Terenggut

Selamat membaca!

Masih dalam perjalanan menuju rumah Irene, tiba-tiba arah mobil berbelok menjauh dari arah seharusnya.

"Ini mau kemana Tuan, kau sudah berjanji untuk mengantarku, kenapa kau tidak benar-benar menepati janjimu?" tanya Irene mulai panik, terlebih saat ini dirinya tidak bisa melawan, karena ancaman pemilik bar masih teringang jelas dalam pikirannya.

"Sebentar saja, aku masih ingin minum, tidak jauh dari sini ada club yang masih buka. Aku ingin kamu menemaniku minum, nanti setelah itu aku janji akan mengantarmu pulang," ucap Ansel memiliki sebuah rencana.

Irene pun mengesah kasar. Di satu sisi ia ingin menolak keras tawaran dari Ansel, namun ia sangat takut bila penolakannya akan berakibat pada pekerjaannya. Irene takut bila Ansel akan melapor ke pemilik bar dan itu bisa membuatnya dipecat dari pekerjaannya.

Tak butuh waktu lama, mobil pun mulai terparkir tepat di lobi club, dimana petugas valet sudah berada di sana.

"Ayo kita masuk!" ajak Ansel keluar dari dalam mobil lalu memberikan kunci mobilnya pada petugas valet.

Ansel mulai masuk ke dalam club, diikuti oleh Irene yang mengekor di belakangnya. Suasana club saat itu lebih ramai dari bar yang tadi Ansel datangi, bar yang menyuguhkan suara musik dengan dentuman yang memekikkan telinga, hingga memenuhi seisi ruangan. Suara bisingnya sampai membuat mereka, tak dapat lagi mendengar ucapannya satu sama lain.

Ansel menarik tangan Irene, untuk lebih dekat dengannya dan mendekatkan kepalanya ke telinga Irene untuk membisikkan sesuatu padanya.

"Ayo kita duduk di sana." Ansel menunjuk sebuah table dengan dua kursi kosong yang berada di sudut ruangan.

Setelah keduanya duduk, seorang bartender menyuguhkan 4 botol wine dengan dua gelas kaca di atas table. Irene mengernyitkan dahinya melihat Ansel memesan terlalu banyak minuman, 4 botol wine menurutnya terlalu berlebihan, karena itu bisa membuat yang meminumnya akan mabuk berat, bahkan sampai tak sadar dengan apa yang diperbuatnya nanti.

Irene menatap penuh rasa takut, menatap wajah Ansel yang tengah menyeringai ke arahnya.

"Tuan, apa minuman di bar tadi kurang banyak untukmu? Saran saya, lebih baik Anda jangan terlalu banyak minum, itu sangat berbahaya untuk kesehatanmu, Tuan! Apalagi ini sampai empat botol."

Ansel yang sudah meminum tiga gelas wine, sudah terlihat sedikit mabuk dengan wajah yang memerah.

"Siapa bilang aku akan meminumnya sendirian. Aku pesan empat karena dua untukmu dan dua untukku."

Irene menggeleng dengan cepat, penuh penolakan. "Maaf Tuan, saya tidak pernah minum-minuman beralkohol, apalagi sampai dua botol, segelas kecil ini pun saya belum pernah mencobanya, Tuan."

Ansel terus memaksa Irene, dengan menuangkan wine di gelas kosong yang memang dipesannya untuk Irene. Setelah terisi Ansel langsung menyodorkan gelas tersebut kepada Irene.

"Ayolah, kau tidak akan mabuk jika hanya minum sedikit," ucap Ansel merayu Irene, agar menuruti apa yang dimintanya.

"Saya tidak bisa Tuan, tujuan saya ikut bersama Anda hanya untuk diantar pulang bukan untuk mendatangi sebuah club, apalagi minum-minuman yang tidak pernah saya coba sebelumnya. Lebih baik saya pulang sendiri saja, permisi." Irene mulai bangkit dari posisi duduknya, namun saat ia hendak melangkah dengan cekatan Ansel meraih tangan wanita itu dan menggenggamnya dengan erat.

"Duduk atau nanti kamu akan dipecat oleh pemilik bar tempatmu bekerja. Dia saja bisa menghormatiku, bagaimana mungkin kamu berani melawanku!" ancam Ansel yang terdengar tidak main-main.

Irene terhenyak dengan ancaman Ansel yang terdengar tidak main-main. Raut wajah yang ditampilkan oleh pria itu sudah tak lagi bersahabat. Ansel sangat kecewa, hingga membuat manik matanya semakin tajam menatap wajah Irene yang kini terlihat pasrah. Irene pun kembali duduk, dengan berat hati.

"Nasibku buruk sekali harus bertemu dengan pria ini," batin Irene merutuki nasibnya malam ini.

"Ini minumlah cepat!" titah Ansel dengan suara angkuh sambil menyodorkan sebuah gelas kaca yang berisi wine.

"Tapi Tuan..." Irene masih coba menolak walau dengan terbata.

Ansel semakin terbakar amarahnya, saat Irene kembali menolaknya.

"Saya bilang jangan membantah! Cepat minum wine ini." Ansel memaksa Irene, agar menerima gelas yang telah disodorkannya.

Irene menelan salivanya dengan kasar, terlihat peluh mulai membasahi dahinya, walau seisi ruangan terasa dingin. Tangannya gemetar saat terpaksa mengambil segelas wine yang telah disodorkan oleh Ansel, dengan penuh keraguan Irene mulai meneguk segelas wine yang sudah digenggamnya.

"Nah bagus, ayo tambah lagi!" Ansel kembali menuangkan wine ke dalam gelas kaca yang masih digenggam Irene di tangan kanannya, padahal saat itu wajah Irene masih coba menetralkan rasa wine yang baru pertama dicoba olehnya. Satu tegukan saja sudah membuat wajahnya memerah. Terlebih ketika tegukan kedua mulai masuk ke dalam kerongkongannya, dalam hitungan detik Irene mulai meracau, bahkan meminta Ansel kembali menuangkan wine ke dalam gelasnya lagi.

Ansel benar-benar berhasil membuat wanita itu mabuk, bahkan saat ini Irene sudah meminum 4 gelas yang membuat Irene sudah terlihat sangat kacau.

"Tuan, enak juga rasa wine ini, seperti jus jeruk," ucap Irene yang sudah menyandarkan kepalanya di atas sebelah tangan, yang sudah bertumpu di atas meja.

Ansel terkekeh lucu mendengar perkataan Irene yang sudah sangat mabuk, hingga bicaranya terdengar tak karuan.

"Tuan, aku tuh benci kerja di bar itu, pemiliknya itu pelit, malah kadang suka menggodaku! Genit, dasar laki-laki tua bangka," gerutu Irene yang membuat Ansel semakin terkekeh.

Tak berapa lama, suara Irene mulai menghilang. Wanita itu kini sudah tak sadarkan diri. Di saat itulah, Marvel, Reiner dan Davis datang menghampiri mereka.

"Gila banget, kau hebat, Ansel!" puji Marvel sambil menyambar sebelah tangan Ansel yang sudah terangkat.

"Sekarang ayo bantuin bawa tubuh wanita ini ke atas, kamar di lantai 4 sudah di booking kan?" tanya Ansel yang masih memiliki setengah kesadarannya, karena ia telah menghabiskan sebotol wine.

"Sudah bos, tenang saja. Nikmati pesta lajang malam ini dengan have fun." Sorak sorai ketiga sahabatnya itu bak cheerleader yang sedang mendukungnya di sebuah pertandingan futsal.

Ansel mulai membawa tubuh Irene ke lantai atas dengan bantuan Marvel, sementara Reiner dan Davis langsung menghabiskan 3 botol wine yang memang belum dibuka oleh Ansel.

"Eh ingat, sisain buat aku sebotol ya!" ujar Marvel sembari memapah tubuh Irene yang sudah tidak berdaya.

Marvel memang telah membooking satu kamar untuk Ansel dan Irene, bahkan ia telah memasang kamera tersembunyi ke arah ranjang, untuk mengabadikan momen di saat Ansel menikmati tubuh baristi cantik yang sedari tadi sudah membuatnya terpesona. Saat itu Ansel benar-benar melupakan Dyra calon istrinya, ia bahkan tak mengingat satu janji pun yang telah diucapkannya kepada Dyra, janji untuk setia dan tidak akan menyakiti hati Dyra.

Setibanya di kamar hotel, Marvel langsung merebahkan tubuh Irene di atas ranjang.

"Selamat menikmati malam panjangmu, bos." Marvel bergegas keluar dari dalam kamar, dengan memberikan sebuah tepukan pada pundak Ansel yang masih mematung di depan pintu, menatap dengan nafsunya yang memburu, terlebih saat ini Ansel sudah setengah mabuk, jadi dipikirannya hanyalah melampiaskan segala hasrat yang sudah meronta di dalam dirinya.

"Aku memang selalu menang di semua challenge, aku tidak pernah kalah." Ansel menyeringai penuh kemenangan dan mulai melucuti satu persatu pakaian Irene, hingga membuat tubuh indahnya terpampang nyata di manik mata Ansel.

🌸🌸🌸

Bersambung✍️

Berikan komentar kalian ya?

Terima kasih banyak.

Jangan lupa like dan vote ya.

Mampir juga ke novelku yang ini : (Sudah tamat lho)

Terpopuler

Comments

I Gusti Ayu Widawati

I Gusti Ayu Widawati

Ansel pada dasarnya orang baik ttp salah memilih teman penjilat semua dan dia terlalu cepat terpengaruh dak kuat imsn.
Pantaslah pacarnya dak suka kpd ketiga teman Ansel tsb ,Sebaliknya teman2annya dendam kpd Dyra
Jadinya seperti ini,,salah pergaulan.

2023-01-07

0

suharwati jeni

suharwati jeni

sahabat laknat

2023-01-02

0

Muhyati Umi

Muhyati Umi

wajar aja kalo Dyra melarang Ansel berteman dengan mereka . karena mereka benar2 rusak

2022-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 Mimpi Buruk
2 Kenyamanan
3 Kedatangan
4 Pedih
5 Penyesalan
6 Kenangan
7 Kemurkaan
8 Pengakuan
9 Flashback
10 Pertaruhan
11 Terenggut
12 Cemas
13 Kenyataan Pahit
14 Kesedihan
15 Kebohongan
16 Semangkuk Sup
17 Penolakan Dyra
18 Menyedihkan
19 Air Mata Dyra
20 Janji Darren
21 Tersipu
22 Salah Paham
23 Geram Ansel
24 Mengigau
25 Masakan Untuk Darren
26 Yakin
27 Gagal Lagi
28 Eiffel
29 Kesedihan Darren
30 Aku Mencintaimu
31 Hubby
32 Hidup Baru
33 Terpesona
34 Tertunda
35 Menua Bersama
36 Kiss Mark
37 Tak Dianggap
38 Kenangan
39 Perhatian Dyra
40 Kebencian
41 Perpisahan
42 Malam Pertama
43 Kenikmatan
44 Bersemu Merah
45 Dua Anak
46 Cemburu
47 Penggemar Rahasia
48 Kasihan
49 Gwacheon
50 Kejutan Surat
51 Cemas
52 Hujan Meteor Geminid
53 Ungkapan Owen
54 Tersipu Malu
55 Keisengan Darren
56 Tekad Irene
57 Mandiri
58 Kagum
59 Bertahan
60 Lelah
61 Sia-sia
62 Terungkap
63 Kabar Buruk
64 Menyedihkan
65 Bodoh
66 Harapan
67 Berjanji
68 Hancur
69 Pertemuan
70 Permintaan
71 Pura-pura
72 Terbaik
73 Amarah
74 Ungkapan Hati
75 Sedikit Luluh
76 Kebenaran Menang
77 Terpenting
78 Perkelahian
79 Permintaan
80 7 Hari Penuh Luka
81 Kabar Baik
82 Rapuh
83 Pengumuman
84 Kepergian Irene
85 Tersulut Amarah
86 Keajaiban Tuhan
87 Harus Kuat
88 Kedewasaan Ansel
89 Nelangsa
90 Jauh Di Mata, Dekat Dalam Doa
91 Kebahagiaan Yang Membuncah
92 Saling Mencintai
93 Keterkejutan
94 Permohonan Seorang Ibu
95 Tidak Mungkin
96 Aku Ini Bodoh
97 Novel Baru : Ketika Kekuranganku Jadi Alasan Suamiku Selingkuh
98 Birmingham
99 Ingatan Owen
100 Promo Novel Baru : Wanita Pengganti Di Malam Pertama
101 Menua Bersama
102 Chivana Arabella
103 Bimbang
104 Berat Hati
105 Luar Biasa Terkejut
106 Hampir Celaka
107 Bertukar Peran
108 Menyesal
109 Perkelahian
110 Kesetiaan Darren
111 Niat Jahat
112 Sebuah Pesta
113 Morning Sickness
114 Keputusan Erin
115 Titipan Irene
116 Flashback : Pertolongan Evran
117 Niat Evran
118 Pemberian Evran
119 Rahasia Evran
120 Ngidam
121 Ancaman
122 Tertunda
123 Kepanikan Owen
124 Bersyukur
125 Terhenyak
126 Tak Menyangka
127 Kekaguman Darren
128 Kemarahan Darren
129 Cinta Menemukan Jalannya
130 Cassandra Lee
131 Anak Perempuan
132 Bella Pasrah
133 S2 : Keberangkatan Ansel
134 S2 : Pertemuan
135 S2 : Apa Itu Irene?
136 S2 : Halusinasi
137 S2 : Memori
138 S2 : Sebuah Harapan
139 S2 : Petunjuk Pertama
140 S2 : Sebuah Ingatan
141 S2 : Pikiran Irene
142 S2 : Kebaikan Sahabat
143 S2 : Hampir Bertemu
144 S2 : Irene Terkejut
145 S2 : Pertemuan Kembali
146 S2 : Sebuah Harapan
147 S2 : Tak Bisa Memaafkan
148 S2 : Panik
149 S2 : Takut Kehilangan
150 S2 : Suga
151 S2 : Kebahagiaan
152 S2 : Trauma
153 S2 : Sang Pendonor
154 S2 : Kecupan Manis
155 S2 : Romantis
156 S2 : Pria Misterius
157 S2 : Terungkap
158 S2 : Awal Bahagia
159 S2 : Keinginan Sulit
160 S2 : Cemburu
161 S2 : Suasana Haru
162 S2 : Kejutan Dari Ansel
163 S2 : Malam Panjang
164 S2 : Takut Kehilangan
165 S2 : Janji Ansel
166 S2 : Tak Menyangka
167 S2 : Menghilang
168 S2 : Sebuah Bayangan
169 S2 : Sebuah Pesan
170 S2 : Tiba Di Korea
171 S2 : Suasana Haru
172 S2 : Romantis
173 S2 : What! Mandi Bersama?
174 S2 : Menahan Hasrat
175 S2 : Tidur Siang Bersama
176 S2 : Mimpi Buruk
177 S2 : Mempercayai
178 S2 : Menahan Malu
179 S2 : Akhirnya Tuntas
180 S2 : Memperbaiki Semua
181 S2 : Rindu Yang Tertahan
182 S2 : Misi Dari Darren
183 S2 : Kejujuran Ansel
184 S2 : Tamparan Keras
185 S2 : Kebaikan Darren
186 S2 : Keraguan Irene
187 S2 : Kenangan Suga
188 S2 : Terungkap
189 S2 : Keadilan Untuk Suga
190 S2 : Awal Kebahagiaan
191 S2 : Kejutan Indah
192 S2 : Menjemput Amma
193 Istri Satu Miliar (Promo Novel Tamat)
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Mimpi Buruk
2
Kenyamanan
3
Kedatangan
4
Pedih
5
Penyesalan
6
Kenangan
7
Kemurkaan
8
Pengakuan
9
Flashback
10
Pertaruhan
11
Terenggut
12
Cemas
13
Kenyataan Pahit
14
Kesedihan
15
Kebohongan
16
Semangkuk Sup
17
Penolakan Dyra
18
Menyedihkan
19
Air Mata Dyra
20
Janji Darren
21
Tersipu
22
Salah Paham
23
Geram Ansel
24
Mengigau
25
Masakan Untuk Darren
26
Yakin
27
Gagal Lagi
28
Eiffel
29
Kesedihan Darren
30
Aku Mencintaimu
31
Hubby
32
Hidup Baru
33
Terpesona
34
Tertunda
35
Menua Bersama
36
Kiss Mark
37
Tak Dianggap
38
Kenangan
39
Perhatian Dyra
40
Kebencian
41
Perpisahan
42
Malam Pertama
43
Kenikmatan
44
Bersemu Merah
45
Dua Anak
46
Cemburu
47
Penggemar Rahasia
48
Kasihan
49
Gwacheon
50
Kejutan Surat
51
Cemas
52
Hujan Meteor Geminid
53
Ungkapan Owen
54
Tersipu Malu
55
Keisengan Darren
56
Tekad Irene
57
Mandiri
58
Kagum
59
Bertahan
60
Lelah
61
Sia-sia
62
Terungkap
63
Kabar Buruk
64
Menyedihkan
65
Bodoh
66
Harapan
67
Berjanji
68
Hancur
69
Pertemuan
70
Permintaan
71
Pura-pura
72
Terbaik
73
Amarah
74
Ungkapan Hati
75
Sedikit Luluh
76
Kebenaran Menang
77
Terpenting
78
Perkelahian
79
Permintaan
80
7 Hari Penuh Luka
81
Kabar Baik
82
Rapuh
83
Pengumuman
84
Kepergian Irene
85
Tersulut Amarah
86
Keajaiban Tuhan
87
Harus Kuat
88
Kedewasaan Ansel
89
Nelangsa
90
Jauh Di Mata, Dekat Dalam Doa
91
Kebahagiaan Yang Membuncah
92
Saling Mencintai
93
Keterkejutan
94
Permohonan Seorang Ibu
95
Tidak Mungkin
96
Aku Ini Bodoh
97
Novel Baru : Ketika Kekuranganku Jadi Alasan Suamiku Selingkuh
98
Birmingham
99
Ingatan Owen
100
Promo Novel Baru : Wanita Pengganti Di Malam Pertama
101
Menua Bersama
102
Chivana Arabella
103
Bimbang
104
Berat Hati
105
Luar Biasa Terkejut
106
Hampir Celaka
107
Bertukar Peran
108
Menyesal
109
Perkelahian
110
Kesetiaan Darren
111
Niat Jahat
112
Sebuah Pesta
113
Morning Sickness
114
Keputusan Erin
115
Titipan Irene
116
Flashback : Pertolongan Evran
117
Niat Evran
118
Pemberian Evran
119
Rahasia Evran
120
Ngidam
121
Ancaman
122
Tertunda
123
Kepanikan Owen
124
Bersyukur
125
Terhenyak
126
Tak Menyangka
127
Kekaguman Darren
128
Kemarahan Darren
129
Cinta Menemukan Jalannya
130
Cassandra Lee
131
Anak Perempuan
132
Bella Pasrah
133
S2 : Keberangkatan Ansel
134
S2 : Pertemuan
135
S2 : Apa Itu Irene?
136
S2 : Halusinasi
137
S2 : Memori
138
S2 : Sebuah Harapan
139
S2 : Petunjuk Pertama
140
S2 : Sebuah Ingatan
141
S2 : Pikiran Irene
142
S2 : Kebaikan Sahabat
143
S2 : Hampir Bertemu
144
S2 : Irene Terkejut
145
S2 : Pertemuan Kembali
146
S2 : Sebuah Harapan
147
S2 : Tak Bisa Memaafkan
148
S2 : Panik
149
S2 : Takut Kehilangan
150
S2 : Suga
151
S2 : Kebahagiaan
152
S2 : Trauma
153
S2 : Sang Pendonor
154
S2 : Kecupan Manis
155
S2 : Romantis
156
S2 : Pria Misterius
157
S2 : Terungkap
158
S2 : Awal Bahagia
159
S2 : Keinginan Sulit
160
S2 : Cemburu
161
S2 : Suasana Haru
162
S2 : Kejutan Dari Ansel
163
S2 : Malam Panjang
164
S2 : Takut Kehilangan
165
S2 : Janji Ansel
166
S2 : Tak Menyangka
167
S2 : Menghilang
168
S2 : Sebuah Bayangan
169
S2 : Sebuah Pesan
170
S2 : Tiba Di Korea
171
S2 : Suasana Haru
172
S2 : Romantis
173
S2 : What! Mandi Bersama?
174
S2 : Menahan Hasrat
175
S2 : Tidur Siang Bersama
176
S2 : Mimpi Buruk
177
S2 : Mempercayai
178
S2 : Menahan Malu
179
S2 : Akhirnya Tuntas
180
S2 : Memperbaiki Semua
181
S2 : Rindu Yang Tertahan
182
S2 : Misi Dari Darren
183
S2 : Kejujuran Ansel
184
S2 : Tamparan Keras
185
S2 : Kebaikan Darren
186
S2 : Keraguan Irene
187
S2 : Kenangan Suga
188
S2 : Terungkap
189
S2 : Keadilan Untuk Suga
190
S2 : Awal Kebahagiaan
191
S2 : Kejutan Indah
192
S2 : Menjemput Amma
193
Istri Satu Miliar (Promo Novel Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!