Pagi ini Leon keluar kamar lengkap dengan setelan jas kerjanya yang rapih, rambutnya ditata dengan gel rambut membuat aura ketampanannya semakin terpancar. Langkahnya langsung tertuju ke arah meja resepsionis, matanya seperti mencari sesuatu di sana.
Ya, Miss Rose. "Ke mana wanita itu pergi?" tanya batinnya, dia ingin melihatnya wajah bidadari itu sebelum berangkat ke kantor.
Namun kedatangannya hanya disambut oleh Nora si gadis resepsionis. "Ada yang bisa saya bantu tuan ? Apa anda ingin sarapan terlebih dahulu sebelum pergi?" tanyanya ramah.
Leon melirik jam tangannya, ini sudah sangat terlambat untuk sarapan. Semalam dia benar-benar dibuat tepar sampai bangun kesiangan. "Tidak, aku akan sarapan di kantor saja." timpahnya.
"Oh iya, tuan Bobby sudah cek-out beberapa saat yang lalu dan menyelesaikan administrasi milik anda juga." namun pandangan Leon masih mencari ke sana ke mari tidak begitu fokus dengan penjelasan si resepsionis.
"Aku tahu." jawabnya singkat. Menyerah karena yang dicarinya tidak ada Leon segera berlalu dari tempat itu menuju kantornya di seberang sana.
.
.
.
"Akhirnya yang ditunggu-tunggu sudah datang." Bobby menyambut kedatangan Leon sesaat setelah tiba di kantornya dengan sumeringah. Tapi Leon menanggapinya datar.
"Aku sudah mendapatkan apartemen untukmu sudah lengkap dengan perabotannya, kau bisa menempatinya hari ini juga. Silahkan . . ." seraya menyodorkan sebuah kunci dari tangan kiri dan tangan kanannya menyodorkan segelas kopi ke arah bosnya yang baru tiba itu. Leon hanya menerimanya tanpa komentar. Moodnya sedang tidak begitu baik pagi ini, dan Bobby sudah menyadarinya tanpa tahu alasannya. Alih-alih penasaran dia lebih memilih mengabaikannya.
.
.
.
Malam itu seperti biasa Rosaline bersiap menyambut para tamunya di meja resepsionis bersama Nora yang sedang bekerja lembur hari itu, sebagian tamu ada yang menginap dan sebagian besar lagi hanya untuk sekedar bersantai di mini bar dan room karaoke di motel tersebut.
Pikirannya sudah sedikit tenang karena si pria VIP yang kurang ajar semalam sudah cek-out dari motelnya pagi tadi. Tapi itu tidak berlangsung lama, pria itu datang lagi dan kini tengah melangkah ke arahnya.
"Selamat malam tuan,anda datang lagi ? Tapi maaf kamar VIP sedang tidak ada yang kosong." sambut Rosaline.
"Aku memang tidak ada rencana menginap. aku ke mari hanya untuk bertemu dengan anda, Miss Rose." tegas Leon.
"Aku datang sebagai tamu VIP di bar motel anda, jadi anda harus menemaniku mengobrol." tidak seperti yang sebelum-sebelumnya senyuman pria itu tidak nakal lebih manis kali ini membuat Rosaline tidak bisa menolaknya, lagi pula itu memang tugasnya sebagai pemilik motel kepada tamu VIP.
.
.
.
Tidak seperti biasa suasana bar di motelnya agak sedikit sepi malam ini, pencahayaan yang remang serta musik jazz yang diputar di playlist membuat suasana lebih romantis.
"Anda mau minum apa,tuan ?" tanyanya ramah.
"Terserah, tapi aku harus tetap sadar. Aku sedang tidak ingin mabuk malam ini." Leon tidak mau kejadian semalam terulang lagi.
"Ben, tolong ambilkan wyne yang kita beli kemarin." pinta wanita itu pada bartendernya.
Bartendernya hendak menuangkan wyne itu ke dalam gelas tapi Rosaline mencegahnya, "Biar aku saja yang tuangkan."
"Anda beruntung tuan, saya hanya membeli wyne ini 1 botol saja. Sepertinya wyne ini memang ditakdirkan khusus untuk anda." senyum ramah wanita itu merekah.
"Benarkah ? Baiklah, kalau begitu aku harus mencobanya." timpah Leon.
"Bagaimana,tuan ?"
"Ini sangat enak, Miss Rose." pria itu mengulas senyum kepuasan.
Seberapapun kuat Leon dia tidak bisa menahan hasrat dalam dirinya, apalagi penampilan Miss Rose malam ini sungguh menggetarkan hatinya. Gaun ketat tanpa bahu yang memperlihatkan lekuk tubuhnya serta bagian atas dada yang terbuka membuat leher jenjangnya terpampang indah di hadapannya membuat pria itu ingin memberikan beberapa tanda di sana.
"Miss Rose, maukah kau tidur denganku?" pertanyaan frontal itu meluncur begitu saja dari bibirnya tanpa hambatan membuat wanita itu sedikit terperanjat dan memicu tatapan aneh dari bartender yang berada di depannya.
Namun dengan cepat dia mengatur kembali ekspresinya dan membentuk senyuman tipis, " Maaf tuan, saya bukan wanita seperti itu. Saya tidak akan melakukan itu tanpa cinta apalagi dengan sembarang pria."
"Kalau begitu berkencanlah denganku. Akan ku buat kau mencintaiku." pria itu masih belum menyerah untuk mendapatkan keinginannya dan tidak ada niat untuk menyerah.
Namun di tengah pembicaraan mereka terjadi keributan di bar itu. "Tunggu sebentar." Rosaline meminta ijin kepada Leon untuk melihat situasi di sana.
Seorang pelanggan pria yang mabuk mencoba menggoda pegawai wanitanya dengan cara memeluknya dari belakang, pegawai itu mencoba berontak dan menarik perhatian dari para tamu. Spontan Rosaline melepas sepatu heels yang dia pakai dan melempar ke arahnya hingga pria itu mengaduh kesakitan. Si pelanggan pria mendekati Rosaline. Membiarkan pegawai wanita berlari menjauhi tempat itu sambil menangis.
"Kenapa nona seserius itu? aku hanya bercanda." pria itu menyeringai.
"Tapi candaan anda membuat pegawai saya takut, tuan." wanita itu memiringkan senyumannya.
"Takut ?" pria itu mendelik ke arahnya. "Melihat perempuan cantik seperti kalian aku serasa melihat adik perempuanku sendiri, dan ingin memberikan kalian kasih sayang seperti ini . . " pria itu mencoba mendaratkan tangannya untuk membelai bahu telanjang Rosaline, namun sebuah tangan segera menepisnya.
"Anda sudah melakukan tindak pelecehan seksual, bung." dengan ekspresi mengancam Leon sedikit memelintir tangan pria yang tengah mabuk itu. Tentu saja tindakan Leon menarik perhatian Rosaline mencoba mencerna perkataanya tentang pelecehan seksual.
"Ckckck...maling teriak maling." bisik wanita itu dalam hati.
Pria mabuk itu mengerang kesakitan dan meminta ampun, sadar Leon bukan tandingannya lalu pergi meninggalkan bar itu.
Rosaline bergegas pergi menyusul pegawai wanita tadi, "Kau mau ke mana ?" tanya Leon mencoba menghentikan langkah wanita itu.
"Aku harus menengangkan pegawai itu dulu.Tunggulah, aku akan kembali."
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
S R
Like..
Sukses selalu thor..
Salam dariku Jadi Bodyguard Janda Cantik
2021-03-24
0
Yudith Salawane Hehanussa
👍👍👍👍
2021-03-22
1
BuddyCat
mendingan si cwok yg buat ulah cuma maen peluk, eh ente (leon) maen cium ae... Mana yg lebih berat pelecehan nya
2021-02-06
1