Malam harinya Bogi & beberapa teman laki yang lain bermain gitar di teras depan vilanya sambil membakar jagung, ada juga teman perempuan yang ikut membakar jagung, tapi ada juga yang memasak mie rebus instan karena kedinginan. Sedangkan Bogi masih terbayang saat Aldo mencium kening Fio & merangkulnya waktu keluar kelas hingga menuju tempat parkir mobilnya.
"Hai ternyata ada yang lagi ngelamun, karena sang pujaannya ga ikut" celetuk salah satu sahabat Bogi.
"Ah ga juga" jawab Bogi singkat tak bersemangat.
Tak terasa 3 hari sudah mereka menginap di vilanya Bogi. Dan pagi ini mereka sudah bersiap-siap untuk perjalanan pulang ke rumah masing-masing dengan mengendarai mobil masing-masing. Memang ada juga yang dijemput.
Di Alfi Cafe
Hari ini merupakan hari terakhir Aldo ujian kelulusan. Sekaligus hari terakhir juga buat mang Dadang mengantar jemput Fio, karena setelah Aldo pulang dari ujian langsung mau ke cafe sekaligus menjemput istrinya.
Fio di bagian kasir sibuk melayani pelanggan yang sedang makan siang di cafenya.
"Meja berapa kak?" tanya Fio pada salah satu pelanggannya yang akan membayarnya. Fio tidak memperhatikan satu per satu wajah pelanggannya yang sedang transaksi di kasir.
"Meja 5" jawab si pelanggan sambil membalas chatingan dari temannya.
Pada saat memberikan lembaran uang, cowok itu kaget melihat siapa yang berada di kasir.
"Fio.. " sapa cowok si pelanggan itu.
Fio mendongakkan wajhnya dan kaget saat ada yang mengenalinya.
"Kak Dio" sapa balik Fio sambil tersenyum dan tak lupa menyerahkan uang kembaliannya dengan mengucapkan kata terima kasih.
Untung saja di kasir lagi ga ngantri yang bayar, jadi Dio bisa ngobrol agak lama sama Fio.
"Kamu kerja disini atau ini milik keluargamu?" tanya Dio menebak.
"Hehehe aku kerja disini kak selama liburan ini aja sih" jawab Fio yang ga mau Dio tahu bahwa ini cafe milik suaminya.
Mereka ngobrol panjang lebar bahkan sempat Dio ditinggal Fio karena ada pelanggan yang mau membayar di kasirnya. Dio yang masih ingin ngobrol dengan Fio, dengan sabar menunggu Fio walaupun ditinggal-tinggal melulu.
"Maaf ya ngobrolnya ga fokus, soalnya Fio tinggal tinggal melulu" kata Fio ga enak hati.
"Iya gapapa, memang kamu juga lagi kerja sih" jawab Dio santai.
Mobil Aldo sudah sampe diparkiran cafe miliknya. Aldo masuk ke ruangannya untuk mengganti seragamnya dengan kaos tsirt maroon. Kemudian Aldo keluar untuk melihat keadaan cafe yang sudah seminggu dia tinggalkan. Aldo melihat Fio berbincang bincang dengan cowok yang duduk di meja dekat kasir.
Aldo nyamperin Fio, kemudian duduk di sebelah Fio.
"Halo sayang" sapa Aldo sambil mencium pucuk kepala istrinya tanpa perduli pada seorang cowok yang ada di depan mereka.
Fio hanya tersenyum sambil melihat suaminya.
"ini kak, ga sengaja tadi kami ketemu saat kak Dio bayar dikasir" Fio menjelaskan ke suaminya dengan maksud agar Aldo tidak banyak bertanya nantinya.
"O tetangga, kakak kirain tadi siapa" kata Aldo sambil berusaha mereda rasa cemburunya saat tahu bahwa cowok itu Dio.
"Kak Dio, bukannya hari ini merupakan hari terakhir ujian kelulusan ya?" tanya Fio memecah kecanggungan diantara mereka.
"Iya tadi terakhir ujian dan langsung kesini kangen nasi gorengnya disini. Soalnya kakak suka menunya disini." jawab Dio menjelaskan kenapa dia sampai di cafe saat hari terakhir ujiannya ini.
"Terima kasih kak kalau kakak cocok dengan menu di cafe ini." ucap Fio yang membuat Aldo menengok ke Fio heran.
"Apa Fio cerita bahwa ini cafe milik mereka berdua ya" batin Aldo. Aldo ikut tersenyum saja dengan mendengar ucapan Fio ke Dio.
"Maaf ya kak, Fio tinggal lagi" pamit Fio
"Iya silahkan, kakak juga mau pamit pulang" kata Dio sambil berdiri.
"Terima kasih kak" kata Fio sambil berdiri dan berjalan menuju kasir karena sudah ada pelanggan yang menunggu untuk membayar.
"Terima kasih sudah mau mampir ke sini" ucap Aldo.
"iya sama-sama" jawab Dio kemudian berjalan keluar dari Alfi Cafe.
"Sayang tadi udah makan siang belum?" tanya Aldo yang mau memesan makan siangnya ke salah satu pegawainya untuk makan.
"O iya lupa aku kak belum sempat makan" jawab Fio tersenyum kecut.
"Kita makan nasi goreng berdua aja ya, mau ga?" Aldo menawarkan makan sepiring berdua ke istrinya.
"Iya, aku gimana aja kak" jawab Fio
Aldo berjalan menuju dapur dan meminta pegawainya membuat nasi goreng untuk diantarkan ke ruangannya.
Tok tok tok...
"Iya masuk" jawab Aldo
"Ini mas nasi gorengnya sama es jeruknya" kata si pegawai.
"O ya tolong panggilin Fio ya suruh makan di sini dan kamu pegang dulu kasirnya sementara Fio makan siang dulu" perintah Aldo pada asistennya.
"Baik mas" jawab Hadi yang biasa dibagian kasir.
Hadi langsung undur diri dan berjalan menuju kasir untuk memanggil Fio sesuai perintah bosnya.
Tok tok...
ceklek.
Fio membuka pintu ruangan Aldo dan langsung duduk di sofa bersama suaminya untuk menikmati makan sepiring berdua. Memang bukan hanya sekali ini mereka makan sepiring berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
D.R.S
smngat kak,ak suka critanya
2021-01-29
0
D.R.S
19
2021-01-29
1