eps 9

Nesi mulai memasuki rumah khas Jepang itu, sangat sederhana tapi terasa hangat.

"Aku akan mengantarkanmu ke kamar" Ryu sedikit menjelaskan.

Nesi hanya mengangguk dan mengikuti langkat Ryu. Rumah itu sangat sederhana, hampir tidak ada furniture besar, ruang tamu hanya berhiaskan bifet yang tidak terlalu tinggi. ada beberapa hiasan yang sangat menarik.

Di samping bifet ada sebuah meja pendek dan beberapa bantal duduk.

Lalu ada ruangan selanjutnya, Kamar Nesi.

Ryu membuka kamar itu dan meletakkan koper Nesi disana.

"This is your badroom" (Ini kamarmu)Ryu berkata dengan bahasa inggrisnya.

"Thankyou" Nesi berkata dengan sembari membungkukan badan.

Ryu pun meninggalkan Nesi, berkemas di kamarnya sendiri yang bersebelahan dengan kamar Nesi.

Nesipun segera memasuki kamar itu dan membereskan barang-barangnya.

Kamarnyapun sangat sederhana. Ada loker kecil di pojok ruangan, ada meja rias di samping loker.

Tidak ada kasur tinggi, hanya ada kasur tipis khas jepang yang di letakkan hampir di tengah ruang kamar itu.

Ada jendela kecil dengan gorden krem. Nesi membuka jendela itu, tampak pemandangan laut yang sangat indah.... biru bersih.

Vila itu tepat berada di atas bukit yang bersebelahan dengan laut. Angin laut yang begitu sejuk membelai rambut Nesi yang tergerai.

Nesipun merasakan sedikit ketenanangan disana. Melupakan rasa lelah dan penat dalam hidupnya. Dia tersenyum.

......................

"NESI..... KAMU DIMANA..... NESI....."

Ferdi begitu kalap mencari Nesi. Saat ia bangun dia sudah tak mendapati Nesi yang semalam tidur disampingnya.

Ferdi mencari di kamar mandi dan di seluruh ruangan. Dan juga di dapur tapi tak nampak apa yang Ferdi cari.

Diapun kembali ke kamar dan berganti pakaian kerja. Saat hendak pergi Ferdi melihat sudah ada sandwich dan susu.

Masih hangat....Ferdi memegang gelas susu itu.

"Nesi....." Ferdi sedikit berteriak agar Nesi bisa mendengar.

"Ada apa pak Ferdi....." jawab seseorang yang kemudian keluar dari ruang dapur.

"Oh kamu lin..... kamu sudah sampai" ada nada sesal dalam ucapan Ferdi.

Ferdi benar-benar ingin Nesi yang menjawab panggilan itu.

"Iya pak.... tadi bu Nesi menelfon saya pagi-pagi sekali. Dia bilang agar mulai sekarang saya harus berangkat lebih awal untuk menyiapkan sarapan untuk bapak"

Lina menjelaskan pada Ferdi. Ferdi diam dan memilih untuk menikmati sarapannya.

Lina memang sudah cukup lama bekerja di rumah Ferdi. Tapi dia hanya bekerja part time, karna Lina harus kuliah juga saat siang hari.

Nesi memang sangat baik, dia mengijinkan Lina bekerja di rumahnya meski hanya part time.

"Emang ibu pergi kemana?" Ferdi sedikit memastikan. Walaupun sebenarnya Ferdi tau kemana Nesi pergi.

"Ke Jepang pak. Hebat ya bu Nesi, sudah bisa melihat indahnya jepang" Lina berkata sambil sedikit membayangkan.

"Makanya kamu fokus kuliahnya terus susulah ibu ke jepang!!" Ferdi mencoba bercanda untuk menghibur hatinya.

" Siap pak..... saya selalu berusaha" Lina tersenyum.....

"Baiklah aku berangkat....." Kemudian Ferdipun meninggalkan Lina yang tengah membersihkan meja makan.

Ada rasa sepi di hati Ferdi. Entah apa yang Ferdi fikirkan. Apakah Ferdi sudah mulai merasa kehilangan?

......................

"Sayang..... Aku akan menginap disini malam ini....." Ucap Ferdi pada Vika saat sampai di apartemen Vika.

"Apa..... kenapa???" Vika malah nampak tidak senang dengan ucapan Ferdi.

"Kenapa....??? Apa kamu tidak senang?" Tanya Ferdi penasaran.

"Bukan begitu yang.... aku malah sangat senang ketika kamu mau menemani tidurku" Vika kemudian bergelayut manja, mengalungkan tangannya pada leher Ferdi.

Sepontan Ferdi mengecup bibir Vika. Vikapun merespon kecupan itu, semakin lama kecupan itu berubah menjadi ciuman yang kian panas.

Ferdi sudah hampir tidak bisa mengontrol birahinya. Lama mereka saling menikmati tubuh satu sama lain.

Vikapun mendorong Ferdi hingga ia terkapar di kasur. Dan dengan beringas Vika mengecup dada Ferdi yang sudah sedikit terbuka. Ferdi menggeliat mendapat perlakuan Vika yang cukup liar.

Vika begitu pintar memainkan lidahnya hingga Ferdi sedikit kewalahan menghadapinya.

Dan dengan sekejap Ferdi sudah setengah telanjang, celananya pun sudah terbuka.

Vika dengan lihai memainkan p**is Ferdi, mengulumnya pelan. Mengecup dan menjilat bersamaan.

Ferdi merasa sangat panas dingin. Dan tanpa disadari Ferdi memuntahkan cairan putih itu di dalam mulut Vika.

Dengan pandainya Vika memainkan cairan itu dengan senyum nakalnya.

Setelah sedikit mengumpulkan tenaga, Ferdi segera beraksi.

Menindih tubuh Vika, mengecup bibirnya. Mencium Vika dengan penuh Nafsu. menggerilya bibir Vika. Ranum dan manis, Ferdi sangat menikmati itu. Perlahan Ferdi memasukan lidahnya ke dalam mulut Vika.

Vikapun membalas dan melanjutkan itu. Lama mereka bertukar peran untuk saling menggerilya mulut dan bibir.

Kemudian ciuman Ferdi berpindah ke leher dan meninggalkan banyak ****** disana.

******

Adiz.Ck

Terpopuler

Comments

kimiatie

kimiatie

ada yang halal tapi milih yang Haram🤦🤦 manusia memang tak pernah bersyukur

2023-12-16

0

rintob

rintob

aq bingung dg Nesi yg sukses orang pinter tapi punya suami yang ga cinta koq mau bertahan demi orang tua tpbtdk bahagia itu gimana ya...emang ga ada laki2 lain apa ya

2022-02-13

0

SariRenmaur SariRenmaur

SariRenmaur SariRenmaur

dasar suami pezinah semoga orang tua ferdi tau sehingga nesi bisa cepat cerai

2022-02-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!