Bryan mendatangi kediaman Mr John. Dia sudah membawa alat peredam suara, pistol, pisau serta bom. Yang dia tahu, setiap malam para maid akan pulang dan para bodyguard akan mengawasi sekeliling rumah.
Bryan dengan lincah meloncati pegar tembok. Dia sudah menghalau agar para penjaga tidak jaga di belakang rumah. Setelah sampai bawah, Bryan menembak pelontar tali atau bisa disebut grappling hook gun ke lantai dua tepatnya di balkon kamar John. Alat penembak jitu dengan tali kuat serta ujung tertata jangkar.
"Tunggu kematianmu, John," ucap Bryan dingin. Dia memanjat tali sampai lantai dua. Setelah sampai, Bryan masuk lewat jendela besar yang menjadi penghubung balkon, dia petut bersyukur karena jendela itu tidak terkunci.
Bryan mengunci jendela serta mengunci pintu. Dia tersenyum sadis mendengar sang pemilik kamar sedang di bathroom. Bryan sudah memasang alat peredam suara di sofa.
John tampak aneh dengan aura malam ini. Dia merasa akan ada musibah besar menimpa dirinya. Ia keluar bathroom dan langsung sok melihat Bryan.
Bryan tersenyum tipis nan menawan ke arah John. Sementara sang korban hanya menatap Bryan kaget lalu beralih menatap tajam.
"Bajingan...! Berani sekali memasuki kamarku!" teriak John.
"Why?" tanya Bryan santai.
"Manusia hina penggoda istri orang!"
"Dari mana Anda tahu aku menggoda istri Anda, Hm? Apa kamu menyewa agen CIA untuk mengawasiku?" tanya Bryan lagi dengan nada dingin tanpa memedulikan umpatan John.
"Aku menyuruh orang kepercayaan untuk mengawasi kalian. Terakhir Hery melihat, istriku sedang bermain dengan mu di taman belakang UCLA."
"Aku tidak menggoda istrimu namun dia sendiri yang menggodaku. Lalu, aku yang membunuhnya serta membakar vila itu," aku Bryan santai tanpa rasa bersalah. Bahkan tidak segan, Bryan menunjukkan senyum maut.
Mata Hazel John terbelalak mendengar pengakuan tak terduga Bryan. Dia tidak percaya tetapi juga percaya.
"Ka - kamu psy - psycho?" tanya John bergetar ketakutan.
"100 untuk Mr John!" Bryan memberikan tepuk tangan untuk John. Bahkan dia sudah tertawa terbahak.
John mengambil pisau buah lalu menodongkan ke arah Bryan, "jangan mendekat atau mati!" seru John berusaha tidak ketakutan.
"Kalau aku tidak mau bagaimana?"
"Aku akan membunuhmu, dan kupastikan kamu akan mendekam di penjara!"
"Wow. Saya takut," ucap Bryan pura-pura ketakutan namun sedetik kemudian tawa iblis terdengar nyaring.
"Sialan. Mati kamu ....!!!"
Dor
Dor
Syur
"Argh...! Argghhh...! Argghhh....!!!" raung John kesakitan karena merasa kedua matanya tertembak. Pisau yang awalnya ingin dia lempar ke Bryan, jatuh begitu saja bersamaan dengannya yang terjatuh. John meraung memegangi mata yang tertembak timah panas.
Bryan hanya tertawa saja melihat John mengerang kesakitan. Dia mendekat untuk mengambil pisau buah itu dan tanpa perasaan Bryan memotong lutut John hingga putus.
"Argghhh...! Argghhh....!!!" raung John untuk yang kedua kalinya.
"Bukanya Anda ingin menghancurkan saya? Kenapa sekarang jadi sekarat begini?" ejek Bryan.
"Ba--baji--bajingan k--kau....!" umpat John dengan suara mencicit.
"Mulut mu sangat sadis, ya!" Bryan mengambil pisau tajam dan dengan kejam dia menyobek mulut John sampai ke telinga. Bahkan, Bryan menusuk tenggorokan John tanpa ampun.
Sang korban sudah di ambang kematian, sementara Bryan tertawa jahat. Dengan santai Bryan menebas burung kebanggaan John dan semuanya berakhir tragis.
Bryan berjalan ke bathroom guna membersihkan diri. 10 menit kemudian, Bryan sudah keluar dengan penampilan kasual. Dia mengambil ransel lalu mengeluarkan bom peledak tepat di atas mayat John.
"Good bye, Mr John," salam perpisahan Bryan. Setelah itu berjalan meninggalkan kamar yang sudah menjadi saksi bisu pembunuhan sadis Bryan.
Bryan meloncat dari balkon serta mendarat dengan sempurna di rerumputan. Ia berjalan santai meninggalkan tempat itu. Bryan sudah berada di luar rumah mewah John, dengan santai menekan remot pengendali bom berskala standar, beberapa detik kemudian.
Dhoom
Dhoom
Dhoom
Byar
"Ahahahahaha.... Ahahahahaha... Hahahaha... Hahaha....!" kelakar Bryan melihat kamar John terbakar. Di Pastikan sebagian atau semua mansion mewah John terlahab api.
"Berhadapan dengan Bryan Lionel Woodrow adalah sebuah kesalahan besar. Mati itu yang terbaik!" ucap Bryan santai tapi sangat menakutkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
moenay
ampuuuunnnn dah kejem banget....🙈🙈🙈🙈🙈
2022-05-15
0
Lisa Sasmiati
apa penyebab Bryan jadi psycopat ya 😮😰
2022-04-22
0
abror family
ih ka rose dapat ceritanya dari siapa si aku hampir ga percaya kalau ini punya ka rose 🤔🤔🤔🤔🤔
2022-02-18
0