Sebuah mobil sport berwarna hitam terparkir di garasi mobil yang cukup luas.
Ya! Mobil itu adalah mobil Ahkam. Baru saja dia sampai ke rumah nya bersama dengan Santi dan Fitri.
Tapi Santi dan Fitri turun di depan pintu gerbang masuk menuju Asrama.
Sebelum mereka turun dari mobil, Ahkam kembali mengingatkan pada kedua wanita itu untuk tidak menceritakan semua yang telah terjadi pada Zainab.
Kedua wanita itu hanya mengangguk pasrah. Dari pada Zainab akan terus-terusan di sakiti oleh Ahkam, lebih baik dia sedikit berbohong pada kepala pimpinan Asrama.
Saat kedua wanita itu hendak masuk kedalam Asrama mereka, dengan membawa beberapa kantong plastik belanjaan kebutuhan anak-anak di asrama.
Tiba-tiba seorang perempuan yang tak asing lagi bagi mereka menghentikan langkah kedua wanita itu.
"Hei.. Fitri, Santi!" Terdengar suara Andin memanggil kedua wanita yang sedang dilanda kegelisahan.
Santi dan Fitri pun menghentikan langkah nya dan menoleh ke arah Andin.
"Ada apa kak,?" Tanya Fitri malas.
"Hmm kenapa kalian hanya pulang berdua saja? Kemana Zainab?" Tanya Andin penuh selidik.
Fitri dan Santi tiba-tiba terdiam tak mampu menjawab pertanyaan Andin.
Mereka masih bingung harus menjawab apa.
"Heiii.. Apa kalian tak bisa menjawab?" Bentak Andin.
Fitri dan Santi membuang nafas nya kasar.
"Maaf ya kak, kami capek dan sedang tak ingin berdebat dengan kakak! Lebih baik kami segera menghadap kepala pimpinan. Permisi!" Ujar Fitri ketus. Kemudian kedua wanita yang sedang kebingungan itu pun kembali melangkah kan kaki nya untuk menghadap kepala pimpinan.
"Ciihhh! Dasarrr manusia tidak jelas!" Dengus Andin kesal.
"Eh tapi kemana pergi nya si Zainab? Apa dia di culik? Seperti nya kedua sahabat nya terlihat lesu dan habis menangis. Hmmm Aku jadi curiga.." Ucap Andin pada diri nya sendiri.
Dengan langkah yang sangat pelan, Andin membuntuti Fitri dan Santi untuk mencari tahu informasi tentang Zainab.
Saat Fitri dan Santi sudah berada di ruang informasi menghadap kepala pimpinan. Tak ada yang tahu sepasang telinga sedang menguping pembicaraan antara Fitri, Santi dan kepala pimpinan di dalam.
"Jadi seperti itu Ustadzah.. Kami pun tidak tahu Zainab pergi kemana. Kami berselisih jalan." Ucap Fitri sedikit berbohong. Air mata nya kembali menetes membasahi pipi nya.
Ada rasa bersalah di dalam hati nya karena sudah berani berbohong dan sudah meninggalkan Zainab begitu saja.
Tapi.. Dia berbohong semata-mata untuk kebaikan Zainab.
"Innalillahi.. Bagaimana bisa ini terjadi? Ustadzah akan laporkan hal ini pada Umi dan Abi selaku pemilik pesantren ini. Agar dapat segera di selesaikan dengan cepat." Ujar Ustadzah Amel.
Fitri dan Santi pun semakin menundukan kepala nya merasa sangat bersalah.
Entah apa yang harus mereka lakukan, kedua nya pun tidak tahu harus berbuat apa.
Sementara itu yang terjadi dengan Zainab.
Sedari tadi dia terus melangkah entah kemana arah tujuan nya.
Lapar dan haus mulai menyerang nya. Ditambah kaki nya yang mulai sakit akibat terlalu lama berjalan.
Matahari pun sudah tenggelam tak lagi menampakan cahaya nya.
Siang telah berganti malam.
Bulan dan bintang saling bersinar memancarkan cahaya keindahan.
Seorang wanita cantik yang sangat malang itu tampak sudah sangat kelelahan.
Zainab mendudukan bokong nya di bangku taman kota.
Terlihat banyak sepasang kekasih sedang menikmati malam mereka untuk menghirup udara malam di taman itu.
Mata nya sembab dan bibir nya nampak pucat akibat kelelahan dan perut nya belum terisi makanan.
Zainab hanya bisa pasrah atas kepahitan yang sedang dia alami.
Nasib malang sedang menimpa nya saat ini.
"Ya Allah.. Berikan lah hamba kekuatan untuk dapat menghadapi ujian yang sedang kau berikan pada hamba." Ucap Zainab dalam hati.
Untuk mengusir rasa lelah nya, Zainab memilih beristirahat di bangku taman itu.
Sambil menikmati pemandangan indah di ibu kota.
Sementara itu di asrama.
Arka tak sengaja melihat Andin yang tak lain adalah teman semasa kecilnya terlihat sedang menguping di balik pintu ruang informasi.
Merasa curiga akhirnya Arka pun memilih untuk menghampiri teman kecil nya.
"Ehemmm.." Arka berdehem pelan yang berhasil membuat Andin terkejut.
"Ehh Arka! Kau mengejutkan ku." Ucap Andin sambil tersenyum masam.
"Sedang apa kau disini?" Tanya Arka.
"Eh itu.. Aku.. mmmm.." Ucap Andin terbata.
"Apa kau sedang menguping?" Tanya Arka penuh selidik.
"Ti..tidak! Itu.. Aku hanya kebetulan lewat dan tidak sengaja mendengar pembicaraan Fitri dan Santi memberi laporan pada kepala pimpinan." Ucap Andin.
"Laporan apa?" Tanya Arka.
Seketika ide licik muncul dikepala Andin.
"Mmm itu.. Tadi aku dengar Zainab pergi dengan seorang lelaki ketika mereka sedang berbelanja di pasar." Ucap Andin penuh kebohongan.
Arka mengernyit kan kening nya.
Mencerna ucapan Andin yang terlihat sedang berbohong.
"Apa kau sedang tidak berbohong?" Tanya Arka curiga.
"Tidak tidak! Aku tidak berbohong." Sangkal Andin.
"Kalau begitu aku permisi. Assalamu'alaikum." Ucap Andin dan langsung melangkah pergi meninggal kan Arka.
"Aneh sekali. Tidak mungkin Zainab melakukan itu. Sebaik nya aku tanyakan pada kedua sahabat nya saja." Ucap Arka seraya mendudukan bokong nya di bangku depan ruangan informasi.
Sementara itu di dalam sebuah kamar yang cukup luas. Terlihat seorang pria sedang tertawa terbahak-bahak. Wajah nya sangat terlihat bahagia seperti sedang mendapatkan lotre.
"Hahahaaa.. Aku puas sekali hari ini! Chandra dan Sintia sudah aku bereskan. Si wanita sok jual mahal itu pun sudah berhasil aku kerjain..Hahahaha!" Ucap Ahkam di sela-sela tawa nya.
Dengan segelas minuman hangat yang berada di tangan nya, Ahkam terlihat begitu menikmati kemenangan nya hari ini.
Sedangkan di sebuah taman yang sudah mulai sepi oleh para pengunjung, terlihat seorang gadis sedang meringkuk memeluk kedua lutut nya menahan rasa dingin dan lapar nya.
Air mata nya masih mengalir membanjiri kedua pipi mulus nya.
Seakan tak ada lagi harapan bagi nya untuk bisa kembali ke asrama yang sudah selama 5 tahun ini dia tempati.
Hanya rintihan do'a-do'a yang dia panjatkan kepada yang maha kuasa.
Semoga saja penderitaan nya segera berakhir dan diganti dengan sebuah kebahagiaan.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
muthia
semangat thor
2021-03-08
0