Vote sebelum membaca 😘
.
.
"Lo lagi ada masalah?"
"Hm."
Bertender pria itu terkekeh dan kembali menuangkan bir pada gelas Eros, entah sudah berapa banyak pria itu minum yang pasti Ia hanya setia melayani sahabatnya ini.
"Gue lagi bingung."
"Mau cerita?"
Eros memainkan gelas kecil di tangannya. "Gue selingkuh!"
"Haha ternyata lo emang real playboy."
"Gue juga gak tahu sebenarnya apa yang ada dipikiran gue sampe ngelakuin itu."
"Emang kenapa sama pacar pertama lo? Bosen? Atau gak hebat diranjang?" Canda Afif yang malah diketawai oleh Eros.
"Gak lah, gue belum pernah begituan sama Dia."
"Wow beneran lo?"
"Hm."
"Kenapa? Emang lo gak kegoda atau nafsu gitu?"
"Taulah gue cuman nggak mau aja ngerusak Dia."
Afif mengangguk-anggukan kepala, walau Ia tahu kalau Eros bukan tipe pria yang baik tapi tak menyangka kalau pria itu ternyata dapat menghormati pacarnya. Ia dan Eros sebenarnya sama saja bejatnya.
"Terus kenapa lo selingkuh?"
"Dulu gue cinta banget sama Melody, tapi ternyata Dia pergi ninggalin gue. Tapi saat gue udah mulai lupain Dia dan ngejalanin hubungan sama Adara, Melody malah kembali. Mungkin karena saking rindunya, gue sampai mengulurkan tangan untuk Dia kembali kepelukan gue." Ucap Eros panjang lebar lalu kembali menegak birnya langsung.
"Lo bodoh ya?!"
"Apa maksud lo?"
"Lo kok mau aja balik lagi ngejalin sama wanita yang dulu udah ninggalin lo gitu aja! Dia pergi ninggalin lo yang menderita, dan kenapa lo mau aja balikan sama Dia? Gue aja ogah!"
Eros mencermati perkataan itu dengan baik, benar juga apa yang dikatakan Afif. "Tapi Dia pergi karena sakit."
"Sama aja, apapun alasannya, tuh cewek udah ninggalin lo pas lagi sayang-sayangnya!"
"Jadi apa yang harus gue lakuin?"
"Ya putusin Dia lah, cinta sejati lo itu cuma Adara. Wanita yang udah nemenin lo disaat terpuruk karena ditinggal Melody."
Jantung Eros langsung berdetak cepat, kata-kata itu seolah menikam jantungnya. Ya, saat dulu Melody pergi, Adara adalah wanita yang mampu melupakan kesedihannya dan membangunkannya dari keterpurukan. Membuatnya kembali tersenyum dan perlahanpun dapat melupakan Melody. Kenapa Eros baru sadar?
"Tapi gue sama Melody mau tunangan."
Afif langsung menyemburkan air putih yang baru Ia minum, terkejut mendengar itu. "Apa?!"
"Kurang dari satu bulan ini kita bakal tunangan."
"Haha sinting lo! Lo sama Adara tuh udah pacaran lama, dan kenapa yang diajak tunangan malah wanita yang baru nongol itu? Tau males gue!" Dengus Afif lalu pergi dari sana meninggalkan Eros.
Eros mengacak surainya kasar, merasa sangat pusing dengan nasibnya. Sial, ini juga salahnya. Sekarang Ia tak tahu harus bagaimana. Kata-kata sahabatnya itu benar juga, tapi sayangnya Ia dan Melody akan bertunangan.
Suara musik di klub malah membuatnya semakin pusing, Eros pun memilih keluar dari sana. Di perjalanan pulang, Ia tak sengaja melihat sebuah toko bunga yang ternyata masih buka. Mobilnya berhenti dan Ia turun lalu masuk ke toko itu.
"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?"
"Em saya ingin beli bunga untuk kekasih saya."
"Silahkan di sini banyak berbagai macam jenis bunga yang cantik untuk diberikan."
"Sebenarnya saya ingin minta maaf padanya."
Pelayan wanita itu tersenyum lalu mendekat pada bunga berwarna merah. "Biasanya bunga untuk permintaan maaf adalah bunga mawar dan lili. Bunga ini menandakan jika permintaan maaf yang sangat mendalam, pasangan Anda akan kembali tersenyum jika menerimanya."
"Kalau begitu saya mau itu saja."
"Baik, saya akan merangkainya."
Eros keluar dari toko itu dengan senyuman lebarnya, sesekali Ia mencium harum bunga yang sangat wangi. Setelah masuk ke mobilnya, Ia menyimpan sebuket bunga itu dengan hati-hati di kursi penumpang. Melajukan mobilnya ke apartemen Adara, Eros akan meminta maaf pada wanita itu.
Malam ini juga Eros akan jujur pada Adara, bukan untuk berpisah, tapi ingin memperbaiki hubungan mereka. Ia sudah memutuskan memilih Adara, cintanya adalah wanita itu. Pertunangannya dengan Melody akan Eros batalkan, lagi pula sekarang Ia sudah tahu kalau hatinya hanya mencintai Adara saja.
Tapi saat mobilnya sudah sampai dikawasan apartemen Adara, mobilnya menjadi melaju dengan pelan. Semakin dekat, Eros bisa melihat jelas wanita dan pria yang berdiri tepat arahnya didepan.
Matanya menatap tak percaya Adara yang sedang berciuman dengan Alvaro, cekraman di kemudinya mengerat. Tanpa bisa ditahan, Eros keluar dari mobilnya dan berjalan cepat mendekat pada mereka.
Bugh!
Eros terus memukul wajah Alvaro keras, melampiaskan amarahnya. Tak peduli dengan suara teriakan Adara yang memintanya untuk berhenti, saat ini Ia benar-benar seperti kesurupan.
Saat melihat Alvaro semakin melemah dengan wajah yang sudah babak belur dan hidung mengeluarkan darah, pukulan Erospun berhenti. Pria itu bangkit dan masih menatap tajam pria yang pingsan diatas jalan itu.
Sedangkan Adara yang dari tadi diam sambil menangis karena tak bisa membantu langsung berhambur mendekat pada Alvaro yang terbaring mengenaskan. Air mata kembali keluar melihat wajah pria itu yang sangat parah.
"Alvaro bangun!" Isak Adara sambil menepuk pelan pipi Alvaro, tapi pria itu tak membuka matanya membuatnya semakin takut.
Eros mengepalkan kedua tangannya melihat kejadian itu, apalagi melihat kekasihnya yang seperti sangat khawatir pada Alvaro. Nafasnya berderu kencang dengan rahang yang mengeras.
"Eros telphone ambulance, Alvaro pingsan!" Panik Adara.
"Biarkan Dia mati!"
Adara menatap tak percaya Eros. "Apa yang kau lakukan? Bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan Alvaro?!"
"Apa yang aku lakukan?" Kekeh Eros. "Menurut lo? Apa yang harus lo lakuin saat lihat pacar lo ciuman sama orang lain?"
Adara memejamkan kedua matanya menyesali dengan apa yang dilakukannya, sekarang Ia sedang ada dalam keadaan salah paham. Wanita itu memindahkan kepala Alvaro ke tas miliknya, lalu berdiri dihadapan Eros.
"Apa yang kamu lihat itu nggak benar."
"Kata-kata lo itu sering gue denger dari film romantis saat pacarnya ketahuan selingkuh."
Saat Adara akan memegang tangannya, Eros langsung menjauhkan seolah tak sudi disentuh, Ia benar-benar sangat marah pada wanita itu. Tak pernah Eros merasa sangat kecewa pada Adara, hatinya sangat sakit mengingat kejadian tadi.
"Eros, itu salah paham. Dengarkan penjelasan aku ya?"
"Jadi maksud lo tadi itu bohongan gitu? Gue aja bisa lihat jelas kalau bibir kalian nyatu!"
Adara menggeleng, menggigit bibir bawah tak tahu harus bagaimana lagi meyakinkan pria itu. Kembali Ia melihat Alvaro yang terbaring di sana, merasa sangat kasihan.
"Kamu tahu? Padahal kedatangan aku ke sini untuk memperbaiki hubungan kita. Aku ingin minta maaf atas semua kesalahan yang pernah aku perbuat, tapi ternyata ini bukan waktu yang tepat."
Adara meneteskan air mata mendengar itu, ingin sekali memeluk Eros tapi pria itu semakin menjauh. "Eros-"
"Mungkin kamu memang sudah tidak mencintaiku lagi dan muak dengan semua yang telah aku lakukan." Eros menunduk sebentar sambil menguatkan dalam hati. "Jadi mulai hari ini hubungan kita sudahi saja, kamu pantas mendapatkan pria yang lebih baik dari pada aku."
Eros langsung membalikan badan dan pergi dari sana meninggalkan Adara yang sudah menangis keras tanpa mengejarnya. Saat membuka pintu mobilnya Ia terdiam sesaat melihat buket bunga itu, segera Eros membuangnya ke tong sampah didekat sana dan kembali masuk lalu mengemudikan mobil itu dengan kecepatan tinggi.
Menurut kalian diantara Eros sama Alvaro gantengan siapa? 😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Saenab
lebih baik Andara SM Alvaro sudah ganteng baik LG Andara lupakan SJ Eros dia org kasar
2022-11-30
1
Lenhy Nur
lixian alias alvaro
2022-01-24
0
Rahma
kok aq gedeg banget ya ma Eros,,,,,,seolah cuci tangan dari kesalahannya,,,,,,yg selingkuh tu Lo Eros ngapain Lo nuduh Adara,,,,😔😔
2021-12-26
0