Di rumah mama Emi
Sesampainya di rumah mamanya, Fio langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah mencari mamanya.
"Ma.. Mama dimana?" teriak Fio yg sudah masuk ke dalam rumah. Dibelakangnya berjalan suaminya yg hanya diam melihat sikap istrinya yg masih marah.
"Fio, mama ada di belakang sayang" jawab papa Riko yg sedang duduk di ruang keluarga. Fio kemudian mendatangi papanya dan mencium punggung tangan papa Riko. Begitu pun dengan Aldo yg jiga mencium punggung tangan papa mertuanya dan duduk disampingnya.
"Fio ke kebelakang dulu ya pa, nemuin mama. Fio udah kangen mama" kata Fio kemudian berjalan ke arah teras belakang untuk menemui sang mama.
"iya, sama Aldo diajak juga dong" kata papa Riko.
"Aldo ke ketemu mama dulu ya pa" kata Aldo lemudian berdiri dari duduknya dan mengikuti di belakang Fio.
"Mama..." Fio memeluk mamanya, tanpa disadari airmata Fio menetes. Untung saja mama ga lihat. Tapi justru Aldo yg melihatnya walaupun cepat-cepat airmata itu dihapus dari Fio sendiri.
"sayang, juga kangen sama Fio" kata mama Emi membalas pelukan putri tercintanya.
Setelah Fio melepas pelukannya dengan sang mama, Aldo menyapa mama mertua sambil mencium punggung tangannya.
"Apa kabar mama?" sapa Aldo ke mama mertuanya
"mama baik, sehat, kalian apa kabar?" tanya balik mamanya.
"kami baik mam" jawab Aldo
"kak Raka dimana ma?" tanya Aldo yg tidak melhat Raka.
"kakakmu ada di kamar sepertinya" kata mama Emi
Ternyata Raka sudah dianak tangga mendengar suara Fio yg tadi menyapa mamanya.
"Benar ternyata dugaanku ya" kata Raka melihat Aldo dan Fio yg menatap ke arah Raka
"kak Raka mau pergi" tanya Aldo
"nggak aku dengar suara Fio waktu menyapa mama saat keluar kamar" jawab Raka
Aldo ngobrol sama Raka dan papa mertuanya.
Fio sama mamanya di teras belakang, karena Fio ga mau diajak mamanya ke ruang keluarga ngobrol bareng sama yg lain.
"Gimana cafemu Al, kata kakakmu rame ya semalam?" tanya papa Riko
"iya pa kalau jum'at malem, sabtu dan minggu lumayan rame" jawab Aldo
"Punya rencana mau buka cabang?" tanya Raka ke Aldo
"Rencana sih punya kak, cuma nanti dulu aja sambil lihat situasi dan kondisi dulu. Soalnya kami mau mengembangkan disini dulu sambil lihat peluang yg lain" jawab Aldo
Papanya memperhatikan cara berpikirnya Aldo saja sudah bangga, merasa bahwa Aldo memang punya potensi untuk maju.
"Memang disini mau kembangkan seperti apa Al?" tanya papa Riko ingin tahu.
"Mau ada penambahan karyawan dulu pah kira-kira 2 sampai 3 orang agar customer tidak kelamaan menunggu pesanannya" jawab Aldo.
"istrimu ga ikut kamu tempatkan di kasir, apalagi kalau libur begini sabtu minggu kan lumayan membantu" tanya Papa Riko.
"nggaklah pah, kasihan nanti konsentrasinya belajar terbagi. Lagian juga kecapekan nanti" jawab Aldo
Mama sama Fio dari teras belakang masuk ke ruang keluarga untuk ikut gabung para 3 pria ganteng. Aldo melihat wajah Fio yg masih terlihat marah jika melihat suaminya.
"pah kita jalan yuk, cari makan siang dimana gitu pah. Kebetulan kita bisa ngumpul semua deh sekarang. Ya pah...papa" mama Emi merayu suaminya yg tak mungkin bisa menolak ajakan istrinya. Apalagi sekarang ada anak dan menantunya.
"Emang mama maunya kemana?" tanya papa Riko
"Kita ke resto jepang aja pah" jawab mama Emi
"iya aku setuju deh pah" jawab Fio tiba-tiba sambil melirik ke Aldo.
Papa & mama Emi kemudian masuk kamar untuk berganti pakaian.
"kenapa yg dilirik Aldo, bukan kak Raka" kata Raka tersenyum melihat adiknya yg pipinya langsung merah. Sedang Aldo hanya senyum saja melihat Fio.
"Idih kak Raka ngapain juga ngelirik, aku ga ngelirik siapapun kok" jawab Fio agak malu ketahuan kakaknya kalau di merhatiin suaminya yg dari tadi hanya diam.
Tiba-tiba hp Fio bunyi tanda ada panggilan telp masuk.
"Halo Fio ya" suara dari sebrang
"Maaf ini dari siapa ya?" tanya Fio yg di dengar oleh Aldo dan Raka.
"Lupa ya sama suaraku" tanya suara di sebrang.
"O kak Dio ya, ada apa kak?" tanya Fio. Aldo menatap ke Fio kesal, cemburunya yg tadi pagi belum luntur sekarang dengar istrimya ditelp Dio tambah lagi deh.
"iya udah lupa ya sama suaraku" kata Dio
"yah karena Fio kan ga tahu no hp kakak, jadi aku pikir ini dari siapa gitu" jawab Fio
Raka yg melihat Aldo saat Fio menyebut nama Dio tadi, bisa menerka bahwa Aldo sedang cemburu. Papa dan mamanya sudah siap untuk pergi bersama anak dan menantunya.
"Ayo kita jalan" ajak mama Emi
"Eh kak maaf, udahan dulu ya soalnya Fio mau pergi dulu sama mama" kata Fio memutuskan telpnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments