Dinodai Warning!!! Khusus 18++

Delano masuk kedalam kamar yang sudah di tempati oleh Canna. Menatap senang saat melihat wajah Canna yang menatap dirinya ketakutan. Bahkan wanita itu meringkuk di ujung sisi tempat tidurnya. Dimana letak keberaniannya tadi yang menggebu-gebu.

"Kamu ingin tahukan kalau aku sangatlah brengsek! Dan apakah kamu ingin tahu bagaimana lelaki brengsek ini memperlakukanmu?" Delano menyeringai.

Delano menarik tubuh Canna dan menyeretnya ke tengah ranjang yang luas tersebut. Menindihnya dan menatap wajah Canna dengan begitu dalam.

Wanita itu tetap memperlihatkan tatapan beraninya kearah Delano. Bahkan tatapannya berubah menjadi tatapan mengejek, walaupun kenyataannya tubuhnya bergetar hebat karena ketakutan. Dan Delano benci tatapan itu, tatapan yang seolah meremehkan harga dirinya.

Srekk

Delano menyobek pakaian Canna hingga terpampang pakaian dalamnya. Membuat Canna membelalakkan matanya dan menutupi bra yang terlihat.

"Apakah kamu berpikir apa yang kulakukan hanyalah sebuah ancaman bagimu ataukah kamu berpikir kalau aku tidak berani melakukannya?" desis Delano di telinga Canna.

Wanita itu semakin bergetar ketakutan, bahkan air matanya meleleh saat Delano sudah menyobek celana panjang miliknya. Ini pertama kalinya ia bersentuhan dengan lelaki asing secara langsung. Bahkan lelaki ini sudah merendahkan harga dirinya layaknya seorang wanita malam.

"Jangan lakukan itu padaku!" Lirih Canna. "Tolong! Jangan lakukan!!"

Tetapi di telinga Delano terdengar seperti sebuah desahan angin saja. Ia tidak menghiraukan permohonan gadis itu dan tetap melanjutkan aksinya.

Canna meronta-ronta mempertahankan dirinya tetapi Delano lebih kuat dalam menguasai tubuhnya. Bahkan pria itu mengunci kedua belah tangan Canna di atas kepalanya.

Sekali lagi, Delano memperhatikan wajah Canna yang sudah banjir airmata, ia tidak perduli dan akan tetap melakukannya untuk memberikan pelajaran pada gadis yang berani menentangnya ini. Ditambah lagi gejolak yang tiba-tiba muncul dalam dirinya. Membuatnya ingin menuntaskannya dengan segera.

Rasanya dunia berhenti berputar saat keperawanan Canna di renggut paksa. Matanya menatap kosong saat ia merasakan perihnya dan kesakitan yang baru saja di alaminya. Ingin dia menjerit tetapi di tahannya dengan menggigit bibirnya hingga berdarah.

Lelaki yang pertama kali bertemu dengannya, bahkan tega merenggut kehormatannya hanya karena melindungi anak buahnya yang nyata-nyata melakukan kesalahan. Atau bisa juga di sebut, ia sedang menutupi kejahatannya sendiri.

Pada akhirnya, Canna membiarkan saja lelaki itu memuaskan hasratnya, mungkin setelah ini lelaki itu akan melepaskannya dari kungkungan neraka ini.

Sayup-sayup ia mendengar lelaki itu mengerang nikmat di atas tubuhnya. Menikmati setiap rasa sakit hatinya, menikmati setiap kebenciannya dan menikmati tubuh yang tidak rela untuk di jamah. Ia benar-benar benci pada pria yang sedang mengungkungnya saat ini.

"Kamu ternyata sangat nikmat, walaupun kamu tidak pandai menyenangkan lelaki seperti kebanyakan wanita lain. Tetapi aku puas karena akulah yang pertama bagimu." Delano menyapu ujung bibirnya, menyeringai kearah Canna yang masih berada di bawahnya.

Gadis itu berpaling kearah lain, ia sungguh tidak sudi menatap Delano yang merasa puas atas kehancurannya.

"Lain kali aku harap kamu sudah pandai memuaskan diriku!"

Canna melotot mendengarnya, ia kembali meronta merasa tidak terima dengan ucapan Delano yang menghina dirinya.

"Apa maksudnya dengan kata lain kali? Apakah aku selamanya akan tetap terkurung disini?" Lagi, Canna hanya mampu membatin menatap Delano dengan tatapan kebencian.

"Jangan menatapku seperti itu, wajahmu yang cantik akan terlihat jelek!"

Delano berguling ke sisi Canna dan menarik selimut menutupi tubuh telanjang Canna.

Sedangkan Canna hanya diam saja tanpa mau menampik ucapan Delano. Ingin rasanya ia menjerit sekeras mungkin tetapi ia tidak ingin memperlihatkan air matanya di hadapan Delano lagi.

Lelaki itu sudah mengenakan celana miliknya dan menyampirkan kemejanya tanpa mengancingnya.

"Dasar lelaki brengsek!! Aku membencimu!!" teriak Canna seiring tertutupnya pintu kamar yang di tempatinya.

Canna meraung, bahkan ia memukuli tubuhnya sendiri karena sekarang ia tidak suci lagi. Mencakar setiap bagian tubuhnya yang mampu di jangkau oleh tangannya.

"Pasti ayah dan ibu sangat membenciku karena sekarang aku bukanlah gadis perawan lagi. Bahkan keperawananku hilang saat aku belum mendengar lelaki dambaanku mengucapkan ikrar suci," lirih Canna di sela isakannya.

Menutupi wajahnya dengan kedua belah telapak tangannya.

Ia berlari kearah kamar mandi dengan di baluti oleh selimut tebal tersebut.

"Aku akan menghapus setiap jejak yang di tinggalkan oleh lelaki brengsek itu!"

Canna menghidupkan shower dan membasahi seluruh tubuhnya. Bahkan ia beberapa kali menggosok bagian-bagian tubuhnya dengan sangat keras. Sesekali ia meraung untuk melampiaskan penyesalannya dan kebenciannya. Tidak memperdulikan rasa perih yang ditimbulkan oleh luka cakaran miliknya tadi saat bersentuhan dengan air.

Tok tok tok

Canna memilih tidak perduli saat pintu kamar mandi yang di tempatinya di ketok oleh seseorang. Ia duduk meringkuk di bawah shower yang menyala.

"Tuhan. Ambil saja nyawaku sekarang. Aku tidak pantas untuk hidup di dunia ini dengan tubuh kotorku!!" teriaknya.

Canna kembali memukul dan mencubit bagian tubuhnya. Ia tidak memperdulikan rasa sakitnya dan juga gedoran pintu kamar mandi yang di tempatinya. Ia juga tidak perduli dengan suhu dingin pada tubuhnya karena terus-menerus berada di bawah guyuran shower.

Brakkk

Samar-samar Canna melihat seseorang mendobrak pintu kamar mandi yang di tempatinya sebelum kesadarannya hilang.

"Panggilkan dokter!!" teriak Delano saat melihat Canna yang memucat.

Ia menutupi tubuh Canna menggunakan selimut yang teronggok tidak jauh dari tempatnya berada. Menggendongnya menuju kearah tempat tidur miliknya.

"Cepat! Panggil dokter kesini!!"

Delano kembali berteriak saat merasakan tubuh Canna begitu dingin.

"Dokternya sedang menuju kesini!" sahut Derris yang sejak tadi berdiri di belakangnya.

"Katakan pada dokter itu, kalau dia tidak datang dalam waktu 5 menit, maka profesinya sebagai dokter akan hancur!!"

Derris hanya mengangguk dan kembali menghubungi dokter tersebut. Meminta seperti apa yang di perintahkan oleh Delano.

"Sebaiknya Tuan tenang saja dulu. Aku yakin kalau keadaan Nona tidak seperti yang Tuan khawatirkan."

Delano merasa marah mendengar ucapan asistennya.

"Apa kamu bilang? Dia baik-baik saja? Tidakkah kamu melihat kalau wajahnya memucat seperti ini bahkan bibirnya membiru! Dan juga suhu tubuhnya sangat dingin!" Mencengkram kerah kemeja asistennya.

Tetapi lelaki datar itu tidak bereaksi sedikitpun, dia hanya menunduk saja dan membiarkan Delano melampiaskan kemarahannya.

"Pelayan! Pasangkan dia pakaian!" perintah Delano pada pelayan wanita yang mengetok kamar mandi tadi. Pelayan tersebut bermaksud untuk menyerahkan pakaian pada Canna. Tetapi raungan Canna terdengar hingga keluar kamar mandi dan membuatnya panik.

"Baik, Tuan!"

Delano dan Derris segera keluar kamar untuk memberikan waktu pada pelayan tersebut mengenakan pakaian untuk Canna.

"Delano! Siapa yang sakit?" Ren berlari menghampirinya. Meraba dahi Delano.

"Kamu terlambat 11 detik!" ucap Delano dingin menyingkirkan tangan Ren yang menempel di dahinya.

"Hahaha... kamu masih seperti dulu, sangat panik tetapi aku tidak tahu siapa yang membuatmu sepanik ini. Dan juga kamu tidak sakit!"

"Tuan Ren. Silahkan masuk kedalam!" Derris membukakan pintu kamar yang di tempati oleh Canna.

"Baiklah, Derris. Jangan panggil aku sekaku itu, aku merasa tidak nyaman!" sahut Ren terkekeh.

Delano hanya diam saja dan terlihat tenang saat menunggu Ren selesai memeriksa Canna.

"Siapa dia, Lano?" Ren mengakhiri pemeriksaannya.

"Bukan urusanmu!!" cetus Delano.

Ren menggeleng melihat sikap kekeras kepalaan Delano.

"Dia mengalami hipotermia dan juga ada beberapa bekas cakaran di beberapa bagian tubuhnya. Ia semacam melakukan kekerasan pada dirinya sendiri," ucap Ren.

Delano hanya diam saja, acuh.

"Aku sudah meresepkan beberapa obat untuk lukanya dan juga demamnya. Oh iya. Pastikan kondisi tubuhnya agar tetap hangat!" ucap Ren.

"Derris. Kamu suruh mereka untuk mengurusnya. Wanita ini benar-benar menyusahkan!"

Delano berjalan keluar kamar tersebut meninggalkan mereka yang ada disana.

"Siapa sebenarnya gadis itu dan kenapa ia bisa berada di kamarnya Delano?" Ren menatap Derris.

Setahunya Delano sangat tidak suka kamar pribadinya di tempati oleh orang lain. Apalagi oleh wanita asing. Matanya kembali melirik pada sosok cantik yang terlihat memejamkan matanya.

"Derris!! Kamu ikut aku dan kamu Ren, kalau sudah selesai urusanmu maka pulanglah!!" usir Delano di balik pintu.

"Dasar lelaki itu, pura-pura tidak perduli tapi sebenarnya perduli."

Ren menggelengkan kepalanya meninggalkan Canna beserta beberapa orang pelayan.

***

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

bagai mana adiknya

2023-08-30

0

🌷Tuti Komalasari🌷

🌷Tuti Komalasari🌷

kasihan amat sih Canna belum tau letak kesalahannya dimana main langsung di nodai aja kejamnya Delano...😠😠😠

2021-08-27

0

MandaNya Boy Arbeto❤️

MandaNya Boy Arbeto❤️

isss jahat..UD Dy yg berbuat tp kyk GK salah🙄🙄

2021-04-25

1

lihat semua
Episodes
1 Canna Alya Oleander
2 Diculik
3 Dinodai Warning!!! Khusus 18++
4 Makan
5 Usaha Melarikan Diri
6 Kembali Tertangkap
7 Berlebihan
8 Kesepakatan
9 Seorang Tawanan
10 Bertemu Pinus
11 Cemburu
12 Cemburu 2
13 Nasi Goreng
14 Ajakan Atau Perintah
15 Pesta
16 Mengunjungi Kezia
17 Salah Paham
18 Tidak Diizinkan
19 Kekhawatiran Delano
20 Terjadi Lagi Warning!!! Area 18++
21 Hamil
22 Rumah Sakit
23 Tidak Tega
24 Morning Sicknes
25 Kedatangan Pinus
26 Sakit Magh?
27 Perhatian Kecil
28 Pernyataan Pinus
29 Penolakan
30 Salah Sangka
31 Terpaksa Mengiyakan
32 Menggoda
33 Obat Hamil?
34 Didalam Jet Pribadi
35 Sekamar
36 Kapal Pesiar
37 Tercebur
38 Ketahuan
39 Hukuman
40 Jangan Lakukan Lagi
41 Asamnya
42 Masalah
43 Pertemuan Yang Kebetulan
44 Kamu Istriku
45 Tidur Bersama
46 Janji Kelingking Kezia Dan Delano
47 Bertemu Lupin
48 Sosok Gadis Kecil
49 Rival
50 Gagalnya Makan Malam Romantis
51 Kenyataan Yang Sesungguhnya
52 Berwajah Manis
53 Jasmine
54 Apa Rencanamu?
55 Salah Mengartikan Perasaan
56 Ancaman Jacinta
57 Ketakutan Dan Kekhawatiran
58 Wanita Itu Lagi
59 Dia Istriku
60 Rencana Canna
61 Minyak Urut
62 Sikap Sesungguhnya
63 Kedatangan Lupin
64 Aturan Mertua
65 Aturan Mertua 2
66 Kepergian Delano
67 Tersenggol
68 Hilangnya Canna
69 Tanpa Jejak
70 Selamat Tinggal Indonesia
71 Keinginannya Sendiri
72 Serupa Tapi Berbeda
73 Tidak Penyabar
74 Sebelah Anting-Anting
75 Mencari Tahu
76 Penyesalan Yang Terlambat
77 Terlihat Berbeda
78 Flek
79 Dua Kejutan Sekaligus
80 Kerjasama
81 Tunangan Masa Kecil
82 Rencana Delano
83 Pertemuan Yang Tertunda
84 Sisi Tangguh Lainnya
85 Ajakan dan Penolakan
86 Klien Pertama
87 Restoran Baru
88 Orang Yang Sama
89 Kedatangan Delano
90 Menyusul
91 Bertemu Baby G
92 Ketakutan
93 Ingin Membawamu
94 Setelah Sekian Lama
95 Sungguh! Aku mencintaimu
96 Keinginan Alvi
97 Dia Tetaplah Istriku!
98 Kau Sudah Melupakanku
99 Tak Ingin Berbagi
100 Kedatangan Jacinta
101 Berangkat Bersama
102 Wanita Lain
103 Tidak Ingin Menjadi Prioritas Utamamu
104 Sorot Mata Tajam Itu...
105 Kamu Hanya Milikku
106 Ciuman Singkat Penuh Rindu
107 Siapa Yang Menjebakku
108 Tatapan Tidak Percaya Dan Penuh Kecewa
109 Bukan Tipeku
110 Tanpa Nama Pengirim
111 Ketahuan
112 Mau Pergi Kemana?
113 Pergi ke Mall
114 Memaksa
115 Menjadi Sebuah Transaksi
116 Ingin Melihat Dirimu Lebih Lama Lagi
117 Menghindar
118 Menghilang Tanpa Jejak
119 Ruangan Gelap
120 Menyusulmu
121 Sebuah Obsesi
122 Tamu Tak Diundang
123 Kalap
124 Ditengah Jalan
125 Tanpa Perlawanan
126 Takut Berlebihan
127 Maaf
128 Jangan Tinggalkan Aku
129 Lelaki Pengganggu
130 Meminta Restu
131 Antara Kenyataan Dan Halusinasi
132 Melepas Rindu
133 Lamaran
134 Wedding Day 1
135 Wedding Day 2
136 Bulan Madu Kedua
137 Panggil Papa
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Canna Alya Oleander
2
Diculik
3
Dinodai Warning!!! Khusus 18++
4
Makan
5
Usaha Melarikan Diri
6
Kembali Tertangkap
7
Berlebihan
8
Kesepakatan
9
Seorang Tawanan
10
Bertemu Pinus
11
Cemburu
12
Cemburu 2
13
Nasi Goreng
14
Ajakan Atau Perintah
15
Pesta
16
Mengunjungi Kezia
17
Salah Paham
18
Tidak Diizinkan
19
Kekhawatiran Delano
20
Terjadi Lagi Warning!!! Area 18++
21
Hamil
22
Rumah Sakit
23
Tidak Tega
24
Morning Sicknes
25
Kedatangan Pinus
26
Sakit Magh?
27
Perhatian Kecil
28
Pernyataan Pinus
29
Penolakan
30
Salah Sangka
31
Terpaksa Mengiyakan
32
Menggoda
33
Obat Hamil?
34
Didalam Jet Pribadi
35
Sekamar
36
Kapal Pesiar
37
Tercebur
38
Ketahuan
39
Hukuman
40
Jangan Lakukan Lagi
41
Asamnya
42
Masalah
43
Pertemuan Yang Kebetulan
44
Kamu Istriku
45
Tidur Bersama
46
Janji Kelingking Kezia Dan Delano
47
Bertemu Lupin
48
Sosok Gadis Kecil
49
Rival
50
Gagalnya Makan Malam Romantis
51
Kenyataan Yang Sesungguhnya
52
Berwajah Manis
53
Jasmine
54
Apa Rencanamu?
55
Salah Mengartikan Perasaan
56
Ancaman Jacinta
57
Ketakutan Dan Kekhawatiran
58
Wanita Itu Lagi
59
Dia Istriku
60
Rencana Canna
61
Minyak Urut
62
Sikap Sesungguhnya
63
Kedatangan Lupin
64
Aturan Mertua
65
Aturan Mertua 2
66
Kepergian Delano
67
Tersenggol
68
Hilangnya Canna
69
Tanpa Jejak
70
Selamat Tinggal Indonesia
71
Keinginannya Sendiri
72
Serupa Tapi Berbeda
73
Tidak Penyabar
74
Sebelah Anting-Anting
75
Mencari Tahu
76
Penyesalan Yang Terlambat
77
Terlihat Berbeda
78
Flek
79
Dua Kejutan Sekaligus
80
Kerjasama
81
Tunangan Masa Kecil
82
Rencana Delano
83
Pertemuan Yang Tertunda
84
Sisi Tangguh Lainnya
85
Ajakan dan Penolakan
86
Klien Pertama
87
Restoran Baru
88
Orang Yang Sama
89
Kedatangan Delano
90
Menyusul
91
Bertemu Baby G
92
Ketakutan
93
Ingin Membawamu
94
Setelah Sekian Lama
95
Sungguh! Aku mencintaimu
96
Keinginan Alvi
97
Dia Tetaplah Istriku!
98
Kau Sudah Melupakanku
99
Tak Ingin Berbagi
100
Kedatangan Jacinta
101
Berangkat Bersama
102
Wanita Lain
103
Tidak Ingin Menjadi Prioritas Utamamu
104
Sorot Mata Tajam Itu...
105
Kamu Hanya Milikku
106
Ciuman Singkat Penuh Rindu
107
Siapa Yang Menjebakku
108
Tatapan Tidak Percaya Dan Penuh Kecewa
109
Bukan Tipeku
110
Tanpa Nama Pengirim
111
Ketahuan
112
Mau Pergi Kemana?
113
Pergi ke Mall
114
Memaksa
115
Menjadi Sebuah Transaksi
116
Ingin Melihat Dirimu Lebih Lama Lagi
117
Menghindar
118
Menghilang Tanpa Jejak
119
Ruangan Gelap
120
Menyusulmu
121
Sebuah Obsesi
122
Tamu Tak Diundang
123
Kalap
124
Ditengah Jalan
125
Tanpa Perlawanan
126
Takut Berlebihan
127
Maaf
128
Jangan Tinggalkan Aku
129
Lelaki Pengganggu
130
Meminta Restu
131
Antara Kenyataan Dan Halusinasi
132
Melepas Rindu
133
Lamaran
134
Wedding Day 1
135
Wedding Day 2
136
Bulan Madu Kedua
137
Panggil Papa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!