eps 19

7 jam lebih Nesi berada di pesawat dalam perjalanan dari Tokyo Narita ke Soekarno Hatta. Belum lagi perjalanan dari bandara ke rumah Nesi hampir 2 jam.

Nesi yang sangat lelah dengan perjalanan itu segera merebahkan diri di kasurnya.

Nampak Lina menghampiri Nesi.

"Ibu butuh sesuatu....?"

"Tidak lin..... Nanti saja. Bagaimana kabar pak Ferdi?"

Lina nampak terdiam, seperti ragu akan mengatakan apa.

"Katakan saja. Saya sudah tau"

Nesi nampak paham dengan apa yang terjadi.

Mendengar Nesi mangatakan itu, Lina segera menjawab.

"Beliau jarang pulang semenjak ibu pergi"

"Baiklah..... aku akan istirahat lin, kamu lanjutkan saja pekerjaanmu"

Kemudian Linapun pergi.

"Kanapa mas Ferdi begitu tega padaku?? Bagaimana kalau aku menggugagt cerai dirinya? lalu bagaimana dengan hubanganku dengan mama Anna. semuanya akan runyam"

Baru setengah jam sampai di rumah, tapi Nesi sudah sibuk memikirkan hal yang membuatnya mengingat penderitaannya disini.

"Zaa..... besok kamu bisa ke jakarta? urus semua dokumen itu untukku, aku akan memberikan bonus untukmu!" Nesi nampak mengirim pesan kepada Ezza.

"Baiklah.... aku akan kesana, kirim alamatmu!!" Ezza segera membalas pesan dari Nesi.

Nesi memilih untuk beristirahat dan mencoba untuk tidak memikirkan semua masalahnya dengan Ferdi.

......................

"Bagaimana dengan kehamilanmu? Apakah baik-baik saja??" Tanya Ferdi kepada Vika yang tengah duduk di sofa sambil memakan cemilan.

"Entahlah sayang..... aku merasa akhir-akhir ini perutku sedikit tidak nyaman" Jawab Vika dengan manja.

"Aku antar kau ke rumah sakit?"

"Tidak usah sayang, Aku hanya ingin makan seafood aja. Bisa ajak aku ke restoran seefood?" Rengek Vika.

"Tentu saja, ayok....."

Ferdi yang tengah libur bekerjapun berinisiatif untuk menemani Vika hari itu. Bahkan Ferdi tak tau jika istrinya telah pulang ke indonesia.

Vika segera memesan beberapa menu yang dia inginkan.

Mereka kemudian duduk sambil menunggu makanan siap.

Mereka nampak sangat romantis kala itu, Vika yang bersikap manja terus bergelayut di lengan Ferdi.

"Jangan begini sayang..... nanti kalo ada temen kantor liat kan nggak enak" ucap Ferdi mencoba mengingatkan Vika.

"Memangnya kenapa? toh sebentar lagi kamu akan menikahiku kan?" jawab Vika cuek.

Ferdi hanya menghela nafas, tak mampu mengontrol kemauan Vika.

Nampak dari jauh ada sepasang mata yang memperhatikan mereka.

"Temui aku di resto Melati!!" Lelaki itu mengirim pesan, kemudian dia beranjak pergi.

......................

"Kenapa tiba-tiba mengubah lokasi pertemuan???" Nesi yang baru saja sampai langsung menodong pertanyaan kepada Ezza.

Tanpa menjawab Ezza segera menunjukkan sebuah video di ponselnya.

Nesi nampak terkejut melihatnya, ada air mata yang meleleh di sudut matanya.

"Kamu sudah tau ini??" Ezza mencoba bertanya.

"Sudah.... aku sudah tau, tapi aku tidak bisa untuk tidak cemburu ketika melihat mereka berdua, Selama ini aku hanya tau, jika mas Ferdi punya simpanan. Tapi aku belum pernah melihatnya langsung"

Nesi nampak terisak keras. Ezza memilih untuk diam dan menunggu Nesi tenang.

"Dia pernah berkata ingin menikah lagi, entah apa yang ada di pikirannya" Nesi masih terisak.

"Wanita itu hamil ka,,,," ucap Ezza.

Pikiran Nesi langsung kacau ketika mendengar pernyataan Ezza. Tangis Nesi kian kencang, Nesi menelungkupkan mukanya di atas meja. Tubuhnya bergetar hebat karena isakannya.

Ezza memindahkan kursinya tepat di samping Nesi. Diapun mengelus punggung Nesi perlahan, mencoba sedikit menenangkan Nesi.

Ezza sedikit merasa canggung, tapi ia menahannya. Yang di butuhkan Nesi saat ini adalah seorang teman, yang bisa menguatkannya.

"Simpan video itu!! siapa tau kita akan membutuhkannya suatu hari nanti" Ucap Nesi.

Ezzapun mengiyakan. Kemudian dengan mata yang masih sembab Nesi menandatangani berkas yang Ezza bawa.

"Kenapa kamu tidak bercerita jika mas Ferdi berselingkuh" Ezza merasa iba dengan nasib Nesi.

"Jangan beritahu mama dulu zaa, Kasian mama lagi banyak hal yang harus ia fikirkan. Papa juga belum sembuh" Nesi sedikit memperingatkan.

"Baiklah kak, aku akan menutupinya"

Kemudian keduanya berpisah, Nesi yang masih kacau mencoba menata hatinya. Ia duduk di mobil dan kembali menangis.

Setegar apapun perempuan, tetap saja akan sakit hati melihat suaminya menjalin cinta dengan perempuan lain.

Dengan penuh amarah dan kesedihan Nesi mencoba melajukan mobilnya. Nesi hampir lepas kontrol beberapa kali.

Terdengar dering ponsel beberapa kali, tapi Nesi nampak acuh dan mengabaikannya.

Pikiran dan hatinya yang masih kacau mengganggu konsentrasi menyetirnya.

**CCCIIITTTTT

BBRRRAAAKKK**

"NESI.......!!!!!" Kenzi berteriak ketika melihat mobil di depannya hilang kendali di sebuah tikungan.

Kenzi yang sedari tadi melihat mobil Nesi segera mengikutinya, sebenarnya dia hanya ingin menyapa setelah lama tidak berjumpa.

Namun Kenzi begitu khawatir ketika melihat mobil Nesi beberapa kali hampir menabrak.

Kenzipun berinisiatif untuk menelfon Nesi, tapi nihil.

Dan apa yang di khawatirkan benar terjadi. Mobil Nesi menabrak tanggul jalan.

Sore itu memang sedikit hujan, Jadi jalan akan sedikit licin, sedangkan Nesi menyetir dengan tidak terkendali.

Kenzi segera menepi dan berlari dengan kalap ke arah mobil Nesi.

Tampak Nesi sudah tak sadarkan diri di dalam mobilnya. Kenzi segera memecahkan kaca mobil Nesi dan mengeluarkan tubuh Nesi yang sudah nampak beberapa luka.

"Nesi... Nes...." Kenzi mencoba menyadarkan Nesi dengan menepuk-nepuk pipinya.

Tapi usaha Kenzi nampak sia-sia, kemudian Kenzi segera menggendong Nesi, dan menidurkannya di jok belakang.

Dengan gugup Kenzi menginjak gas mobilnya, dan melaju ke rumah sakit.

Malam itu jalanan lumayan sepi, sehingga jarang mobil yang lewat. sehingga memberikan space lebih untuk Kenzi melajukan mobilnya dengan cepat.

Iapun sempat menelfon polisi untuk membantu mengefakuasi mobil Nesi.

Tak butuh waktu lama untuk Kenzi sampai di rumah sakit.

Kenzi memarkirkan mobilnya dengan kasar. Kemudian dengan sigap dia membopong tubuh Nesi yang masih tak sadarkan diri.

Beberapa suster yang melihat kedatangan Kenzi segera membimbing Kenzi ke sebuah ruangan. Dan Kenzipun meletakkan tubuh Nesi di atas ranjang rumah sakit.

"Bapak silahkan tunggu di luar!!" Pinta seorang suster kepada Kenzi.

Kenzipun hanya menurut dan melangkah meninggalkan Nesi.

Ia menatap tangannya, ada noda darah di lengan dan baju Kenzi.

"Semoga kamu baik-baik saja Nes...." Batin Kenzi nampak cemas.

1 jam berlalu, nampak seorang dokter menghampiri Kenzi.

"Anda suaminya???" Tanya dokter itu, Kenzi bingung harus menjelaskannya dan memilih mengangguk saja.

"Istri anda baik-baik saja, ada beberapa luka yang cukup dalam, tapi sudah kami tangani. Tinggal kita tunggu istri anda sadar. Kami akan memindahkannya ke ruang inap"

"Terimakasih dok" Kemudian dokter itupun meninggalkan Kenzi, dan selang beberapa menit nampak Nesi yang masih terbaring di dorong oleh beberapa suster. Kenzipun mengikutinya.

Sesampainya di ruang inap, Nesi di pindahkan ke ranjang yang sudah tersedia. Nampak beberapa perban yang menutupi tubuh Nesi.

Setelah suster-suster itu selesai mengurus Nesi merekapun pergi. Kenzi segera duduk di samping Nesi.

Menatap raut muka Nesi yang nampak sendu. Ada raut sedih disana.

"Bagaimana bisa wanita sepertimu harus menanggung hidup yang begitu berat Nes.... sungguh aku tak ikhlas harus melihatnya"

DDRRRTTTT

Ponsel Kenzi berdering. Terdengar suara polisi disebrang telfon.

"Kami sudah membawa mobil dan semua isinya ke kantor polisi, kami menemukan beberapa dokumen, tas dan juga ponsel korban. Mohon bapak bisa mengambilnya disini"

"Baik pak...." Telfonpun terputus.

Kenzi nampak menelfon seseorang setelah itu.

TUUTTT TTUUUTTT TTUUT

"Hallo...."

"Mom.... Kenzi nggak pulang malam ini, Kenzi akan jelaskan besok" Jelas Kenzi.

"Kenapa darling.... are you ok??"

Wanita itu nampak khawatir.

"it's ok mom.... Bye momy" Kemudian Kenzi langsung mengakhiri panggilannya.

*****

Adiz.Ck

😙😙

Semoga kalian nggak bosan dengan karya saya.....

Jangan lupa tinggalkan jejak.

Komentar dari kalian benar-benar membangun semangat saya untuk terus melanjutkan cerita ini.

love you

Terpopuler

Comments

Sava Auvalida

Sava Auvalida

lemah amat Nesi... laki laki hrs dikasih pelajaran, klu jodoh gkan kmna....

2021-08-09

1

cella_cuteee

cella_cuteee

kenzi dan takeshi. . . . apa mereka bersaudara. hmmmmm.... bingung baik keduanya

2021-06-20

0

Titin Supriatin

Titin Supriatin

lagi2 karena tidak enak dng orang tua,,memang begitu di dunia pernovelan😂😂😂

2021-05-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!