Perjodohan berlanjut

Senja kini telah menampakkan dirinya, menjadi tanda untuk orang-orang mengakhiri aktivitasnya terutama orang-orang yang bekerja digedung-gendung menjulang tinggi itu. Setelah 8 jam berkutat dengan layar komputer yang membuat mata pedih atau setumpuk dokumen serta file-file data yang kadang menjadikan kepala serasa penuh, kini saatnya untuk melangkah menuju pengobat lelah penawar segala penat, ada keluarga, kekasih, atau sekedar merebahkan diri di kamar serta berendam air hangat meluruhkan toksin-toksin dalam tubuh akibat terpapar asap kendaraan saat terjebak dikemacetan.

Begitupun dengan gadis cantik yang satu ini, sudah genap 1 bulan Delia menjalani magang di Wijaya Group, selama menjalani proses magang belum pernah bertemu dengan presiden direktur, menurut informasi dari sekertaris Sintya presdir Agra sedang melakukan perjalanan bisnis bersama asisten Alex di salah satu anak cabang perusahaan dalam negeri di luar kota selama 2 minggu ini. Dia sudah tahu kalau Agra adalah atasannya, masih mengingat kejadian tak mengenakkan bulan lalu saat tak sengaja dia memasuki kawasan khusus di lantai 20 yang mengakibatkannya direnovasi ulang lantai tersebut dengan menambah akses keamanan pintu berlapis anti peluru dan ledakan besar serta finger print khusus karyawan kepercayaan.

Akhir pekan ini Delia di minta oleh bu Maya untuk datang ke toko, katanya ada yang mau dibicarakan.

Tanpa diminta pun sebenarnya dia memang akan ke toko karena kebetulan jadwal kuliah sedang kosong jadi memiliki waktu luang untuk sekedar bantu- bantu di toko bunga.

Demi mengatur waktu supaya lebih efisien lagi Delia akan pindah ke asrama kantor yang terletak di belakang gedung Wijaya Group. Kalau perjalanan dari kontrakan menuju toko memang lumayan dekat tapi kalau harus pergi ke kantor lanjut ke kampus akan cukup memakan waktu, masa sewa kontrakan satu minggu lagi berakhir sebelum itu Delia mulai menyicil mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke asrama supaya tidak terburu-buru ketika nanti pindahan.

" Huuufffft… akhirnya selesai juga" setelah merebahkan tubuh sebentar untuk menghilangkan tegang dipunggung akibat duduk seharian didepan komputer mengerjakan tugas yang menumpuk dari sekertaris Sintya ia mulai mengemasi pakaian kemudian dimasukkan ke dalam koper hitam diatas lemari.

" Barang-barang yang kecil besok ajalah" gumam- gumam sendiri berjalan mengambil handuk di belakang pintu, mengalungkan ke leher menuju meja kecil di samping pintu kamar mandi, membuka tudung saji. Mengambil satu buah pisang untuk mengganjal perut karena merasa sudah terlalu lelah untuk memasak . Sengaja tidak mandi dulu karena akan berkeringat lagi setelah mengemas barang." hmm… lumayanlah" kemudian bergegas masuk ke kamar mandi.

...****************...

Pagi hari di mansion Hadi Wijaya,

Sebuah mobil sport mewah baru saja terparkir dihalaman luas itu, Agra baru saja kembali dari perjalanan bisnisnya dari luar kota. Kali ini dia mengendarai mobilnya sendiri, ntah kenapa suasana hatinya sedang ingin sendiri dan tak mau diganggu oleh siapapun, termasuk asisten Alex.

Membuka pintu mobil berjalan memasuki mansion, sampai didepan pintu 2 bodyguard segera menunduk memberi hormat pada tuan Agra. " Agraaaa… kamu sudah pulang nak." Mama sudah muncul dari arah ruang makan, menghapiri Agra lalu memeluknya.

"Iya ma, papa mana ma?" Mata elangnya tampak memindai setiap sudut ruangan. " Ada yang ingin Agra bicarakan"

" Papamu ada di ruang baca Agra, coba kamu panggilkan sekalian kita breakfast. Mama tunggu di ruang makan, ada yang ingin mama bicarakan juga denganmu!" Tanpa menoleh mama Rani melangkah meninggalkan Agra yang diam tergugu." Pasti menagih janji" gumam- gumam tak jelas.

Makanan sudah lengkap tersaji di meja makan, Agra dan papanya sudah duduk di tempat masing-masing. Sorot mata mama menelisik Agra. Mana calon istri yang kau janjikan?. Begitu yang coba disampaikan.

Selesai sarapan mereka mulai membahas permasalahan perusahaan. " Pah… beberapa kepala divisi di Bogor bermasalah, aku akan menggantikan mereka dengan orang-orang kepercayaanku!" mama diam mendengarkan, menunggu giliran untuk mengintrogasi puteranya.

Setelah dirasa selesai membahas bisnis, mama segera mengutarakan keinginannya, karena sampai sekarang pun Agra belum juga membawa calon menantu untuknya. " Nanti malam kita dinner dengan tante Maya" menatap tajam Agra " Jangan membantah mama". tau kalau Agra sedang mengumpat dalam hati. Aku tidak mau. Begitu sorot matanya berbicara.

" Aku tidak mau ma" akhirnya keluar juga kalimat penolakan itu. " Mama tidak mau mendengar penolakanmu lagi, kau tau ini sudah satu bulan. Dan mana janjimu membawa calon istrimu? hah? Kau mengingkarinya Agra!"

" Tapi ma… Agra sibuk akhir-akhir ini!" mama melengos. Tinggal menurut saja apa susahnya, dasar anak ini suka sekali melawan orang tua. Begitu kata isyarat tubuhnya.

" Baiklah ma…baik Agra akan mengikuti kemauan mama!" Puassss.

" Nah, begitu baru benar. Anak mama yang paling tampan." menangkup pipi Agra gemas, papa Hadi hanya menggelengkan kepala melihat tingkah istrinya yang selalu memaksakan kehendaknya pada putera mereka.

...****************...

Malam menjelang dingin menyapa, jalanan terlihat basah dengan beberapa genangan air yang menandakan hujan turun lumayan deras. Kau tahu hal yang paling romantis dari hujan itu? hmm… ya… dia tetap mau kembali menyirami hati kalian meski tahu rasanya jatuh berkali-kali. uuwuuu so sweet bingits haha(author geje)

Di restoran xxx,

Tante Maya sudah duduk diruang vip resto tersebut, duduk dengan seorang gadis yang terlihat begitu cantik malam ini… yaa Delia begitu berbeda, tadi sebelum berangkat bu Maya memintanya melakukan treatment di salon langganan. Sebenarnya Delia canggung untuk menerima tawaran bu Maya, namun karena dipaksa akhirnya mau tak mau ia bersedia untuk mengikuti permintaan bu Maya.

Flashback on

" Del… Delia ada yang ingin saya sampaikan padamu nak" mereka duduk berdua di sofa ruang kerja bu Maya, setelah selesai membantu Nita membersihkan ruang merangkai tadi dia bergegas menemui bu Maya.

" I… iya bu, adakah yang bisa saya bantu bu?"

Terlihat menimbang-nimbang, apakah Delia akan memenuhi permintaannya.

" emhh… saya ingin kamu melakukan sesuatu untuk saya Del" Bu Maya terdengar menjeda kalimatnya.

" Maafkan saya jika saya lancang Del… tidak apa-apa jika kamu nantinya akan menolak" menarik kedua tangan Delia, menangkupnya. Saya hanya ingin kamu hidup dengan baik. Begitu sorot matanya berbicara.

Tidak tahu dengan hati dan perasaanya, saat wanita paruh baya itu melihat dan menatap manik mata gadis dihadapannya ini. Seperti melihat tatapan hangat mendiang suaminya. Genggaman tangannya semakin erat, menyalurkan sentuhan hangat seorang ibu" Delia… saya ingin menjodohkan kamu dengan putera sahabat saya, apakah kamu berkenan menerimanya, nak?" Gadis itu tergagap diam mematung mendengar penuturan bu Maya. " Saya tidak ingin memaksamu Del… semua keputusan ada padamu, tapi ketahuilah nak jika saya tak ingin kamu hidup sebatang kara lagi… sa…saya ingin ada yang menjagamu. Hanya itu nak…" ujung mata tuanya sudah sembab seiring kristral bening jatuh membasahi pipi.

Tidak tahu dengan situasi yang dihadapinya. Ingin menolak karena baru memulai semuanya, awal karier yang dicita-citakannya, awal pendidikan yang di impikannya. Tidak tega menatap raut sendu di wajah bu Maya." Ta… tapi bu Maya sa… saya baru memulai semuanya, dan… dan saya sedang menikmati suasana kantor baru serta kuliah saya ba… bagaimana bu?" Gadis cantik berkulit pucat ini terbata menjawab permintaan bu Maya.

" Semua itu tak usah kau pikirkan… keluarga sahabat saya cukup berada untuk menanggung semua kebutuhanmu, dan untuk kuliahmu saya sudah menyampaikan bahwa kamu saat ini sedang menempuh gelar sarjana, jadi mereka menerimanya. Nanti setelah menikah kamu tetap bisa pergi ke kampus. Tak perlu khawatir Delia.

" Jadi… apakah kamu bersedia nak?"

Aaa… kenapa jadi begini si… aku kan jadi gak tega melihat wajahnya.

Delia menatap netra sendu wanita paruh baya dihadapannya" Baiklah bu… saya bersedia" Semoga dengan begini saya bisa membalas kebaikan anda yang telah mendukung sampai seperti saat ini. Begitu isyarat sorot matanya.

..." Terimakasih Delia… kamu gadis yang baik, kamu pantas mendapatkan kebahagiaan dan dikelilingi orang-orang yang baik pula"...

Flashback off

Mama Rani dan Agra berjalan memasuki restoran, mereka menuju ruang vip. Tadi pelayan menyambut mereka menyampaikan kalau tamu mereka sudah datang setengah jam yang lalu. Ternyata restoran mewah ini adalah milik mama Rani, memiliki hobby memasak salah satu alasannya selain karena dia juga ingin menciptakan lapangan kerja didaerah tersebut. "Ayolah Agra… cepat jalannya, kasihan mereka sudah menunggu lama!!"

Pelayan membukakan pintu ruang vip. Mama Rani berhambur mendahului Agra, kemudian ketika pria tampan dengan tatapan elangnya ini memasuki ruangan, matanya bersirobok dengan sosok gadis cantik yang mengenakan gaun berwarna maroon panjang dibawah lutut, netra sayunya membulat tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Pria Arogan muncul lagi dihadapannya. Astaga… takdir macam ini, sampai aku harus dijodohkan dengan dia… Aaaghh… tangan lentiknya mencengkram ujung gaun dibawah meja.

Haiii kelinci kecil… kita bertemu lagi, sepertinya kau adalah mainan yang mengasyikan. Pria itu tersenyum menyeringai, melirik sinis Delia yang duduk disebelahnya.

WELCOME TO THE JUNGLE MY LITTLE RABBIT

...****************...

Terimakasih sudah membaca…

Jangan lupa beri dukungan kalian dengan komentar, like serta vote supaya aku semangat nulisnya guys…

i love you more all❤️❤️***

Terpopuler

Comments

anikook ar25

anikook ar25

aaa thor cpt up nya dong
fighting for you thor 😂

2021-01-07

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pengenalan Tokoh
2 2. Pertemuan pertama
3 3. Pertemuan kedua
4 4. Pertemuan ketiga
5 5. Rencana Perjodohan
6 Menolak Perjodohan
7 Kerja Kantoran
8 Perjodohan berlanjut
9 Musuh mengintai
10 Sesi Curhat
11 Sekertaris Tuan Agra
12 Teman Lama
13 Menikah
14 Malam Pertama
15 Sayang?
16 Insiden
17 PINGSAN!!
18 Berubah Lembut
19 Tak Dapat Menahan...
20 Mempublikasikan?
21 Menyadari....
22 Ternyata Jatuh Cinta
23 Merajut Kasih..
24 Hamil..?
25 Rujak...?
26 Pelakor Atau Pebinor???
27 kegaduhan...
28 Mie Instan...
29 Menghukum Pak Li
30 Ke Rumah Yura...
31 Kencan Manis
32 Ngidam Nasi Goreng
33 Celaka!
34 Ngidam lagi?
35 Ancaman Natasya.
36 Dia Milikku!
37 Cinta
38 Mengejar Cinta
39 Sepenggal Kisah
40 Rencana Publikasi
41 Kesalahpahaman?
42 Bayi-bayi Sehat?
43 Kamar Rahasia
44 Ramuan Turun Temurun
45 Draft
46 Tak Bisa Jauh Darimu!
47 London...
48 Penculikan
49 Menemukanmu
50 Dalam Jangkauan
51 Barend
52 Karisa
53 Kontraksi Palsu
54 Mertua Idaman
55 Leo membuat ulah lagi?
56 Tak bisa marah padamu.
57 Long distance Relationship?
58 Memanjakan Diri
59 Yura dan Ibu
60 Kangen
61 Asiik Suamiku Pulang
62 Melepas Rindu
63 Melepas Rindu Lagi
64 Draft
65 Pesta Pernikahan Part 1
66 Pesta Pernikahan Part 2
67 Pesta Pernikahan Part 3
68 Menjelang Pesta.
69 Draft
70 Kelahiran Sang Penerus
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. Pengenalan Tokoh
2
2. Pertemuan pertama
3
3. Pertemuan kedua
4
4. Pertemuan ketiga
5
5. Rencana Perjodohan
6
Menolak Perjodohan
7
Kerja Kantoran
8
Perjodohan berlanjut
9
Musuh mengintai
10
Sesi Curhat
11
Sekertaris Tuan Agra
12
Teman Lama
13
Menikah
14
Malam Pertama
15
Sayang?
16
Insiden
17
PINGSAN!!
18
Berubah Lembut
19
Tak Dapat Menahan...
20
Mempublikasikan?
21
Menyadari....
22
Ternyata Jatuh Cinta
23
Merajut Kasih..
24
Hamil..?
25
Rujak...?
26
Pelakor Atau Pebinor???
27
kegaduhan...
28
Mie Instan...
29
Menghukum Pak Li
30
Ke Rumah Yura...
31
Kencan Manis
32
Ngidam Nasi Goreng
33
Celaka!
34
Ngidam lagi?
35
Ancaman Natasya.
36
Dia Milikku!
37
Cinta
38
Mengejar Cinta
39
Sepenggal Kisah
40
Rencana Publikasi
41
Kesalahpahaman?
42
Bayi-bayi Sehat?
43
Kamar Rahasia
44
Ramuan Turun Temurun
45
Draft
46
Tak Bisa Jauh Darimu!
47
London...
48
Penculikan
49
Menemukanmu
50
Dalam Jangkauan
51
Barend
52
Karisa
53
Kontraksi Palsu
54
Mertua Idaman
55
Leo membuat ulah lagi?
56
Tak bisa marah padamu.
57
Long distance Relationship?
58
Memanjakan Diri
59
Yura dan Ibu
60
Kangen
61
Asiik Suamiku Pulang
62
Melepas Rindu
63
Melepas Rindu Lagi
64
Draft
65
Pesta Pernikahan Part 1
66
Pesta Pernikahan Part 2
67
Pesta Pernikahan Part 3
68
Menjelang Pesta.
69
Draft
70
Kelahiran Sang Penerus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!