Sudah 2 hari Max tidak pulang ke rumah dan ibunya tidak mencarinya, Joni sudah bilang kalau Max ada urusan d luar kota dan ia mengatakan kalau Max juga mengajak Azura.
Sebelum Putri balik lagi ke kost, Max menyuruh Azura untuk menginap di apartement miliknya, ia juga berupaya untuk meyakinkan kekasihnya kalau lebih baik menginap saja di apartemennya daripada sendirian di kost.
Pesan
" Max...pacarnya tidak aku temukan...dia menghilang...ini masih menjadi masalah buatmu, terutama Azura...aku takutnya kalau ia bertindak konyol menyakitinya ".
" Kau cari sampai dapat wanita terkutuk itu, aku tidak mau tahu...!!! azura sekarang bersamaku jadi dia aman...aku melarangnya pulang ke kontrakannya ".
" Yasudah....kau masih cuti...? ".
" Tentu saja...aku mau menemani Azura ".
.
.
" Apakah dia sudah menyatakan cintanya....? sepertinya sudah hahahaha....
terbuai oleh cinta hahahaha dasar kau Max, aku harus menemukan keberadaan wanita itu, ini bisa membahayakan Azura maupun Max "
Hari ini Max memang memilih cuti karena luka nya masih belum sembuh, sementara Joni yang mengurus semuanya.
Sudah terbiasa baginya menangani pekerjaan dan masalah di kantor.
Max memandang Azura yang sedang tertidur pulas di ranjangnya.
Dengan perasaan gemas ia langsung naik kembali ke atas ranjang dan memeluk kekasihnya, akhirnya mereka berdua berada di bawah selimut yang sama.
Sekilas Azura menggerakkan tubuhnya lalu tertidur, ia sangat kelelahan kemarin.
Sejenak ia melupakan pekerjaannya, ia hannya memikirkan bagaimana keadaan Max, bagaimana kalau ia meninggalkan Max bekerja.
Sementara Max sudah menelfon ke ke pemilik pabrik langsung tempat dimana Azura bekerja kalau kekasihnya tidak bisa berangkat bekerja, ia hannya berpesan kalau Azura kekasihnya dan biarkan dia berangkat sesuka hatinya, jangan sampai Azura tahu kalau Max sudah mengatur semua ini.
Hari ini ada kehebohan besar di tempat kerja Azura, untung di tidak berangkat...bisa-bisa ia akan marah dengan Max dan menyuruhnya untuk berhenti melakukan itu.
" Sayang...kau masih ingin tidur ".
" Hmmmm....... ".
" Kau tidak lapar...? sudah ada makanan di meja....".
" Nanti saja, kalau kau lapar kau makanlah...aku capek sekali ".
" Maafkan aku....".
" Kenapa maaf lagi...aku sudah bilang jangan maaf terus....itu kemauanku merawatmu ".
" Kau jadi kecapekan ".
Azura berusaha bangun dan memegang kepala Max, ia mencium lembut pipi kanan Max dan langsung membuat kekasihnya itu terkejut.
" Berhentilah minta maaf, kau jaga aku terus saja, aku suka kau menolongku ".
" Apa kau berfikir kalau kau lebih baik terluka dan aku yang menolongmu, bagaimana bisa kau sobodoh itu ".
" Tak apa jika kau yang menolongku, luka benar-benar tidak dapat aku rasakan ketika melihatmu kemarin, kau tahu..kau mengambil semua lukaku, sedihku ".
" Aku akan sangat senang bila memang begitu, mandilah....habis ini kita sarapan ".
" Aku masih ingin tidur, sebentar saja..".
Cup
cup...
Kecupan mendarat di pipi Azura kali ini.
" Yasudah...aku akan mandi, kau tidurlah ".
Mengelus kepala Azura.
" Kau bisa membuka bajumu sendiri ".
" Iya...aku lupa..bukakan untukku ".
" Majulah, kau terlalu jauh ".
Kini Max sudah maju satu langkah dan duduk tepat di depan Azura, ia langsung membantu melepaskan kaos yang dipake Max.
" Sudah...mandilah ".
" Makasih ".
Bidiknya di telinga Azura.
Bisikan dari Max membuat bub-ubulu halus Azura langsung berdiri.
" Ih....merinding sekali rasanya, nafasnya benar-benar membuatku takut ".
Ia kembali merebahkan tubuhnya dan tidur kembali.
Biasanya Azura selalu bangun pagi dan paling siang itu jam 7, tapi kali ini bahkan sudah jam 8 ia masih tertidur.
Max sudah rapi dan wangi pagi ini, ia hannya memandangi wajah Azura yang tertutup sedikit selimut.
" Sayang...kau tidak membangunkanku ".
" Kau tadi bilang capek dan masih mengantuk, jadi aku menunggumu...sudah selesai tidurnya...? ".
" Eemp...kau belum makan kan...makanlah...atau mau aku ambilkan makanannya ".
" Tidak usah sayang...duduklah....kau diam dulu, mandilah nanti setelah ini ".
" Kau mau apa....? ".
" Makanlah bersamaku satu piring ".
" Apaan si hahahah...makanlah sendiri, itu pasti kurang...aku akan mandi ".
" Tunggu..duduklah..diam saja...minumlah dulu ".
Max menyodorkan satu gelas air putih kepada Azura.
" Buka mulutmu....aaaaaa.... ".
Azura langsung membuka mulutnya.
" Enak kan...? ".
" Em....enak ".
Disini Max menyuapi Azura, harusnya Azura yang menyuapi Max....kali ini ia yang malah dimanjakan kekasihnya.
" Kau makan juga sayang....".
" Udah...gimana..enak kan...? apa masih kurang..aku akan ambil nasi dan lauknya ".
" Jangan...udah kenyang kok, kalau kau masih lapar gak apa-apa makanlah lagi sayang, aku akan mandi ".
" Baiklah....aku sudah kenyang...kau mandilah....aku ada di balkon kalau kau mencariku ".
" Okey....".
Lo
Azura melangkahkan kakinya menuju balkon mengecek keberadaan Max, ia menemukan kekasihnya tengah berdiri sambil menghisap satu rokok di tangannya yang hampir habis.
" Bisakah kau berhenti menghisapnya ...? ".
" Kenapa...? ".
" Aku hannya tidak suka ".
" Alasannya...? ".
" Berhentilah....kesehatanmu lebih penting...".
" Tapi aku sehat dan baik-baik saja ".
" Untuk saat ini...nanti siapa yang tahu...? bukankah kau mencintaiku ...? ".
" Kenapa kau bilang seperti itu ".
" Aku bertanya ".
"Tentu saja aku mencintaimu, aku rela mati bahkan demi dirimu ".
" Berhenti ...! aku tidak ingin mendengar kalimat seperti itu sayang....!!! ".
" Itu benar...aku rela ..".
" Aku tidak mau...aku ingin kita saling menjaga, bagaimana kau bisa mengorbankan nyawamu untukku, lantas bagaimana nanti aku menjalani hidupku...? ".
" Aku sangat mencintaimu, melebihi diriku sendiri Azura, apa yang kau minta pasti akan aku lakukan...".
" Kalau begitu berhentilah menghisapnya....kau mencintaiku bukan...mari saling menjaga satu sama lain, aku ingin hannya waktu dan takdir yang memisahkan kita.. ".
" Baiklah ".
Max langsung mematikan puntung rokok dan masuk kedalam menuju almari kecil di samping ranjang, disana ada lebih dari 15 kotak rokok, ia langsung memasukkan semua kedalam kantung plastik dan membuangnya di tempat sampah.
" Sudah...? ".
" Itu namanya Membuang uang sayang, jangan di buang.....aku kira cuma satu atau 2 bungkus...tapi banyak sekali, kau bisa memberikan pada Joni atau karyawan laki-lakimu, mubandir ".
" Owh..kau benar juga sayang..baiklah...aku janji mulai saat ini tidak akan menghisapnya ".
" Aku menyayangimu ".
" Kau mau kemana hari ini...? ".
" Tapi kau kan sakit ".
" Tak apa..ini hannya luka kecil ".
" Tapi aku kok tiba-tiba keinget kerja ya, aku belum bilang dari kemarin...bagaimana ini ".
" Tenanglah sayang ...aku sudah mengatur semuanya ".
" Benarkah...? kapan....? ".
" Tadi pagi ".
" Kau tidak bilang ".
" Ini aku udah bilang hahahaha ".
" Ish....kau ini benar-benar...emangnya kita mau pergi kemana...? ".
" Kau mau kemana...? ".
" Keliling kota ".
" Kau yakin...? ".
" Tentu...aku jarang sekali keliling kota, setelah itu terserah kau saja mau kemana ".
Azura dan Max menyusuri jalan di setiap sudut kota mereka.
Ini benar-benar menyenangkan bagi Azura karena bisa berkeliling kota bersama kekasihnya.
" Kita mau kemana lagi...? ".
" Kita ke mana ya...terserah kau saja lah sayang ".
" Bagaimana kalau ke pantai saja...".
" Boleh juga ".
" Kau menyukai pantai kan....".
" Tentu...sangat suka...aku teringat orang tuaku....".
Max meraih dan menggenggam tangan Azura, ia mencium berkali-kali tangan wanita yang sekarang sudah menjadi kekasihnya.
"Tenanglah...jangan sedih...kau punya aku, ibuku, sahabatmu putri juga ".
" Owh...iya si...makasih....".
" Sama-sama....kau cantik hari ini ".
" Biasanya jelek...? ".
" Bukan...selalu cantik...".
" Kau tampan sayang...dulu jelek hahaha ".
" Kenapa dulu jelek....? ".
" Dulu kau kan menyebalkan...kau juga garang...".
" Tidak juga sayang...aku harap kau mau menerimaku dari segala sisi ".
" Tentu....apa ibumu tidak mencarimu...? ".
" Aku menyuruh Joni untuk bilang kalau aku sedang keluar kota ada urusan bisnis ".
" Kau berbohong ....".
" Demi kebaikan...andai aku tidak berbohong aku mungkin akan di pukul habis sama ibu aku ...kau ingat kan bagaimana keadaanmu...ibuku pasti akan terpukul...".
" Owh..benar juga sayang...apa aku boleh bertanya...? ".
" Tentu....".
" Apa dulu kau punya kekasih...? ".
" Punya...dulu..sekitar 9 tahun yang lalu ".
" Owh...kenapa kau pisah dengannya...? apa kau sangat mencintainya hingga kau lama menduda ".
" Sayang...apa yang kau katakan..menduda...? aku belum menikah ".
" Hahaha...baiklah...menjomblo ..gimana..? ".
" Bisakah kita tidak membahas ini...? ".
" Apakah kau masih mencintainya...? ".
" Apa yang kau tanyakan....!!!!!
berhentilah bertanya seperti itu....!!!! ".
Max terpancing pertanyaan Azura dan langsung membuatnya marah dan kesal, ia sebenarnya memang mudah marah.
Bentakan Max membuat Azura terkaget dan langsung melepaskan genggaman tangan Max.
Kini ia hannya diam dan menghadap ke arah jendela, hatinya merasa sakit karena Max membentaknya, sebenarnya ia memang salah kenapa menanyakan masalalu kepada orang yang sekarang sudah mencintai dirinya, bahkan pengorbanan Max begitu besar untuknya.
Mungkin karena Azura masih belum terlalu dewasa dalam pola pikirnya.
Max yang sadar telah berkata kasar menepikan mobilnya dan memandang ke arah Azura.
Ia menemukan penyesalan yang besar karena membentak kekasihnya, harusnya ia tidak membentaknya sekeras tadi.
Azura menangis dan terus memandang ke arah jendela kaca, dadanya terasa sakit dengan bentakan Max, mungkin karena sekarang ia sudah menjadi kekasihnya.
❤️❤️❤️
Jangan lupa like, love, vote dan coment ya ka..🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Eryy D'ujin
semangat bunda
2022-01-15
1
ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂
hadir membawa 3like
tetap semangat
2021-03-06
1
Nofi Kahza
halo..nofi datang kasih feedback kaka..
sementara 20 like dulu ya yg mendarat. lanjut besok lagi🤗🤭
salam hangat dari LUKA CINTA DARA dan PERNIKAHAN JEFF DAN JENN🥰
2021-02-24
1