Teman Lama

Delia telah menunjukkan kemampuannya didepan Agra. Sebagaimana mestinya tugas seorang sekertaris, dia menyusun kalimat demi kalimat yang dikemas secara apik untuk kemudian dipresentasikan didepan para kepala divisi juga seluruh anak cabang Wijaya Group. Berbeda dengan tadi, saat keraguan meliputi hatinya. Kini gadis cantik itu, tampil dengan penuh rasa percaya diri.

Mata Agra tak berkedip ketika memperhatikan Delia yang tepat berada disampingnya. Gadis itu secara luwes menyampaikan target-target masa mendatang yang akan dicapai oleh Wijaya Group. Sebagian kepala divisi laki-laki berdecak kagum mendengar hasil presentasi Delia, sebagian lagi menatap sinis Delia, karena berada tepat disamping presdir tampan idola mereka yang tentu saja membuat para kepala divisi perempuan itu mengumpat dalam hati untuk segera meminta Delia menyingkir dari samping Agra.

Delia dengan piawainya membawa diri pada presentasi pertamanya yang dihadiri oleh para petinggi Wijaya Group. Gadis itu mampu membentuk kesan menyenangkan terhadap penampilan perdananya kali ini, dia mampu menunjukkan bahwa dirinya pantas dan patut untuk diperhitungkan menjadi sekertaris Agra dan supaya tak dianggap remeh oleh para karyawan lain seperti selama ini.

Tentu saja semua itu atas kerja kerasnya dengan sekertaris Sintya sebagai mentornya dua minggu terakhir ini.

Kali ini sekertaris Sintya hanya duduk disamping asisten Alex, dia mencatat poin-poin penting hasil dari presentasi Delia. Tersenyum puas, menatap Delia. " Sempurna." Ucapnya tanpa suara.

Delia tersenyum canggung sekaligus bangga.

" Terimakasih." Balasnya pelan, dengan gurat bahagia diwajahnya. Setelahnya kembali duduk disamping kursi kebesaran Agra.

Sedari tadi, Agra hanya memperhatikan ketika Delia menyampaikan presentasinya . Duduk diam dengan raut tanpa ekspresi. Dia menatap tajam para Staffnya kali ini. Dengan isyarat tatapan tajamnya, jantung mereka berdetak kencang. Semua sudah paham, ketika tuan Agra bergaya mengintimidasi seperti ini, sudah tentu kalau dia meminta untuk semua laporan segera diberikan padanya.

" Alex…"

" Ya… tuan"

" Periksa seluruh laporan yang telah mereka buat."

" Baik tuan" Tegasnya tanpa banyak membuang waktu.

" Hancurkan siapapun yang berani mengkhianati kita!"

Seketika mereka terlihat pucat pasi mendengar ancaman dari presdir Agra. Tadi sebelum rapat, beberapa divisi telah merevisi ulang laporan-laporan yang mereka anggap ada kesalahan, meskipun kesalahan kecil.

Tetapi tetap saja, hati dan pikiran mereka masih juga was-was mendengar kalimat yang terlontar dari atasannya. Takut jika nanti asisten Alex menemukan kesalahan yang mungkin saja luput dari pemeriksaan mereka.

Dengan kejeliannya. Asisten Alex yang dibantu sekertaris Sintya dengan cepat menyelesaikan sesi pemeriksaan laporan bulanan.

Dia menatap tuan Agra, lalu menganggukkan kepala sebagai pertanda bahwa laporan telah selesai diperiksa dan tidak ditemukan kesalahan apapun.

" Semuanya berjalan dengan baik tuan. Anda tidak perlu khawatir. Bahkan cabang Bandung menunjukkan grafik pendapatan yang terus meroket secara signifikan saat ini." Terangnya dengan nada meyakinkan.

Mereka yang sedari tadi cemas dengan keringat mengalir di pelipis akibat menunggu asisten Alex memeriksa seluruh laporan, kini dapat bernafas lega.

" Apa jadwalku setelah ini?" Agra menatap tajam asisten Alex.

" Anda memiliki pertemuan dengan kolega dari Belanda satu jam lagi. Tetapi mereka meminta untuk bertemu di restoran saja. Menurut informasi yang saya dapatkan dari sekertarisnya mereka tidak menyukai pertemuan secara formal. Mereka ingin lebih santai membahas bisnis dengan anda tuan"

Agra mengangguk dengan ekspresi dingin. Setelahnya ia menoleh menatap tajam kearah sekertaris barunya.

" Aku ingin kau yang menjadi pendampingku nanti siang. Segera siapkan data-datanya." Tunjuknya menuding tepat didepan wajah sekertaris barunya. Mata teduh gadis itu menatap Agra. Sejenak lelaki itu tersihir oleh tatapan sayu Delia. Sedetik kemudian Agra mengalihkan pandangan, tidak tahu perasaan macam apa ini. Detak jantungnya berpacu lebih cepat seirama alunan musik yang terdengar di tempat hiburan malam, ketika menatap gadis yang dulu sering dimakinya setiap mereka tak sengaja bertemu.

Sungguh tidak ada yang tahu jalan hidup seseorang itu seperti apa. Bahkan sang taipan kaya inipun tidak mengira jika sebentar lagi akan menikahi gadis biasa yang saat ini menjadi karyawannya.

" Baik tuan… saya akan segera menyiapkan file datanya"

Kemudian lelaki itu berdiri mendorong kursi kebelakang lalu berjalan meninggalkan mereka diruang meeting.

Setelahnya Agra keluar dari ruangan luas tersebut, menuju ruangannya. Meninggalkan harum khas maskulin dari tubuhnya. Beberapa staff terlihat senyam-senyum sendiri. Jelas sekali dari wajah bersemu mereka, kalau mereka sebenarnya begitu mengidolakan atasan tampan nan rupawan itu. Tetapi mungkin hanya sebatas menyukai dan tak akan pernah tersampaikan pun sampai nanti. Sebab semua tahu sosok Agra itu seperti apa. Sosok dengan aura penuh kekejaman. Lelaki kaya yang jahat dan tak punya belas kasih. Yang mampu menghancurkan musuh-musuhnya sampai titik terlemah mereka.

Untuk itu mereka bertekad untuk tak membuat masalah sekecil apapun, yang dapat merugikan hidup mereka sendiri nantinya.

" Saya telah selesai memeriksa seluruh laporan kalian. Sejauh ini tidak ada masalah. Kedepannya saya berharap, perusahaan kita akan berkembang pesat merambah segala bidang."

"Terima kasih atas kerja sama juga kerja keras kalian selama ini. Rapat hari ini kita tutup." Tegasnya dengan nada serius menutup rapat bulanan. Kemudian asisten Alex berlalu meninggalkan ruang meeting. Menuju ruangan tuan Agra.

Huuuuffftt. Akhirnya terbebas dari rasa tercekik ini juga. Sepanjang meeting berlangsung tadi, rasa sesak menjalar memenuhi paru-paru mereka.

...****************...

Di Restoran,

Beberapa jam setelah meeting bulanan dengan hasil memuaskan tadi, Presdir Agra bersama Delia sedang duduk bersama kolega dari Belanda untuk membahas perkembangan cabang Wijaya Group disana. Pihak investor berencana menambah jumlah investasi Aegon company kepada Wijaya Group dengan proyek pembangunan pabrik harness mobil canggih sebagai targetnya.

Delia terlihat sedang mengetik semua kesepakatan serta hal-hal yang akan dibutuhkan nantinya, ketika mereka membahas ulang perencanaan pembangunan dilain waktu. Pembahasan ini memakan waktu sekitar dua jam lamanya.

Itu artinya jam makan siang kantor telah mereka lewati. Setelahnya ketika pelayan restoran datang membawa pesanan mereka, Delia segera mengambil piring berisi satu potong croissant berisi ayam berbalur mentega dengan potongan keju yang terasa menggoda juga segelas lemon tea, minuman sederhana dengan berjuta manfaat yang terkandung, cacing-cacing diperutnya semakin berdemo ketika indera penciumannya menghirup aroma khas menu kelas atas direstoran mewah ini.

...****************...

Barend Adrima Aegon.

CEO muda asal Belanda yang juga teman kuliah Agra ketika di Belanda dulu.

Saat membahas kerjasamanya dengan Agra tadi, beberapa kali tatapan matanya tidak fokus memperhatikan informasi yang disampaikan oleh Agra.

Agra yang terganggu atas ulah Barend yang bersikap tidak profesional melihat Delia dengan tatapan penuh arti itu terdengar berdecak.

" Saya rasa meeting kali ini sudah cukup. Jika ada yang perlu dibahas lagi, kita bisa lanjutkan nanti di kantor." Menatap tajam Barend. " Saya rasa semua orang akan berpikir dua kali untuk bekerjasama dengan seseorang yang tak memiliki attitude baik. Apalagi dengan seorang mata keranjang." Desisnya dipenuhi nada kegeraman.

Delia tidak tahu apa yang membuat suasana hati bosnya berubah. Tanpa disadari olehnya bahwa Barend telah memandangi tubuh ramping mungilnya sedari tadi dengan tatapan tak biasa dan juga penuh arti. Kemudian secara impulsif Agra mengakhiri rapat investasi saling menguntungkan dengan nilai jutaan dollar ini. Bahkan dia tidak perduli, jika proyeknya kali ini akan berujung pembatalan.

Agra berucap dengan nada tegas pada sekertaris barunya. " Segera kemasi berkas-berkasmu. Alex menunggumu didepan. Kau pergi saja dengannya!" Berbicara tegas tanpa menatap lawan bicaranya.

Gadis itu dengan gerakan cepat berdiri sedikit menjauh dari tempatnya duduk tadi. Kemudian membungkuk berpamitan dengan Agra serta kolega bisnisnya.

" Baik tuan, saya permisi." Setelahnya berjalan cepat menuju area parkir restoran. Sebenarnya kalau jalan kaki menuju gedung Wijaya Group hanya akan memakan waktu sekitar sepuluh menit saja, tetapi karena presdir Agra memerintahnya dengan tegas tadi.

Delia jadi takut kalau sampai nanti menyinggung atasannya, lalu berimbas pada ketentraman hidupnya. Yaudah deh lebih baik ikut apa katanya saja lah. daripada nanti kena damprat sama tuh presdir songong… huhh nyebelin. Dalam perjalanan menuju area parkir gadis itu bergumam-gumam menggerutu.

***

" Kau masih saja garang seperti dulu " Barend terkekeh melihat sikap Agra yang dianggapnya begitu lucu. " Sekertarismu itu… aku sepertinya… ter…" Ucapannya terpotong.

" Dia calon istriku!!" Terangnya secara impulsif. Bukankah Agra meminta Delia untuk merahasiakan hubungan mereka. Tetapi sekarang malahan dirinya sendiri yang mengungkapkan dengan terang-terangan.

Lelaki tampan berdarah belanda itu terdiam. Dia tampak mengulas senyum mengejek. " Omong kosong apa yang kau ucapkan Agra. Dan sejak kapan seorang Agra Wijaya memiliki hubungan serius dengan seorang wanita . Yang ku tahu kau hanya menjadikan mereka pemuas nafsumu semata. Oh… atau gadis itu salah satu diantara mereka?" Ucapnya penuh dengan nada mengejek.

" Tutup mulutmu bedeb*h… !!" Rahangnya mengetat. Sorot matanya menampilkan kilat kemarahan. " Aku rasa aku telah membuang- buang waktuku yang berharga ini dengan meladeni mulut busukmu yang selalu kau gunakan untuk menjerat para budak se**s yang kau sewa tiap malammu itu."

" Calm in down, Agra. Aku kan hanya bercanda, kenapa kau serius sekali brother? Mari kita lanjutkan kelangsungan kerjasama kita yang tertunda tadi. Kurasa ini bisnis yang sangat menguntungkan untukmu." Terangnya dengan nada meyakinkan.

" Tingkahmu membuatku malas melanjutkan obrolan ini. Jadi jika kau memang tetap ingin bekerjasama dengan Wijaya Group, lebih baik kau datang ke kantor besok!!!" Kemudian Agra menarik diri dari duduknya lalu melangkahkan kaki meninggalkan restoran tanpa perduli dengan ocehan Barend yang bermaksud menahannya supaya tetap tinggal untuk mendengar segala tingkah provokasinya.

Barend adalah lelaki ambisius yang akan melakukan segala macam cara untuk mendapatkan keinginannya. Bahkan dengan cara keji sekalipun. Dia selalu merasa bahwa dirinyalah yang paling sempurna. Namun, itu semua tertutupi oleh sikap humoris yang selama ini melekat pada dirinya. Saat ini ia menganggap Agra selalu berada diatasnya sebagai pemimpin pabrik senjata terbesar se Asia, lalu dia menjadikan Agra sebagai targetnya supaya tak ada lagi musuh-musuh yang menjadi penghalang guna mencapai puncak kejayaannya. Tetapi meski begitu lelaki Belanda ini tidak mengenal baik orang yang dia anggap sebagai musuh. Agra adalah sosok tangguh dan juga bukanlah seorang yang mudah dikalahkan, bahkan kini taipan kaya itu telah mengetahui rencana busuk Barend untuk menggulingkan kekuasaannya. Lelaki bule itu tersenyum lebar dengan penuh rasa percaya diri, merasa semua siasat yang telah ia susun berjalan sesuai perhitungan. Sungguh… semuanya telah gagal. Bahkan sebelum genderang perang ditabuh. Agra telah mengetahui strategi apa yang akan diambilnya.

Bersambung…

...****************...

**TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA.

Stay save and Stay healthy

SEE YOU ON THE NEXT EPISODE**

Episodes
1 1. Pengenalan Tokoh
2 2. Pertemuan pertama
3 3. Pertemuan kedua
4 4. Pertemuan ketiga
5 5. Rencana Perjodohan
6 Menolak Perjodohan
7 Kerja Kantoran
8 Perjodohan berlanjut
9 Musuh mengintai
10 Sesi Curhat
11 Sekertaris Tuan Agra
12 Teman Lama
13 Menikah
14 Malam Pertama
15 Sayang?
16 Insiden
17 PINGSAN!!
18 Berubah Lembut
19 Tak Dapat Menahan...
20 Mempublikasikan?
21 Menyadari....
22 Ternyata Jatuh Cinta
23 Merajut Kasih..
24 Hamil..?
25 Rujak...?
26 Pelakor Atau Pebinor???
27 kegaduhan...
28 Mie Instan...
29 Menghukum Pak Li
30 Ke Rumah Yura...
31 Kencan Manis
32 Ngidam Nasi Goreng
33 Celaka!
34 Ngidam lagi?
35 Ancaman Natasya.
36 Dia Milikku!
37 Cinta
38 Mengejar Cinta
39 Sepenggal Kisah
40 Rencana Publikasi
41 Kesalahpahaman?
42 Bayi-bayi Sehat?
43 Kamar Rahasia
44 Ramuan Turun Temurun
45 Draft
46 Tak Bisa Jauh Darimu!
47 London...
48 Penculikan
49 Menemukanmu
50 Dalam Jangkauan
51 Barend
52 Karisa
53 Kontraksi Palsu
54 Mertua Idaman
55 Leo membuat ulah lagi?
56 Tak bisa marah padamu.
57 Long distance Relationship?
58 Memanjakan Diri
59 Yura dan Ibu
60 Kangen
61 Asiik Suamiku Pulang
62 Melepas Rindu
63 Melepas Rindu Lagi
64 Draft
65 Pesta Pernikahan Part 1
66 Pesta Pernikahan Part 2
67 Pesta Pernikahan Part 3
68 Menjelang Pesta.
69 Draft
70 Kelahiran Sang Penerus
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. Pengenalan Tokoh
2
2. Pertemuan pertama
3
3. Pertemuan kedua
4
4. Pertemuan ketiga
5
5. Rencana Perjodohan
6
Menolak Perjodohan
7
Kerja Kantoran
8
Perjodohan berlanjut
9
Musuh mengintai
10
Sesi Curhat
11
Sekertaris Tuan Agra
12
Teman Lama
13
Menikah
14
Malam Pertama
15
Sayang?
16
Insiden
17
PINGSAN!!
18
Berubah Lembut
19
Tak Dapat Menahan...
20
Mempublikasikan?
21
Menyadari....
22
Ternyata Jatuh Cinta
23
Merajut Kasih..
24
Hamil..?
25
Rujak...?
26
Pelakor Atau Pebinor???
27
kegaduhan...
28
Mie Instan...
29
Menghukum Pak Li
30
Ke Rumah Yura...
31
Kencan Manis
32
Ngidam Nasi Goreng
33
Celaka!
34
Ngidam lagi?
35
Ancaman Natasya.
36
Dia Milikku!
37
Cinta
38
Mengejar Cinta
39
Sepenggal Kisah
40
Rencana Publikasi
41
Kesalahpahaman?
42
Bayi-bayi Sehat?
43
Kamar Rahasia
44
Ramuan Turun Temurun
45
Draft
46
Tak Bisa Jauh Darimu!
47
London...
48
Penculikan
49
Menemukanmu
50
Dalam Jangkauan
51
Barend
52
Karisa
53
Kontraksi Palsu
54
Mertua Idaman
55
Leo membuat ulah lagi?
56
Tak bisa marah padamu.
57
Long distance Relationship?
58
Memanjakan Diri
59
Yura dan Ibu
60
Kangen
61
Asiik Suamiku Pulang
62
Melepas Rindu
63
Melepas Rindu Lagi
64
Draft
65
Pesta Pernikahan Part 1
66
Pesta Pernikahan Part 2
67
Pesta Pernikahan Part 3
68
Menjelang Pesta.
69
Draft
70
Kelahiran Sang Penerus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!