bab 14 malam minggu perdana

Hari ini tak ada aktifitas,,aku hanya berguling di kamar mengurung diri,,sesekali keluar untuk membantu pekerjaan rumah mama,makan dan ke kamar mandi,,hal ini mungkin tak bisa lagi aku nikmati saat nanti jikalau aku sudah bekerja,,

kata orang,,bekerja akan membuat kita sibuk dan kekurangan waktu...entah lah.

Aku memperhatikan sekeliling kamar ku,,lalu pandangan ku jatuh pada meja belajar ku..hatiku tergerak untuk memberes kan meja yang penuh dengan buku berserakan.

aku melangkah,lalu duduk berjongkok menghadap meja di depan ku,,membuka laci nya,dan mulai mengeluarkan semua yang ada di dalam nya.

"Sepertinya aku butuh kardus untuk buku- buku ini,,"

ujar ku bicara sendiri.

Aku bergegas keluar,,lalu mencari kotak kardus di belakang rumah ku,dimana biasa nya mama sering mengumpulkan kardus- kardus bekas.Aku mulai memilih - milih ukuran yang pas,,setelah menemukan ukuran yang ku mau,,aku kembali bergegas masuk ke kamar ku.

Aku mulai memilih buku yang masih ingin disimpan dan buku yang harus di buang.

Setelah semua beres,,aku berdiri mengamati hasil kerja ku,,meja tampak rapi,,laci nya tampak kosong sementara kardus di depan nya penuh oleh buku tulis bekas,,sementara buku cetak aku kumpulkan untuk kuberikan pada yang membutuh kan.

"Hemm,,perasaan baru aja kemarin aku bergelut dengan buku- buku ini,,"

bathin ku.

Aku duduk memandang meja ku..

lalu bergegas keluar,,menghampiri mama yang tengah sibuk dengan buku resep nya.

"Ma,,koran hari ini mana?"

tanyaku..

"Itu di bawah meja.."

Jawab mama sambil menunjuk meja di depan nya,dengan mata masih tetap terpaku pada buku yang dibaca.

"Buat apa Din,tumben baca koran" sambung mama.

"Hehheheh,,cari lowongan kerja ma"

balas ku sembari membuka halaman pada koran yang kini tengah ku pegang.

"serius???"

Mama menghentikan aktifitas nya lalu mendekatiku,menatap ku dengan rasa tak percaya.

"Iya donk...hhehe,,kan udah lulus"

jawab ku..

"Kan belum ngambil ijazah nak"

ujar mama lagi.

"Bisa pake surat keterangan lulus ma sebagai ijazah sementara"

jawab ku.

Mama hanya mengangguk.

Ada beberapa kolom yang aku tandai dengan spidol,,sebenar nya ada banyak lowongan disana,,namun semuanya dengan syarat S1,,Diploma,,sementara aku yang hanya lulusan Sma,harus berbesar hati menerima kalau hanya perusahaan kecil yang mau menerima itu pun hanya sebagai Spg mall.

Tapi itu tak membuat ku patah semangat,,hitung- hitung cari pengalaman.

Aku bangkit dari lantai dan melipat kembali koran yang baru saja ku pakai mencari lowongan.

Aku menoleh ke arah mama,yang perasaan diam sejak per sekian menit dari obrolan nya dengan ku tadi.

"ehmm....ternyata mama tertidur di kursi,,

pantas saja sepi,,"

ujar ku pelan.

Aku mendekati mama,,

kutatap raut wajah nya,,tanpa aku sadari..kerutan demi kerutan telah nampak jelas,,kuperhatikan lebih dekat,,rambut mama pun telah ada beberapa helai yang berwarna putih,,aku meraih buku yang masih di tanggan nya mendekap di dada,,

lagi- lagi aku melihat kulit yang mengendur di punggung tangan mama.

Tiba- tiba ada rasa takut menyelusup di dalam hati..

Mama mulai tua,,sementara aku baru lulus sma,,semua terjadi karena aku hadir di usia mereka yang saat itu memang lumayan tidak muda.Aku lahir saat mama hampir memasuki usia 40 tahun.Aku takut tak dapat membahagiakan nya dimasa tua,,

Aku mencoba menghitung usia mama..

ya..usia mama tahun ini 56 tahun,,sudah tidak muda lagi..sementara papa,,usianya sudah 64 tahun.Mereka seharus nya sudah tidak bekerja lagi,,seharus nya...mereka sudah menikmati masa tua mereka,,

sungguh,,aku takut,,mereka pergi disaat aku belum mampu membalas jasa mereka.

Ada air mata yang tiba- tiba menetes dari kedua mata ku..

buru- buru aku berdiri,lalu berlari ke kamar..untuk menyembunyikan tangisan ku.

Drrrrtttt....Drrrtttt..

ponsel ku bergetar,,aku meraih nya.

Ari menelpon ku,,

🧑halo,,assalamualaikum.

👩walaikum salam,, aku menjawab masih dengan suara isak.

🧑Din,,,kamu nangis??

kenapa??ada apa??

👩eh...gak apa- apa ri,,cuma makan kepedesan..

🧑jangan bohong sayang...aku tau,,cerita ada apa?

👩beneran gak papa ri..

🧑aku kerumah ya...

👩ya udah,,ntar malem ya,,aku juga ada yang mau aku omongin,

🧑oke sayang..

👩ya udah,,aku lagi ada kerjaan.

🧑oh,,ya udah matiin.

Aku menutup telpon nya.

Suara motor terdengar,,

sepertinya papa pulang,,ujar ku..

Aku keluar kamar untuk memastikan,,dengan terlebih dahulu membersih kan sisa air mata di wajah ku..

"Din,,"

sapa papa yang ternyata sudah lebih dulu masuk rumah,,ku lihat mama sudah bangun dari lelap nya di kursi tadi.

"kamu seperti habis nangis Din??"

tanya papa yang memperhatikan muka ku..yang di ikuti mama turut menghampiri ku.

"Eh...enggak kok pa,,hehehe..tadi beresin kamar debuan,,trus kelilipan deh"

ujarku berbohong sambil tersenyum semanis mungkin di depan kedua orang tua ku.

"ohh ..."

Papa segera berlalu masuk kamar,,tak lama kemudian keluar dengan handuk yang tersampir di Bahu nya menuju kamar mandi.

sementara mama,,di dapur tengah membuatkan secangkir kopi untuk papa,,

Aku menyala kan Tv,,dan duduk menonton sendiri.

Tiba- tiba aku teringat,,bahwa Ari akan datang malam ini,,untuk pertama kalinya.

Aku menemui mama di dapur yang terlihat sedang menggoreng pisang,,untuk cemilan sore ini.

"Ma,,Ari malam ini mau datang,,boleh ya ma"

"tentu saja boleh Din,,lagian kalian sudah lulus sekolah kan"

"Ehmm..makasih ya ma,,"

aku memeluk mama dari belakang

"Eh..eh...Ada apa nich kok pake acara peluk- pelukan?"

Papa yang baru saja keluar dari kamar mandi,,heran melihat kami.

"Ehmm,,ini pa..anak gadis kita ini ntar malem mau di apelin sang pujaan hati,,"

ujar mama sambil tersenyum memain kan alis nya ke arah ku.

" Ah..mama bisa aja"

"Cieee,,,yang bukan anak sekolahan lagi..mau malam mingguan nich ceritanya"

papa menggodaku,,sesaat sebelum berlalu masuk kamar.

Aku hanya tersenyum malu.

Akhir nya malam pun tiba,,selepas magrib,,aku yang masih dikamar, baru saja selesai melaksanakan sholat magrib.

Aku berdiri di depan cermin,,memperhatikan bayangan ku,,menyisir rambut ku lalu mengikat nya kebelakang,,

Terdengar deru sepeda motor berhenti di depan rumah,,dan aku sangat mengenali suara motor itu.

Tak berapa lama terdengar suara mama sedang bercakap,,

Baru saja aku membuka pintu kamar,,terlihat mama telah berada di depan kamar ku yang membuat ku kaget.

"Eh..mama,,"

"Ehmmm...tuch Ari nya sudah datang.."

aku mengangguk.

Ari terlihat sedang mengobrol berdua sama papa di ruang tamu,,Ari sepertinya sudah tidak ada rasa canggung lagi dengan kedua orang tua ku.

"Nah..tu dina"

ujar papa ketika melihat ku datang.

"Ehmm...pak,,sebenar nya,,Ari mau ijin,,ngajak Dina keluar sebentar boleh?"

Pertanya an Ari ke papa barusan sontak membuat ku terbelalak,,kaget bukan kepalang .

Aku memandang papa,,menantikan jawaban nya.

"Oh...boleh kok,,tapi jangan malam- malam pulang nya ya..."

jawab papa.

Yang tentu saja membuat mata Ari berbinar- binar,,lalu di ikuti senyum lebar.

Papa meninggalkan kami,,

aku yang masih berdiri hanya mematung memandang ari yang menatap ku tersenyum.

"kok gak bilang dulu sama aku???"

ujar ku,

lagi- lagi ari hanya tersenyum.

aku berbalik badan,,namun segera Ari memegang pergelangan tangan ku,,

"Mau kemana??"tanya nya

"Ya mau ganti baju lah...masak pake baju tidur gini,,tengsin donk..."jawab ku

"oh...dandan yang cantik yaa,,"

goda ari.

"huuu,,gak mau"

ujar ku segera berlalu masuk kamar.

Sesampai nya dikamar..

aku segera membuka lemari,,memilih baju..dan segera mengenakan nya.

Kaos lengan panjang,,dan celana jeans panjang,tak lupa sepatu kets,,dan tas ransel kecil.

Setelah rapi,,aku menemui mama dan papa yang sedang menonton tv,,

" Ma..pa..Dina ijin keluar dulu ya.."

"Hati- hati ya nak..jangan macem- macem"pesan mama.

Aku mengangguk,,mama dan papa mengantar ku keluar,,

melihat kami keluar,,ari berdiri dan berpamitan pada orang tua ku..

kami pun melaju..

Beesambung**

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***