Selamat membaca!
Pernikahan yang sudah dilewati oleh Dyra dengan derai air mata. Tak pernah hilang raut sendu di paras cantiknya, ia begitu terpukul, bahkan saat ini hatinya terasa perih harus menerima pernikahan yang saat ini tak diinginkannya. Kini Dyra sudah berada di kamar pengantin yang dihias dengan cantik dan indah, kamar yang tadinya akan menjadi tempat yang paling membahagiakan untuknya, kini berubah menjadi tempat yang paling menakutkan dalam hidupnya.
Dyra tak pernah membayangkan, bila nantinya tubuh indahnya harus disentuh dan dijamah oleh sosok pria yang sudah sering dipanggilnya dengan sebutan "Ayah".
Tiba-tiba saat ia masih terisak dalam kesedihannya, suara ketukan pintu terdengar membuatnya bergeming dan dengan cepat mengusap air matanya.
Pintu pun terbuka. Sosok Darren yang saat ini terus berada dipikirannya, kini hadir di hadapannya. Darren menatap iba ke arah Dyra yang seketika beringsut menjaga jaraknya, saat Darren duduk di sebelahnya.
"Sudah jangan sedih lagi. Semua akan baik-baik saja ketika Ansel kembali. Kamu tidak perlu takut!"
Dyra menatap wajah Darren dengan linangan air mata yang terus membasahi wajahnya, kesedihan Dyra membuat Darren yang melihatnya semakin iba. Hingga akhirnya Darren merengkuh tubuh Dyra, yang walau awalnya enggan untuk mendekat, namun Dyra yang rapuh ternyata memang membutuhkan sandaran, untuk tempatnya mencurahkan kesedihan yang kini membatin dalam hatinya.
Dyra memeluk tubuh Darren dengan erat ia lalu menangis sampai terisak, menumpahkan rasa sakitnya. Darren coba menenangkannya dengan mengusap punggung Dyra, walau ia ragu untuk melakukannya.
"Aku sedih Ayah, aku tidak menyangka Ansel tega melakukan itu padaku. Apa salahku padanya?" lirih Dyra mengungkapkan apa yang saat ini dirasakannya.
"Sudah, kamu harus tenang. Saya janji semua akan kembali baik. Nantinya kamu dan Ansel akan tetap bersatu, tapi sampai saat itu tiba, kamu harus kuatkan hatimu," jawab Darren yang terus menenangkan Dyra.
Dyra melepas pelukannya, ketika hatinya sudah sedikit lebih tenang dari sebelumnya. Namun Dyra terhenyak saat Darren mengusap air mata pada kedua pipinya. Sentuhan yang lembut membuat jantung Dyra berdegup tak beraturan, hingga darahnya ikut berdesir.
"Kenapa aku jadi nyaman dengan ketenangan yang Ayah berikan?" batin Dyra yang langsung menampik perasaan yang menurutnya salah.
Darren mulai mengembangkan senyuman dari kedua sudut bibirnya, lalu mengusap pucuk rambut Dyra, hingga membuat Dyra memutar bola matanya dengan kenyamanan yang saat ini dirasakannya.
"Ya sudah, istirahatlah. Saya akan kembali ke kamar saya, jika ada apa-apa beritahu Erin, dia akan melayanimu apapun yang kamu butuhkan."
Dyra mengangguk dengan senyuman di wajahnya, ia masih menatap punggung Darren yang saat ini sudah hampir keluar dari kamarnya.
"Ayah," panggil Dyra yang membuat langkah Darren terhenti di depan pintu.
Darren menoleh dengan membalikkan tubuhnya untuk menatap Dyra. "Iya ada apa?" tanya Darren menautkan kedua alisnya.
"Terima kasih," ucap Dyra dengan senyum yang terlukis di raut wajahnya.
Darren tersenyum dengan sorot mata yang teduh menatap dalam wajah Dyra. Ia kemudian melanjutkan langkahnya dan membuka pintu kamar lalu kembali menutupnya dengan perlahan, ketika ia sudah keluar.
Dyra menghempaskan tubuhnya dengan kasar di atas ranjang yang sudah dibalut dengan seprai berwarna merah.
"Ansel, kenapa kamu tega melakukan ini semua padaku? Memang apa salahku hingga kamu pergi dari pernikahan yang sudah kita rencanakan selama ini?"
Dyra mengesah kasar. Ia coba memejamkan kedua matanya, untuk sejenak melepas segala penat yang saat ini sudah memenuhi isi kepalanya.
...🌺🌺🌺...
Di dalam mobil, Ansel masih berkutat dengan kemudinya. Raut wajahnya terlihat begitu menyedihkan, menyimpan rasa bersalahnya atas apa yang telah dilakukannya pada Dyra di hari pernikahannya.
"Maafkan aku, Dyra. Tapi aku harus melakukan semua ini karena aku tidak punya pilihan lain. Aku sendiri tidak menyangka semua bisa jadi seperti ini, tapi saat ini lebih baik aku menurutinya daripada nama baik Ayahku tercemar nantinya."
Ansel menambah kecepatan mobilnya, membelah lalu lintas kota Seoul yang saat itu terbilang renggang.
...🌺🌺🌺...
Bersambung✍️
Baca juga One Night Stand With My Boss
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
I Gusti Ayu Widawati
Penasaran memangnya Ansel kenapa????
2023-01-07
0
I Gusti Ayu Widawati
Saya pernah baca ceritera spt ini dan pernikahan dgn calon mertua jadi seterusnya baik2 rukun sampai punya anak mereka saling cinta akhirnya.
Ini bgmn ya saya coba terus baca ya Thor..
2023-01-07
0
Muhyati Umi
selisih usia 7 tahun sih kayaknya dyra lebih cocok sama ayah 😝😝😝
2022-12-20
0