Happy reading 🤗
Setelah meminum kopi, Arza melanjutkan perjalanan menuju rumah. Sepanjang perjalanan, mereka hanya diam tak ada yang buka suara, Aluna takut karna Arza terlihat sangat galak.
Deru mesin mobil dan AC yang terdengar, Aluna menoleh ke arah jendela, sedangkan Arza fokus menyetir mobil.
''Dimana rumahmu...?" tanya Arza tanpa menoleh ke arah samping dan tetap fokus menyetir mobil.
''Di kosan pak...." jawab Aluna sambil menoleh ke arah samping, meski yang di toleh tak menggubrisnya.
''Jalan apa...?"
"Jalan xxx, pak"
Lalu Arza pun langsung mengangguk dan mengendari mobil menuju tempat tinggal Aluna. Sepanjang perjalanan, Aluna hanya diam, dan juga kepalanya sedikit pusing. Hingga ia tertidur didalam mobil.
Jalanan mulai sepi, lalu Arza memasuki gang sempit yang hanya bisa dilewati satu kendaraan. ''Gila, jalan kok sempit banget. Bisa-bisa nanti ni mobil lecet" ucap Arza dalam hati. Lalu sampailah ia di depan kosan sederhana namun terkesan bersih.
''Sudah sampai, cepat turun!" titah Arza sambil melepas sabuk pengaman mobil. Karna tak mendapat sahutan, lalu Arza pun melirik kearah samping dan melihat Aluna sedang tertidur pulas.
''Dasar tukang tidur.
Hoi...bangun, malah tidur lagi" teriak Arza dalam mobil.
''Masyaallah....,'' ucap Aluna kaget karna Arza meneriakinya begitu keras.
''Bangun, dah nyampe rumah" ucap Arza.
''Udah nyampe ya pak'' kata Aluna yang masih mengumpulkan kembali kesadarannya setelah tidur.
''Cepet turun!" titah Arza tanpa menghiraukan pertanyaan dari Aluna.
''Iya-iya pak, sabar napa....'' jawab Aluna sambil memanyunkan bibirnya.
''Tapi, apa bapak tidak ingin mampir dulu?" tawar Aluna sebagai balas jasa karna Arza sudah menolongnya.
''Gak...." Jawabnya dengan sangat ketus.
''Ya udah....'' ujar Aluna sambil mengendikkan bahunya, dan ia pun turun dan pergi menuju kosannya.
''Hati-hati pak, dijalan. Semoga sampai rumah dengan selamat" ucap Aluna sambil melambai.
Arza hanya memandang dan menutup kaca mobil. Lalu ia meninggalkan kosan Aluna.
''Dasar, bos arogan. Gak bisa senyum apa, kebanyakan makan knalpot paling yak, ngegas mulu bawaannya" gumam Aluna.
🍁🍁🍁🍁
Arza sudah sampai di apartemen, ia pergi ke kamarnya dan membersihkan tubuhnya. Setelah ini ia akan pergi ke rumah kedua orangtuanya untuk memberitahukan pada mereka mengenai calon menantu yang mereka pilih.
''Aku akan ceritakan semua mengenai hal ini, lihat saja apa yang akan aku lakukan dengan keluarga Dita'' ucap Arza dalam kamar mandi.
30 menit kemudian, Arza sudah siap dengan pakaian santai, dan ia hendak pergi ke rumah ayahnya. Tapi, sebelum sampai disana, ia membawa flashdisk dan juga ponsel tempat dimana Yudha meretas cctv.
''Semua akan terungkap dalam waktu hitungan menit saja'' ucapnya lagi sambil tersenyum tipis.
Lalu setelah itu, ia bertemu dengan kedua orangtuanya di teras rumah. Ia pun segera menghampirinya.
''Assalamualaikum....'' ucap Arza sambil menyalami tangan Zahra.
''Waalaikumsalam....'' jawab Zahra dan Arka berbarengan.
''Arza datang kemari untuk memberitahu mengenai rahasia besar seorang Dita Rawles" ucap Arza.
''Ada apa dengannya nak, apa kamu setuju menikah dengannya?" tanya Zahra.
''Tidak bun...
Tapi Arza akan membuat kalian berdua ternganga" jawab Arza.
Karena penasaran, lalu Zahra dan Arka meminta putranya untuk menjelaskan lebih detail lagi. Lalu Arza dan kedua orangtuanya masuk kedalam rumah. Arka mengambil laptop nya untuk membuka flashdisk yang Arza bawa. Mereka menonton video Dita bersama pria lain, dan membuat mereka tercengang serta membuat kepala geleng-geleng melihatnya. Sungguh, di luar dugaan mereka berdua, dulu mereka menganggap Dita sebagai wanita baik dan sopan, namun nyatanya itu hanya sandiwara belaka sampai ia menjadi istri dari seorang Arza Putra Mahesa.
Bersambung
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments