Seperti biasa, pagi itu Nesi menikmati secangkir kopi dan sandwich di tepi jalan.
"Hai Nes....." Sapa Kenzi yang memang terbiasa bertemu Nesi akhir-akhir ini. Iapun dengan santai duduk berhadapan dengan Nesi dan memesan sarapan untuknya.
Sedangkan Nesi hanya tersenyum tipis dengan sapaan Kenzi, rasa sakit hati dan kecewa masih memenuhi rongga dadanya.
"Kenapa??? apa kamu masih belum pulang kerumah?" Kenzo seperti tau alasan kesedihan Nesi.
Nesi hanya menggelengkan kepalanya.
Kenzi menghela nafas.
"Apa tidak sebaiknya kamu pulang dulu Nes, pastikan bahwa yang di katakan wanita itu tidak benar"
Nesi memang sudah beberapa hari tidak pulang ke rumah, ia memilih tidur di sebuah hotel dekat dengan kantornya.
"Untuk apa aku pula Ken,,,, bahkan sudah beberapa hari ini aku tak pulang pun, Mas Ferdi tak mencoba menghubungiku, ataupun mencariku. Baginya aku tidaklah penting " wajah Nesi kian sendu, matanya mulai berlinang. Kenzi merasa iba melihat keadaan Nesi.
"Nes.... kamu itu cantik, nggak mungkin kalo suamimu mengabaikanmu"
"Untuk apa aku cantik di mata orang lain, tapi tidak bagi suamiku " Nesi kian membungkukan mukanya dan menyembunyikannya air mata yang kian menetes. Kenzi kemudian duduk di samping Nesi, memberi sandaran untuknya menangis.
BRAAKKK
"Owwhhh jadi begini kelakuan kamu ya Nes....." Ferdi tiba-tiba sudah berdiri di hadapan Nesi dan Kenzi.
Mereka berdua sangat kaget dan tergagap, tak sanggup berkata apa-apa.
"Pantas saja, kamu tak pernah pulang beberapa hari ini. Jadi kamu sudah punya lelaki lain?" Ferdi berkata dengan kasar. Matanya melotot, menatap tajam ke arah Nesi.
Nesi tak tinggal diam, dia menyeka air matanya.
"Bukan begitu mas, bukankah kamu yang sudah bermain di belakangku"
"Hei.... jangan kamu membalikan fakta Nes, apa kamu pernah memergokiku bersama dengan wanita lain?" Nada Ferdi kian meninggi.
"Pernah....." Nesi menjawab dengan santai.
"Aaa.... Nggak.... aku nggak pernah begitu, mungkin yang kamu lihat itu adalah klienku....." Ferdi sedikit tergagap, tapi ia masih membela diri.
"Hem..... Kamu kira aku ini orang bodoh yang polos dan tak tau apa-apa?" Nesi berkata dengan sedikit sombong.
"Sudah.... ayolah pulang, kita bahas di rumah" Ferdi beranjak dari tempatnya berdiri dan menarik tangan Nesi dengan kasar.
"Nggak.... Aku ada jumpa klien pagi ini " Nesi mencoba menghindar.
"Baiklah..... Aku tunggu kau di rumah sore ini " Lalu dengan amarah Ferdi melangkahkan kakinya ke arah mobilnya dan meninggalkan Nesi dan Kenzi yang masih terpaku.
"Kenapa bisa-bisanya Nesi ada hubungan dengan CEO ku..... Kurangajar..... andai bukan dia, sudah ku habisi mukanya itu" Ferdi bergumam di dalam mobil dan memukul kursi mobil berkali-kali.
Sementara di tempat Nesi.
"Maaf ya Ken.... Kamu jadi terbawa karena masalah kami" Nesi berkata dengan sendu.
"Nggak papa Nes... santai aja, Jika kamu dalam kesulitan, jangan sungkan untuk meminta bantuanku" Kenzi berkata dengan tulus.
Kenzi memang sudah mengenal Nesi sejak lama, dulu mereka bersekolah di tempat yang sama dan saling akrab satu sama lain, tapi kemudian Kenzi harus meneruskan kuliah di amerika, sehingga mereka lama tak pernah berkomunikasi.
Namun mereka bisa bertemu lagi belum lama ini. Dan mereka kembali dekat.
......................
"Sayang..... Hari ini aku bosen banget dirumah, maukah kamu menemani aku" Vika berkata dengan lembut dan manja.
"Boleh, nanti sore aku jemput di apartemen ya. Kita makan di luar. Sekarang aku mau selesaikan kerjaku dulu.... ok!!!"
Ferdi berkata dengan lembut dan kemudian menutup telfonnya.
Tak lama berselang Ferdi menepuk jidatnya,
Aduh..... bukankah hari ini aku harus menyelesaikan urusanku dengan Nesi.
Masa bodo lah..... aku bisa menyelesaikannya nanti malam.
......................
Kenapa mas Ferdi belum juga sampai rumah? bukankah dia yang memintaku untuk pulang dan menyelesaikan masalah ini.
Nesi sedikit menggerutu, antara malas dan khawatir. Nesi mulai sadar, kemungkinan suaminya pulang malam adalah karena bersama dengan Vika. Nesi membayangkan apa yang kemungkinan terjadi.
Tiba-tiba Nesi geram kemudian menjatuhkan tubuhnya di sofa kemudian membungkuk memegang kepalanya dan menggeram.....
Kenapa aku sebodoh ini..... masih mau menerima lelaki yang jelas tak mencintaiku. Bodoh.....!!!
Nesi terus-terusan menghardik dirinya sendiri, sampai akhirnya Nesi bosan dan tertidur di sofa.
Malam itu Ferdi tidak pulang, nyatanya dia terlalu asik mencumbu Vika malam itu, sampai melupakan Nesi yang sedang menunggunya di rumah.
Dengan mata yang masih sembab Nesi kembali kepada rutinitasnya sehari-hari. Bekerja dan mengurus klien.
"Pak.... apakah boleh proyek ke jepang itu di percepat? " Nesi bertanya kepada atasanya dengan sedikit ragu.
"Boleh tentu saja, tapi apakah kamu sudah siap? bukankah tadinya kamu enggan mengurus itu"
" Saya akan berusaha pak, tapi setidaknya beri saya waktu sekitar 1-2 bulan pak"
"Ok..... itu malah lebih baik. Saya tunggu persiapan kamu"
Nesi mengangguk dan kemudian meninggalkan ruangan kepala kantor itu.
Nesi mulai memantapkan hatinya, Walaupun semua itu terasa berat, namun Nesi berfikir mungkin ini akan jadi yang terbaik.
Adiz.Ck
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
kimiatie
hahaaa...maling teriak maling...biasa dalam masalah ini memang perempuan yang dipersalahkan dulu🤔🤔
2023-12-16
0
SariRenmaur SariRenmaur
ayo nes semangat jgn perdulikan suami yg asyik berzinah dengan wa
nita lain mantapkan langkahmu demi masa depan mu yang lebih baik nes
2022-02-10
0
Ati Awal
smgat
2021-08-04
0