bab 9 Dia kah calon jodoh ku??

Siang ini,,matahari seolah tersenyum lebar,,

motor kami melaju cepat,,namun baru setengah perjalanan,,Ari menepi ke sisi jalan kemudian menghentikan laju motor nya.

"Kenapa Ri??"

Tanyaku heran.

Ari menoleh ku sebentar kemudian memandang ke depan.Dia memasang standar pada motor nya,,kemudian turun.lalu memandangku yang masih duduk di atas motor..

Pandangan yang sangat sulit ku artikan..

Aku yang semakin bingung dengan sikap nya, beberapa kali menghindari tatapan matanya dengan membuang pandangan ke arah sembarangan.

"Din,,kita jalan- jalan dulu yuk?"

ajak nya.

"kemana??,"

Tanyaku.

"kita ke taman arah ke rumah mu..."

Aku melirik jam di tangan ku..

"hampir tengah hari.."

fikir ku.

"Gimana??"

Tanya nya lagi.

"ehhmmm.."

Aku masih berfikir,,

ada ragu di hatiku,,tapi akhir nya aku mengangguk.

Senyum Ari terkembang lebar,dia segera menghidupkan motor nya kemudian kami pun melaju.

Hanya 10 menit saja,kami telah sampai pada depan taman.

Setelah berputar2 pelan mencari tempat untuk duduk,,akhir nya ari memarkir kan motor nya,

Kami berjalan pelan menuju tempat duduk yang terbuat dari batu.

Tak berapa lama kami duduk,,Ari beranjak berjalan mendekati penjual minuman yang berjejer di pinggir taman.

terlihat Ari tengah memilih- milih minuman botol.

Setelah membayar,,Ari kembali ke arah ku dengan sedikit berlari.

"Nich...haus kan??"

ari menyerah kan sebotol teh rasa buah yang sebelum nya telah ia bukakan untuk ku.

Aku menerima nya dengan senyum,,lalu mulai menyeruput nya.

Ari kembali duduk di samping ku.,terlihat dia berkali-kali meneguk air mineral di tangan nya.

Kami masih saling diam..tak ada yang memulai untuk bicara,,sampai pada akhir nya..Aku yang memecah kesunyian antara kami berdua.

"Kamu kenapa ngajak aku kesini??"

tanyaku,lalu menoleh nya untuk menatap wajah nya.

Dia tersenyum,,balas menatap ku.

"gak pa- pa,,cuma rindu"

jawab nya singkat,,namun menciptakan tanda tanya besar di hati ku..

"Rindu??"

"Iya,,rindu,,salah kah??"

Aku menghela nafas,,mendengar nya.

"Ya..gak salah,,tapi kayak nya ada sesuatu yang ingin kamu sampe in?"

Ari nampak menghela nafas,,kemudian mendongak kan kepala nya memandang langit cerah siang itu.

"Gak ada apa- apa sayang..."

ucap nya beralih memandang ku dengan tatapan teduh milik nya.

aku terperanjat,,mataku terbelalak menatap nya.

"Sayang?????"

aku tertawa..

"Sejak kapan panggilan itu???"

tanyaku masih dengan tertawa.

Entah kenapa,aku merasa asing dengan kata sayang.sejak pertama pacaran sampe sekarang,,panggilan itu tak pernah ada di antara kami.

"hahahaha,,"

kali ini Ari yang balas tertawa.

"Sejak hari ini,,"

jawab nya

"Din,,bentar lagi kita lulus..kita bukan anak sma lagi.."

"Lalu??"

potongku cepat.

"lalu kita mungkin akan bertambah sibuk dengan urusan yang mungkin akan lebih berat dibanding hanya sekedar tugas sekolah."

jelas nya panjang.

"Tunggu- tunggu..kok aku tambah gak faham sama arah omongan kamu"

aku lagi-lagi memotong pembicaraan nya.

"Dina...,,apa mungkin..selamanya aku sama kamu itu ketemu nya cuma pergi dan pulang sekolah aja,,trus nanti kalo udah kerja,,tetap pulang dan pergi kerja aja??

Aku terdiam,,mencoba mencerna omongan nya barusan.

" terus nanti,,,kalo pas udah kerja makin sulit kita ketemu,,apalagi kalo kita lagi sama- sama sibuk."

sambung nya.

"Ari,,lihat aku..kita begini,karena kita masih sekolah,,dan nanti kalo udah sama- sama kerja cerita nya akan beda lagi."

aku mencoba mencairkan suasana yang membeku.

"ehmmm,,Din..kira- kira kita berjodoh gak ya??"

Aku tersentak mendengar kata-katanya barusan.hampir saja aku tersedak.

"kamu ya,,masih kecil udah ngomongin jodoh,,hehehehe"

jawab ku sambil terkekeh geli.

"loch...kata siapa kita masih kecil..kita udah mau tamat sekolah loch sayang"

"wkwkwkwk"...lagi-lagi aku tertawa

"kenapa ketawa,,,??aku bener loch" balas nya dengan muka serius..

aku menghentikan tawa ku,,lalu menatap nya,,dan bertanya.

"Menurut mu???"

"Aku berharap kita berjodoh,,aku takut jika nanti,setelah kamu kerja..kamu menemukan seseorang yang bisa buat kamu nyaman,,trus kamu ninggalin aku."

Terlihat Ari menunduk,,

Aku berfikir dalam hati...kok bisa dia bicara seperti ini,,yang aku tau Ari itu gak banyak bicara.

"Aku bingung mesti jawab apa,kita masih terlalu muda untuk bicara jodoh,jalan kita masih panjang."jawab ku

Lagi-lagi,,terdengar desah nafas yang dibuang nya.

Ya udah,,kita pulang yuk..ajak nya seraya beranjak..lalu menarik tangan ku untuk berdiri.

aku mengangguk lalu tersenyum mengikutinya.

Sepanjang perjalanan pulang,,tak ada sepatah kata yang terlontar.

Sesampai nya di depan rumah ku pun,,Ari hanya diam,saat kutawari untuk mampir,dia cuma tersenyum dan menggeleng.

aku menyaksikan punggung nya berlalu dari hadapan ku ketika motor nya menderu laju.

Entah kenapa,,ucapan Ari di taman tadi terus bermain di otak ku,,

sampai sore hari,aku menghabiskan waktu ku di kamar,

Saat mama menyuruh ku untuk makan pun,,aku merasa sangat kenyang.

Entahlah,tak ada selera.

Aku duduk bersandar pada bantal,,fikiran ku melayang..

teringat semua yang telah aku lalui bersama Ari,,tak banyak kenangan selain mengantar dan menjemput ku sekolah,,

kalau pun pernah berdua,,itu juga sesekali,

"Apa mungkin Ari calon jodoh ku??"

"Apa mungkin Ari yang akan jadi suami ku??"

aku tersenyum ketika mendadak hatiku bertanya seperti itu.

"ohhh hatiii...berhenti memikirkan ini,,aku masih muda"

aku berteriak kecil sambil menutup muka ku dengan tangan.

lalu tertawa sendiri.

Aku melirik jam di dinding.tak terasa petang sudah datang,,bergegas aku keluar kamar,,untuk mandi.

Selesai mandi,,kurasakan perut ku keroncongan..

aku menuju meja makan dan membuka tudung saji.

terlihat sayur asem,,sambal dan tempe goreng..

wahhh,,menu kesukaanku.

segera kuambil piring dan makan dengan lahap.

saat sedang menikmati nasi di piring ku,,

aku mendengar suara papa,,

ternyata benar papa pulang.

"loch din tumben jam segini udah makan,,"

sapa papa yang berjalan melintasi ku.

Terlihat papa sedang menaruh sepatu nya di rak sepatu di samping pintu belakang.

belum sempat aku menjawab,,

"Dia itu baru makan pa,,dari siang gak makan"

mama telah lebih dulu menjelaskan kepada papa.

papa kemudian mengurung kan niat nya ke kamar,,melainkan duduk di samping ku

"kamu kenapa nak??,,sakit??"

tanya papa.

"Gak kok pa..cuma tadi masih kenyang,,sekarang baru laper"

aku tersenyum,,yang dibalas senyum oleh papa.

sambil mengusap kepala ku,,papa beranjak lalu menuju kamar nya.

Mama yang memperhatikan kami pun ikut tersenyum.

Bersambung**

***Haloo sahabat👋👋

makasih banyak ya sudah mau mampir ke kisah mereka sampai Bab ini..

terus berikan dukungan untuk Author ya..

like,👍rate ⭐⭐⭐⭐⭐dan vote nya..❤️😍

agar Author semangat update nya..

Untuk sesama Author,,jangan lupa saling mendukung itu indah.

terimakasih🙏🙏🙏***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***