Vote sebelum membaca 😘
.
.
"Kau punya wanita lain?"
Eros tersentak mendengar pertanyaan itu, jantungnya berdetak cepat. Sedang Melody yang melihat keterdiaman kekasihnya tersenyum sedih.
"Kenapa kau tak cerita jika mempunyai kekasih? Mungkin saat ini aku tidak akan kembali kepelukanmu."
Eros segera memeluk tubuh Melody, mengusap puncak kepala wanita itu pelan sesekali menciumnya. Mendengar tangisan itu selalu membuatnya lemah, seolah Ia bisa merasakan apa yang sedang dirasakan Melody.
"Kau jahat Eros karena telah menyakiti dua wanita sekaligus hiks!" Melody memukul pelan dada Eros, seolah melampiaskan rasa sakit hatinya.
Setelah mereka kembali bersama, Eros sama sekali tak pernah cerita jika memiliki seorang kekasih. Sikap baik dan perhatian pria itu padanya meyakinkan jika Eros memang tak memiliki wanita lain, tapi ternyata salah. Eros-kekasihnya telah memiliki hubungan dengan wanita lain, dan apakah di sini Ia yang menjadi orang ketiga?
"Kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini lagi Eros!"
"Jangan bicara seperti itu Melody!"
Melody melepaskan pelukan mereka, menatap tajam Eros. "Aku tidak mau menghancurkan hubunganmu Eros, aku memang mencintaimu tapi aku tidak mau merusak hubungan orang lain."
"Kau bukan penghancur hubungan orang!"
"Iya Eros, aku orang ketiga, selingkuhanmu!" Melody menggenggam kedua tangan Eros. "Maaf karena aku telah hadir di hidupmu di saat waktu yang tidak tepat. Jadi mari kita-"
Cup!
Mendengar kata kata itu Eros langsung kalang kabut, menarik wajah Melody dan mencium bibir wanita itu. Sungguh Eros tak ingin lagi mendengat kata kata terakhir itu, Ia takut Melody kembali meninggalkannya.
Deru nafas mereka beradu setelah ciuman itu terlepas, Eros menyatukan keningnya dengan Melody, menatap ke balik mata hitam itu. "Aku akan melepaskannya."
"Tidak Eros, kau pasti sangat mencintainya."
"Hanya kau satu satunya wanita yang aku cintai, kita akan kembali bersama, ku mohon beri aku kesempatan hm?"
Melody hanya diam, ada perasaan bimbang di hatinya. Ia memang sangat mencintai Eros, tapi pria itu juga kemungkinan mencintai kekasihnya. Adara-nama wanita yang menelphone tadi. Tapi tak bisa di pungkiri ada secercah bahagia saat mendengar Eros lebih memilihnya, apa boleh Ia bersikap egois?
"Apa kau mencintai wanita bernama Adara itu?"
Eros meneguk ludah kasar, lalu menggeleng pelan. "Tidak!"
"Tapi kalian berpacaran."
"Aku hanya menjadikan Dia pelampiasan, kau meninggalkan aku dan membuatku kesepian. Aku tidak mencintainya, hanya kau-Melody."
Kembali Melody memeluk Eros, tersenyum tipis. Astaga Ia bahagia, sangat. Tak sia sia Ia kembali pulang ke Indonesia, hanya untuk bertemu Eros. Awalnya Melody kira Eros tak akan menerimanya dan memakinya, tapi pria itu malah mengulurkan tangan untuk kembali bersama.
Berarti Eros masih mencintainya sampai sekarang. Melody juga mencintai Eros, maka dari itu dulu Ia memilih berobat untuk sembuh dari kanker yang dideritanya. Mungkin mereka adalah jodoh yang di takdirkan Tuhan untuk bersama.
"Aku akan melepaskannya saat kepulangan kita dari Bali, dan setelah itu kita bisa bersama tanpa adanya orang lain."
***
"Terima kasih untuk makan malamnya Pak Alvaro."
"Hm aku juga sangat berterima kasih karena kau telah membantuku mengurus proyek, bebanku sedikit berkurang."
Sudah hampir satu minggu Adara membantunya mengurus proyek pembangunan di Kemang, Alvaro sangat bersyukur. Walau Ia ingin mereka bersikap biasa saja, tapi mungkin wanita itu merasa tak nyaman. Tak apalah sudah cukup bersyukur juga karena Adara kembali mau menemuinya.
Perasaan ketertarikannya mungkin akan dikebelakangkan, Alvaro tidak menyerah, tapi ini memang bukan waktunya. Ia baru tahu jika ternyata Adara adalah kekasih Eros, bos wanita itu sendiri. Sayang sekali.
"Apa malam ini kau sibuk atau ada urusan?"
"Tidak ada."
"Em sebenarnya aku ingin mengajakmu bertemu keluarga besarku."
"Apa?"
Melihat ekspresi terkejut dan tak percaya di wajah Adara membuat Alvaro meringis, astaga sepertinya Ia salah bicara. "Maksudku, aku ingin mengajakmu menghadiri pernikahan sepupuku."
Jantung Adara berdegup kencang. Ia terlalu menganggap berlebihan tadi, tapi siapa yang tak terkejut mendengar kata ambigu itu. Ayolah mereka ini hanya kolega bisnis, tidak ada hubungan spesial.
"Tapi saya tidak enak, apalagi saya tidak di undang."
"Tidak apa apa, kau menjadi pasanganku saja." Alvaro terbelak sendiri tak percaya dengan perkataannya. "Ya kau em menjadi temanku maksudnya haha."
Adara ikut tersenyum.
Aneh saat bersama Adara, Alvaro selalu salah tingkah sendiri. Sepertinya Ia memang sudah sangat jatuh hati pada wanita itu sampai bersikap di luar batas. Memalukan memang, tapi sulit rasanya untuk mengendalikan diri.
"Apa kau mau ikut?"
Adara melihat mata Alvaro, pria itu seperti sangat mengharapkan sebuah jawaban pasti. Membuatnya tak tega juga jika menolak. "Baiklah saya menerimanya."
Yes!!
Walau yang terlihat Alvaro hanya tersenyum manis, tapi lain halnya dengan hatinya. Rasanya ingin Ia bersorak keras sangking bahagianya. Astaga sebelumnya Alvaro kira Adara akan menolak karena mungkin tak enak pada kekasihnya, tapi wanita ini malah menerima.
Selain baik, Adara juga adalah wanita yang dapat menghargai orang lain. Bagaimana bisa Alvaro tidak jatuh cinta pada wanita itu?
"Aku akan menjemputmu."
"Tidak usah, saya bisa naik taxi."
"Tidak apa apa, lagi pula kalau kau datang sendiri kesana, nanti malah di anggap orang asing."
Benar juga. Tapi Adara tak enak saja harus di jemput Alvaro, pria itu terlalu baik padanya.
"Sudah jangan sungkan, kita kan teman."
"Hm terima kasih."
Teman yang sebentar lagi akan menjadi kekasih, batin Alvaro berharap.
***
Sepanjang malam itu juga Alvaro tak bisa mengalihkan pandangan sedikitpun dari Adara. Malam ini wanita itu terlihat berpuluh kali lipat lebih cantik dari biasanya. Dress selutut berwarna hitam yang melekat pas di tubuhnya, lalu bagian bahunya terbuka.
Adara memang selalu cantik, tapi saat wanita itu berdandan ternyata lebih cantik. Senyuman bahkan tak luntur dari bibir Alvaro, Ia bahagia dan jatuh cinta malam ini.
"Selamat malam Bu Indri."
Ibu Alvaro membalas jabatan tangan itu, lalu memperhatikan penampilan Adara. Terpesona akan kecantikan wanita muda itu, tangannya terangkat mengusap bahu wanita itu. "Astaga Alvaro kenapa kamu tidak cerita kalau punya pacar secantik ini!"
Alvaro dan Adara terkejut mendengar itu, mereka tak menyangka wanita paruh baya itu menganggapnya begitu. Tapi saat Adara akan membantah, bisikan di telinga kirinya membuat wanita itu langsung terdiam.
"Ibuku punya penyakit jantung, bisakah kau ber akting?"
Adara menggigit bibir bawahnya gugup, benarkah? Kembali Ia menatap wanita paruh baya itu yang masih tersenyum padanya. Ibu Alvaro memang terlihat sudah berumur, yang Ia tahu juga kalau Alvaro adalah anak bungsu.
"Kamu sangat cantik, seperti tante dulu saat muda."
Adara tertawa kecil bersama Ibu Alvaro. Lalu wanita paruh baya itu menariknya ke salah satu meja khusus tamu yang kosong.
"Tante titip Alvaro ya, Dia memang menyebalkan dan usil. Tapi tante yakin jika Dia sangat mencintai kamu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Inisial L
adara plis sama alvaro aja, gausah sama si bajingook itu udah kasar selingkuh pulak,tapi kalo dilihat lihat dari judulnya aku ragu double A bisa bersatu🤔
2022-12-19
1
istri sirih jungkook🤪
Alvaro buat aku aja deh😂
2021-10-18
0
Milda Andriani
aku lemeees bacanya thor, hatiku sakit 😭😭
2021-10-11
0