Kemana Nesi,,,,, aku tak bertemu dengannya sejak kemarin pagi.
Ferdi membatin, dengan sedikit malas ia memakan roti isi yang di siapkan Nesi, dan juga meminum segelas susu.
Ferdi sedikit kesal tentang ulah Nesi, semalam Nesi memang sengaja tak menunggu Ferdi pulang, namun Ferdi tampak cuek dengan hal itu.
Ferdi berencana berangkat lebih awal, dan saat sampai kota, ia melihat Nesi tengah duduk sendirian dengan secangkir kopi di hadapannya. Tapi ia enggan untuk berhenti, dan memilih melanjutkan perjalanannya. Ferdi bekerja di sebuah perusahaan software ternama, jabatannya sudah lumayan tinggi, jadi pagi ini ia harus mempersiapkan untuk kegiatan rapat yang akan di lakukan jam 9.00 nanti.
"Sayang..... apa sudah bangun?" Ferdi mengirim pesan singkat, namun sejurus kemudian dia langsung menyibukan diri dengan berkas-berkas yang cukup banyak.
Perusahaan tempat Ferdi bekerja memang sedang berkembang pesat, dan Ferdi memang sangat bersemangat untuk pekerjaan itu sehingga namanya sangat cepat melesat untuk menjabat posisi penting di kantor itu.
Ferdi bukanlah berasal dari keluarga kaya raya, namun cukup untuk hidup berkecukupan. Ferdi punya beberapa usaha yang cukup besar, namun ia memilih menyerahkan semua itu kepada keluarganya.
Sedangkan Nesi hanya berasal dari keluarga yang sangat sederhana, orang tuanya tinggal di Surabaya, jadi Nesi harus belajar mandiri untuk mengurus hidupnya. Selain bekerja sebagai manager marketing ia juga punya beberapa bisnis sampingan seperti arsitek juga punya butik yang ia urus saat weekend.
Walaupun sudah bersuami, tapi dia sangat mandiri terutama untuk masalah keuangan. Dia menyadari jika Ferdi tidak mencintainya, jadi sangat mungkin jika Ferdi bisa tiba-tiba menceraikannya, setidaknya Nesi sudah antisipasi untuk hal itu.
......................
Sore itu ketika Nesi hendak pulang dia melihat seorang wanita cantik tengah berdiri di samping mobilnya, Nesi segera menghampiri wanita itu.
Ia ingat, wanita itu yang bersama suaminya tempo hari di sebuah resto.
"Siapa kamu?" Nesi bertanya sedikit ketus. wanita itupun membalikan badannya.
Vika menatap tajam Nesi, memperhatikan Nesi yang berpakaian rapih dan sederhana.
"Oh,,,,, jadi kamu suami dari Ferdi Handoko,,," Vika tersenyum kecut. Ia begitu teliti memperhatikan setiap inci tubuh Nesi.
"Kenapa memangnya, ada yang salah denganku? " Nesi menjawab tak kalah ketus.
"Ya jelas salah dong nyonya besar.... Kamu harus memperbaiki penampilan kamu, apa kamu tak tau selera suami kamu itu?" Vika berbicara dengan nada yang sombong.
"Itu urusan saya dengan suami saya, tak ada hubungannya dengan anda" Nesi mulai geram dengan ucapan Vika.
"Oh begitu, jadi kalau suami anda lari ke pelukan wanita lain, berarti anda sudah tak peduli" Ucapan Vika begitu menohok hati Nesi.
"Apa maksudmu? " Nesi sedikit gemetar, walaupun dia sudah mempunyai feeling tentang ini.
"Kenalin.... Saya WANITA SIMPANAN pak Ferdi Handoko" Jelas Vika sambil menjulurkan tanganya, ia tersenyum sinis.
Nesi langsung menepis tangan Vika dengan kasar.
"Jauhkan tangan kotormu dari hadapanku" Nesi begitu tersulut emosi dan kecemburuan yang membara.
"Cih.... Jangan sok suci kamu, dan ingat ya Ferdi akan memilih hidup denganku daripada denganmu" Lalu Vikapun pergi meninggalkan Nesi yang masih terpukul dengan kenyataan tadi.
Nesi segera masuk ke dalam mobil dan menangis begitu kencang.
Ia tidak menyangka, kenapa suaminya sangat tega menyakitinya, mengkhianatinya.
Tak disadari Nesi menangis sampai sudah hampir jam 10 malam, ia segera melajukan mobilnya ke sebuah hotel. Rasanya di saat seperti ini dia sangat enggan untuk pulang ke rumah.
Disaat seperti ini menjaga jarak mungkin adalah yang terbaik.
*****
Adiz.Ck
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Ester Oktaviana
cerai aja jln satu"nya dripda hidup dgn orang yg tdk mncntai mu nesi,smga nesi bsa mndptkn kbhgian yg seutuh
2021-06-23
0
Sulati Cus
rumah tangga bg sehat mending gugat cerai drpd sakit hati
2021-06-20
1
Rachel Purba
duh nesi sabar banget sdh 5 tahun dikau menyia nyiakan hidupmu..
2021-06-02
1