlakukanku dengan baik, kau tahu motor merah itu pemberian darinya, aku bahkan tidak tahu dimana motorku yang biasa aku pake, ia hannya bilang kalau motorku sudah rusak."
" ahhh....yasudah, syukurlah Azura. "
" apa kau tahu, dia menawarkan aku sesuatu..."
" APaaaaa?? "
" Dia ingin aku resign pabrik dan bekerja di perusahaannya ".
" kau menerimanya...? "
" tidak, kau kan tahu aku gak mungkin jauh darimu putri, kau sahabatku satu-satunya "
" ihhhhhhhh so suit...."
" kau ini...!! dasar ".
" Bagaiman orangnya Azura? "
" kau itu bicara apa, orangnya baik, tadi aku kan sudah bilang padamu ".
" bukan itu mangsutku, bagaiman wajahnya, apa tampan "
" Kau tahu dia sangat sangat tampan...aku belum pernah melihat laki-laki setampan dirinya, umurnya 31 tapi wajahnya seperti berumur 27, baby face "
" beruntungnya kamu ditolong dia, tampan pula ahhahaha ".
" kau ini, kenapa "
", hahahaha sudahlah, lupakan...Bagaimana lalu kita jalan-jalan pake motor barumu "
" tapi belum ada bensinnya dodol...."
" coba cek dulu, biasanya ada kok kalau beli batu, dibuat ngecek mesinnya "
Azura mengambil kunci dan menyalakan sepeda motor barunya.
Ia tersenyum kegirangan, jarum bensinnya menunjukkan full.
" aaaaaa bensinnya full put...."
" benarkah...wahhh pasti om itu yang udah ngisi "
" kau benar.....ayo mandi dan siap-siap kita jalan-jalan "
" aaaaaaaaaaaaaaaaa...baiklah aku akan pulang dulu ya, kau cepet mandi terus kita cussss keliling kota "
" aaaaaahhsiiyap...."
" hahahahah "
.
.
.
Hari ini Azura bersama sahabatnya menikmati liburnya berkeliling ke kota dengan sepeda motor baru Azura.
Sejenak Azura melupakan semua beban dan kesedihan di hatinya selama ini, terlebih peristiwa Jumat malam yang masih sulit ia lupakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Ita rahmawati
kykny diawal umur max disbutin 35..trus 30..trus 32..eh dibrab in 31..😁😁 ini othorny lupa apa tipo y..🤣🙏🙏
2022-10-13
0
Lasmini Cetar21
nanti kalau azura sama max
putri sama sekretaris max 🤣🤣ya kan Thor 😂
2021-07-06
1
Dewii
Om taehyung🥰
2021-06-25
3