"Leon, leon....!" samar-samar Leon mendengar seseorang memanggil di tengah lelap tidurnya. Suara yang sudah tak asing lagi baginya. Ya, itu bobby sekertaris pribadi sekaligus sahabatnya yang sedang menyeru-nyerukan namanya.
"Sial tidak cukup di dunia nyata bahkan dia masuk mengganggu mimpi indahku." gerutunya dalam hati.
"Tuan Leon, sadarlah. Ayo bangun!" namun suara itu semakin jelas dan nyata ditambah lagi guncangan di bahunya memaksanya perlahan membuka mata.
"Aishhhh....kenapa mengganguku sepagi ini? kau tidak lihat aku sedang...." kata-katanya mengambang namun senyumnya mengembang melirik wanita yang sedang tertidur di sampingnya. Leon seketika menggulingkan tubuhnya hendak memeluk tubuh polos yang hanya berbalut selimut itu.
"Yakk.... Leon, aku mohon cepat bangunlah! Bos sedang dalam perjalanan kemari." pinta bobby setengah memelas.
"Kamu lupa aku bosnya?" timpah Leon masih dengan mata setengah terbuka.
"Bos besar, maksudku ayahmu." tegas bobby seketika membelalakan mata Leon. Dia bangun dengan segera, matanya melirik ke sana ke mari mencari kemeja dan celananya di antara pakaian yang berserakan di lantai.
Leon mengusap rambut wanita yang menghabiskan malam dengannya, "Bangun sayang, cukup untuk hari ini. Kau harus pergi dulu, aku ada tamu penting."
Wanita itupun menggeliat sambil mendengus kesal seraya menatap ke arah bobby yang menggangu ketenagan tidurnya bersama Leon.
"Dan kau kenapa masih di sini,bodoh? Apa dia harus berpakaian di depanmu ? Kekasihku akan merasa malu, iya kan sayang ?" Seraya tersenyum ke arah wanita yang masih tertidur manja.
"Merasa malu apanya ? Aishhhh..!" bisik bobby kesal dan kemudian meninggalkan mereka berdua.
Tak berapa lama kemudian mereka keluar dari ruangan kerja Leon, kecupan manis menjadi penutup pertemuan mereka. "Nanti aku hubungi lagi." lengkap dengan senyuman manis Leon yang menggoda melepas kepergian wanita itu.
"Berapa lama lagi ? Aku harus mandi dulu." ekspresi wajah Leon mulai panik.
"Tidak akan sempat,bodoh! Ganti saja kemejamu dengan yang baru. Jangan lupa kunyahlah beberapa permen, mulutmu bau alkohol. Aishhh...!" Bobby menggerutu kesal.
"Kau yang bodoh! Sekertaris macam apa yang memaki bosnya, dasar berengsek!" balas Leon.
.
.
.
Sungguh pertemanan yang tidak beradab dan tidak patut dicontoh. Yang satu seorang baji***n yang memiliki hobi gonta-ganti pasangan dan yang satunya menutupi setiap kesalahan dan masalah yang ditimbulkannya. Malang sekali nasib bobby. Wkwkwk....
.
.
.
Leon sedang pura-pura sibuk dengan berkas-berkas saat ayahnya datang. "Sebuah kejutan ayah datang ke kantorku." sapa Leon lengkap dengan senyuman manis palsunya. Padahal dalam hatinya bergemuruh dan bertanya-tanya apa maksud dan tujuan kedatangan ayahnya yang selalu dengan alasan dan itu pasti bukan pertanda baik.
"Anak kurang ajar! kau masih bisa tersenyum setelah kelakuanmu?" jelas sekali kemarahan sedang menguasai ayahnya.
"Kau tidak pernah pulang ke rumah dan menganggap kantor ini hotel pribadi,hah? Sudah berapa gadis yang kau bawa ke kantor ini, 4 5 atau sudah puluhan ? kau pikir tidak ada yang melaporkan kelakuanmu?" Ayahnya menghentikan sejenak amarahnya, mengatur kembali nafasnya yang sudah mulai tidak beraturan lalu kemudian terduduk di sofa.
"Ayah memberikanmu wewenang di perusahan cabang ini karena ayah menganggap kau anak yang paling pintar. Tapi sayang kau masih kekanakan. Kapan kau akan dewasa seperti kakakmu Daniel ?" nada suaranya sudah mulai menurun.
"Dan berhenti membawa jal**g-jal**g itu kemari, itu hanya akan memperburuk reputasi perusahaan kita. Apa kau mengerti ?" tatapan ayahnya tajam ke arah Leon.
Leon yang tertuduk mulai mengangkat kepalanya dengan senyuman miring. " Seharusnya ayah bangga padaku karena mirip dengan ayah. Bukankah ibu kandungku juga salah satu jal**g seperti mereka ?"
"Hentikan ocehanmu! Dasar anak tidak tahu terima kasih." Amarahnya benar-benar memuncak kali ini. Suaranya yang tinggi bahkan sampai terdengar kaluar ruangan membuat bobby yang sedari tadi menguping di balik pintu terpaksa harus masuk untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Jangan datang lagi ke kantor ini! Mulai besok kalian berdua dipindah tugaskan ke kantor cabang kecil." Dengan wajah yang masih emosi pak Sam meninggalkan kedua sahabat itu dalam keadaan mematung.
.
.
.
Emang dasar anak durhaka dan gak ada akhlak si Leon ini. Dan bukan hanya dia yang kena batunya, tapi sahabatnya bobby juga harus menanggung akibat dari perbuatannya. 😂😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
like like 👍🏻
2021-03-23
1
Yudith Salawane Hehanussa
👍
2021-03-22
1
🌻Ruby Kejora
3 like mendarat...
Smangat trus
💕💕
2021-03-07
1