Sesi Curhat

Delia telah tiba di depan pintu asramanya, setiap ruang memiliki dua kamar beserta dapur dengan alat memasak yang cukup lengkap. Wijaya Group adalah sebuah perusahaan yang berpegang prinsip bahwa karyawan bukanlah pelengkap semata, melainkan asset utama bagi perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan tidak tanggung-tanggung dalam memfasilitasi karyawannya, dengan menyediakan hunian bagi yang belum berkeluarga serta banyak tunjangan-tunjangan lain yang mampu mensejahterakan para pekerjanya. Namun semua itu adalah hukum timbal balik atas apa yang mereka dapatkan dengan dedikasi mereka kepada perusahaan tempat mereka mengais rejeki, mereka bekerja dengan teliti, cepat,tepat, serta akurat, sebab tuan Agra tidak akan mentolerir bagi siapa saja yang menyalahi aturan. Dia akan mendepak, memecat, menghancurkan sampai tak tersisa siapapun penghianatnya.

tok…tok…tok

Sekertaris Sintya membukakan pintu.

" Ehh Del… baru sampai ya" Matanya memperhatikan penampilan Delia yang tampak berbeda, tapi dia terlihat tidak perduli. Sekertaris Sintya memang begitu orangnya. Tidak mau mencampuri urusan pribadi seseorang, toh tidak merugikannya juga." Temanmu kayaknya sudah tidur, dari tadi selesai makan gak keluar keluar, coba kamu lihat deh, itu ya kamarmu disebelahku" tunjuknya mengedikkan bahu, melangkah menuju kamarnya meninggalkan Delia" senyum tersungging dibibir ranumnya, sisi lain dari sekertaris Sintya membuat hatinya seketika menghangat. Kalau di kantor dia sebagai mentor Delia akan berlaku tegas. Ini urusan kantor Delia, kalau saya bersikap lembut dan lemah terhadapmu, kamu akan sulit memahami tugas-tugas seorang sekertaris presdir nantinya, itu prinsip saya sebagai mentormu, jadi bersemangatlah dan semoga kamu dapat menyelesaikan tugasmu dengan baik kedepannya nanti. Begitu katanya.

Delia terkagum-kagum mengedarkan pandangan menatap setiap sudut ruangan. Ini mewah banget asramanya, pantas saja Yura sudah tidur, tempatnya nyaman begini. Bikin ngantuk suasananya. Kakinya melangkah membuka pintu kamarnya pelan-pelan.

Terlihat sahabatnya sudah terlelap dengan mulut yang menganga, sudut bibirnya terangkat, tersenyum kecil memandangi Yura dengan gaya tidurnya yang serampangan. Kepalanya dipinggir tempat tidur dan tangannya menjuntai jatuh ke bawah.

Tubuhnya terasa lengket dan lelah. Delia berjalan menuju kamar mandi. Ketika memasuki ruangan matanya melebar, memindai setiap sudutnya, untuk ukuran asrama ini memang terlihat tidak biasa, ada bathtube,shower dan juga bubble bath aneka varian yang tertata rapi didekat washtafel serta setumpuk handuk bersih disisi kanan dinding kaca shower. Ketika tersadar dari lamunannya ia bergegas menyalakan kran mengisi bathtube. Dia sedikit kebingungan, sebab dikamar mandi kontrakannya hanya sebuah kamar mandi sederhana yang berukuran sangat kecil, terlihat hanya seperempat dari kamar mandi asrama yang luas ini. Berendam air hangat terdengar menyenangkan saat ini.

...****************...

Sementara itu di mansion Hadi Wijaya.

Agra tidak mendapati orang tuanya. Kepala pelayan menyampaikan, tuan dan nyonya besar sudah memasuki kamar setelah menonton tv diruang tengah. Gurat wajahnya terlihat sedang tidak baik-baik saja, otaknya sibuk memikirkan insiden yang baru saja menimpanya. Aku tak akan mengampuni siapapun pelakunya, sudah berani membangunkan singa yang tertidur, siapapun itu tak kan kubiarkan dia mempermainkanku!! Geramnya diiringi kilatan kekejaman yang terpancar di manik matanya, saat ini Agra diliputi kemarahan yang membalut jiwanya hingga tanpa sadar tangannya meremas botol minuman dingin yang ditenggaknya sampai habis tak bersisa, kemudian melemparkan mengenai pot bunga diatas meja.

Bruakkkk

" Sudah berani bermain-main denganku rupanya!!" Rahang tegasnya mengetat, sudut bibirnya terangkat sebelah, menampilkan senyum seringai di raut wajah tampannya. " Akan kuhancurkan kalian semua yang telah berani menantangku!!"

Tangan kanannya bergerak merogoh saku celananya, mengambil ponsel berniat menghubungi asisten Alex. Malam ini juga aku harus menemukan siapa otak dari semua ini, akan kubinasakan kalian semua dengan tanganku sendiri. Desisnya diiringi kilatan kekejaman yang terpampang nyata dari sorot mata elangnya.

Terdengar nada sambung di ponselnya. Setelah beberapa saat asisten Alex mengangkatnya.

"Hallo. Ya tuan"

" Darimanasaja kau! Lama sekali menjawab panggilanku!!"

"Maafkan saya tuan Agra, saya tidak menyadari panggilan masuk dari anda… saya sedang mengecek laporan keuangan yang anda minta, dateline nya besok pagi pukul tujuh kita akan menghadiri rapat bulanan dewan direksi beserta seluruh anak cabang dengan laporan tersebut"

Lelaki tampan itu mendengarkan dengan seksama keterangan dari asisten kepercayaannya. Tidak berniat menyela, sebab dirinya juga tak menyukai apabila sedang menerangkan sesuatu dan kalimatnya terpotong begitu saja. Agra tidak menjawab seluruh rentetan penjelasan dari asisten Alex. Dia memberi instruksi dengan tegas kepada asisten Alex untuk segera mencari informasi terkait kecelakaan yang menimpanya beserta calon istrinya.( ehhh… calon istri? Udah diakuin ya? hehehe🤭😄)

"Lacak seluruh cctv yang terpasang dijalan dekat restoran, segera cari tahu siapa orang yang dengan sengaja melintas lewat depan mobil saya sehingga menyebabkanku mengalami kecelakaan. Secepatnya saya mau segera menerima hasilnya malam ini juga!!" Tegasnya diiringi aura membunuh yang terdengar dari penjelasan tanpa jeda yang menandakan kemarahan tak terbendung.

" Baik tuan… saya akan mengerahkan seluruh ahli IT terbaik kita untuk melacak pelukanya dan segera melaporkan kepada anda." Jawabnya tegas tanpa membantah.

tut tut tut

Agra mematikan sambungan telepon setelah memberikan instruksi kepada asisten Alex. Lelaki tampan ini memasuki kamar setelah tadi berdiri cukup lama di balkon samping kamarnya. Ia segera melepas pakaian, melemparkan kesembarang arah. Dengan langkah tegapnya Agra berjalan menuju kamar mandi . Tangan kekarnya mendorong pintu kaca, menyalakan shower air hangat yang seketika mengguyurnya, menciptakan sensasi yang menyenangkan, membuat tegang dilehernya hilang seketika.

...****************...

Dengan menggunakan bathrobe yang tergantung dikamar mandi serta handuk yang dililitkan dirambut yang basah, Delia bergegas keluar. Berendam air hangat di dalam bathtube adalah pengalaman pertama sekaligus menyenangkan baginya, sensasi ketenangan dari aroma lavender membuatnya lupa dan tanpa disadarinya kalau ia telah berendam selama satu jam lamanya bahkan sempat tertidur saking nikmatnya berendam. Ujung jarinya sudah mengkerut seperti kulit ayam dan air yang tadinya hangat sampai sudah menjadi dingin.

Dilihatnya Yura yang masih terlelap dengan gaya tidur yang tak beraturan. Tubuhnya kini kembali segar, terlihat dari wajahnya yang berseri seri, sebenarnya ia tak tega jika harus membangunkan sahabatnya yang sudah terlelap, tetapi dia tak tahu dimana Yura meletakkan kopernya. Dengan terpaksa ia menyentuh bahu Yura. Menggoyangkan tangannya, sehingga membuat Yura menarik diri dari mimpi indahnya. Matanya mengerjap, menyesuaikan pandangan dari cahaya lampu yang menusuk indera penglihatannya. Ketika kesadaran telah memenuhi pikirannya, matanya bersirobok dengan netra sayu Delia yang tengah berdiri diujung tempat tidur. Seketika itu juga sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman.

Yura menarik diri dari tempat tidur, secara impulsif tubuhnya terlonjak memeluk Delia seerat mungkin.

" Kamu ini Del, kenapa mendadak pindah begini. Kan jadi jauh kalau aku dan ibu mau mengunjungimu!"

Delia menarik kedua tangan Yura, menggenggamnya erat-erat, membawanya untuk duduk diatas tempat tidur. " Kamu tidak perlu repot-repot jauh-jauh keasrama Ra… aku sendiri nanti yang akan kerumah menjenguk ibu dan juga kamu, sahabatku yang paling bawellll" Tangan mungilnya mencubit hidung Yura gemas " Iiiiihhh gemes tau… aku kangen banget sama masakan ibu Ra juga bapak, apalagi sama kamu… aku kangen banget, udah lama gak dibawelin sama kamu" Matanya berbinar penuh bahagia mengingat mereka, salah satu alasan untuknya bisa bertahan sampai saat ini adalah ketika masih ada orang yang begitu perduli padanya, mendukungnya, mendorong untuk menuju kesuksesan.

Sesaat kemudian, gurat wajahnya berubah menjadi sendu. "Ra… " Jemarinya tampak bertautan, dia menjeda kalimatnya. Detak jantungnya berpacu lebih cepat, memikirkan perjodohan yang terjadi sebagai balas budinya kepada bu Maya. Semoga dengan bercerita membuat hatiku lebih tenang. Yakinnya dalam hati. " Ra… ehmm, satu minggu lagi aku akan menikah Ra, kamu datang ya dengan ibu juga bapak. Kalian satu-satunya keluargaku, jadi aku sangat berharap kehadiran kalian"

Yura melebarkan mata. Tidak percaya dengan kalimat yang terlontar dari bibir sahabatnya itu. " Bercanda ya kamu, Del? Kenapa semua mendadak begini si? Kamu kenapa? Kalau ada apa-apa cerita sama aku Delia! Jangan diam aja dong! Atau jangan-jangan kamu hamil ya Del?"

" Sembarangan kamu ngomongnya!" Matanya membulat dengan bibir yang mengerucut, tak terima atas tuduhan sahabatnya yang suka bicara tanpa dipikir lagi.

" Aku dijodohkan Yura…!!" Hatinya mencelos mendengar penuturannya sendiri. Belum sepenuhnya menerima, tetapi akan ia coba untuk menghadapi semua takdir yang telah digariskan untuknya.

Yura tahu kalau sahabatnya kini sedang memikirkan banyak hal. Tak ingin menambah beban pikiran, ia meminta Delia untuk segera berganti pakaian dan bergegas tidur. Melupakan sejenak segala apa yang terjadi pada hidupnya.

Bersambung…

...****************...

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA

STAY SAVE AND STAY HEALTHY

JANGAN LUPA BERI DUKUNGAN KALIAN

DENGAN CARA LIKE, KOMEN, VOTE, RATE BINTANG 5 NYA, SERTA KOIN SEIKLASNYA.

SUPAYA AKU SEMANGAT NULISNYA

SALAM HANGAT

Pita Wulan♥️

Episodes
1 1. Pengenalan Tokoh
2 2. Pertemuan pertama
3 3. Pertemuan kedua
4 4. Pertemuan ketiga
5 5. Rencana Perjodohan
6 Menolak Perjodohan
7 Kerja Kantoran
8 Perjodohan berlanjut
9 Musuh mengintai
10 Sesi Curhat
11 Sekertaris Tuan Agra
12 Teman Lama
13 Menikah
14 Malam Pertama
15 Sayang?
16 Insiden
17 PINGSAN!!
18 Berubah Lembut
19 Tak Dapat Menahan...
20 Mempublikasikan?
21 Menyadari....
22 Ternyata Jatuh Cinta
23 Merajut Kasih..
24 Hamil..?
25 Rujak...?
26 Pelakor Atau Pebinor???
27 kegaduhan...
28 Mie Instan...
29 Menghukum Pak Li
30 Ke Rumah Yura...
31 Kencan Manis
32 Ngidam Nasi Goreng
33 Celaka!
34 Ngidam lagi?
35 Ancaman Natasya.
36 Dia Milikku!
37 Cinta
38 Mengejar Cinta
39 Sepenggal Kisah
40 Rencana Publikasi
41 Kesalahpahaman?
42 Bayi-bayi Sehat?
43 Kamar Rahasia
44 Ramuan Turun Temurun
45 Draft
46 Tak Bisa Jauh Darimu!
47 London...
48 Penculikan
49 Menemukanmu
50 Dalam Jangkauan
51 Barend
52 Karisa
53 Kontraksi Palsu
54 Mertua Idaman
55 Leo membuat ulah lagi?
56 Tak bisa marah padamu.
57 Long distance Relationship?
58 Memanjakan Diri
59 Yura dan Ibu
60 Kangen
61 Asiik Suamiku Pulang
62 Melepas Rindu
63 Melepas Rindu Lagi
64 Draft
65 Pesta Pernikahan Part 1
66 Pesta Pernikahan Part 2
67 Pesta Pernikahan Part 3
68 Menjelang Pesta.
69 Draft
70 Kelahiran Sang Penerus
71 Go Home
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1. Pengenalan Tokoh
2
2. Pertemuan pertama
3
3. Pertemuan kedua
4
4. Pertemuan ketiga
5
5. Rencana Perjodohan
6
Menolak Perjodohan
7
Kerja Kantoran
8
Perjodohan berlanjut
9
Musuh mengintai
10
Sesi Curhat
11
Sekertaris Tuan Agra
12
Teman Lama
13
Menikah
14
Malam Pertama
15
Sayang?
16
Insiden
17
PINGSAN!!
18
Berubah Lembut
19
Tak Dapat Menahan...
20
Mempublikasikan?
21
Menyadari....
22
Ternyata Jatuh Cinta
23
Merajut Kasih..
24
Hamil..?
25
Rujak...?
26
Pelakor Atau Pebinor???
27
kegaduhan...
28
Mie Instan...
29
Menghukum Pak Li
30
Ke Rumah Yura...
31
Kencan Manis
32
Ngidam Nasi Goreng
33
Celaka!
34
Ngidam lagi?
35
Ancaman Natasya.
36
Dia Milikku!
37
Cinta
38
Mengejar Cinta
39
Sepenggal Kisah
40
Rencana Publikasi
41
Kesalahpahaman?
42
Bayi-bayi Sehat?
43
Kamar Rahasia
44
Ramuan Turun Temurun
45
Draft
46
Tak Bisa Jauh Darimu!
47
London...
48
Penculikan
49
Menemukanmu
50
Dalam Jangkauan
51
Barend
52
Karisa
53
Kontraksi Palsu
54
Mertua Idaman
55
Leo membuat ulah lagi?
56
Tak bisa marah padamu.
57
Long distance Relationship?
58
Memanjakan Diri
59
Yura dan Ibu
60
Kangen
61
Asiik Suamiku Pulang
62
Melepas Rindu
63
Melepas Rindu Lagi
64
Draft
65
Pesta Pernikahan Part 1
66
Pesta Pernikahan Part 2
67
Pesta Pernikahan Part 3
68
Menjelang Pesta.
69
Draft
70
Kelahiran Sang Penerus
71
Go Home

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!