Happy reading 🤗
Setelah puas berada di danau, Arza memutuskan untuk pulang ke apartemen yang ia beli satu tahun lalu. Dengan kecepatan tinggi ia mengendarai mobilnya.
Jarak antara apartemen dan danau itu lumayan jauh. Selama ini hidupnya selalu tenang dan bahagia sebelum ayahnya berniat menjodohkan dirinya. Kenapa? Apa penyebabnya sehingga dalam waktu yang sangat mendadak ayahnya memberitahu padanya mengenai perjodohan ini.
Dalam perjalanan pulang, Arza tak henti-hentinya, berucap sumpah serapah dalam benaknya. Ia keluarkan supaya hatinya tenang dan tidak ada lagi uneg-uneg yang mengganjal dalam hati.
Dita? Siapa dia dan kenapa mendapat tempat istimewa dalam hati ayah dan bunda?
Arza sangat heran dengan sosok perempuan itu yang akan di jodohkan dengannya. Apa sih istimewanya perempuan itu sehingga ayah kekeuh ingin menjadikan dirinya sebagai istriku?
Tak terasa Arza sudah sampai di apartemennya, lalu ia keluar dari mobil dan masuk kedalam apartemen. Sesampainya di dalam kamar, Arza pun langsung melepas jas yang ia pakai dan pergi menuju kamar mandi. Mengguyur tubuhnya dengan air dingin.
Urusan kantor ia serahkan pada asistennya dan juga sekretaris Yudha. Mereka berdua bisa di andalkan kala Arza sedang tidak ada di kantor. Sifat mereka pun sama dengan Arza, tampan dan juga sangat dingin. Hingga mendapat julukan dari lara karyawannya sebagai Tiga Serangkai.
Setelah selesai mandi, Arza pergi ke ruang ganti. Ia menatap cermin dan melihat wajahnya yang terkena tampar oleh ayahnya. Tidak terasa sakit lagi, namun tetap saja rasanya tidak hilang dan terus membekas.
''Baru kali ini aku di tampar oleh ayah hanya karna perempuan itu. Awas saja nanti, jika aku sudah menemukan dia akan ku buat dirinya menderita sudah membuat kedua orang tuaku bertindak seperti ini padaku" sumpah Arza ketika ia memandangi wajahnya dalam pantulan cermin.
Karena lelah, akhirnya Arza memutuskan untuk tidur dan menghilangkan segala rasa lelahnya karna masalah saat di rumah kedua orangtuanya.
🍁🍁🍁🍁
Rumah Arka
Zahra masih menenangkan suaminya itu, ia bingung harus memihak pada siapa, antara suami dan anak. Zahra juga merasakan apa yang Arza rasakan. Jika di jodohkan pasti rasanya tidak enak dan sebisa mungkin kita menolak agar perjodohan itu tak terjadi. Namun, jika ia mendukung keputusan Arza untuk menolak perjodohan, nanti yang ada malah dirinya di cap sebagai istri yang berdosa sudah menentang kehendak suaminya. Pihak tengah pasti selalu mendapat perasaan yang susah untuk diungkapkan antara memilih dan memutuskan tindakan yang benar untuk dilakukan agar pertikaian ini berakhir dengan baik.
''Sudahlah mas, jangan kamu paksakan dirinya untuk menikah" ucap Zahra hati-hati agar tidak menyinggung perasaan suaminya.
''Tapi usianya sudah matang untuk berumah tangga, sayang. Dan juga Arza selalu menolak dengan setiap perempuan yang kita kenalkan dengannya. Baik dari kalangan konglomerat sampai yang paling bawah. Selalu Arza tolak dengan selalu beralasan jika ia sedang mengejar impiannya. Apalagi yang Arza kejar, karir sudah bagus, rumah sudah ia punya dan sekarang apa lagi?'' ujar Arka.
Zahra hanya bisa menghela nafasnya, benar juga yang suaminya katakan. Huh, bingung deh jadinya Zahra, anaknya begitu keras kepala seperti suaminya dan kenapa sikap lemah lembut nya tidak turun pada Arza. Mungkin itu sudah di bawa oleh adik perempuannya yang sudah meninggal. Watak Arza mirip sekali dengan Arka, Zahra takut jika ini di lanjutkan maka Arza akan bertindak kasar pada perempuan yang akan menjadi istrinya nanti. Seperti yang Arka lakukan padanya beberapa tahun sebelum Arza ada di dunia. Awal pernikahan yang penuh dengan air mata serta siksaan batin yang mendalam.
Bersambung
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments