Vote sebelum membaca 😘
.
.
"Adara!"
Langkah wanita yang merasa namanya terpanggil itu berhenti, Ia membalikan badan untuk melihat siapa yang memanggilnya.
"Ya?" Tanyanya karena tak mengenal pria yang kini berdiri di depannya ini.
Sedangkan pria berkaca mata itu tampak sedang mengatur nafasnya, mungkin habis berlari untuk mengejar wanita ini.
"Hai bagaimana kabarmu?"
Mengernyit bingung, pria itu sedang menayapanya. Tapi sungguh Adara tak mengenal pria itu, tapi sikap pria itu terlihat akrab.
"Ini saya Leon, temen SMA kamu."
Leon?
Adara langsung memperhatikan penampilan pria itu seksama, Leon? Ah Ia baru ingat. Tapi penampilannya tampak banyak berubah.
"Leon Angkasa?"
"Iya, masa lupasih?"
"Hm maaf soalnya kamu pake kacamata, aku jadi bingung."
"Tapi masih tampan kan?"
Keduanya lalu tertawa kecil. Dan Adara juga Leon pun memilih untuk mengobrol bersama sekalian makan siang di sebuah restoran tepat di depan perusahaan tempat Adara bekerja.
"Jadi kamu bekerja disana?" Tanya Leon sambil menunjuk perusahaan besar yang terpantul dari cermin, posisi duduk mereka berhadapan samping cermin besar yang menampakan jalan.
"Iya, kalau kamu sekarang dimana?"
"Sekarang aku lagi cari kerjaan."
"O ya?"
"Hm, soalnya kontrak kerjaku baru habis minggu kemarin. Dan sampai saat ini belum ada panggilan di terima di manapun."
Adara merasa kasihan mendengar cerita itu, padahal Leon adalah pria yang pintar. Saat masih sekolah dulu, mereka selalu mengikuti lomba bersama, baik tingkat kota sampai provinsi. Keduanya adalah pasangan pintar kebanggaan sekolah.
"Aku do'ain semoga kamu bisa cepet dapet pekerjaan lagi." Ucap Adara lalu meminum air putihnya, saat sedang minum selintas ide pun muncul. "Bagaimana kalau aku daftarin kamu di perusahaan tempat aku kerja, kebetulan disana lagi nyari bagian akuntansi, lumayan."
Leon yang mendengar itu langsung tersenyum lebar, tanpa sadar tangannya menggenggam tangan kiri Adara yang ada di atas meja.
"Benarkah?"
"Iya, kamu tinggal kirim surat lamaran kerja kamu ke aku. Nanti biar aku yang urus, semoga aja kamu keterima disana."
"Amin, makasih ya kamu mau bantu aku."
"Iya kitakan teman."
***
Adara berjalan cepat di lorong menuju ruangan Eros. Tadi salah satu temannya memberitahu jika saat Ia kembali ke kantor, Ia harus menemui pria itu. Entah kenapa Adara merasa tak enak perasaan.
Tok tok!
"Masuk!"
Setelah mendengar suara dari dalam itu, Adara masuk dengan pelan. Ia berdiri di depan meja kerja Eros, pria itu sedang asik merokok, menghembuskan asap ke atas.
"Ada apa Bapak memanggil saya?" Tanya Adara. Ya saat di kantor hubungan keduanya memang harus propesional, bahkan jarany sekali mereka memperlihatkan kemesraan di kantor, walaupun semua karyawan tahu jika mereka adalah sepasang kekasih.
Sepuluh menit hanya berdiri di sana, membuat kaki Adara pegal, mau bagaimana lagi Eros tak mengeluarkan sepatah katapun. Pria itu masih asik dengan rokoknya, bahka. ini yang kedua batang.
Eros mematikan batany rokok itu, lalu membuangnya asal ke tong sampah yang ada di samping meja. Kaki kirinya Ia angkat, bertumpu di kaki kanan. Menyenderkan tubuh ke kursi kebesarannya sambil menatap wanita yang dari tadi hanya diam berdiri di sana.
"Puas?"
Adara mengernyit mendapat pertanyaan itu, Ia tak mengerti. "Maksudnya?"
"Hahaha!" Eros tertawa sambil bertepuk tangan, Ia lalu berdiri dan duduk di meja bagian depan.
"Puas pacarannya?"
"Pacaran?"
Eros langsung menampakan wajah dinginnya, dadanya mulai bergemuruh karena wanita ini tak mengerti juga. Ia kembali berdiri mendekati Adara, menatap tajam wanita itu.
"Siapa Dia?"
"Eros aku gak nge-"
"SIAPA LAKI-LAKI YANG NGOBROL SAMA KAMU DI CAFE HAH?!"
Adara langsung memejamkan kedua matanya mendengar bentakan itu, sungguh selain kaget Ia juga takut melihat sikap Eros.
"AAarggg!!"
Adara memegang tangan Eros yang sedang menjambak rambutnya, merasa sakit karena pria itu sangatlah kasar.
"Lo berani-beraninya selingkuh di belakang gue!!"
"Aww Eros.. Dengar Dia bukan siapa-siapa. Leon cuma-Aaww!!" Pekik Adara karena Eros semakin mengeratkan jambakannya, bahkan Ia sampai berjinjit karena Eros menarik rambutnya kasar.
"Ohh namanya Leon? Apa pria itu selingkuhan lo? Berapa lama kalian selingkuh di belakang gue hah?! JAWAB?!!"
"Aww Eros lepas sakit.." Rintih Adara karena merasa kepalanya semakin sakit. Wanita itu menitikan air mata karena sakit hati mendapat perilaku kasar seperti ini. Walaupun Ia memang selalu mendapat sikap kasar Eros, tapi tetap saja Adara selalu sakit hati.
melihat Adara yang menangis membuat Eros langsung melepaskan jambakannya pada rambut itu, pria itu mencoba mengatur nafas yang memburu karena amarah. Memejamkan matanya berharap amarahnya akan sirna.
"Dia cuman teman SMA aku hiks! Aku berani sumpah kalau kita gak ada hubungan apapun, aku gak bohong!" Isak Adara sambil tetap menundukan kepala.
Melihat Adara saat ini kadang selalu membuat Eros sadar, jika apa yang Ia lakukan terlalu kasar, wanita itu adalah kekasihnya. Tapi hatinya selalu tak suka jika wanita itu berbuat apa yang membuatnya marah. Eros hanya ingin Adara bersikap seperti apa yang Ia mau.
Menjadi kekasih yang baik, dan tak membuatnya marah. Itu saja bagi Eros.
"Kamu gak bohong?!"
"Iya."
Adara menghapus air matanya pelan, walaupun Ia masih sesenggukan tapi dengan berani wanita itu menatap sang kekasih. Wajah Eros memerah karena mungkin sedang marah, kedua tangannya saja masih terkepal.
"Maaf aku gak bilang dulu sama kamu kalau aku gak ngabarin kamu, tadi kita gak sengaja ketemu dan akhirnya mengobrol. Maaf." Ucap Adara tulus, Ia membawa kedua tangan pria itu menggenggamnya dan mengecupnya.
Melihat tak ada kebohongan di mata itu membuat amarahnya mulai pudar, apalagi Adara terlihat sangat bersungguh-sungguh. Pria itu merapihkan rambut kekasihnya yang menghalangi wajah cantik itu.
"Kamu mau dapet maaf dari aku?"
Dengan segera Adara mengangguk, tentu saja.
Senyuman sinis terukir di salah satu sudut bibir Eros, telunjuknya Ia gunakan untuk mengusap bibir ranum Adara dengan gerakan pelan.
"Cium aku!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
sabila 78
mending kita hajar rame2 biar tau rasa..
enak aja ama perempuan..sini lawan emak2 jaman now pasti babak bunyak lo eros 😬😬😡😠
2022-11-30
2
Saenab
tinggalkan SJ klu laki2 kasar tdk ad manis2nya kejam SKL baru jd pacar sudah d siksa bagaimana klu sudah jd istri
2022-11-30
1
imas elis
aku ga suka sm cwok ksar mls bngt
2022-06-12
1