Seperti malam-malam sebelumnya, Nesi selalu menyibukan diri di kamar daripada duduk di ruang tamu.
Hubungan Nesi dengan Ferdi belum juga membaik. Kian kesini hubungan mereka kian memburuk, apalagi sejak Ferdi menjalin hubungan dengan Vika.
Nesi memilih diam, meski Nesi tau semua hal tentang hubungan Ferdi dan Vika. Menurut Nesi akan kacau kalau pernikahan Ferdi dengannya berakhir, hal itu akan pembuat kecewa kedua orangtua mereka.
"Zaa..... menurutmu kenapa mama Anna menyerahkan semua bisnis mama kepadaku, bukan ke mas Ferdi" Nesi mengirim pesan kepada Eza asisten bu anna.
Tak sampai 1 menit Eza langsung membalas pesan Nesi.
"Sepertinya ibu Anna kurang percaya dengan kemampuan mas Ferdi dalam mengelola usaha properti itu mbak"
"Begitu ya....."
"Aku mau mengirimkan data tentang pemasukan dan pengeluran bulan ini, bisa nanti mba Nesi mengeceknya"
"Baiklah....."
Lalu tak lama kemudian ada laporan email masuk, Nesi segera mengeceknya, ia meletakkan laptop di kasurnya dan kembali berkutat dengan data yang baru diterima.
Ferdi masih belum bisa menghilangkan kebiasaanya pulang malam, dan kembali Ferdi mencoba menghampiri Nesi, namun nihil. Nesi telah terlelap.
Ferdi mencoba masuk ke kamar Nesi kemudian dengan perlahan Ferdi menyingkirkan laptop yang sudah tertutup itu ke atas meja. Dan tak lupa Ferdipun menyelimuti tubuh Nesi tanpa mengubah posisinya.
Maafkan aku Nes, aku benar-benar belum bisa mencintaimu sampai detik ini, aku belum bisa menerimu, makanya aku lebih memilih menghindar, aku tak mau merusak tubuhmu sebelum aku benar-benar mencintaimu.
......................
"FERDI..... AKU HAMIL "
Ferdi tersentak, ia tidak menyangka kalau Vika akan benar-benar hamil, Ferdi memang sangat mencintai Vika, tapi ia tidak ingin Vika hamil sampai hubungan mereka benar-benar resmi.
Setidaknya Ferdi pernah berfikir untuk menceraikan Nesi, dan akan menikahi Vika.
"Kenapa bisa begini Vik..... bukankah kita selalu memakai pengaman saat berhubungan" Ferdi mulai panik.
"iii iiya.... tapi kan nggak semuanya sukses Fer....." Vika memelas dan memeluk Ferdi dari belakang.
"Tapi Vik.... kalau sudah begini bagaimana aku bisa menjelaskan pada semuanya" Ferdi melepaskan pelukan Vika dan berjalan ke arah jendela apartemen.
Ferdi berkali-kali membuang nafas kasar. Vika hanya terdiam tak merespon ucapan Ferdi.
"Dan bagaimana dengan kamu, bukankah itu akan merusak harga diri kamu, hamil dengan suami orang" Ferdi kembali menghela nafas.
"Beri aku waktu untuk mengurus semua urusanku, sementara kamu, jaga anak kita dan jangan sampai orang lain tau"
Kemudian Ferdi meninggalkan apartemen Vika dengan sedikit kesal.
Ferdi menyetir dengan agak kasar, berkali-kali ia memukul kepala setir dan mengumpat banyak kata-kata.
Sesampainya dirumah, Ferdi melihat Nesi yang tengah duduk di sofa sambil memangku sebuah laptop, Nesi tengah mengerjakan desain sebuah apartemen.
Nesi memang mempunyai ketrampilan yang luar biasa, selain pandai bercakap dia juga lulusan arsitek. Dia memang sangat tertarik pada dunia seni.
"Sudah pulang mas...." Nesi menyapa Ferdi, mencoba mencairkan masalah yang ada diantara mereka.
Ferdi hanya diam. Kemudian Ferdi bergegas pergi ke kamarnya, membersihkan diri dan berganti pakaian.
Ketika Ferdi keluar dari kamarnya dia mendapati Nesi tengah menyiapkan makan malam untuknya.
Ferdi memang pulang lebih awal hari ini, karna merasa jengkel kepada Vika yang tidak bisa mencegah kehamilannya.
Ferdi duduk di sebuah kursi, Kemudian Nesi menghidangkan makan malam berupa ikan goreng dan beberapa sayur pelengkap.
Dengan tak sungkan Nesi mengambilkan nasi untuk Ferdi, dan juga beberapa lauk, lalu meletakkan pirinh itu tepat di hadapan Ferdi.
Ferdipun merespon dan memakan masakan itu, Nesi memilih untuk diam, ia takut merusak acara makan malam itu.
Ferdi menyelesaikan makan, dan langsung kembali ke kamar. Nesi merasa Ferdi mempunyai masalah, tapi ia enggan untuk bertanya. Ia takut hal itu akan memperkeruh suasana hati mas Ferdi.
Nesi sangat berhati-hati dalam berucap. Dia sangat tidak ingin membuat Ferdi marah, karna itu akan berakibat fatal. Bukan sekali dua kali Ferdi menampar Nesi karena amarahnya, bahkan pernah membanting Nesi dan membenturkan kepalanya ke tembok, sampai Nesi akhirnya pingsan dan saat sadar sudah berada di rumah sakit di antar oleh ARTnya.
Setelah Nesi membereskan meja makan ia segera bergegas ke kamar.
Baru saja mau masuk Nesi tertegun mendapati Ferdi sudah berdiri di depan pintu kamarnya.
Nesi berusaha bersikap santai, walaupun di dalam hatinya Nesi merasa takut dan khawatir, kalau kalau Ferdi akan melakukan sesuatu yang di luar dugaannya.
"Ada apa mas....?"
Ferdi masih diam dan tak merespon pertanyaan Nesi. Dia sesekali berdecak dan kemudian diam lagi.
Sepertinya Ferdi tengah menyusun kalimat untuk disampaikan pada Nesi.
"Nes.... Kamu,,,, Apakah kamu keberatan jika aku menikah lagi?...."
Bagaikan petir yang menyambar ubun-ubun Nesi. Nesi sangat terkejut dengan petanyaan Ferdi. Nesi hanya diam mematung. Tak tau harus merespon apa.
"Aku hanya mengutarakan pendapatku, tapi rasanya itu akan sulit. Mengingat orang tua kita sangat menginginkan hubungan kita baik-baik saja. Tapi nyatanya tidak"
Nesi hanya mengangguk.
"Aku akan memikirkannya" Nesi menjawab meski dengan suara yang hampir tak terdengar.
Ferdi mengangguk kemudian dia kembali ke kamarnya, begitupun dengan Nesi.
Sedangkan Nesi yang sudah masuk ke kamar, dia masih cukup tercengang dengan ucapan Ferdi. Bagaimana bisa Ferdi berfikir begitu, andaikan Ferdi meminta untuk bercerai, mungkin itu akan lebih mudah di terima Nesi.
Menikah denganku saja kamu masih belum bisa mencintaiku mas, bagaimana jika kamu menikah lagi, apakah kamu bisa bersikap adil.
Ataukah tujuan utamamu untuk menyiksa batinku lebih dalam.
Nesi menangis.....
^~^
Adiz.Ck
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Leny Andriyani
iihh ngak suka banget dengan karakter nesi udh kyk ngak laku ngak ada lgi laki laki d dunia udh tau laki ya selingkuh msh sjj adem ayam cmn gara" orang tua genjodohin emg bahagia ya seorang anak hrs patuh PD orang tua wlpn TDK bahagia
oon kok dipelihara udh kerja mapan ap lgi ngi wanita takut dtinggal suami aduh goblok ngak ketulungan
pintarin dikit napa Thor
ngak kyk gtu kali
2023-03-08
0
genduk
Ada memang perempuan begitu
2022-05-07
0
Idan Cedan
thor udh ajanta CERAI...! ngapain d pertahan kn rmh tangga yg nyakitin hati,...yg mn jln kn rmh tngga kn nesi buat apa mkirin org tua msing...??? itu nma nya"BODOH"JGN BKIN PMBACA ILFIL THOR DGN KBDOHAN YG GK JELAS....!!!
2022-04-25
0