Selamat pagi,,sapa ku pada pantulan diri ku di cermin.
Aku berdiri tegap menghadap ke cermin lalu tersenyum.
Pagi ini,,Akan menjadi awal sejarah ku memasuki dunia baru..semua akan dimulai pagi ini.
Segera ku sambar handuk yang tergantung di balik pintu,lalu bergegas keluar kamar menuju kamar mandi,,
saat melintasi dapur,,
"Loch Din,tumben hari minggu bangun pagi.."sapa mama
"Hehehe..iya ma..hari ini sibuk"
pungkas ku segera masuk ke dalam kamar mandi.
tak sampai 15 menit,,aku keluar.
" mau kemana?"
sambung mama lagi.
"Ada dech...hehehehe..."
aku segera berlari masuk kamar.
Di dalam kamar,aku membongkar lemari ku mencari pakaian formal yang ku punya,,
"Ehmmm,,dimana sich....perasaan aku punya,,tapi kok gak ada ya..."aku berbicara sendiri.
dan...
"Ahaaaaaa...ketemu...!!"
Aku bersorak girang,
kemeja tangan 3/4 dengan motif garis- garis,dipadukan celana hitam.
Aku segera memakai nya.,
"oh...iya...ada yang kurang"
Aku membungkuk di bawah tempat tidur,,aku meraih sebuah kotak sepatu,
Sebuah sepatu flat warna coklat tua.Setelah semua aku kenakan,,kembali aku bercermin.
Aku tersenyum melihat penampilan ku.
Aku meraih berkas yang ku tulis semalam,,total nya ada 3 amplop untuk 3 tempat aku melamar pekerjaan.
Aku keluar kamar dengan percaya diri,Mama yang bingung melihat penampilan ku mendekati ku.
"Kamu mau kemana din,dengan penampilan seperti itu?"tanya mama.
" Coba mama tebak"
balas ku sembari senyum- senyum.
"Kayak mau kerja,,atau mau melamar kerja??"
"Tepat sekali....kok mama tau sich"
tanya ku kembali pada mama yang masih heran.
" Ya tau,,karena rata- rata orang yang mau melamar kerja ya penampilan nya seperti itu,,apalagi bawa- bawa berkas"
jelas mama.
"Ohh...gitu ya ma"
"Tapi din,,ini kan hari minggu.."
"Loch,,emang kenapa ma kalau hari minggu?"
"Ya aneh aja,kok melamar kerja nya hari minggu..biasanya Hrd nya libur loch"
"Masak sich ma?"
" Emang di koran gak dibilangin?,,coba baca lagi koran nya,"
Aku buru- buru mengambil koran dan membaca dengan teliti tulisan demi tulisan disana.
"Ahhhh...iya maaaa...!!!"
Aku sedikit berteriak,,ketika menemukan tulisan di paling bawah yaitu..
Lamaran di tunggu setiap hari kerja,sampai dengan akhir bulan.
Aku berjalan gontai menemui mama dengan muka cemberut.sementara mama tekekeh menatap ku..
"Sudah...jangan sedih,,semangat donk..."
hibur mama.
Aku mengangguk lalu kembali masuk kamar mengganti pakaian ku.
Sesampai nya di kamar,,aku berganti pakaian dan menggantung kembali pakaian yang tadi ku pakai.
Lalu,ku rebahkan diri di atas tempat tidur,
Terlintas di fikiran ku tentang Ari,kuraih ponsel ku kemudian mulai ku ketik pesan untuk nya.
semoga lancar ya,,dan banyak customer nya.
Drrrrt..drrrrttt..
balasan diterima..
Makasih sayang...semua demi kamu..demi kita,,maka izinkan aku memperjuangkan nya.
Aku tersenyum,,Ari selalu mampu bermain kata- kata.
Hal itu yang kadang membuat hati luluh.
Setengah jam berada di kamar,aku memutus kan keluar untuk menonton tv,setelah puas memencet remot untuk mencari acara yang kusukai,,jatuhlah pilihan ku untuk menonton kartun.
"Din...sarapan yuk...!"
teriak mama dari belakang..
Aku menoleh mama yang ternyata sudah duduk di ruang makan.
Aku menghampiri mama,,lalu duduk disamping nya.
"Papa mana ma?"
tanyaku dengan tangan meraih piring dan mulai mengisinya dengan potongan lontong dan kuah sayur buatan mama.
"Papa,lagi ke depan beli obat sakit kepala."
"loch,papa sakit kepala lagi ma?"
tanya ku yang merasa bahwa akhir- akhir ini sakit kepala adalah keluhan dari papa yang acap kali ku dengar.
"Iya,,tensi nya naik lagi,maklum Din kalo udah se umur mama sama papa ini,,sudah mulai dicintai penyakit"
Seketika hatiku pilu mendengar mama bicara seperti itu,,ada takut yang menyergap masuk.sungguh,,aku takut sekali jika mereka harus pergi meninggalkan ku,,aku belum siap kehilangan..
"Ma..pa..Dina mohon,,jangan tinggalkan Dina sampai dina siap berdiri sendiri"batin ku.
Selera makan yang tadi menggebu,,berganti kenyang tiba- tiba.
"Din...kok melamun,,"
Mama menyentuh bahu ku ditengah ketakutan ku.
Aku hanya tersenyum getir.
"Assalamualaikum..."
teriak papa yang baru saja pulang dari apotik depan
"Walaikum salam"
Aku dan mama kompak menjawab.
"Ayo kita makan bareng pa," ajak mama segera mengambil kan piring.
Papa duduk di depan ku,,
"Papa sakit kepala lagi ya,,?"tanya ku,,
"iya tensi papa tinggi"
jawab papa sambil menunjuk kan obat yang di beli nya.
"Papa jaga kesehatan ya,,"
ujar ku sambil menyodorkan segelas air putih untuk papa menelan obat nya.
Papa mengangguk tersenyum.
kami sarapan bersama pagi itu,,dengan fikiran dan keresahan merajai di kepala ku.
"Oh ya din,,kata mama kamu udah bikin surat lamaran kerja ya??,mau ngelamar kerja dimana din??"
tanya papa di sela - sela waktu makan.
"Ehm...iya pa..di mall mentari"
jawab ku.
"bagian apa nak?."
tanya papa lagi,seperti ada ke khawatiran di mata nya ketika menatap ku.
"Hehehe..jadi Spg pa"
Jawab ku di iringi tawa kecil dari mulut ku.
Terlihat papa menunduk lesu,,
"Maaf kan papa Din,,seharus nya kamu bisa belajar lebih tinggi lagi,,agar kamu bisa dapat pekerjaan yang juga lebih tinggi"
Aku beranjak dari kursi,,lalu mendekati papa,,ku peluk dan ku usap punggung nya,
"Pa....jangan ngomong gitu,,Dina beneran gak apa- apa kerja sebagai spg juga yang penting halal pa"
"Nanti juga kalau ada jalan nya untuk kuliah,,Dina juga bakalan kuliah,,pake uang Dina sendiri pa"sambung ku lagi,
Terlihat papa menahan air mata nya yang hampir tumpah.
Sementara mama hanya menatap kami dengan tatapan sendu nya.
"kamu anak yang hebat...semoga kamu selalu diberi kemudahan dalam setiap langkah mu nak"
Papa mengusap kepala ku.
Aku tersenyum menguatkan dan meyakin kan orang tua ku bahwa aku baik- baik saja.
Selepas sarapan,,dan mencuci semua piring bekas makan,,Aku berjalan ke teras rumah ku,,melihat mama yang tengah menyirami tanaman nya..Aku mendekati mama,,
"Ma,,kenapa ya,,Dina kok gak mirip mama sifat nya,,?
Mama menghentikan aktifitas nya,,lalu menoleh ku,,
"Maksud nya??"
"Hehhehe,,iya..mama kan hobby bunga,,suka berkebun,,pintar menanam Apa saja,sementara Dina bertolak belakang,"
"Yaa....seorang anak itu gak mesti memiliki sifat yang sama secara utuh,,buktinya kamu punya sifat pantang menyerah,,gak mudah putus asa dan berani..itu adalah sifat- sifat mama yang menurun pada kamu"
penjelasan mama barusan aku tanggapi dengan mengangguk- angguk kan kepala.
Bersambung**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Alisya Putri
like
2020-12-29
2
TK
like kakak 👍
Lelaki Berkacamata 🤗🙏
2020-12-28
2
No Name
Di tunggu kelanjutannya...
bom like...
jang lupa mampir...
ada cerita membangun Kerajaan di dunia lain...
juga ada cerita pemanggilan Pahlawan...
2020-12-28
2