"Ini kak Rio yang punya cafe itu mau ngejual sekalian perabotnya" kata Leo menjelaskan ke Aldo. Rio usianya 5 tahun lebih tua dari Leo.
"Itu kenapa cafenya tutup kak?" tanya Aldo
"Iya karena saya terlalu sibuk waktu itu ngejar kuliah biar cepat selesai, sampai ga sempat mengurus cafe lagi, tapi ternyata semuanya sia-sia saja" jawab Rio ada rasa kecewa & menyesal.
"Memang kuliahnya diluar kota ya?" tanya Aldo lagi
"iya, itulah salah saya dulu usaha disini, kuliah di kota lain. Jadi ga kepegang deh, lagian aku juga ga ada orang yg bisa kupercaya untuk mengurusnya. Makanya kacau semua, padahal disini rame loh" cerita Rio
"Terus sekarang dijual & kakak mau buka usaha di luar kota?" tanya Aldo ingin tahu rencana Rio menjual cafenya
"Iya, lagian saya juga lagi butuh uang buat biaya kuliah sambil usaha lagi kecil-kecilan buat menyambung hidup" kata Rio dipaksakan untuk mengikhlaskan satu-satunya tempat peninggalan orangtuanya.
"Itu sebenarnya satu-satu peninggalan orangtuaku, tadinya saya berusaha untuk mempertahankannya. Tapi ternyata saya ga mampu" cerita Rio sedih mengingat semuanya.
"Memang orang tua kak Rio kemana?" tanya Aldo ragu
"Beliau meninggal karena sakit" jawab Rio menerawang mengingat orang tua saat masih hidup & sudah sering sakit²an.
Mereka ngobrol panjang lebar sambil sarapan, meski Aldo hanya minum aja. Tapi memaksa Rio & Leo untuk sarapan. Sebab Aldo sudah sarapan sama istrinya sebelum berangkat janjian tadi.
Akhirnya mereka deal kalau cafe tersebut akan dibeli oleh Aldo.
Setelah sampai di rumah, Aldo menceritakan niatnya sama Fio bahwa Aldo punya cita² membuka usaha sendiri tanpa ada embel-embel nama besar orang tuanya.
"Sayang... panggil Aldo yang melihat pintu kamar Fio terbuka. Kemudian Aldo duduk disofa bersebelahan dengan Fio.
"Kakak sudah pulang, kok Fio ga dengar sih suara mobilnya" kata Fio sambil menggeser sedikit duduknya agar lebih longgar.
"kakak punya rencana untuk buka cafe buat usaha kita ke depannya, tapi jangan cerita dulu ya ke mama sama papa. Mereka belum ada yg tahu, ntar aja kalau cafe kita sudah mau opening, baru deh kita undang beliau-beliaunya. Kita beri kejutan buat mereka... gimana?" kata Aldo menjelaskan rencananya sambil mengedipkan mata satunya
"Fio okey aja kak, terus nanti mau dikasih nama apa cafenya?" tanya Fio antusias
"Nah itu yg aku blm nemu, sambil direnovasi kita bisa memikirkan namanya. Kira-kira punya usal ga sayang?" tatapan mesranya Aldo membuat Fio jadi grogi & merah pipinya.
"Kok gitu sih nglihatnya ke Fio?" agak malu Fio dilihat begitu mesranya oleh sang suami.
"Cup" Aldo mencium bibirnya Fio krn gemes lihat muka Fio yg imut & manja.
Alfi Cafe
Dua bulan setelah cafenya Rio dibeli Aldo & sudah selesai direnovasi. Saat grand opening cafe baru nanti Aldo akan mengadakan menu paket & discount selama 1 bln. Cafe ini memang baru memiliki 3 karyawan ditambah Aldo sendiri & juga Leo yg turut membantunya. Jadi total tenaga di cafe baru itu ada 5 orang. Sedangkan Aldo tidak mau menempatkan dirinya di bagian depan yg terlihat oleh costumer. Dia justru ikut sibuk di dapur membantu bagian belakang. Sedangkan kasir dipegang salah satu karyawannya, Leo bagian pengawas sekaligus membantu mengantarkan pesanan pelanggan. Fio pun turut membantu jadi pengawas, tapi tidak diijinkan suaminya jika ikut melayani pelanggan.
Sehari sebelum pembukaan cafenya, sepasang suami istri remaja ini berkunjung ke rumah orang tuanya untuk memberikan undangan grand opening Alfi Cafe.
"Halo sayang, aduh mama kangen sama kalian" sambut mama Emi melihat anak & menantukan berkunjung.
"Fio juga kangen sama mama papa" jawab fio sambil memeluk mama Emi, kemudian ke papa Riko.
"Ma, pa, kami mau mengundang mama sama papa untuk berkenan hadir memberikan doa & restunya di pembukaan cafe kami" kata Aldo setelah mereka duduk santai di ruang keluarga.
"Kapan pembukaannya, kok papa ga dengar kalau kalian membangun cafe?" tanya papa Riko kaget bercampur bangga bahwa menantunya bisa merintis usaha walaupun dari segi usia yg masih tergolong remaja. Dan tanpa meminta bantuan modal dari orang tuanya.
"Lusa pa, hari sabtu agar tidak mengganggu jadwal sekolah kami" jawab Aldo.
"Okey, papa senang lihat semangat kalian semua. Pasti mama sama papa datang. Biar nanti kami kosongkan jadwal. Sukses selalu" kata Riko dengan menepuk punggung menantunya dengan bangga.
"Terus papa Delon sama mama Rita sudah diberi kabar belum sayang?" tanya mama Emi ke Aldo
"Ini kami baru mau berkunjung untuk mengundang papa sama mama" jawab Aldo semangat, melihat mertuanya senang Aldo jadi tambah semangat.
"Eh kalian datang..." suara mama Rita membuat sepasang remaja ini menengok ke arah tangga.
"Mama, papa" sapa Aldo & Fio sambil mencium punggung tangan beliau.
"Ayo ikut makan malam ya, kan lama kita ga makam bersama" ajak mama Rita.
Mereka duduk berempat kemudian menikmati makan malam bersama.
"Farel kemana ma kok ga kelihatan?" tanya Aldo sambil melihat ke mamanya
"Farel belum pulang, tadi katanya ke rumah temennya" jawab mama Rita
Setelah makan malam selesai, mereka berpindah duduk di sofa ruang keluarga.
"Ini tumben kalian malam² datang ke rumah, mau nginap sinikan?" tanya mama Rita
"ngga ma, besok kami masuk sekolah & ga bawa seragam" jawab Aldo, Fio hanya tersenyum saja ga banyak bicara.
Setelah makan malam selesai, mereka berpindah duduk di sofa ruang keluarga.
"Ini tumben kalian malam² datang ke rumah, mau nginap disinikan?" tanya mama Rita
"ngga ma lain waktu aja ya, soalnya besok kami masuk sekolah & ga bawa seragam" jawab Aldo, Fio hanya tersenyum saja ga banyak bicara.
"Pa, ma, kami kesini niatnya mau mengundang papa sama mama untuk bisa datang memberikan doa & restunya di acara pembukaan cafe kami yang akan diadakan lusa" Aldo mengungkankan niatnya ke orang tuanya
"Kalian punya cafe sejak kapan?" tanya papa Delon menatap Aldo & Fio bergantian.
"Kami baru memulai usaha sih pa, dari dua bulan lalu mulai renovasinya" jawab Aldo
"mama bangga deh lihat anak menantu mama, terus nama cafenya apa sayang" tanya mama.
"Alfi cafe mam, saya mengambil dari nama Aldo & Fio" jawab Aldo bangga
"Baik, pasti papa sama mama nanti datang diacara pembukaan alfi cafe" jawab papa mantap.
"terus yang mau kalian undang siapa aja?" tanya papa
"Hanya papa, mama sama papa Riko, mama Emi, sahabat Aldo sama Fio & Farel saja pa" jawab Aldo
"apa papa perlu mengundang temen papa biar cafe kalian cepat dikenal?" papa Delon meminta persetuan dr anaknya
"ga usah pa, kami hanya sederhana saja kok" sahut Fio
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
D.R.S
25
2021-01-29
0
D.R.S
itu tadi fio ikut bantuin dananya gk yach??
2021-01-29
0
Siti Asmaulhusna
lanjuutt
2020-12-21
0