Ketika sudah sampai di rumah, tepat jam 12 siang, adzan di kompleks perumahan Arka lun berkumandang.
''Alhamdulillah....." ungkapan syukur kepada Allah, sudah di ingatkan akan waktu shalat.
''Mas, nak
Yuk kita shalat berjamaah" ajaknya sambil memegang tangan kedua insan itu.
''Iya...., bun" jawab Arza sambil tersenyum tipis menanggapi ajakan Zahra.
''Baiklah, ayo kita segera masuk dan membersihkan diri sebelum menghadap sang khalik" jawab Arka dengan membalas pegangan tangan Zahra.
Masuklah mereka bertiga ke dalam rumah, Arza masuk kedalam kamar yang dulu ia tempati ketika masih satu rumah dengan Arka dan Zahra. Ia segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, mendinginkan otaknya yang masih saja panas karena masalah di rumah kedua orangtuanya Dita. Ia mengguyur tubuhnya dengan air dingin, sampai akhirnya ritual mandi selesai. Arza segera memakai handuk dan mengambil air wudhu.
Berwudhu sudah, kini saatnya keluar dari kamar mandi dan pergi menuju ruang ganti pakaian. Arza memakai sarung dan baju koko putih. Berjalan keluar kamar sampai ditempat dimana Arka, Zahra dan Arza shalat berjamaah.
''Nak....,
kamu yang iqomah ya, kami kangen sama suara kamu" pinta Zahra pada anaknya.
''Baik, bun...." jawab Arza menyanggupi permintaan dari bundanya.
Kemudian ia beriqomah, menandakan shalat akan dimulai. Begitu merdu dan menyejukkan hati. Lalu Arka yang memimpin shalat dzuhur itu sampai selesai.
''Assalamualaikum....." ucap Arka ketika sudah mencapai akhir shalat. Lalu ia pun berbalik badan, Arza dan Zahra menyalami tangannya, Arza juga menyalami tangan bundanya sambil tersenyum. Berdzikir lah mereka dan kali ini Arza yang memimpin.
🍁🍁🍁🍁
Setelah kepergian Arka dan keluarganya dari kediaman Kamidia, Dita sang anak pun datang dengan wajah sembabnya. Sepertinya dia habis nangis, datang ke rumah hendak mengeluh pada kedua orangtuanya. Bukannya di kasihani malah ia di marahi sebab keteledorannya.
"Dasar anak tidak berguna! Kau ku suruh untuk bisa merebut hati dari tuan Arka dan bisa menjadi menantunya" teriak papa Dita menggema dalam ruangan itu.
"Dita gak tau pah, kalo Arza datang ke hotel dan memergoki ku saat itu" jawab Dita membela dirinya.
"Bukan kah sudah ku katakan. Jangan sesekali datang ke hotel untuk apapun urusan sebelum kau menikah dengan Arza!" ucap papa Dita.
"Bosan! Aku sangat bosan jika harus berdiam diri di dalam kamar. Aku butuh hiburan, pah. Aku ini tidak pernah mencintai Arza. Aku hanya mencintai Kris, aku juga bosan yang terus mengikuti kemauan kalian hanya untuk harta semata. Apa kalian tidak pernah merasa iba denganku. Aku selalu menuruti kemauan kalian selama ini, bahkan harus merelakan kebahagiaan ku, aku bosan di rumah dan aku bosan tinggal di sini!" jawab Dita sambil berteriak kencang, melampiaskan kemarahannya pada kedua orangtuanya.
Plak
Satu tamparan keras mengenai wajah Dita hingga mengeluarkan darah di salah satu sudut bibirnya. "Kau adalah anak, dan sudah seharusnya nurut dengan kami. Semua yang kami lakukan adalah demi kebahagiaanmu juga, Dita!" ujar papa setelah menampar.
"Kebahagiaan, kau bilang, hah. Dengan mengkekang anak dan bertindak sesuka hati, kau bilang kebahagiaan. Hei pak tua, aku manusia bukan robot yang bisa kau atur dengan remote control" ucap Dita dengan lantang.
"Kau.....
Berani sekali berkata seperti itu, hah. Dasar anak durhaka" ucap papa Dita.
"Durhaka kata mu, aku seperti ini karna kau. Dan aku sudah tau jika kalian berdua bukan orang tua kandung ku, kalian mengambilku dari panti asuhan, benar bukan?" tebak Dita.
"Yah itu benar, dan untuk balas budi maka kau harus membayarnya dengan menerima semua permintaan kami" jawab papa Dita.
"Kau.....
Aku tidak akan lagi menuruti semua permintaan kalian. Aku akan pergi dari sini" ucap Dita.
Lalu Dita pun pergi meninggalkan kedua orangtuanya dan menuju kamar untuk mengambil beberapa lembar pakaian. Dan pergi meninggalkan rumah.
Selama ini dia selalu tersiksa dan merasa terkekang dengan aturan yang kedua orangtuanya berlakukan. Sehingga membuatnya stres dan melakukan hal menyeleweng demi menghilangkan rasa stresnya.
Bersambung
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments