" aduh...sakit sekali,apa yang terjadi denganku."
salah satu dari empat anggota harimau darah merintih kesakitan,dan di ikuti lainya.
mereka tidak pernah menyangka akan mengalami hal yang belum pernah selama beberapa tahun ini menjadi penguasa di desa itu.
para anggota harimau itu berusaha bangkit,dan menahan rasa sakit yang mereka alami,tetapi tulang tulang mereka seakan remuk,mungkin beberapa tulang mereka sedikit bergeser dari tempatnya sehingga untuk bangkit saja mereka harus menahan rasa sakit yang amat sangat.
pak kasdi pemilik warung seakan tidak percaya dengan apa yang di lihatnya,bagaiman mungkin keempat anggota harimau darah bisa menjadi seprti ini.
siapa yang melakukanya?mengapa para anggota harimau darah bisa terlempar sperti itu,dan apa yang terjadi,pak kasdi hanya bisa bertanya di dalam hati.
cia Bu Ki berjalan keluar warung dengan santai, seperti tidak terjadi apa apa di tempat itu,wajahnya tetap tenang dan tidak menunjukan ekspresi lain.
" tunggu anak muda."
pak kasdi berusaha menahan cia Bu Ki yang akan beranjak pergi.
" ada apa tuan?bukankah tuan tadi telah menyuruh saya pergi dari sini,mengapa tuan memanggil saya?"
"bagaimana ini?apa yang terjadi,bisa hancur usaha saya kalau saja..."
pak kasdi tidak dapat melanjutkan kata katanya karena dia takut membayangkan bagaimana andai pendekar cakar harimau mengetahui bahwa anak buahnya sedang terkapar tidak berdaya di depan warungnya.
" tenang tuan,saya akan bertanggung jawab atas semua ini,saya akan membawa mereka untuk bertemu tuanya,walau pun saya bukan bangsa dari negri ini setidaknya saya sangat prihatin dengan masyarakat desa ini sepertinya di cekam ketakutan.
" apa...kamu akan datang untuk menemui manusia itu?tidak anak muda jangan,lebih baik urungkan niatmu anak muda."
pak kasdi sangat terkejut dengan ucapan dari Cia Bu Ki.
bagaimana mungkin pemuda yang baru saja menanjak umur 20 tahunan akan datang ke markas harimau darah.
" apapun yang terjadi pada saya,tuan tidak usah khawatir,saya yakin,saya akan membereskan semua ini."
cia Bu Ki pun menyeret para anggota harimau darah untuk menunjukan dimana letak markas mereka yang telah membuat kekacauan di desa itu selama beberapa tahun terakhir.
**
" ampun tuan...jangan bunuh kami."
" Hem...perbuatan kalian telah membuat bangsa kalian sendiri menderita,apa gunanya kalian hidup?"
cia Bu Ki pun menggertak akan membunuh para angota harimau darah itu.
membuat mereka menjadi sangat ketakutan.
setelah sampai di depan markas harimau darah,merekapun di lepaskan.
" pergilah...katakan pada pemimpin kalian,bahwa saya lah yang membuat kalian seperti ini,saya akan tunggu di sini."
keempat angota harimau itu berlari dengan tertatih tatih,semangat hidup mereka kembali lagi setelah cia Bu Ki melepaskan mereka,apa lagi di depan markas mereka.
sehingga keberanian mereka kembali dan menantang cia Bu Ki yang berdiri memandang dengan tangan di silangkan di dada.
" lihatlah...sebentar lagi,kamu akan menyesal telah mebuat kami seperti ini."
walau mereka berteriak tetapi mereka telah menjauh dari cia Bu Ki yang masih berdiri memandang markas harimau darah.
" apa yang terjadi dengan kalian,siapa yang membuat kalian seperti ini?"
salah satu anggota harimau darah heran melihat temanya babak belur,tetapi teman di belakangnya malah tersenyum,karena dirinua sangat senang,melihat mereka babak belur.
memang keempat anggota harimau darah yang babak belur ini orang kepercayaan pemimpin ketua mereka,sehingga membuat mereka besar kepala dan sangat sombong.
" mana ketua."
dengan sombongnya mereka bertanya,walau tubuh mereka telah babak belur.
" ketua saat ini sedang di balkon,sebaiknya jangan kesana karena ketua sedang bersenang senang dengan para gadisnya."
" ini sangat penting,karena saat ini ada pemuda yang ilmunya tinggi sedang berada di luar ingin menantang kehebatan ketua."
" seorang pemuda?berarti kalian berempat ini babak belur karena seorang pemuda?"
tawa mereka pecah seakan tak percaya tetapi sangat lucu,bahwa mereka berempat yang tubuhnya sangat kekar harus babak belur di hajar oleh seorang pemuda.
" apa yang kalian tertawakan,kami akan adukan pada ketua agar kalian mendapat hukuman dari ketua."
para anggota harimau darah yang lain menjadi pucat,mereka tidak percaya akan di adukan oleh sang ketua hanya karena bercanda.
keempat anggota harimau darah langsung pergi ke balkon dimana saat pendekar cakar harimau yang menjadi pemimpin organisasi harimau darah sedang bersenang-senang dengan para gundiknya di balkon belakang.
saat keempat anggota itu datang dan langsung berlutut di hadapan pendekar cakar harimau
mengerutkan keningnya,sudah dalam aturannya,apapun yang terjadi jangan pernah mengganggu dirinya saat sedang bersenang-senang,dan itu telah menjadi keputusanya,apabila di langgar bersiaplah mendapat hukuman yang akan membuat anggotanya menyesal.
" apa yang kalian lakukan di sini?jangan besar kepala kalian berempat, walau kalian telah Ku angkat menjadi orang kepercayaan ku,seenaknya kalian datang ke tempat ini.
" ampun Ki..kami bukan bermaksud mengganggu Ki sapto,tetapi saat ini markas kita dalam bahaya."
brakk.....
meja yang ada di hadapan Ki Sapto atau Pendekar cakar harimau hancur,saat telapak tangan Ki Sapto langsung menghantam meja tersebut.
" apa kalian ini sudah gila?siapa yang berani menghancurkan tempat ini?''
wajah ki sapto memerah, tubuhnya yang tambun,berdiri dan maju menendang salah satu anggota nya, sehingga terdengar jerit kesakitan yang sangat keras.
wajah mereka pucat,mereka tidak sanggup berkata-kata lagi,kemarahan Ki Sapto adalah suatu yang sangat di takuti mereka.
" kamu...apa yang kalian bicarakan sudah kalian pikirkan?"
" maaf Ki,saat ini ada seorang pemuda yang ingin menantang Ki sapto."
" apa...pemuda?"
" benar Ki,pemuda itu saat ini berada di luar markas kita,dia memiliki ilmu yang sangat tinggi."
Ki sapto terdiam,sungguh laporan dari anggotanya membuat dia sangat penasaran,dari wajah mereka yang lembam dan tampak sedikit kejujuran yang terpancar akibat rasa takut membuat Ki sapto menahan sedikit emosinya.
Hem..apakah dia salah satu murid pandepokan?apakah ki Ageng,telah mengetahui bahwa organisasi yang di bangunnya selama beberapa tahun ini adalah miliknya.
tidak...
hati Ki sapto berkecamuk dengan sejuta pertanyaan.
Ki sapto berjalan mondar mandir,dia berpikir siapakah pemuda itu.
" kamu..kumpulkan semua anggota kita,segera hadapi pemuda itu,saya akan segera ke sana."
Ki Sapto pun memerintahkan untuk mengumpulkan semua anggotanya menyerang cia Bu Ki.
tanpa di perintah dua kali,mereka pun segera mengumpulkan anggota harimau darah,dan langsung keluar markas untuk menyerang cia Bu Ki yang masih melipatkan tanganya di dada.
tampak bibirnya bergetar menghitung jumlah anggota harimau darah yang sedang menuju ke tempatnya.
" Hem...apa yang mereka lakukan?dimanakah pemimpin mereka,saya tidak melihat getaran kekuatan di antara mereka."
cia Bu Ki yang masih tetap tenang,walau saat ini kurang lebih delapan puluh orang sedang menuju ke tempatnya di mana dia berdiri sekarang dengan membawa senjata lengkap.
" serbu..."
hanya satu teriakan, anggota harimau darah langsung berlari menyerang cia Bu Ki.
kali ini para anggota harimau darah kena batunya, bagaimana tidak Cia Bu Ki menghilang dari kepungan mereka,dan satu persatu teriakan dari teman mereka membuat suara yang bising.
tubuh mereka terlempar kesana kemari akibat tendangan dan pukulan cia Bu Ki yang tidak dapat di hindari oleh mereka.
" dia bukan manusia,dia siluman sebaiknya tinggalkan tempat ini."
mereka yang belum m ndapat jatahbpukulan dari Cia Bu Ki berusaha kabur,karena hampir separu dari mereka kini terbaring di tanah tanpanmerka sadari apa yang terjadi dengan mereka.
para anggota harimau darah yang tersisa berusaha menyelamatkan diri,tetapi dasar cia Bu Ki ,yang tidak ingin di katakan tidak adil dalam pembagian pukulan,mengejar mereka untuk menerima pukulan dan tendangan sehingga seluruh anggota harimau darah mendapat bagian pukulan dan tendangan dari Cia Bu Ki.
Hem...cia Bu Ki pun membersihkan pakainya dari debu yang menempel di tubuhnya.
setelah puas memberikan bonus pada anggota harimau darah yang saat ini tergelatak di tanah mengaduh kesakitan.
" ha ha ha ha..ternyata dengan sedikit kemampuanmu,kamu berani unjuk Gigi di tempat ini anak muda?"
Ki Sapto yang sejak tadi telah berada di tempat itu sebenarnya terkejut,karena hanya hitungan menit anak buahnya telah terkapar oleh pukulan pemuda ini.
awalnya Ki Sapto merasa gentar saat anggota nya melaporkan ada pemuda yang ingin menantangnya,tetapi setelah melihat Cia Bu Ki adalah keturunan Tionghoa dirinya merasa lega,karena bukan dari pandepokan Ki ageng,sehingga hatinya lega.
walau Cia Bu Ki menghajar dengan cara yang aneh, setidaknya kemampuan pemuda itu hanya berbeda setingkat di bawahnya.
itu hanya pikiran Ki sapto, yang tidak tau kalau saat ini pemuda itu memiliki kemampuan lebih tinggi dari gurunya Ki Sapto dahulu Ki Ageng damar yang sangat di takutinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Egen
cuuss
2021-10-02
2
Miarso
bi lawan
2021-06-29
1
Bagus Bali
lanjut...019
2021-06-12
1