Vote sebelum membaca 😘
.
.
Adara masuk ke dalam kamar mandi yang ada di ruangan itu, berkaca melihat penampilannya yang bisa di bilang tak rapih. Rambut berantakan, kemeja yang kusut, lalu lipstik yang kemana-mana.
"Huft!"
Menghembuskan nafasnya sejenak, Ia kemudian membuka tasnya, di simpan di atas wastafel lalu membawa make upnya. Ia mulai merapihkan dandanannya, bersiap karena beberapa menit lagi akan melakukan meeting.
Saat baru keluar kamar mandi, wanita itu melihat Eros yang masih memejamkan mata dengan keadaan sama berantakannya sepertinya. Adara lalu duduk di samping ranjang, mengusap rambut pria itu.
"Eros bangun, setengah jam lagi kita ada meeting."
"Hmm." Dehemnnya dengan mata masih tertutup, bahkan pria itu malah memeluk pinggang kekasihnya erat. Menyembunyikan kepalanya di perut Adara.
"Papah kamu bakal ikut meeting, jadi kita jangan sampai telat."
Eros pun bangkit untuk duduk, meregangkan tubuhnya yang pegal. Ia lalu menoleh pada Adara yang sudah rapih.
"Apa kita harus ikut meeting itu?"
"Iya."
Berdecak sebal, Eros lalu mengecup cepat bibir Adara. "Tunggu aku!" Perintahnya lalu bangkit dan masuk ke dalam kamar mandi.
Adara merapihkan seprai kasur itu yang berantakan, pandangannya lalu tertuju pada kemeja biru dongker yang tergeletak di lantai. Wanita itu memutar bola matanya malas, lalu memungut kemeja milik Eros dan di simpannya di kasur.
Jika penasaran apa yang mereka lakukan, maka jawabannya tak ada apapun. Paling hanya sekedar ciuman dan tidur bersama saja, tak ada yang lebih.
"Mana kemeja aku?"
Adara membalikan badan, terlihat Eros yang baru keluar kamar mandi. Ia menyerahkan kemeja itu pada kekasihnya, tapi Eros tak menerima.
"Kenapa?"
"Pakein!"
Dan dengan telaten Adara memakaikan kemeja itu di badan kekar Eros, pria ini sangat manja. Sikap Eros memang gampang berubah-ubah, jadi Ia sudah maklum.
Tak hanya memakaikan kemeja, Adara juga memasangkan dasi juga jas pada kekasihnya itu. Eros sama sekali tak megalihkan pandangannya sekalipun, kecuali hanya tertuju pada Adara. Wajah cantik itu selalu membuatnya terpesona, mata bulat, hidung mancung dan bibir kecil. Bagaimana mungkin Ia tak tergila-gila pada Adara?
Keduanya lalu keluar dari sana menuju lantai dua yang akan di laksankan meeting. Semua telah hadir, dan tak lama meeting itupun di mulai.
Hampir dua jam meeting berlangsung akhirnya selesai juga. Waktu sudah menunjukan pukul lima sore, itu artinya jam pulang kerja.
Saat Adara sedang merapihkan berkas-berkas di meja, seruan seseorang yang duduk di depan mereka membuatnya mengangkat kepala.
"Pak Eros bisa saya berbicara dengan sekertaris anda?"
Eros mengernyitkan keningnya, menayap kolega bisnisnya itu dalam. Sepertinya umur mereka tak jauh beda, dan sial wajah pria itu terlihat tampan. Mengobrol dengan Adara? Untuk apa?!
"Ekhem ada urusan apa?"
"Tentang bisnis, saya juga yakin anda tidak ingin mengurusinya, biar sekertaris anda saja."
Eros menatap Adara yang sedang melihatnya. Entah kenapa ada perasaan tak enak di hati pria itu, kembali Ia melihat pria itu yang masih berdiri menunggu jawabannya.
"Bagaimana?"
"Jangan lama!" Ketusnya lalu keluar ruangan.
Adara tersenyum tak enak pada pria itu melihat sikap Eros, apalagi pria ini adalah kolega bisnis mereka.
"Maaf ya."
"Tidak papa, sepertinya Dia takut kalau saya merebut kamu dari dia."
"Hah?"
"Lupakan!" Ucap pria itu cepat. Ia kemudian beralih duduk di samping Adara.
"Kamu sudah tahu siapa nama saya?" Tanya pria itu sambil tersenyum manis yang mampu membuat Adara gugup.
"Be-belum."
"Saya Alvaro Arga Naruna."
Menerima jabatan tangan itu. "Saya-"
"Adara Fredella Ulani."
Adara tentu saja terkejut karena pria itu mengenalnya, padahal mereka tak pernah kenal sebelumnya.
"Em jadi apa yang harus kita bicarakan?"
"Tentang kita."
Sekali lagi Adara di buat bingung, pria itu sangat aneh, membuatnya bingung sendiri.
"Maksudnya?"
"Haha tidak-tidak lupakan, kau sangat lucu." Kekeh Alvaro lalu mengacak surai Adara gemas. Pria itu tak bisa menyembunyikan kekagumannya pada wanita di hadapannya ini.
Belum pernah Alvaro merasa sangat terpesona kepada seseorang, dan sekarang Ia baru merasakannya. Pertama masuk ruangan ini, Ia sudah tak bisa mengalihkan pandangan pada sosok Adara. Bahkan selama meeting jujur yang ada di pikirannya hanya ada wanita ini.
Apa Ia sudah jatuh cinta pada Adara?
Adara berdehem mencoba mengurangi rasa gugup, tangannya merapihkan rambutnya yang tadi di acak-acak. Aneh padahal Ia tak mengenal Alvaro, tapi pria itu bersikap terlalu akrab padanya.
"Jadi sebenarnya, tidak ada yang harus di bicarakan? Jika tidak saya harus kembali bekerja."
Alvaro tersenyum kecil, wanita itu masih belum bisa akrab dengannya ternyata, padahal Ia sudah bersikap se akrab mungkin. Dengan perlahan, mungkin Alvaro baru bisa merubah sikap wanita itu padanya. Baiklah.
"Sebenarnya ini tentang pembangunan yang akan di buat di daerah Kemang."
"Oh iya apa ada masalah?"
"Hm, ada."
"Apa?"
Alvaro dengan tiba-tiba mendekatkan wajahnya, terlihat keterkejutan di wajah cantik itu. Matanya menatap dalam ke manik mata hitam itu, seolah ingin masuk ke dalam sana.
"Sekarang waktunya saya pulang, jadi besok kita bisa lanjutkan pembicaraan lagi." Ucap Alvaro. Entah kenapa tangannya terangkat sendiri mengusap pipi wanita itu.
"Kamu sangat cantik, apa kamu sudah punya pacar?"
Dengan segera Adara memundurkan tubuhnya, jantungnya berdetak sangat cepat. Kembali wanita itu berdehem, menatap Alvaro yang masih pada posisinya seperti tadi.
Adara kurang suka melihat sikap Alvaro, terlalu berlebihan. Apalagi pria itu sangat blak-blakan, membuatnya tak nyaman.
"Bagaimana kalau anda bertemu langsung saja dengan Pak Eros."
Gelengan kencang Alvaro berikan, Ia kemudian berdiri sambil merapihkan jasnya.
"Saya maunya sama kamu, pokoknya besok kita harus bertemu lagi." Ucapnya lalu mengedikan mata kanannya sambil tersenyum menggoda.
"Sampai bertemu besok cantik!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Hesti Ariani
wah laki2 sekitar adara unik2
2021-08-30
1
🌼 Pisces Boy's 🦋
kena jambakan lagi gak yah Adara
2021-08-12
1
Maysaroh Suherman
adara kok diem aja kalau eros nyiksa
2021-03-27
1