Selamat membaca!
Ansel menyadarkan Irene yang sudah sejak lama terbuai dalam memorinya yang kelam. Ia memerintahkan pada wanita itu untuk menunggu di kamar tamu, karena ada beberapa hal yang ingin dikatakan pada Darren tanpa sepengetahuan Irene.
Irene mula melangkahkan kakinya mengikuti Tomi yang sudah berada di depannya untuk menuju kamar tamu, sesuai yang diperintahkan oleh Ansel.
"Aku minta maaf, karena segala pengorbananmu saat ini menjadi sia-sia, walau aku sangat kaget, ternyata kau juga mencintai Dyra dan bahkan sudah kenal lebih dulu dengannya."
"Apa kau marah padaku Ansel?" tanya Darren menautkan kedua alisnya.
"Tentu tidak Ayah. Mana mungkin aku marah pada orangtua sebaik Ayah, aku malah bersyukur memiliki Ayah terbaik sepertimu," jawab Ansel menarik kedua sudut bibirnya, hingga membentuk sebuah senyuman.
"Apa jika kau tahu bahwa Ayah sudah menggantikan posisimu? Kau akan tetap bersyukur atau malah sebaliknya, kau akan membenciku?" batin Darren menguak rasa takut di dalam dirinya.
Darren kembali meneruskan perkataannya dengan raut wajah penuh penyesalan.
"Maafkan aku yang bodoh ini, Ayah. Aku telah melepas kebahagiaan yang ada di depan mataku, hingga menyakiti hati Dyra, wanita yang seharusnya aku bahagiakan dengan sepenuh hatiku. Aku menyesal."
"Sudah sepatutnya kau menyesal! Memang bagaimana ceritanya kau bisa menghamilinya? Apakah kalian saling mencintai?" Darren mencerca beragam pertanyaan dengan penuh amarah dan raut kekecewaan.
Ansel mengesah kesal. Ia benar-benar merasa sangat bodoh, karena sudah melakukan kesalahan yang membuat segala impiannya untuk hidup bahagia bersama Dyra, hanya tinggal sebuah kenangan.
"Aku telah memerkosa wanita itu, Ayah," lirih Ansel dengan suara yang terdengar tak bertenaga.
Darren terkesiap kaget. Ia semakin iba terhadap Dyra, yang artinya kesempatan untuk dapat kembali bersama Ansel harus kandas.
"Jadi bagaimana sekarang? Padahal tujuan awal yang aku rencanakan, ketika Ansel kembali adalah menceraikan Dyra dan menikahkan kembali mereka berdua, tapi saat ini semua rencanaku tidak mungkin terjadi. Bagaimana dengan perasaan Dyra saat ini, ketika dia tahu bahwa Ansel kembali bersama wanita yang tengah mengandung anaknya," batin Darren memutar otaknya dengan sangat keras.
"Ayah kecewa denganmu Ansel! Semua jadi runyam seperti ini karena kebodohanmu. Apa Dyra tahu tentang semua ini?" tanya Darren berdecak kesal dengan apa yang didengarnya dari mulut Ansel. Ia tak pernah membayangkan bila putra yang begitu dibanggakannya, melakukan hal yang mencoreng nama baik keluarganya.
"Dyra sudah mengetahuinya dan sekarang sedang mengunci diri di kamar atas," ucap Ansel merasa bersalah.
Tiba-tiba perasaan Darren menjadi cemas dengan kondisi Dyra, terlebih wanita itu kini sudah tahu dengan kenyataan pahit tentang pria yang selalu ditunggunya, setiap hari dengan penuh harapan. Harapan agar kebahagiaan yang telah hancur di hari pernikahannya bisa kembali dengan hadirnya Ansel didekatnya, karena saat ini Dyra sudah benar-benar menggantungkan harapan untuk bahagia hanya pada satu orang, yaitu Ansel.
"Urusanmu kita urus nanti, sekarang kita lihat keadaan Dyra di kamar. Ayah takut, jika sampai Dyra kenapa-kenapa." Darren bangkit dengan cepat menuju kamar Dyra yang terletak di lantai atas.
"Kenapa perasaanku jadi cemas seperti ini ya?" batin Darren mulai merasa tidak enak.
Ansel yang melihat kecemasan di raut wajah Darren, langsung mengikuti langkah Darren yang kini sudah semakin cepat menaiki anak tangga.
"Semoga Dyra baik-baik saja, karena semua ini berawal dari kesalahan bodohku." Ansel terus berharap dan tidak henti-hentinya berdoa, agar Dyra mau memaafkan kesalahannya.
🌸🌸🌸
Bersambung✍️
Berikan komentar kalian ya?
Terima kasih.
Jangan lupa vote dan like ya sahabatku semua..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
ani nurhaeni
calon suami ga ada ahlak tu si ansel
2021-07-08
0
Devita Ansari
udah deh sama Darren ajja dyra
2021-06-09
0
CebReT SeMeDi
dia lg nyender dipintu mewek smpe pingsan pas pintu didobrak kenak deh
2021-04-30
0