Di gedung hotel
Tiba saat hari bersejarah buat Aldo Wijaya dengan Fiola Putri Mahendra.
"Aduh, anak mama cantik sekali" puji mama Emi yang melihat anaknya sudah selesai dirias & siap menunggu acara mulai.
"Ih mama..., ma nanti jika Fio mau tinggal sama aja boleh ga?" ucap Fio ke mamanya dng suara yg menahan nangis karena akan berpisah dari sang mama tercinta.
"Maksudnya kalian berdua tinggal sama mama?"
"Ngga ma, maksud Fio itu satelah nikah ini aku tinggal sama mama, sedang kak Al sama mama Rita... " jawab Fio
Mama Emi sebenarnya nggak tega melihat putrinya sedih, tapi tidak dapat berbuat apapun.
"Sayang pintu rumah mama terbuka untuk kalian semua. Jadi jika nanti Fio sama kak Al mau nginap di rumah mama silahkan aja, mama senang sekali. Tapi setelah akad nikah nanti Fio akan ikut pulang ke rumah mama Rita. Setelah rumah kalian selesai di renovasi, maka kalian akan menempati rumah kalian sendiri" jawab mama Emi sambil memeluk putrinya yang sudah menangis, begitu juga dengan Emi.
"Sudah ya jangan nangis sayang, nanti riasannya rusak kena airmata okey.." mama Emi menghibur Fio sekaligus dirinya sendiri.
Walaupun hati kecilnya sebenarnya masih belum tega untuk melepas putrinya.
Acara pernikahan sudah di mulai, saatnya mempelai wanita berjalan keluar dengan didampingi tante dari papa Riko & tante dari mama Emi. Karena penghulunya sudah datang.
"Saya terima nikahnya Fiola Putri Mahendra binti Riko Mahendra dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai." ucap Aldo saat ijab kobul dilaksanakan.
"Bagaimana?" tanya penghulunya
"Sah"
"Sah" semua saksi menucapkan kata sah.
Kemudian dilanjutkan dengan penyematan cicin pernikahan.
Fio mencium punggung tangan suaminya, sedangkan Aldo mencium kening istrinya.
Acara berikutnya sungkeman yaitu meminta doa restu kepada orang tua kedua mempelai. Acara berlangsung kidmat dari akad hingga upacara adat selesai.
Saat mempelai meminta doa restu kedua orang tuanya, tanpa sadar air mata Fio menetes tak terbendung. Ada rasa sedih dimana akan berjauhan dengan kedua orang tuanya, ada rasa bahagia karena melihat orang tuanya bahagia dengan pernikahannya ini.
"Aldo, sekarang kamu punya tanggung jawab yang besar ke istrimu Fio, papa minta lindungi dan jagalah istrimu sebaik mungkin, jangan pernah buat istrimu menangis karena sedih dan terluka" pesan Delon Wijaya ke Aldo
"iya pah, Aldo mohon doanya papa agar Aldo bisa menjadi suami yang baik buat Fio" jawab Aldo
"Sayang mama nitip Fio ya, yang sekarang sudah menjadi istrimu, cintailah & jaga istrimu dengan sepenuhnya" pesan Rita Wijaya ke Aldo tanpa tetasa airmatanya pun menetes mengingat dialah yang memaksakan supaya anaknya menikah.
"iya ma, Aldo akan selalu mencintai Fio, mohon doanya mama agar Aldo dapat melindungi serta menjaga Fio dengan baik." jawab Aldo
"Fio, papa titip Aldo ya, Fio yang sabar dengan Aldo. Jika suatu saat Aldo marah, Fio cerita ya sama papa atau mama" pesan Delon ke menantunya Fio
"iya pah, Fio mohon doanya papa" jawab Fio tak hentinya meneteskan airmatanya.
"Fio sayang...sekarang Fio sudah menjadi istrinya Aldo, jagalah pernikahan kalian agar selalu kuat, saling percaya & saling mencintai" pesan Rita ke Fio.
"Iya ma, Fio mohon doanya agar dapat menjadi istri yang baik." jawab Fio dengan meneteskan airmatanya.
Dilanjutkan sungkeman ke orangtunya Fio.
"Nak Aldo, papa titip Fio ya yang sekarang tanggung jawab papa ke Fio berpindah ke Aldo sebagai suaminya. Jadi cintai, jaga & lindungilah istrimu Fio. Jika Fio salah maka tegurlah dengan hati, karena Fio anaknya manja. Semoga kalian dapat bersama-sama dalam mengarungi bahtera rumah tangga" pesan Riko ke menantunya Aldo
"iya pah, mohon doanya agar Aldo dapat menjalankan amanah yang sudah papa berikan buat Aldo." jawab Aldo kepada papa mertunya dengan menahan airmatanya terharu.
"Fio sayang yang sabar ya & nurut sama Aldo yang sekarang sudah menjadi suamimu nak, janganlah membantah pada perintah suamimu. Cintailah & terimalah apa yang adanya suamimu dengan sagala kekurangannya" pesan papa Riko ke putri kesayangannya dengan menahan airmatanya karena harus melepas putri kecilnya yang manja.
"Iya pah, Fio minta maaf jika selama ini Fio banyak menentang kemauan papa dan Fio mohon doanya agar Fio bisa menjadi istri yang baik buat kak Al" jawab Fio dengan berurai airmata sambil memeluk papanya lama.
"Nak Aldo mama titip Fio yang sekarang sudah menjadi tanggungjawabmu, terimalah dia dengan segala kekurangannya, didiklah istrimu & bersabarlah saat menghadapi kelakuannya yang manja" pesan ibu mertunya ke Aldo, airmata mama Emi terus menetes tanpa bisa dibendung.
"iya ma, mohon doanya agar Aldo dapat membimbing Fio sesuai amanah yang mama percayakan." jawab Aldo
"sayang sekarang Fio sudah menjadi seorang istri & harus mematuhi apa yang jadi perintah suamimu. Jadi belajarlah untuk saling mencintai & percaya, karena itulah tonggak suatu rumah tangga." pesan mama Emi dengan menitikkan airmatanya. Sebenarnya berat sekali Emi melepaskan putri kecilnya ini, tapi apa mau dikata sekarang sudah ada yang berhak untuk menjaganya.
"iya ma, doain Fio ya ma agar Fio mampu menjadi istri yang baik buat kak Al" balas Fio sambil memeluk sang bunda dengan erat.
Setelah acara sungkeman selasai mempelai berjalan bergandengan untuk bersalaman dengan para undangan yang terdiri dari keluarga besar Wijaya & Mahendra.
Tak lupa oma Aldo mencium & memeluk kedua mempelai dengan memberikan hadiah sebuah kunci rumah untuk mereka tinggal.
"Selamat ya dik, semoga kalian selalu bersama dalam suka & duka, belajarlah untuk kalian saling mencintai & percaya " ucapan Raka ke adiknya
"makasih ya kak, Fio minta maaf kalau Fio lebih dulu nikahnya tanpa menunggu kakak dulu" kata Fio dengan manjanya.
"Sayang, kakak ga masalah & kakak akan lakukan apapun asal kamu bahagia dan selalu tersenyum, okey" jawab sang kakak Raka dengan memeluk adik tercintanya. Diciumnya kening adiknya.
"Nitip Fio ya Al, jagalah dia dan jangan buat dia menangis karena sedih. Semoga kalian dapat saling mencintai & saling percaya. Kalau perlu bantuan atau apapun jangan segan hubungi kakak ya" pesan Raka ke Aldo yang sekarang sudah menjadi adik iparnya.
"Iya kak pasti, makasih ya kak untuk semuanya" jawab Aldo yakin sambil berpelukan.
Di rumah baru
Seminggu setelah acara pernikahannya, Aldo dan Fio berniat pindah ke rumah yg diberikan oma tercinta dengan membawa bi ina untuk membantu Fio. Sebenarnya barang-barang Fio dan Aldo sudah dipindahkan semua ke rumah baru mereka. Serta sudah tertata di kamar masing² layaknya kakak beradik, seperti bukan suami istri ya jika mengetahui mereka berbeda kamar.
Mereka memang belum diperbolehkan untuk tidur satu kamar, melihat usia mereka masih belum siap juga Fio yang masih kelas 10. Ayahnya kawatir jika Aldo tidak dapat menahan hasratnya. Mereka hanya diperbolehkan sebatas ciuman serta pelukan saja.
Hari sabtu pagi pengantin baru ini pindahan ke rumah kado pernikahan dari sang oma tercinta. Dengan diantar mama Rita, papa Delon, mama Emi, papa Riko serta Farel.
Mereka berkumpul dan berbincang² di ruang keluarga rumah baru.
"Kak motornya besok jadi mau dianterin ga ke sini?" tanya Farel
"Jadilah, suruh anterin pak Dedi aja dek" perintah Aldo
"Okey siap" kata Farel sambil senyum meledek.
"Wah berarti aku harus panggil kamu kakak dong Fi mulai sekarang" goda Farel.
"Iya dong, kan sekarang jadi kakak iparmu" jawab Aldo tertawa sambil mengacak acak kepala rambut Fio.
"Idih aneh deh kamu Rel, yang ada ntar di sekolah heran semua" jawab Fio dengan bibir monyongnya.
Keluarga besar pengantin ini makan malam bersama di rumah baru sang pengantin remaja. Setelah menjelang malam, para orangtua juga Farel pamit pulang.
Tapi kalau Farel bukannya pulang, melainkan mampir dulu ke rumah Nadya. Maklum anak muda malming (malam minggu) ga disia-siakan hehehe.
"Kamu ada tugas ga buat hari senin besok?" tanya Aldo saat mereka duduk di depan tv yang hanya berdua saja.
"Sepertinya udah aku kerjain deh kemarin" jawab Fio merebahkan badan di sofa, karena badannya kecapekan. Aldo masih asyik main game dari hpnya, sedangkan Fio menonton drakor di tv.
"Besok ada rencana mau kemana?" tanya Aldo, tapi ga ada jawaban dari Fio.
Setelah di tengok ternyata Fio sudah tertidur di sofa.
"Yah tidur ternyata" ucap Aldo.
"Untung aja kita sudah makan malam, kalau belum makan repot ini harus ngebangunin" gumam Aldo
Akhirnya Aldo menggendong istrinya untuk memindahkan tidur istrinya ke kamar Fio. Dengan pelan² direbahkannya badan istrinya agar tidak terbangun. Dan diciumnya kening istrinya.
"Selamat tidur sayangku, walaupun aku tahu kamu masih belum mencintaiku, tapi sekarang aku adalah suamimu" ucap aldo sambil memandang wajah istrinya. Tapi aku percaya suatu saat nanti kamu pasti akan mencintaiku juga.
Aldo dari awal melihat Fio saat di ruang ekskul band sudah mulai ada rasa tertarik. Dan sejak saat itu Aldo mulai sering memperhatikan Fio. Fio cinta pertamanya, karena memang sebelumnya Aldo ga pernah punya perasaan suka sama temen ceweknya seperti yang di rasakan ke Fio saat awal pertemuannya. Aldo meninggalkan kamar Fio kemudian masuk ke kamarnya sendiri untuk istirahat hingga akhirnya tertidur dengan nyenyaknya.
Pagi harinya Fio terbangun & berniat ke dapur untuk masak buat sarapan mereka. Tapi ternyata bi ina sudah duluan di dapur.
"Pagi bi" sapa Fio
"Pagi non, masih pagi sudah bangun non?" tanya bi ina
"Iya bi mau masak buat sarapan" jawab Fio
"Biar bibi aja yang masak non, non Fio istirahat aja." jawab bi Ina.
"Kak Al belum bangun ya bi?" tanya Fio, karena setahu Fio itu suaminya kalau hari minggu katanya suka joging pagi-pagi.
"Bibi belum lihat non, mungkin masih di kamar" jawab bibi
"O ya sudah aku bangunin aja kalau begitu" kata Fio sambil jalan menaiki tangga menuju kamar suaminya. Sampai di depan pintu kamar Aldo, Fio langsung masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu.
"Kak bangun, katanya kakak kalau hari minggu begini suka joging..." kata Fio sambil menggoyangkan tubuh suaminya agar terbangun.
"Hoahemm..sayang, sudah bangun ya" tanya Aldo melihat istrinya yang duduk ditepi ranjang Aldo. Fio langsung memerah mukanya mendengar ucapan sayang dari suaminya.
"Pagi ini kak Al mau joging ga? ini udah jam 5" bukannya menjawab pertanyaan suaminya, tp justru balik bertanya.
"Yuk kita joging bareng aja di sekitaran komplek aja mau ga?" ajak Aldo sambil mengedipkan mata kirinya, agar mereka dapat lebih mengenal lingkungan tempat tinggalnya.
"Kalau gitu aku ganti baju dulu ya kak" jawab Fio, baru dia mau beranjak tiba² tangannya ditarik suaminya hingga jatuh diranjang sebelah Aldo. Aldo langsung mencium bibir istrinya.
"Cup" Fio kaget & melotot, pipinya merah. Ini adalah kali pertama Fio diciuman oleh seorang cowok.
"Kak Al..." protes Fio.
Aldo hanya tersenyum melihat tingkah istrinya yang lucu. Fio langsung keluar dari kamar Aldo kemudian masuk ke kamarnya untuk mengganti baju joging. Mereka turun tangga bersamaan.
"Bi kami mau joging dulu ya" pamit Fio ke bi Ina
"Iya non" jawab bibi
"Mereka seperti kakak adik aja" batin bi Ina tersenyum
Mereka berdua keluar untuk joging di sekitar kompleks rumah mereka.
"Banyak juga ya kak orang yg joging" Fio membuka suaranya di sela-sela lari kecilnya.
"iya kan karena ini hari libur sayang" jawab Aldo. (ciee udah sayang-sayang...)
Saat mereka lagi menikmati jogingnya, tiba² ada suara cowok yang memanggil nama Fio.
"Fio.." panggil cowok tersebut. Fio menengok ke arah yg memanggil namanya
"Eh kak Dio" jawab Fio kemudian berhenti dan berjalan mendekati Dio.
"Apa kabarnya Fio?" tanya Dio sambil mengulurkan tangannya.
"Baik kak, kakak sendiri apa kabar?" tanya balik Fio dengan menerima uluran tangan Dio.
"Baik juga, kamu tinggal di kompleks sini juga Fio?" tanya Dio.
Aldo menatap Dio sambil berpikir siapa dia, kenapa Fio kelihatan dekat sekali dari caranya ngobrol.
"Iya kak" kami baru pindah.
"Di blok apa?" tanya Dio lagi.
"Di blok AD kak, kakak juga di kompleks ini ya?" kata Fio
"iya, aku di blok AB" jawab Dio
"O iya kenalin kak, ini kak Dio kakak kelas Fio waktu smp dulu.
Mereka saling berjabat tangan dan saling menyebutkan nama masing²
"Aldo"
"Dio"
"Maaf kak, kami mau melanjutkan joging lagi" pamit Fio sambil tersenyum. Kemudian Fio mengajak suaminya untuk joging lagi
"Ayo kak, kita joging lagi" ajak Fio sambil berbalik dan menarik tangan Aldo.
Aldo langsung melingkarkan satu tangannya di pundak Fio. Kemudian mereka melanjutkan untuk joging kembali.
Ditengah jogingnya Fio mulai terasa lapar.
"Kita pulang aja yuk kak, aku udah capek" dengan suara manjanya Fio mengajak suminya pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
D.R.S
29
2021-01-29
0
Siti Asmaulhusna
jangan smpe nnti ada yg slingkuh krn percintaan mereka masih muda bgtu
2020-12-21
4