Vote sebelum membaca 😘
.
.
"Apa boleh aku bertemu dengan Alvaro?"
Gerakan mengetik Eros terhenti di laptop, Ia menatap tajam wanita yang duduk di depannya.
"Siapa Alvaro?"
"Dia pemilik perusahaan JT grup, yang kemarin melakukan meeting bersama kita."
Benarkah? Kenapa Eros tak tahu ya? Apa mungkin juga pria yang memintanya ijin untuk berdua dengan Adara?
"Untuk apa? Pacaran?!" Ketus Eros.
Dan Adara langsung saja menggeleng kencang, pria itu memang selalu menuduhnya yang tidak-tidak.
"Bukan, kami akan membicarakan tentang pembangunan di Kemang."
"Kenapa gak sama aku?!"
"Emm Pak Alvaro katanya inginnya sama saya."
Eros langsung tertawa sinis, menyenderkan tubuhnya, menatap tajam wanita di depannya.
"Ohh jadi pria itu pengen berduaan sama kamu? Jangan-jangan kalian ini punya hubungan spesial ya di belakang saya?!"
"Gak kok, bahkan kita kenal baru kemarin. Kalau kamu gak ngijinin gak papa kok, nanti aku-"
"Ya udah pergi sana!"
Adara tentu saja terkejut mendengar sentakan itu, sudah dapat di pastikan jika pria itu marah. Ia juga sebenarnya tak mau bertemu Alvaro, tapi berpikir jika ini adalah masalah pekerjaan. Bahkan perusahaan JT grup, termasuk perusahaan besar di Indonesia.
Saat melihat Eros yang berdiri sambil memakai jasnya membuat Adara bingung, Ia ikut berdiri. "Mau kemana?"
"Bukan urusan lo!"
"Tapi-"
"JANGAN URUSIN HIDUP GUE! LO JUGA MAU KETEMUKAN SAMA SELINGKUHAN LO KAN! SANA PERGI!" Bentak Eros lalu keluar dari ruangan.
"Astaga!" Desah Adara sambil mengusap dadanya pelan. Kembali wanita itu duduk di kursi, memijat keningnya.
Sikap Eros memang mudah marah, Ia harus selalu sabar menghadapi sikap kekanakan kekasihnya. Pecemburu, posesif. Kedua itu yang Eros miliki. Hidup Adara tak bisa bebas lagi setelah menjadi kekasih Eros. Bahkan hanya untuk bertemu teman wanitanya saja pria itu selalu tak memperbolehkannya.
Dret!
"Hallo?"
"Hai!"
Tunggu, Adara merasa familiar dengan suara ini. Tapi siapa?
"Em ini dengan siapa?" Tanyanya karena memang nomor ini tak tersimpan di kontak hand phonenya.
"Ini pangeranmu."
"Hah?"
"Haha kau ini masa sudah lupa lagi, ini aku Alvaro!"
Alvaro? Dari mana pria itu mendapat nomor hand phonenya.
"Dari mana anda mendapat nomor hand phone saya?"
"Dari temanmu. Sudah sekarang turunlah, aku sudah di bawah. Mobil Ferrari berwarna putih terparkir tepat di depan pintu utama gedung."
"Tunggu kenapa anda di-"
"Bukankah kita akan makan siang bersama? Oh tidak salah, maksudku mengobrolkan tentang pembangunan di Kemang."
Adara jadi bingung sekarang. Apa Ia harus bertemu pria itu ya? Kembali teringat bagaimana sikap Eros saat Ia akan bertemu Alvaro. Tapi jika Ia menolak juga merasa tak enak, ayolah pria itu pemilik perusahaan besar yang bahkan menanamkan saham besar di tempatnya bekerja saat ini.
"Bagaimana?"
"Ah ya?" Adara berdiri dari duduknya, berjalan kesana-kemari karena di landa bingung.
"Em maaf sepertinya saya-"
"Tidak ada penolakan cantik! Saya tidak mau tahu, lima menit kamu belum ke bawah juga, biar saya yang jemput kamu di atas."
"Eh jangan!"
"Ya sudah sekarang turunlah, saya tunggu!"
Panggilan itupun terputus sepihak. Adara menghembuskan nafasnya kasar, Ia benar-benar bingung sekarang. Apa yang harus Ia lakukan?
Wanita itupun memilih menel phone Eros, tapi sayang sudah tiga panggilanpun tak di angkat. Kenapa panggilannya tak di angkat? Apa Eros masih marah padanya?
Karena tak memiliki jawaban, akhirnya Adara memutuskan untuk bertemu Alvaro. Ia sudah mengirim pesan pada Eros jika Ia akan bertemu pria itu, dengan baik-baik. Semoga saja keputusannya ini tak membuatnya terkena masalah.
***
Cairan itu kembali masuk ke dalam tubuhnya, entah sudah berapa banyak Ia minum yang pasti dirinya sangat tak peduli. Sekarang Ia sedang butuh pelampiasan dari amarahnya.
Lalu usapan di bahunya membuat pria itu menoleh, Ia memang belum mabuk berat dan masih bisa melihat jelas siapa orang itu. Matanya terbelak melihat wajah itu, membuat jantungnya langsung berdetak cepat.
"Hai Eros, bagaimana kabarmu?"
"Melody?"
Wanita cantik yang memiliki darah keturunan Jerman itu tersenyum kecil, kemudian duduk di samping pria itu.
"Kau masih belum berubah, masih tampan."
Eros tak mengalihkan pandangannya sedetik pun dari wanita itu. Badannya bergetar karena merasa tak percaya dengan apa yang sedang dialaminya. Ini bukanlah mimpi?
"Aku kembali, kau tak merindukanku?"
Sedetik setelah si wanita mengucapkan itu, Eros langsung memeluk tubuh mungil itu erat. Menumpukan kepalanya di bahu itu, menghirup aroma yang masih sama seperti dulu.
Tuhan jika ini mimpi tolong jangan bangunkan Eros!
Melody adalah wanita yang selalu ada di hati Eros, tak pernah terganti bahkan setelah dua tahun ini. Sungguh keajaiban datang padanya karena Eros kembali di pertemukan dengan sosok wanita ini.
"Aku bermimpi?"
"Tidak." Tangan Melody menelusuri rahang tegas itu dengan pelan, menatap wajah yang selalu terbayang di pikirannya. "Ini bukan mimpi, aku sudah kembali. Aku sembuh."
Mendengar itu membuat Eros kembali memeluk Melody, tak terasa air matanya menetes mendengar kata terakhir dari wanita yang di cintainya.
Ya Melody adalah wanita yang selalu Ia cintai, bahkan sampai saat ini. Nama Melody tak pernah terlupakan di hatinya. Dulu Eros harus merasakan apa namanya patah hati luar biasa karena Melody memutuskan hubungan sepihak, lalu pergi ke luar negeri.
Wanita itu memusuhinya, bahkan saat Eros menyusul ke sana, Melody malah mengusirnya. Tapi beberapa bulan kemudian, Eros mendapatkan satu fakta, jika kekasihnya itu meninggalkannya karena Melody menderita kanker.
Sakit hati Eros rasakan karena Ia tak tahu bagaimana keadaan wanita itu, tapi rasa cintanya tak pernah pudar. Bahka saat akan mendampingi Melody selama terapi, cintanya kembali di tolak. Wanita itu tak mau bertemu dengannya sama sekali, dan alasannya membuat Eros terpuruk.
Melody hanya tak mau Eros akan kehilangannya untuk selama-lamanya. Melody bilang hidupnya tak akan lama lagi.
"I miss you."
"I miss you too."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Saenab
biarlah Eros SM melody dr pada Andara slalu d siksa
2022-11-30
1
Amrih Ledjaringtyas
adara di bentak" msh mau sj. terus di khianati dgn melody...hadeuh
2022-02-11
0
Milda Andriani
baru baca sudah bikin emosi yah 😡🤣
2021-10-11
0