Kematian Liora menjadi terinding topik di UCLA. Dosen cantik sexy itu mati dengan tragis. Vila yang ada di pinggir kota milik Liora terbakar, dan para polisi menemukan sesuatu yang mengganjal. Mereka menemukan ada kepala tengkorak, tangan tengkorak yang di jari manis ada cincin berlian.
Para polisi mengindikasikan tentang kematian Liora. Mereka berspekulasi kalau Liora mati karena terencana. Dan motif pembunuhan itu mungkin dendam lalu membunuh korban secara sadis. Mereka menemukan tubuh termutilasi yang sudah berubah menjadi tengkorak karena terbakar.
Para mahasiswi UCLA tampak bergosip ria membicarakan kematian Liora.
"Kalian tahu, Bu Liora mati dengan tragis?" tanya Hana.
"Tentu tahu. Di kabar berita hari ini, kasus pembunuhan keji ini sudah terencana loh," sahut Jennie.
"Hm. Spekulasi ku sih, kalau pembunuhan keji itu karena alasan balas dendam dan pelaku memutilasi Bu Liora karena benci, lalu pelaku membakar Vila, supaya sidik jarinya tidak di ketahui," jabar Angel.
"Itu Bener yang di katakan, Angel. Aku sih sependapat dengan mu Angel, karena secara yang membunuh itu terlihat begitu cerdas. Mungkin seorang psychopath," nimbrung Joy.
"Kasihan sekali ya, aku tidak bisa membayangkan kehidupan Dekan kita Mr John, pasti beliau terpukul sekali," ujar Nancy iba.
"Nah itu dia, padahal Mr John itu sangat mencintai, Ms Liora," sahut Hana.
"Ayo pergi, kita sudahi dulu kurumpi nya," ajak Lisa bijak.
"Tapi...."
"Sudahlah, ayo kembali ke kelas. Dan ya Pak Bryan yang akan mengajar. Yeee, bertemu pak ganteng!" seru Angelica.
Sahabat-sahabatnya terlibat berdecap sebal karena mereka tahu si cantik sangat menyukai dan mengidolakan Dosen mereka.
***
Bakh
Bukh
"Yak, apa-apaan Anda ini asal tonjok?" kesal Bryan, karena tiba-tiba dia di panggil John untuk menemui di belakang kampus, dan tahu-tahu Bryan mendapatkan bogem mentah. Dia mengelap sudut bibirnya yang berdarah. Target selanjutnya adalah, membunuh pria berkepala empat itu.
"Kamu pasti dalang dibalik kematian istriku, kan?" teriak John.
Bryan nyaris terbahak mendengar ucapan John. Dia menetralkan ekspresi nya, "Anda berbicara apa sih? Saya sama sekali tidak tahu. Sebagai dekan harusnya Anda tidak asal menonjok orang dan harusnya mampu menjaga sikap. Apa Anda pantas disebut dekan?" Bryan terlihat santai berbicara pada John.
"Kauuu...." sebelum John memberikan bogem mentah, dengan enteng Bryan menepis pukulan itu.
"Jangan terlalu sombong karena pangkat mu, Pak! Saya bisa melaporkan Anda pada dewan Rektor, kalau Anda seenaknya menonjok dengan kuat."
"Kau. Berani sekali berbicara begitu padaku? Aku akan mengeluarkan mu dari UCLA tanpa terkecuali. Dan ku pastikan kamu akan menerima ganjarannya."
"Ingat Mr John. Saya dirakut langsung dewan rektor, dan ya saya ini memiliki saham 50% di sini. Jadi, jangan main-main dengan saya!"
"Cih kamu terlalu sombong sialan. Akan kupastikan hidupmu akan menderita. Kamu dan Liora selama ini berhubungan, kan?"
"Anda terlalu percaya diri berkata begitu. Bagaimana jika aku yang menghancurkan, mu? Dan istrimu yang menggodaku!"
"Aku menunggu saat kamu menghancurkan diriku. Asal kamu tahu Istriku setia padaku. Pasti kamu yang menggodanya. Kamu lelaki sialan tidak punya malu!"
Bryan tetap tersenyum memperlihatkan gigi putih yang tertata rapi. Dia menatap John meremehkan dan Bryan terlihat santai tanpa ekskresi.
"Jangan salahkan aku jika Anda menyesal, dan Istrimu itu hanya seorang jalang yang tergoda padaku. Mana sudi dengan ibu-ibu gatal macam istrimu?" jawaban sinis Bryan membuat John naik pitam.
John kembali melayangkan bogem mentahnya, dan kali ini Bryan tidak membalas karena ada beberapa mahasiswa melihat aksi pemukulan John.
"Hentikan Pak... Ya Tuhan, Pak Bryan, Anda tidak apa, kan?" tanya para Mahasiswa khawatir.
"Saya baik," jawab Bryan sambil tersenyum karismatik. Dia menunjukkan wajah damai yang sangat meneduhkan.
Para Mahasiswa berbalik menuju pintu keluar antar gedung. Para mahasiswa itu berdecap jijik atas sikap dekan mereka yang kasar serta memiliki sifat buruk. Mereka tampak salah mengira sifat Mr John.
John mendelik melihat Bryan menyeringai penuh kemenangan ke arahnya. Dia merasa bodoh karena kesalahan fatal Pasti pamor Dekan akan anjlok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Lisa Sasmiati
lanjut
2022-04-21
0
abror family
hiiii sereeeeemm🤣🤣🤣
2022-02-18
0
anak pungut
aku suka dengan berbau darah aku suka
2021-05-27
0