Hari ini hari pertama Leon dan bobby di kantor barunya, anak perusahaan finance milik ayahnya. Bangunannya hanya memiliki 2 lantai. Memang tak sebesar perusahaan lamanya mungkin karena kantor cabang ini berada di kota yang kecil tapi suasananya ramai karena berada di pusat keramaian kota.
"Mimpi apa aku semalam sampai bisa terdampar di kota antah berantah bersamamu? Yakk... Leon, semua ini karena ulahmu. Harusnya kau bisa menahan diri. Biasakan berhitung 1 sampai 3 saat kau sedang emosi jadi nasib kita tidak akan sesial ini." Bobby merenggut kesal sambil menutup wajah dengan kedua tangannya.
"Kenapa aku yang salah? Itu karena kau yang bodoh sampai kau tidak tahu ada mata-mata ayahku di kantor." elaknya dengan nada santai.
"Yakkk....kau ini benar-benar bocah sialan! Kau yang berulah dan aku yang disalahkan. Teman macam apa kau ?" mata bobby sekarang mulai berkaca-kaca tak bisa lagi menahan kekesalan pada sahabatnya itu.
"Apa kau lupa peraturannya? Bahwa bos itu selalu benar sedangkan bawahan dan rakyat jelata sepertimu selalu salah." timpah Leon sambil cekikikan.
"Dasar bocah sialan! Kalau saja kau bukan sahabatku mungkin aku sudah mengundurkan diri sejak lama." Bobby masih menumpahkan kemarahannya.
"Karena itulah aku memilihmu sebagai sekertarisku, sahabat setiaku bobby tidak akan pernah mengkhianatiku dan akan selalu berada di sisiku." Leon melemparkan pujian yang merupakan jurus andalannya untuk menyurutkan amarah bobby.
Karena selain cengeng ternyata si Bobby ini gampang termanipulasi dengan bujuk dan rayuan.
.
.
.
"Sepertinya selama di sini kita perlu menyewa sebuah apartemen, tinggal di dalam kantor bukan ide yang bagus setelah insiden kemarin." bobby memberikan saran.
"Ya, terserah kau saja. Pastikan tempat itu aman dari mata-mata ayahku. Walaupun sekarang kita tinggal di kota kecil bukan berarti kita tidak bisa bersenang-senang kan ?" senyuman penuh arti mengulas bibir tipisnya.
"Tenang saja tuan Leon yang terhormat kali ini aku akan berhati-hati." dibalas senyuman licik dari bobby.
.
.
.
Langit berangsur gelap. Hari pertama bekerja di kantor baru membuat Leon benar-benar sibuk. Dan kini badannya sudah mulai lelah. Dia bangkit dari kursi kerjanya melangkah menuju jendela kaca yang mengarah tepat ke sebrang ruang kantornya yang berada di lantai 2. Awalnya pandangannya nanar menatap langit, tapi tak berapa lama konsentrasinya terpecah melihat pemandangan indah di bawah sana.
Seorang wanita cantik berambut panjang keluar dari sebuah motel di seberang kantornya dengan senyuman manis dan menawan mengantar beberapa pria yang meninggalkan tempat itu.
"Bob, malam ini ayo kita menginap di sana." Wajahnya berubah antusias seketika.
"Di mana ?" tanya Bobby yang asyik memainkan ponselnya.
"Motel Dandelion." senyuman lebar mengulas di bibir pemilik julukan "Pria Casanova" itu.
.
.
.
Rosaline tengah berada di ruang kerjanya ketika Nora si resepsionis motel menghampirinya." Miss, ada tamu VIP yang datang."
Wajah wanita yang dipanggil "Miss rose" itu menjadi cerah seketika, "Baiklah, suruh tamu itu menunggu di lobi. Segera siapkan keperluannya dan aku akan menemuinya 5 menit lagi."
Rosaline memang terkenal loyal, dia selalu turun tangan melayani sendiri pelanggan VIP di motelnya.
Selang beberapa menit Rosaline sampai di loby motelnya. 2 Orang pria tengah duduk menunggu.
"Selamat malam tuan-tuan, maaf menunggu terlalu lama. Mari, saya akan mengantar tuan-tuan menuju kamar." sapa rosaline dengan suara indah yang khas lengkap dengan senyumannya yang ramah membuat Leon mendongak dan menatapnya nyaris tanpa berkedip.
"Mari tuan," Rosaline mengulangi ajakannya tapi Leon masih asyik dengan pemandangan indah di depannya.
Sampai suara sahabatnya membuyarkan lamunannya. "Ayo tuan Leon yang terhormat, "Bobby berdiri dan menggaet tanggan Leon mengikuti langkah Rosaline menyusuri lorong motelnya. Melihat tubuh wanita cantik itu dari belakang membuat pikiran nakal Leon mengembara.
"Sepertinya anda berdua baru pertama kali datang ke motel kami." Rosaline membuka percakapan di tengah perjalanan mereka.
"Ya, kami baru pertama kali ke sini." jawab Bobby.
"Ini kamar anda tuan . . ." begitu sampai di depan sebuah pintu kamar yang masih tertutup. Rosaline sengaja tidak menyelesaikan ucapannya untuk lebih mengenal para pelangganya.
"Bobby, nama saya bobby dan ini atasan saya tuan Leon." Bobby memperkenalkan diri. Tapi Leon masih belum bereaksi, tapi matanya masih memandangi wajah Rosaline lengkap dengan senyuman khas playboy-nya. Entah apa lagi yang sedang ada di pikirannya, hanya Leon yang tahu.
"Baiklah saya akan masuk terlebih dahulu. Selamat malam tuan Leon semoga anda bermimpi indah." Bobby masuk ke kamarnya seraya melambaikan tangan dengan senyuman canggung meninggalkan Leon yang masih mematung di lorong motel bersama Rosaline.
"Dan ini kamar anda, tuan." Dia membuka pintu kamar tepat di sebelah kamar Bobby.
"Siapa namamu, nona ?" Leon yang baru tersadar dari lamunannya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berkenalan dengan wanita cantik pemilik senyum manis itu.
"Miss Rose." jawab Rosaline penuh sopan santun.
"Maksud saya nama asli anda," selidik Leon.
"Saya lebih suka dipanggil Miss Rose, tuan." wanita itu melemparkan senyuman ramahnya lagi, lebih tepatnya bagi Leon itu sebuah senyuman menggoda yang bisa memercikan hasratnya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
like ❤️
2021-03-23
0
Yudith Salawane Hehanussa
🤗
2021-03-22
0
meylane
Jangan lupa Like yaa buat yang suka!
2021-01-04
1