💕💕 yuhuuu....makasih buat yang setia mampir ke karya aku ya, jangan lupa seperti biasa, like, love, vote.
Insyaallah selalu update ya semua.
Jangan lupa jaga kesehatan.
.
.
.
Mall....
" Ibu ingin membeli apa? ".
" Buah Max, sepertinya stock buah mau habis di kulkas ".
" Tuh kan .... bibi kan ada Bu, kau selalu membuatku jengkel ".
" Dilarang marah ... ikuti ibu, kau bawa keranjangnya ".
" Malu...".
" Apa kau mau ibu membawanya, yasudah, kalau asma ibu kambuh kau tanggung jawab ".
Tanpa membantah lagi, Max akhirnya mengambil keranjang dan mengikuti kemana arah ibunya pergi.
Dan setelah 2 keranjang penuh, Ibunya lanjut menuju ke tempat penjualan sayuran.
Max benar-benar selalu dibuat malu, akan tetapi ia tidak berdaya, apa yang bisa ia lakukan ketika bersama ibunya.
" Kita beli sayuran Max "
" hm...."
Seperti tadi, Max membawa keranjang dan belanjaan yang sudah di beli ibunya.
" Bu, tunggu sebentar, aku akan menelfon orangku dulu ".
" baiklah....ibu akan masuk ke sana ya, kau susul ibu saja. Ibu mau membeli sabun dan lainnya. ".
" baiklah, jangan lupa pake troli Bu, biar tidak capek membawa belanjaan mu ".
" oke...".
Max akhirnya menghubungi anak buahnya untuk membawa semua belanjaan ibunya dan menaruhnya di dalam mobil.
Masih dengan suasana sama, tatapan mata tertuju pada laki-laki tampan yang sedang duduk dan merokok.
Max memang merokok tapi bukan pecandu rokok berat, ia hannya menyibukkan dirinya disana sebentar atas ulah ibunya sendiri.
" Kau tahu bagaimana dia menghisap rokoknya, itu sangat sexy ".
" ya kau benar....ya ampunnnnnn jadikan aku istrimu aaaaa....".
Masih banyak lagi perbincangan di sana tentang Maxshu.
Sementara menghabiskan rokoknya, ibu Max memasuki tempat tersebut dan mengambil troli belanjaan.
Beberapa sabun mandi dan bahan dapur lainnya sudah masuk di keranjang besar itu, ia mengambil semua yang ada dengan jumlah banyak sebagai stock 1 bulan dirumah.
Disana kebetulan ada Azura dan Putri dimana sedang ingin membeli perlengkapan mandi mereka.
Saat ibunya Max ingin mengambil 1 botol
pengharum pakaian yang letaknya lumayan tinggi, tiba-tiba pengharum yang ada di sampingnya pun ikut tersenggol dan jatuh.
Kebetulan disana ada Azura dan Putri, Saat itu Azura juga ingin mengambil rins* cair dan melihat pengharum itu akan jatuh menimpah wanita paruh baya.
Seketika Azura berlari dan melindungi ibunya Max, Pengharum itu jatuh menimpa punggung dan kepala Azura, putri yang melihat kejadian itu menimpa Azura berlari dan sangat ketakutan.
Ia terkejut kapan Azura sampai disana, padahal waktu ia memilih sabun Azura masih ada disampingnya.
" Tante awasssssss "
" yatuhan....."
Bug
bug
bug.....
Beberapa botol akhirnya terjatuh menimpa Azura, Ibunya Max terkejut dengan kejadian ini, asmanya hampir saja kumat.
Ia memegangi tubuh Azura yang sudah lemas dan pingsan karena kepalanya terpentok beberapa botol yang jatuh.
" ya Tuhan...nak...
Bagaimana ini, tolonggggg ...."
ia membelai lembut wajah Azura dan mencoba menyadarkannya.
" Azuraaaaaa.... kau pingsan....bagaimana ini tanten ya tuhan....tolong...siapapun tolong sahabatku ".
Karena mengetahui kejadian itu, para SPG di sekitar tempat itupun berlari menghampiri mereka.
Banyak juga pengunjung yang berlari mengecek kenapa ada kerumunan.
Saat Max sudah selesai merokok, ia langsung masuk dan mencari keberadaan ibunya.
Ia menengok kesana kemari masih belum menemukannya.
" ibu...kau kemana lagi ya ampun....".
Ia melihat ada 2 SPG yang berlari membawa tandu.
" tunggu.....!!! "
" selamat siang tuan, ada yang bisa saya bantu...? ".
" ada apa..? kenapa ada tandu, apa ada kecelakaan...? atau ada apa? disana ramai sekali kulihat "
" Benar tuan, disana ada kecelakaan, ada wanita pingsan karena tertimpa beberapa botol di rak atas ".
" oh...yasudah ".
" saya permisi tuan ".
Max berjalan menghampiri arah kerumunan, semakin mendekat ia terkejut dan hampir lemas melihat ibunya tengah duduk disana dengan posisi yang masih tertutup oleh kerumunan pengunjung Mall.
" ibu..."
" Max.....tolong ibu ".
" Max....seperti om yang menolong Azura "
batin putri.
" apa yang terjadi bu, kau tidak apa-apa kan...? ".
" tidak nak, tapi gadis ini menolong ibu.....dia pingsan.....ibu takut sekali Max, lakukan sesuatu..."
ibunya max menangis karena merasa takut dan bersalah.
Sementara putri yang melihat wajah Max langsung bengong dan mematung.
" ya Tuhan...dia manusia atau malaikat, tampannya benar-benar gak ada obatnya, dia anaknya ibu ini, ya tuhan...ya tuhan....tante...anakmu tampan sekali "
Batin putri ke 2 kalinya.
Max melihat wanita itu memang sudah pingsan di pangkuan ibunya, wajah nya tertutup oleh rambutnya.
Max mencoba menyibak rambut yang menutupi wajah Azura dan membalikkan badannya yang semula miring ke Kanang.
Kali ini Max terkejut dan sangat cemas melihat wanita yang ada di depannya.
" AZURA....".
" Dia tahu nama Azura, siapa dia....? Fix.....dia benar-benar max , om max yang menolong Azura.
Azura.....kau memang jodoh dengan om ini, tapi tampangnya masih sangat muda tapi sisi dewasa yang terlihat jelas di postur dan wajahnya."
Batin putri ke 3 kalinya, kali ini ia malah tersenyum melihat temannya terluka.
" kau mengenalnya nak...? ".
" om ...tolong sahabatku.....Azura...bangun Azura...".
Tanpa menunggu lama Max langsung menggendong Azura dan membawanya ke lantai 1.
Sementara ibunya mengurus belanjaannya dibantu sama putri
" kau bantu ibuku dulu, aku akan mengurus sahabatmu, dan ibu, kau bawa ponsel kan...?
Kau telfon saja orangku seperti biasa, mereka ada di bawah...Max akan mengurusnya ".
" baiklah ".
" hati-hati nak...".
Max langsung turun kelantai 1, kebetulan ia sekarang masih di lantai 2, ia menggendong tubuh mungil Azura, banyak yang memandang Max dengan tatapan iri dan kagum.
Max menolak para karyawan dan kepala staf yang ingin membawa Azura dengan tandu.
Kepala staf tahu kalau dia adalah Maxzhu, pengusaha muda yang sukses dan memiliki banyak kekayaan.
" pak, biar kami bantu menggunakan tandu...".
" tidak perlu....!!!! menyingkirlah...lain kali penataan barang disini lebih diperhatikan, jangan sampai mengakibatkan hal seperti ini, kau tahu bagaimana kalau ibuku yang terluka....!!!!! aku akan menutup dan merobohkan mall ini dalam hitungan detik, kau paham.....!!!! ".
Semuanya hannya diam dan menunduk, sementara Max langsung membawa Azura kerumah sakit dengan mobilnya.
" kau supiri aku...!!!! cepat kerumah sakit terdekat...!!! ".
" baik tuan...".
Max menidurkannya di pangkuannya.
" yatuhan Azura bagaimana kau bisa melakukan ini, kau membahayakan dirimu....!
kepalamu lecet....
sial.....!!!!!! bagaimana ini bisa terjadi, dan bagaimana semua barang itu bisa jatuh menimpamu...".
.
.
.
" nak, siapa namamu? ".
" Putri Tante...".
" nak kau ikut sama Tante ya ke rumah sakit, Max pasti membawa Azura kerumah sakit ".
" iya Tante, tapi aku akan naik sepeda motor ".
" baiklah "
Putri langsung ke tempat parkir dan mengambil sepeda motornya, ia segera menuju ke rumah sakit yang dibilang ibunya Max.
" semoga kau baik-baik saja Azura ".
Ia melajukan motornya keluar dari area Mall, begitu juga dengan ibunya max yang langsung menuju ke RS.
.
.
.
.
" dokter...tolong Azura "
" kau tenang tuan Max, tunggulah di luar ".
" Aku akan menemaninya, aku tidak mau tahu ".
" tapi itu tidak bisa ".
" Aku bisa melakukan semuanya ".
Dokter itu hannya mendengus kesal.
Ia dokter keluarga Max, terutama yang mengobati dan mengontrol kesehatan ibunya.
Ia juga paham tentang Max, kalau dilarang ia akan melakukan tindakan di luar nalar, demi menghindari itu semua dokter mengijinkan Max masuk ke ruang UGD.
Max memandangi Azura yang terbaring tak sadarkan diri di depan pintu, ia hannya diam dan melihat dokter memeriksanya dan memberikan perban di kepala Azura.
" kenapa lama sekali....".
Hampir 40 menit dokter menangani Azura.
" bagaimana dok? ".
" kau tenang saja, dia baik-baik saja, ia pingsan karna kepalanya terbentur, tapi tidak apa-apa, sebentar lagi juga siuman.
Lukanya sudah aku perban.
Apa dia kekasihmu ? ".
Max hannya diam saja tanpa menjawab pertanyaan dokter tersebut.
" terima kasih dok ".
" okey..sama-sama ".
Kini hannya tinggal Max di ruangan itu, langkah kaki pelan menghampiri Azura.
" terima kasih Azura, aku hannya bisa mengatakan itu semua....aku hannya tahu kalau kau sudah menyelamatkan ibuku, terima kasih, kau cepatlah sadar ".
Terdengar suara pintu terbuka, sosok paruh baya itu menghampiri Max yang tidak lain adalah ibunya, disusul dengan kehadiran putri.
" Bagaimana keadaanya nak? apa dia baik-baik saja...? ini semua gara-gara ibu nak, Azura menyelamatkan ibu ".
" tenanglah ibu, kau jangan seperti ini, bagaimana kalau ibu nanti jatuh sakit ".
" iya Tante, om benar.....ini semua bukan salah Tante, mungkin Azura ingin melindungi om dari botol tadi yang berjatuhan ".
" iya nak, tapi Tante tetap merasa bersalah...maafkan Tante Azura...".
Kini wanita paruh baya itu duduk dan memegang telapak tangan Azura.
" bangunlah nak....terima kasih sudah menyelamatkan nyawa Tante, andai kau tidak ada pasti Tante mungkin juga sudah tiada ".
Putri juga duduk di sisi kiri Azura, sementara Max hannya berdiri dan memandang Azura.
" sebaiknya ibu pulang....".
" tunggu sebentar nak, setidaknya aku bisa melihat dia siuman, setelah itu aku akan pulang ".
"Baiklah, aku akan pergi keluar dulu ".
" iya nak ".
Max berencana untuk membeli makan siang untuk ibunya dan juga putri.
Kini hannya ada mereka bertiga di dalam ruangan perawatan Azura.
" nak....".
" iya Tante... ada apa...? ".
" apa kau tahu kalau anakku mengenal Azura...? ".
" iya Tante, putri tahu kok ".
" apa kau bisa menjelaskan sedikit pada Tante nak...? ".
" Bagaimana ini, aku takut kalau Tante ini galak dan malah menyakiti Azura seperti di tv, dia kan orang kaya...pasti akan marah kalau anaknya berteman dengan orang sepertiku dan Azura ".
Putri masih sibuk dengan pemikirannya.
" Nak...."
" agh....iya Tante...".
" kau mau menceritakannya kan ...? ".
" baiklah, tapi Tante jangan sakiti temanku seperti di kebanyakan sinetron tv, kami tahu kalau kami bukan orang berada seperti Tante dan anak Tante ".
" apa yang kau katakan nak.... Tante sama sekali buka orang seperti itu, kau ceritakan lah...percaya sama Tante ".
Ia memegang telapak tangannya seolah meyakinkan keraguan yang ada di benak putri.
Lalu dengan pelan dan sesuai yang diceritakan Azura, kini putri menceritakan semuanya pada ibunya Max.
Terlihat senyum yang lebah penuh kebahagiaan di bibir ibunda tercinta Max.
" terima kasih nak ".
" sama-sama Tante, tapi aku harap Tante jangan berbicara apapun sama anak Tante, sebelum anak Tante sendiri yang memberitahunya, putri mohon ".
" tentu nak...apa kau tahu, setelah kau menceritakan ini semua pada Tante, aku merasa Azura adalah orang yang baik dan tepat untuk anak Tante, mereka bertemu kembali secara tidak sengaja seperti ini, sepertinya memang jodoh hadir di antara mereka ".
" Putri juga berfikir seperti itu si Tante, tapi kita lihat saja nanti, aku hannya tidak ingin Azura terluka oleh laki-laki Tante, dia sebatang kara...dia juga anak yang gigih dan baik.....aku harap kalau nantinya mereka berjodoh, anak om tidak melukai sahabatku ".
" tentu saja tidak nak....aku tahu betul anakku, walaupun dia jomblo karatan tapi dia anak baik putri ".
" syukurlah....".
" apa Tante capek, kalau capek Tante istirahat saja di sofa ".
" ah...baiklah nak, punggung Tante sedikit pegal ".
Putri akhirnya mempersilahkan ibunya max untuk duduk di sofa.
" Tante mau minum...? ".
" tidak nak, terima kasih, panggil saja aku Tante Wulan ".
" baik Tante Wulan ".
Max akhirnya kembali dengan membawa bungkusan besar.
" apa itu nak...? ".
" makan siang ".
Ia menaruh bungkusannya di atas meja.
" Putri, yuk makan siang dahulu ".
" baa.aaaaiklah Tante ".
" tidak usah sungkan, makanlah...ini sudah jam 1 siang, waktunya makan, nanti perutmu bisa sakit ".
" iya Tante ".
" Max, kau membeli 2 saja...? apa kau sudah makan ...? ".
" Max tidak lapar ".
" kau harus makan Max....".
" aku sudah makan roti Bu, ".
" yasudah, yang penting kau nanti harus makan....".
" hm....".
Putri dan ibunya Max akhirnya makan siang bersama sambil menunggu Azura siuman.
Max hannya duduk dan terus memandangi Azura tanpa bicara apapun.
" kenapa dia hannya diam seperti itu, sepertinya om Max itu peduli sama Azura...dan kau Azura, kalau sampai om.itu naksir kamu gak apa-apa ...dia tampan, kaya, baik, sepertinya dia bisa membahagiakanmu.
Aku senang kalau kau berada sama orang yang tepat.
Max itu sugar Daddy, om om kaya hahahahha....".
Putri hannya berbicara dengan hatinya sambil memakan makanan yang ada di depannya.
Tak lupa juga ia mencuri pandang ke arah Max yang sesekali memegang tangan Azura.
Saat Max sibuk dengan ponselnya, tiba tiba Azura membuka matanya.
Ia masih memulihkan penglihatannya.
Azura merasa sedikit pusing dan bingung bagaimana dia ada di ruangan seperti ini, belum juga tangannya yang terinfus.
Azura mengalihkan pandangannya ke sisi kanannya, seketika penglihatannya langsung jernih.
Azura terkejut dan hampir saja terjatuh dari atas kasurnya.
" om...."
" Azura....kau ....kau sudah siuman...syukurlah....".
Max tanpa sadar malah memeluk Azura.
Putri dan ibunya Max terkejut melihat tingkah laku Max.
" lihatlah ....akhirnya anakku jatuh cinta setelah sekian lama ".
" wah....iya Tante...akhirnya aku yakin juga kalau Om Max jatuh cinta sama sahabatku ".
Max yang sadar kalau bukan hannya mereka berdua yang ada di ruangan tetapi ada juga ibunya dan sahabat Azura, putri.
Ia langsung melepaskan pelukannya.
Azura memandang sekeliling dan menemukan wanita paruh baya yang ia tolong di Mall.
" Tante....apa Tante baik-baik saja ...? Tante tidak terluka kan...? "
Wanita itu juga langsung memeluk Azura.
" terima kasih nak...".
" sama-sama Tante...".
" azura....kau membuatku khawatir...aku hampir pingsan tau, lain kali kalau kau mau pergi bilang aku dulu, aku tadi kebingungan mencarimu, ternyata kau sudah pingsan ".
" hih...kau ini...jangan konyol..".
" hahahah...Azura, syukurlah kau baik-baik saja ".
Kini giliran putri memeluk sahabatnya.
" aku baik-baik saja, putri ".
" syukurlah...".
" dan kau om, kenapa kau ada disini, kau ngapain disini om...? apa kau mencariku dirumah tadi...? ".
" azura....dia ank tante ".
.
.
.
.
💕💕💕💕💕💕💕
Up lagi ya, seperti biasa jangan lupa like, love, dan votenya ya.
Happy reading ..........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Ita rahmawati
wah klo jodoh pasti nemuin jlny y..
2022-10-13
0
Mommy Gyo
3 like hadir thor
2021-07-25
1
MGG Paket
yeeeiiiiii ketemu camer
2021-03-30
1