"Kerja bagus." puji Bobby pada salah satu karyawannya. Senyuman lebar terpancar di wajahnya, dia sudah tidak sabar ingin menyampaikan sebuah kabar baik yang dia dapatkan kepada si bos.
Leon menatap aneh ke arah Bobby yang tiba-tiba masuk ke ruangan dengan ekspresi sumeringah. "Ada apa dengan wajahmu? Kau tersenyum seperti joker." ungkapnya sambil melempar sebuah berkas ke atas meja. Raut wajahnya belum berubah, moodnya masih berantakan.
"Tebak informasi apa yang aku dapatkan, tuan Leon yang tampan." masih bermain-main dengan sahabatnya.
"Cepat katakan! Aku sedang malas bermain tebak-tebakan." perintahnya.
"Kita dapat jackpot! Berhitunglah sampai 3 baru akan ku beritahu." kini Bobby menari-nari di hadapan bosnya itu.
"Yakk...berhenti berbasa-basi! Katakan sekarang atau aku akan melemparmu keluar!"
"Baiklah, baiklah! Ta da . . . ." dia memberikan sebuah dokumen kepada bosnya yang mulai hilang kesabaran.
.
.
.
Dan benar saja, setelah membaca dokumen itu Ekspresi wajah Leon yang muram berubah seketika. "Ternyata nama aslimu Rosaline." senyuman licik terulas di bibirnya.
.
.
.
Siang itu setelah mengerjakan semua pekerjaan rumah seperti biasa Rosaline merebahkan tubuhnya di gajebo, matanya terpejam, tubuhnya sangat lelah, pikirannya melayang.
Namun tubuhnya tersentak saat mendengar langkah kaki mendekatinya. Dia masih trauma dengan kejadian malam itu, saat pria kurang ajar itu tiba-tiba berbaring di sampingnya.
"Wah... Miss Rose apa kau baru saja kaget?" ternyata yang datang Nora sahabatnya.
"Ku pikir kau siapa, aishhh!" timpah nya dengan wajah kesal sekaligus lega.
"Kenapa, apa kau sedang menunggu orang lain?" tanya Nora sambil menyodorkan 1 buah minuman kaleng pada sahabatnya itu.
"Menunggu apanya? Bukannya kau shif malam, kenapa kemari?" tanya Rosaline.
"Aku bosan di rumah. Kau kenapa lagi? Ayo ceritakan apa yang membuatmu kesal!" selidik wanita resepsionis itu. Akhirnya Rosaline menceritakan semua hal menyebalkan yang dilakukan Leon
kepadanya pada sahabatnya itu dengan sangat detail tanpa ada yang terlewat sedikitpun.
"Luar biasa......!" reaksi Nora dengan wajah takjub.
"Luar biasa apanya? Apa kau sedang mengaguminya sekarang, hah?" reaksi Nora benar-benar membuat Rosaline kesal. Alih-alih ikut mengutuk pria itu dia malah seperti terkesan.
"Wah...Miss Rose, jadi sekarang kau sudah tahu rasanya berciuman? Jadi bagaimana rasanya berciuman dengan pria tampan dan kaya ? Ayo ceritakan padaku." ejeknya lagi.
"Yakk...kau ini sebenarnya sahabatku apa musuhku?" tanyanya geram.
"Tentu saja aku sahabatmu." jawab wanita itu santai.
"Dia benar-benar baji***n paling bere****k yang pernah aku temui." lalu meneguk minumannya dengan kesal.
"Lalu bagaimana sekarang, apa yang akan kau lakukan? Sepertinya dia sangat bertekad." ucap Nora.
"Entahlah, aku hanya bisa menghindarinya." jawabnya.
"Itu sebabnya aku selalu menyarankanmu untuk memiliki pacar."
"Yakk....memang apa bagusnya punya pacar? Kenapa semua orang membahas tentang berkencan? Kalian menyebalkan!" mulai menggerutu lagi.
"Setidaknya akan ada orang yang bisa menjaga dan melindungimu." ungkap Nora. "Kau tahu sendiri berbisnis di bidang ini sangat rawan dengan hal-hal seperti itu. Kita bahkan sering disalah pahami." ungkapnya lagi.
Rosaline tahu betul apa risiko dari pekerjaannya, dia pernah beberapa kali mengalami hal yang tidak menyenangkan. Itu sebabnya dia selalu berusaha akrab dengan para pelanggan pria bahkan sebagian dari mereka berhasil menjadi temannya dan siap membantunya dari para pelanggan yang mengacau.
Tapi untuk berkencan dia tidak pernah memikirkannya. Bagi seorang Rosaline berkencan merupakan hal mewah, dia tidak bisa membagi pikirannya antara mencari uang, mengurus keluarga dan memikirkan orang asing. Dante dan neneknya sudah cukup baginya. Ketika mencintai seseorang dia akan menjadi lemah, dan itu tidak boleh terjadi. Dia harus kuat untuk keluarganya dan tidak bergantung pada orang lain.
"Nora, jangan lupa aku anak seorang narapidana. Jika aku berkencan apa pria itu mau menerima fakta itu?" wajahnya murung seketika.
"Jika pria itu benar-benar mencintaimu dia pasti tidak akan peduli dengan masa lalu dan status sosial keluargamu. Lagi pula kita semua tahu fakta yang sebenarnya, itu hanya kecelakaan. Ibumu melalukan itu untuk melindungimu." hibur Nora.
"Justru itu aku merasa lebih bersalah. Bisakah aku bahagia sementara ibuku menderita di penjara?" matanya mulai berkaca-kaca.
"Ibumu akan lebih sedih kalau kau hidup seperti itu." seraya mengelus punggung sahabatnya.
"Aku harus buat Dante sukses dulu, baru aku akan memikirkannya. Dia tumbuh tanpa kasih sayang orang tua kami. Aku lebih merasa bersalah padanya." tatapannya menunduk, genangan air matanya mulai jatuh.
"Kalau kakak merasa bersalah padaku, berhenti mengomeliku!" suara Dante tiba-tiba datang dari arah belakang ke dua wanita itu.
"Aishhhh,sejak kapan kau di situ?" tanya Rosaline kesal sekaligus malu karena terpergok menangis oleh adiknya. Tentu saja, karena selama ini dia selalu berusaha terlihat kuat dan baik-baik saja di depan adik dan neneknya.
"Dari awal sampai akhir." timpahnya, kemudian duduk dan merangkul kakaknya dari samping.
"Apa yang kau lakukan? Lepaskan, aku kegerahan!" Rosaline mencoba melepas rangkulan sang adik.
"Sebentar saja kak. Wah, seorang Miss Rose yang garang ternyata bisa menangis juga. Mulai sekarang kalau kakak ingin menangis menangislah di pundak adikmu ini." Ucapnya sok bijak sambil menepuk-nepuk pundaknya.
"Aishhh...kau ini." gerutunya. Tapi dia terharu dengan perkataan adiknya.
"Apa pria itu benar-benar mencium kakak?" tiba-tiba melepaskan pelukannya dan menatap ke arah rosaline. "Apa kakak membalas ciumannya?"
"Yakkk, dasar bocah tengik!" wanita itu geram. Tapi Dante keburu lari tunggang langgang meninggalkannya sambil tertawa mengejek. Nora yang masih duduk di sampingnya hanya tertawa menyaksikan kelakuan kakak beradik itu.
"Dan kau berhentilah tertawa! Kalian berdua sama saja, sangat menyebalkan!" dengusnya kesal.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Yudith Salawane Hehanussa
🤗🤗
2021-03-22
1
BuddyCat
Author suka drakor yaa??😅
Soal nya kbnyakan pnggunaan "Yaakkk" sama "aissh", klau bca ini jd' ikut nda nya khas korea yg suka gitu
2021-02-06
1
meylane
Wah, kayanya Leon punya kelemahan Rosaline deh. Kira2 apa rencana Leon ya?
2021-01-04
1