Max dan Deni kini sudah berkelahi dan mereka sama sama terluka.
" Apa kau lupa dulu kau pernah berencana membunuh ibuku....??? apa kau lupa....!!!!! ".
" Sayangnya aku tidak berhasil menghabisi ibumu, andai itu terjadi aku akan sangat puas.......!!!! ".
" Kau....!!!!! ".
Max memukuli Deni habis-habisan.
Disisi lain anak buah Max sudah mereka semuanya dan terdengar sangat jelas kalau Deni sudah merencanakan pembunuhan dan penculikan.
" Om....hiks...hiks...".
" Azura...kau menangis....? berhentilah menangis...aku akan mengantarmu ke mobil ".
" Kau tolong Max.....!!!!! ".
" Tapi Max bisa mengatasi semuanya Azura...aku sudah menelfon polisi...tunggulah sebentar...".
" Apa kau tidak lihat dia sudah berdarah dan terluka....!!!!! ".
" Hah....ya tuhan.....kalian sudah menghubungi polisi belum...? ".
" Sudah tuan, sebentar lagi akan sampai ".
" Kau dengar kan Azura....kau tenanglah ".
" Mana mungkin aku bisa tenang....Max terluka.....!!!!! cepat kau tolong dia....ini perintahku kekasih Max.....!!!!!! ".
Kali ini Azura memang benar-benar khawatir dan sangat panik melihat Max sudah terluka, apalagi tangannya berdarah terkena pecahan kaca.
Joni yang mendengar perkataan Azura ingin sekali tertawa tapi ia berusaha mengumpatnya.
Polisi juga sudah ada di depan, jadi Joni memilih maju untuk menolong Max agar Azura merasa senang.
" Diam di tempat.....pak Deni...kau tertangkap kali ini, kau telah merencanakan pembunuhan dan penculikan kepada ibu tuan Max dan kekasihnya ".
" Apa-apaan ini....!!!!! Kalian tidak punya bukti apapun !!!!! ".
Lalu anak buah Max langsung maju dan memutar rekaman yang sudah dipersiapkan dan di rekam sejak tadi tanpa sepengetahuan Deni.
Azura langsung berlari dan memeluk Max.
Ia menangis tersedu-sedu melihat keadaan Max.
" Om...apa yang kau lakukan ..... hiks...hikss...hiks...".
" Aku tidak apa-apa Azura, kau tadi sudah aku suruh tidak ikut kan...".
" Maafkan aku...".
Kini Azura memeluk erat Max yang keadaannya sudah kacau penuh lebam dan darah.
" Ini pasti sakit...ya tuhan...om hiks...hikss...Hiks...ayo kita pulang ".
Max kali ini tersenyum, ia melihat ke khawatiran di mata Azura kali ini.
" Jon..kau yang supir...antar aku ke apartement saja ".
" Baiklah...apa aku perlu menolongmu berjalan...? ".
" Apa yang kau tanyakan hah....!!!! apa kau tidak lihat dia terluka....! bisa-bisanya kau masih bertanya....!!! ".
Kini Azura membentak Joni, itu membuat Max tersenyum dan sangat senang....bagaimana mungkin ia tidak senang ketika wanita yang ia cintai ternyata sangat mengkhawatirkannya, bahkan Azura juga mencintainya tapi dia belum menyadari.
Sementara Joni hannya mengikuti perintah Azura.
Mobil...
" Kita ke apartement saja, kau jangan beritahu ibu Jon...bilang saja aku ada urusan di luar kota ".
" Mana mungkin....berita itu akan tayang di televisi ".
" Kau urus saja semuanya....! ".
" Baiklah...sesuai perintahmu ".
Azura terus menggenggam tangan max dan masih menangis.
" Azura..berhentilah menangis...aku tidak apa-apa ".
" Lihatlah...kau terluka dan berdarah seperti ini masih bilang tidak apa-apa ".
" Percayalah padaku ".
" Ini pasti sakit sekali ".
" Tidak....tenanglah ".
Kini Max memeluk Azura dan membiarkan dia terus menangis di pelukannya.
Joni yang melihat mereka dari spion mobil tertawa geli.
" Mungkin dengan kau memeluknya ia akan sembuh Azura ".
" Jon....!!! ".
" Hahahaha....".
Sesampainya di apartemen Joni membantu Max dan langsung pulang karena sudah ada Azura.
Ia a sudah terbiasa melihat Max seperti ini bahkan lebih parah lagi ketika berkelahi.
Ia heran kali ini kenapa Max memilih menelfon polisi daripada menyiapkan liang Kubur untuk Deni.
" Aku pulang dulu Max...kau tak apa kan ku tinggal, sudah ada Azura..kau pasti tidak membutuhkanku hahahahah ".
" Pergilah...".
" Okey...kau rawat dia baik-baik Azura...aku permisi...".
" Makasih kak...".
" Okey...sama-sama ".
Azura menopang tubuh Max dan mendudukkan di tepi ranjang, Azura langsung mengambil air hangat dan kotak P3K.
Ini kali pertamanya ia merawat Max, sebelumnya dia yang selalu merawatnya ketika dalam keadaan terluka.
" Azura...kau mau apa...? ".
" Kau duduk saja...aku akan mengobatimu ".
" Itu tidak perlu, aku bisa sendiri ".
" Menurutlah....! ".
Dengan raut wajah yang sangat jelas khawatir, Max melihat itu semua di wajah Azura.
" Kak...kenapa ku membahayakan dirimu seperti ini, harusnya kau jangan melakukan semua ini sendiri...! aku tidak suka kalau kau seperti ini, kau mempermainkan nyawamu sendiri kak...! apa kau mendengarku...!!! ".
" Bukankah kau mau mengobatiku ..? ".
Azura membuka jaket yang dikenakan oleh Max kali ini merasa sangat kagum dan semakin tertarik pada Azura, ia semakin mantap kalau wanita yang ada di depannya bukan wanita biasa, dia sangat istimewa.
Azura mengambil handuk yang sudah di celupkan dengan air hangat, ia membasuh lembut muka, tangan dan juga kaki Max.
" Ini pasti sakit kan ....kenapa kau seperti superment...? ".
" Bukankah aku memang kuat...? ".
" Bisakah kau tidak berkata seperti itu kak ".
Azura mengobati luka yang ada di sudut bibir.
" Aggghhhh ".
" Sakit...? ".
" Lumayan....".
" Tahan sedikit ".
Kini wajah mereka sudah saling mendekat, hembusan nafas Azura terasa di wajah Max, kali ini kedua bola mata mereka saling menatap.
Max yang pernah melakukan perbuatan itu satu kali kemarin, sekarang hatinya kembali bergejolak dan ingin melakukan sekali lagi.
Ia menarik Azura ke pangkuannya dan langsung mencium sopan bibir Azura, ia tahu kalau Azura belum pernah melakukannya dengan siapapun, Max beruntung bisa mendapatkan first kiss dari Azura.
Azura masih mematung merasakan kehangatan di bibirnya.
Perlahan ia terbuai dan menikmati sentuhan dari Max.
Ia menutup kedua matanya dan tangannya kini memeluk erat Max dan menjatuhkan handuknya.
Entah kenapa ia sangat menikmati sentuhan dari Max ke 2 kalinya, ia sebelumnya merasa menyesal pernah membiarkan Max menciumnya.
Tapi kali ini hatinya sangat damai dan ia juga menginginkannya.
Max mulai melepaskan ciumannya dan kembali mencium kedua pipi Azura.
" Maafkan aku, tapi aku tidak bisa menahannya ".
Azura hannya diam dan terus menatap Max.
" Apa yang kau lakukan om...? apa ini...? sebenarnya aku apa bagimu...? ".
Ucapan spontan yang keluar dari mulutnya membuat Max mempunyai keberanian untuk mengatakan segalanya yang sudah ia rasakan kepada Azura.
" Azura...aku....".
" Apa om...? apa ini....???? kenapa semua ini kita lakukan...? ".
" Sebenarnya aku ....a...aaakuuu ".
" Harusnya kita tidak melakukan ini om...tidak pernah...ini salah ".
Azura langsung berdiri dan melangkah menuju pintu, namun secepat kilat Max langsung menarik tangan Azura dan memeluknya.
Ia memeluknya sangat erat, ia berusaha memberikan bukti dari sentuhannya.
" Aku ...MENCINTAIMU AZURA....AKU SANGAT MENCINTAIMU, maaf jika ini salah ".
Azura kini membalas pelukan dari Max, ia sangat bahagia mendengar kebenaran yang di ucapkan oleh Max.
Sebenernya ia juga mulai mencintainya, namun ia takut kalau Max menganggapnya hannya sekedar adik atau ke khilafah sesaat.
" Aku mencintaimu Azura....".
" Aku juga mencintaimu Om...aku mencintaimu, entah sejak kapan..yang pasti aku benar-benar mencintaimu ".
" Terima kasih Azura...terima kasih ".
Azura melepaskan pelukannya dari Max dan mencoba membuat Max untuk duduk kembali di tepi ranjang.
" Duduklah....".
" Baiklah ....".
" Biarkan aku mengobati lukamu ".
" Iya...terima kasih Azura ".
" Sama-sama...kau juga sering menolongku berkali-kali ....".
" Itu kewajibanku ".
" Makasih juga ".
Azura masih sibuk mengobati luka di tangan dan kaki milik Max.
Semula mereka memang merasa canggung setelah saling mengungkapkan perasaannya.
" Duduklah ".
" Sebentar lagi...aku akan memperban tanganmu ".
" Baiklah ".
Max memandang Azura sangat dalam dan bahkan ia tersenyum setelah meluapkan segala unek-unek yang ada di hatinya, termasuk perasaanya.
Azura gadis yang baik, dan gadis yang sangat tepat untuknya.
Kini setelah sekian lama ia merasakan yang namanya jatuh cinta.
Semula ia berfikir jatuh cinta adalah suatu kesalahan yang hannya menimbulkan sakit untuknya setelah apa yang ia alami selama ini.
❤️
💕💕💕💕💕
❤️
Jangan lupa like, love, vote, dan coment ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Ita rahmawati
jadian nih yeee..💑💑
2022-10-14
0
Roona Runa
agak gmn dgn kata2 "mencium dgn sopan"& ada kata "kekhilafan" d eposode 21+....tp bagus ceritany...
2021-09-26
1
Siti Rukayah Famasiba
asek asek...
2021-05-18
2