Embun pagi menguarkan harum khasnya menciptakan titik-titik buliran air di dedaunan yang menyejukkan hati. Genangan air disepanjang jalan menandakan hujan turun begitu lebatnya malam tadi, gadis cantik berkulit pucat itu meringkuk dikamar kontrakkannya berselimut kain tipis. Cuaca dingin akibat hujan semalam ditambah dengan suasana mendung yang masih menyelimuti langit pagi tentu saja membuatnya nyaman untuk semakin bergelung di tempat tidurnya yang sederhana dan kecil itu. Delia masih memejamkan mata saat ini karena kemarin toko bunga tutup lebih dari jam kerja biasanya, akibat dari beberapa pelanggan masih mengunjungi toko tersebut. Yaa, jadinya rasa kantuk masih menderanya pagi ini, namun semalam sebelum Delia bersiap tidur tak lupa dia menyalakan alarm di gawai kunonya itu.
Kriiiing....!!!!!
Bunyi keras itu sekejap membuat gadis bertubuh mungil itu terjaga dari tidurnya.
Meraih sumber bunyi,bangun terduduk dan melihat handphone jadulnya itu. Seketika dirinya terlonjak kaget biasanya dia akan bangun pagi-pagi sekali membersihkan rumah, menyiapkan sarapan untuknya sendiri dan bersiap berangkat lebih awal. Tapi pagi ini jangankan melakukan kegiatan rutin paginya malahan gadis itu baru saja terjaga dari tidurnya.
"Ya Tuhan, sudah setengah tujuh, aku harus segera bersiap." Gumam Delia kemudian meraih handuk yang tergantung dibelakang pintu kamarnya dan bergegas menuju kamar mandi.
Beberapa menit berlalu, setelah selesai dengan ritual mandi yang lebih cepat dari biasanya, dia bergegas memakai baju seragam dan celana jeans yang pas membalut tubuh rampingnya, tak lupa mengikat rambutnya, mengoleskan lip balm dibibir mungilnya menambah kecantikan alami yang menularkan keceriaan pada setiap mata yang memandang.
"waktuku tinggal 20 menit untuk sampai ke tempat kerja." Mendongak melihat jam menunjukkan pukul 06:55. Gumam-gumam, berlalu mengunci pintu rumah dan bergegas menuju halte yang jaraknya lumayan jauh dari kontrakannya.
******
Nafas Delia terdengar tak beraturan ketika sampai di halte, beruntung tak berapa lama saat dirinya tiba, bus yang biasa dinaikinya sudah datang.
Beberapa menit kemudian tibalah bus tersebut di halte dekat tempat kerjanya.
Berjalan sedikit cepat menuju toko bunga Floris, membuka pintu kaca berlalu menyusuri deretan bunga-bunga yang tertata rapi. Tibalah gadis cantik ini di locker tempatnya menyimpan tas selempang dan gawai kunonya itu.
Berdiri di depan kaca washtafel disamping lockernya mencuci tangan, ini rutinitas Delia begitu tiba di tempat kerjanya. Merapikan kembali rambut hitamnya yang sedikit berantakan akibat berdesakan di bus tadi.
"kesiangan ya Del?" sapa Nita teman Delia.
"iya nih…hehe, habisnya mendung sih jadi tambah ngantuk deh nit." senyum seringai Delia
"oya nit, Bu Maya apa belum datang kog kayaknya pintu kantor beliau tadi masih tutup? Biasanya jam segini pak Budi sudah diminta bu Maya stand by buat bersihin kantor kan, tapi tadi aku lihat masih sepi aja!"
"iya.. Aku sendiri juga gak tau. Tak biasanya beliau datang terlambat." karena setaunya bu Maya adalah orang yang begitu semangat datang ke toko bunga ini. Bu Maya memberi kabar lewat telepon atau chat pribadi saat beliau tidak bisa hadir untuk melihat laporan keuangan.
******
Di depan toko bunga,
Terlihat tiga orang laki-laki berjas hitam dan seorang wanita setengah baya yang tak lain adalah bu Maya, turun dari mobil mewah berwarna hitam. Mereka menuju toko bunga Floris itu.
Berjalan beriringan, salah satu dari pria berjas itu membukakan pintu toko. "tante Maya, bisakah tante memilihkanku bunga kesukaan mama?" berbicara, melangkah memindai deretan bunga-bunga menawan itu. "apakah tante mengetahuinya? Aku masih begitu ingat bunga kesukaan mama!" menatap hamparan bunga bunga indah yang menyejukkan mata. " Aku sangat merindukannya membelai rambutku, seperti dulu saat aku masih kecil."
"tentu saja tante tau Agra! Mama mu adalah sahabat terbaik tante, dia adalah sosok yang begitu menyayangimu. Tante tau mama mu begitu menyukai bunga lily, tante sudah memesankan bunga itu dan kemungkinan tadi sebelum kita datang sudah sampai."
Agra baru saja tiba kemarin malam dari Jepang. Sudah 2 tahun lebih laki-laki tampan ini mengembangkan bisnisnya di negara itu namun kedatangannya kali ini tak memberi kabar kedua orang tuanya, dia berencana menyiapkan pesta kejutan untuk mamanya. Sengaja menginap di apartemen kosong milik tante Maya, tentu saja agar kedua orang tuanya tak mengetahui perihal kepulangannya ke Indonesia.
"pak Budi, tolong panggilkan Delia untuk menemui saya ya pak! Saya tunggu di kantor!"
Berjalan beriringan dengan Agra. "ayo Agra ke ruang kerja tante."
*****
Sementara di ruang belakang berdampingan dengan ruang kerja bu Maya.
Dua gadis muda ini sedang sibuk menata dan membersihkan ruangan tersebut, mereka berbagi tugas karena sepertinya dua temannya lagi tak kunjung datang. Nita mendongak dan melihat jam dinding, mengerutkan kening terheran, mengapa mereka tak kunjung datang juga dan tak biasanya juga seperti ini.
"hari ini banyak pesanan juga ya nit!" ucap Delia memecah keheningan diruangan luas nan menyejukkan mata ini. Delia tersenyum menyeringai melirik temannya yang terlihat gelisah sementara matanya sesekali memindai jam dinding disampingnya.
"iya, banyak pesanan tetapi masalahnya Tina dan Mila belum datang. Jelasnya sekarang hanya kitalah yang nanti menangani semua pesanan yang se abrek ini, belum lagi nanti untuk mengantarnya siapa coba? Ahh pusing deh!"
" sudahlah jangan mengeluh lagi, kita harus selalu bersyukur, diluar sana banyak seklali orang yang susah mendapatkan kerja!"
"heheh...iya iya Del, habisnya kenapa coba meraka belum datang juga?akukan jadi khawatir, nggak biasanya juga mereka seperti ini kan!"
"iya juga sih, coba kamu ke locker deh siapa tau mereka menghubungimu! Takutnya nanti terjadi apa-apa!"
"kenapa nggak terpikir olehku dari tadi" menepuk kening, melangakah menuju ruang locker.
"iya nih Del, katanya ban motor yang mereka tumpangi kempes di jalan yang lumayan jauh dari sini dan sepertinya mereka izin nggak masuk Del mengingat sekarang sudah jam sembilan "
"yaudah nanti kamu sampaikan izin mereka pada bu Maya Nit, kasihan mereka kalau sampai nanti dipotong gajinya gara-gara nggak masuk tanpa keterangan kan."
Ditengah perbincangan mereka datanglah pak Budi cleaning service di toko bunga itu. " permisi mbak Delia saya diminta bu Maya memanggilkan anda untuk menemui beliau diruang kerjanya! "
" eh...ah iya pak Budi, bu Maya sudah datang ya?". Terlonjak kaget karena laki-laki setengah baya dengan rambut yang sudah agak memutih itu datang tiba-tiba.
" sudah mbk, baru saja beliau sampai bersama pelanggan toko ini tadi. "
" baik pak saya akan segera kesana. " hmmm...kenapa ya, apa ada kesalahan dengan kerjaanku ya? Aku rasa aku sudah melakukan yang terbaik . Gumam-gumam tak jelas menyusuri bunga - bunga indah nan harum itu.
Gadis ini melewati deretan bunga -bunga yang tertata rapi dimeja pajangan, dengan langkah kecilnya dia melangkah begitu cepat. Tentu saja dirinya takut bu Maya menunggu terlalu lama, namun ditengah perjalanannya itu tak sengaja dia menabrak seseorang yang tiba-tiba saja keluar dari pintu toilet, laki-laki itu berpawakan tinggi, besar dan kuat karena dengan Delia menabraknya saja tak membuat tubuhnya terdorong malahan Delia lah yang saat ini terjatuh karena kakinya membentur ujung meja tempat memajang bunga.
"Aduhhh...." pekik Delia, mengusap usap kakinya yang sedikit memar.
"Cihh... Dasar kampungan, bisa hati-hati tidak jalanmu. Kau lihat ini!!" menunjuk jas nya yang sama sekali tak terjadi apapun, kusutpun tidak.
Gadis mungil itu mengatupkan kedua tangan kedepan wajahnya. "maafkan saya tuan, saya tak sengaja menabrak anda tadi karena saya sedang terburu-buru menemui atasan saya." meminta maaf dengan tulus
" kau lihat ini gadis bodoh!! " menunjuk jasnya yang terlihat masih utuh tak kurang satu apapun.
Apa? Melihat apa? Bahkan dia terlihat tampan begitu dengan setelan jasnya yang bermerk itu. Cih tampan tampan tapi sayang arogan sekali.
" maaf tuan tapi sepertinya jas anda masih baik-baik saja!" menatap Agra dengan tatapan sayunya. "kau tau meskipun kau bekerja seumur hidupmu kau tak akan pernah bisa mengganti jasku ini!!" membuang muka berlalu meninggalkan Delia yang masih tak bergeming di depan pintu masuk toilet.
" dasar laki-laki sombong dan arogan, padahal akukan sudah meminta maaf " gumamnya kemudian berlalu menuju ruangan bu Maya.
Tok tok tok
" masuk!! Iya Del silahkan duduk!"
" Delia, saya ingin kamu merangkaikan bunga untuk sahabat saya Del, dan saya ingin kamu merangkaikan yang paling indah dengan kemampuanmu itu hari ini!"
" baik bu, saya akan berusaha! Memangnya bunga apa yang akan dirangkai nanti bu Maya?"
" bunga lily Del, beberapa waktu lalu saya memesannya. Kemungkingan tadi pagi pagi sekali sudah sampai , coba nanti kamu cek ke bagian penerimaan barang!"
" baik bu nanti saya akan kesana melihatnya." berdiri dari duduknya srdikit menundukkan kepala "kalau begitu saya permisi untuk melanjutkan pekerjaan bu!"
"baiklah Del, silahkan" wanita paruh baya itu menatap punggung Delia dia sudah menganggapnya seperti anak sendiri. Delia gadis yang sopan dan lagi sebatang kara didunia ini, sedikit banyak bu Maya mengetahui kisah hidup Delia.
" Delia...tunggu!!! "
Berhenti saat memegang handle pintu, kembali menghadap bu Maya." iya bu Maya, ada yang bisa saya bantu?"
" Delia nanti sore tolong kamu antarkan pesanan bunganya ke rumah sahabat saya ya, karena tadi sebelum kamu datang Nita bilang Tina dan Mila katanya izin nggak masuk akibat ban motor yang mereka kendarai bocor dan sampai sekarang mereka masih mengantre untuk menambalnya."
"baik bu Maya, saya akan mengantarnya nanti sore ke tempat tujuan."
" bailah, silahkan lanjutkan pekerjaan kalian!
Sore hari,
Tak seperti pagi tadi mendung senantiasa memeluk bumi. Rupanya matahari sore ini bersinar begitu terangnya, Delia berada di mobil box bersama driver khusus pengantar bunga. Mereka hari ini bertugas mengantar pesanan bunga pengusaha kaya. Jarak toko bunga menuju alamat yang tertulis di kertas yang diberikan oleh bu Maya menurut perhitungan driver memakan waktu kurang lebih 45 menit.
Beberapa menit berlalu tibalah mereka di depan sebuah gedung nan megah lagi menjulang tinggi, gadis cantik itu begitu terpesona dengan pemandangan indah taman gedung itu, tak sadar dirinya melamun saat turun dari mobil box itu dan tiba tiba saja.
Bruukkkk.....
Bersambung..........
**************
Hallo sahabat readers kuuh, maafkan author yang baru ini ya!!! Karena slow update 🙇🙇🙇
Author hanyalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa apabila ada salah kata dan gak nyambung maafkan yak.😂😊🙇🙇🙇
Thank You All...!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Eemlaspanohan Ohan
semangat terus lanjuuut
2024-08-14
0
Sumini Ningsih
ok thor lanjut
2024-07-26
1
Dia Amalia
mampir thor💪💪💪
2024-06-08
0